Anda di halaman 1dari 12

PERMASALAHAN KESEHATAN LINGKUNGAN

“Pengelolaan Sampah Menciptakan Lingkungan Bersih”

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Kesehatan Masyarakat

Dosen Pengampu:
Sri Noor Mintarsih, SKM., M.Kes

Oleh:

Atiqotuz Zulfa
P1337431222058

KELAS REGULER
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Sri Noor Mintarsih, SKM., M.Kes
sebagai dosen pengampu mata kuliah Kesehatan Masyarakat yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Semarang, 2 Februari 2023

Atiqotuz Zulfa

i
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................4
1.3 Tujuan Praktikum .................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Dari Sampah...........................................................................................5

2.2 Sumber dan Jenis Sampah....................................................................................3

2.3 Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan ..........................................7

2.4 Strategi Mengatasi Permasalahan Sampah di Indonesia .....................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................10

3.2 Saran...................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................11

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


. Ilmu Kesehatan lingkungan adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari dinamika
hubungan interaktif antara sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai
perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan
gangguan kesehatan pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan dan
pencegahannya (Chandra, 2007). Hubungan interaktif manusia serta perilakunya dengan
komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya penyakit dikenal sebagai proses
kejadian penyakit atau patogenesis penyakit. Dengan mempelajari patogenesis penyakit, kita
dapat menentukan pada simpul mana kita bisa melakukan pencegahan.

....Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Derajat kesehatan merupakan salah satu faktor yang
sangat berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia karena sumber daya manusia yang
sehat akan lebih produktif dan dapat meningkatkan daya saing manusia. (Depkes RI, 2010).

Menurut undang-undang republik Indonesia no. 18 tahun 2008 yang dimaksud dengan
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau/proses alam yang berbentuk padat.
Sedangkan menurut peraturan menteri dalam negeri nomor 33 tahun 2010 sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat yang terdiri atas
sampah rumah tangga maupun sampah sejenis sampah rumah tangga. Sedangkan
pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan
yang meliputi perencanaan, pengurangan, dan penanganan sampah.

iii
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan sampah?
2. Apa saja sumber dan jenis sampah?
3. Bagaimana pengaruh sampah terhadap kesehatan lingkungan?
4. Bagaimana strategi pengelolaan sampah din Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan sampah.
2. Untuk mengetahui sumber dan jenis sampah.
3. Untuk mengatahui pengaruh sampah terhadap kesehatan lingkungan.
4. Untuk strategi pengelolaan sampah di Indonesia

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sampah


Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh
manusia, atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan
dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah adalah sesuatu yang
tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari
kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI) sampah


diartikan sebagai sesuatu bahan padat yang terjadi karena berhubungan dengan aktifitas manusia
yang tidak dipakai lagi, tidak disenangi dan dibuang secara saniter, kecuali buangan yang berasal
dari tubuh manusia. (Kusnoputranto, 1986).

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah
dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia
didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya. (anonimous,
2012)

Berdasarkan pengertian sampah tersebut dapat disimpulkan bahwa sampah adalah suatu
benda berbentuk padat yang berhubungan dengan aktifitas atau kegiatan manusia, yang tidak
digunakan lagi, tidak disenangi dan dibuang secara saniter yaitu dengan cara-cara yang diterima
umum sehingga perlu pengelolaan yang baik.

2.2 Sumber dan Jensi Sampah


 Sumber Sampah
a) Pemukiman. Terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah
tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti: sisa makanan, kertas/plastik
pembungkus makanan, daun, dan lain-lain.

5
a. Tempat-tempat umum Berasal dari tempat-tempat umum, seperti: pasar, tempat
hiburan, terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa
kertas, plastik, botol, daun.
b. Perkantoran. Sampah dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan,
departemen, perusahaan, dan sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat kering,
dan mudah terbakar.
c. Jalan raya. Umumnya terdiri dari kertas, kardus, debu, batu-batuan, pasir, daun,
palstik, dan sebagainya.
d. Industri. Misalnya sampah pengepakan barang, logam, plastik, kayu, kaleng, dan
sebagainya.
e. Pertanian/perkebunan Misalnya: jerami, sisa sayur-mayur, dan sebagainya.
f. Peternakan dan perikanan. Sampah ini dapat berupa kotoran ternak, sisa makanan
ternak, bangkai binatang, dan sebagainya.
 Jenis-Jenis Sampah
a. Sampah alam. Sampah yang diproduksi di kehidupan alam diintegrasikan
melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan
yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat
menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
b. Sampah manusia. Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan
terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah
manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan
sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan oleh virus
dan bakteri.
c. Sampah konsumsi. Sampah konsumsi adalah sampah yang dihasilkan oleh
(manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang
dibuang ke tempat sampah.
d. Sampah nuklir. Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir
yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi
lingkungan hidup dan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan
ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas

6
tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut
(walau jarang namun kadang masih dilakukan).
e. Sampah industry. Sampah Industri terdiri dari sampah padat yang berasal dari
industri-industri, pengolahan hasil bumi.
f. Sampah pertambangan. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan.

2.3 Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan


Menurut Suprapto, (2005) Kesehatan seseorang maupun masyarakat merupakan masalah
sosial yang selalu berkaitan antara komponen-komponen yang ada di dalam masyarakat.
Sampah bila dapat diamankan tidak menjadi potensipotensi berpengaruh terhadap
lingkungan. Sampah yang dikelola tidak berada pada tempat yang menjamin keamanan
lingkungan, sehingga mempunyai dampak terhadap kesehatan lingkungan. Sampah yang
tidak dikelola dengan baik:
a. Sarana penularan penyakit

Sampah merupakan sumber penyakit, baik secara langsung maupun tak langsung.
Secara langsung sampah merupakan tempat berkembangnya berbagai parasit, bakteri
dan patogen; sedangkan secara tak langsung sampah merupakan sarang berbagai vect
or (pembawa penyakit) seperti tikus, kecoa, lalat dan nyamuk. Sampah yang
membusuk; maupun kaleng, botol, plastik; merupakan sarang patogen dan vektor
penyakit.Berbagai penyakit yang dapat muncul karena sampah yang tidak dikelola ant
ara lain adalah, diare, disentri, cacingan, malaria, kaki gajah (elephantiasis) dan
demam berdarah. Penyakit-penyakit ini merupakan ancaman bagi manusia, yang
dapat menimbulkan kematian

b. Pencemaran Udara

Sampah (organik dan padat) yang membusuk umumnya mengeluarkan gas seperti
methan (CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta senyawa lainnya. Secara global, gas-
gas ini merupakan salah satu penyebab menurunnya kualitas lingkungan (udara)
karena mempunyai efek rumah kaca (green house effect) yang menyebabkan
peningkatan suhu, dan menyebabkan hujan asam. Sedangkan secara lokal, senyawa-
senyawa ini, selain berbautidak sedap / bau busuk, juga dapat mengganggu kesehatan

7
manusia. Sampah yang dibuangdi TPA pun masih tetap berisiko; karena bila TPA
ditutup atau ditimbun terutama dengan bangunan akan mengakibatkan gas methan
tidak dapat keluar ke udara. Gas methan yang terkurung, lama kelamaan akan
semakin banyak sehingga berpotensi menimbulkan ledakan. Hal seperti ini telah
terjadi di sebuah TPA di Bandung, sehingga menimbulkan korban kematian.

c. Pencemaran Air

Proses pencucian sampah padat oleh air terutama oleh air hujan merupakan sumber
timbulnya pencemaran air, baik air permukaan maupun air tanah. Akibatnya, berbagai
sumber air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari (sumur) di daerah
pemukiman telah terkontaminasi yang mengakibatkan terjadinya penurunan tingkat
kesehatan manusia / penduduk. Pencemaran air tidak hanya akibat proses pencucian
sampah padat, tetapi pencemar terbesar justru berasal dari limbah cair yang masih
mengandung zat-zat kimiadari berbagai jenis pabrik dan jenis industri lainnya. Air
yang tercemar tidak hanya air permukaan saja, tetapi juga air tanah; sehingga sangat
mengganggu dan berbahaya bagi manusia.

d. Penyebab banjir

Fisik sampah (sampah padat), baik yang masih segar maupun yang sudah membusuk;
yang terbawa masuk ke got / selokan dan sungai akan menghambat aliran air dan
memperdangkal sungai. Pendangkalan mengakibatkan kapasitas sungai
akan berkurang, sehingga air menjadi tergenang dan meluap menyebabkan banjir. Ba
njir tentunya akan mengakibatkan kerugian secara fisik dan mengancam kehidupan
manusia (hanyut / tergenang air). Tetapi yang paling meresahkan adalah akibat
lanjutan dari banjir yang selalu membawa penyakit.

8
2.4 Strategi Pengelolaan Sampah
1) Dalam Trina et al (2016), strategi yang digunakaan dalam pengelolaan limbah elektronik
melalui pengembangan infrastruktur ramah lingkungan diketahui bahwa strategi prioritas
yang harus dilakukan saat ini adalah mengembangkan infrastruktur pengelolaan limbah
elektronik ramah lingkungan sehingga sistem pengolahan dan daur ulang dapat berjalan
dengan skema ramah lingkungan.
2) Kurniati et al (2016), strategi pengelolaan sampah dilakukan dengan memisahkan sampah
anorganik dan sampah organik. Pada sampah anorganik akan di daur ulang sedangkan
sampah organik dibuat pupuk dan bioenergi.
3) Atriningsih (2008), strategi pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat
dilakukan dengan konsep 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle. Reuse berarti
menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama
ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan
sampah. Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau
produk baru yang bermanfaat.
4) Sumarto (2016) menyatakan strategi mempercepat proses pengomposan dapat dipercepat
dengan beberapa strategi. Secara umum strategi untuk mempercepat proses
pengomposan dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu: memanipulasi kondisi/faktor-
faktor yang berpengaruh pada proses pengomposan, menambahkan organisme yang
dapat mempercepat proses pengomposan seperti mikroba pendegradasi bahan
organik dan vermikompos (cacing) dan menggabungkan strategi pertama dan kedua

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sampah dan limbah pada dasarnya merupakan sisa dari proses pengubahan energi yang
tidak bisa sempurna karena tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien.
Berdasarkan sumbernya jenisnya, sampah dapat dibagi atas enam yaitu sampah alam, manusia,
konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Berdasarkan sifatnya terdiri dari sampah organik
(dapat diurai atau degradable) dan sampah anorganik (tidak dapat diurai atau undegradable).

Mengingat dampak buruknya bagi kesehatan dan lingkungan, maka sampah harus
dikelola dengan baik melalui pengelolaan terpadu yang diatur oleh pemerintah bersama
masyarakat. Walaupun demikian, beberapa kelompok masyarakat mulai mengelola sampah
secara mandiri dengan baik.

Sampah organik dapat dimanfaatkan secara langsung, tanpa melalui proses tertentu,
untuk pakan ternak, khususnya ikan. Sampah organik juga dapat diproses untuk berbagai
keperluan diantaranya adalah pakan ternak dan kompos. Untuk mengatasi masalah sampah
anorganik, dapat dilakukan pengurangan konsumsi (reduce) penggunaan ulang (reuse) dan daur
ulang (recycle).

3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini, saya selaku penyusun menyarankan agar kebersihan lingkungan
hendaknya dilakukan oleh seluruh individu masyarakat. Karena jika tidak ada kerjasama yang
baik, maka kerbersihan lingkungan tidak akan terwujud.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Alharis, R. I. (2014). PERMASALAHAN KESEHATAN LINGKUNGAN. 3-58.

DAULAY, N. F. (2013). PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN PARTISIPASI PEDAGANG UNTUK


MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BERSIH DI BASEMENT PASAR PETISAH KOTA MEDAN. Skripsi, 30-56.

dr. Nengah Adnyana Oka M., M. (2012, Maret 12). Masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Aak
Nasional Surakarta, 1.

Kholis Abdurachim Audah1, 2. A. (2019). PENYEDIAAN DAN PEMELIHARAAN FASILITAS AIR BERSIH DAN
SANITASI UNTUK PENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DI DESA BINAAN. Prosiding
PKM-CSR, Vol. 2 (2019) e-ISSN: 2655-3570, 5-7.

Mahfudloh, H. L. (n.d.). STRATEGI PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI BATIK DI KOTA PEKALONGAN. 11-15.

Mangiding, J. D. (n.d.). MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT PESISIR.

Rudi. (2016, Oktober 25). Makalah Kesehatan di Indonesia Lengkap.

Yung Savitri, M. A. (n.d.). PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN AIR BAKU DALAM UPAYAPENYEDIAAN AIR
MINUM YANG BERKELANJUTAN. 5-30.

https://www.studocu.com/id/document/universitas-brawijaya/ekonomi-demografi/
perkembangan-tantangan-dan-solusi-urbanisasi-di-indonesia/45414284
https://www.researchgate.net/publication/
330598673_Upaya_mengatasi_pencemaran_lingkungan
http://dinkes.sumutprov.go.id/artikel/proses-dan-cara-pengolahan-limbah-rumah-tangga-sanitasi

11

Anda mungkin juga menyukai