Anda di halaman 1dari 15

MASALAH LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP

KESADARAN MASYARAKAT AKAN PENTINGNYA


MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Dosen Pengampu:
Maha Putra., S.Pd., M.Pd

Disusun oleh:
Tiara Dewi (112210112)

UNIVERSITAS PELITA BANGSA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI MANAJEMEN
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
karunianya kepada kita semua. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya. Saya dapat
menyelesaikan tugas pembuatan karya ilmiah mata kuliah Bahasa Indonesia, yang berjudul “
Masalah Lingkungan Hidup Terhadap Kesadaran Masyarakat Akan Pentingnya Menjaga
Lingkungan Hidup” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Seperti yang sudah kita tahu, Lingkungan Hidup termasuk ekosistem, perilaku sosial, budaya,
serta udara yang ada disekitar kita.
Tugas ini saya buat untuk mengetahui seberapa besar masyarakat mengetahui masalah
lingkungan hidup terhadap kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup
yang bersih dan nyaman. Saya menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini.
Dengan selesainya karya ilmiah ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada bapak Maha Puta., S.pd., M.pd selaku Dosen yang telah memberikan materi,
masukan, dan saran sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan karya ilmiah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan guna
kesempurnaan karya ilmiah ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Bahasa
Indonesia, Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini.
Atas perhatian serta waktunya, saya sampaikan banyak terima kasih.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH............................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................4
1.3 TUJUAN MASALAH.................................................................................................4
1.4 MANFAAT PENELITIAN.........................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Lingkungan Hidup.................................................................................6
2.2 Macam Lingkungan Hidup......................................................................................7
2.3 Kepedulian Masyarakat Akan Keadaan Lingkungan Hidupnya..............................8
2.4 Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup.....9
2.5 Cara Menjaga Lingkungan Hidup..........................................................................10
2.6 Hak Dan Kewajiban Peran Serta Masyarakat........................................................10
2.7 Dampak Kurangnya Menjaga Lingkungan............................................................11
2.8 Menurunnya Kesadaran dan Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan.......11
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................13
3.2 Saran......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Kebersihan adalah cara manusia untuk menjaga diri dan lingkungannya dari
berbagai hal yang kotor dan keji dalam menciptakan dan melestarikan kehidupan
yang nyaman dan sehat. Selanjutnya, sampah merupakan sebagian dari sesuatu yang
tidak digunakan, tidak disenangi, atau sesuatu yang wajib dibuang, umumnya
dihasilkan dari aktivitas yang dilakukan manusia. Aktivitas manusia yang
menyebabkan pencemaran lingkungan dengan membuang sampah tidak pada
tempatnya menyebabkan kebersihan lingkungan menjadi berkurang.(Zubair et al.,
2022)

Kerisis lingkungan terjadi karena rendahnya kepedulian manusia dalam


menjaga alam sekitar. Rendahnya kepedulian tersebut dapat dibuktikan dengan
banyaknya perilaku masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya, dan
mengekploitasi sumber daya alam untuk kepentingan ekonomi tanpa memikirkan
keberlangsungan lingkungan hidup bagi generasi masa depan. Tentunya kelalaian ini
dapat menimbulkan dampak negatif yang dapat mengancam terhadap kesehatan,
kenyamanan, dan tata ruang wilayah tempat dimana manusia berpijak.(Kuliah et al.,
n.d.)

Maraknya kerusakan lingkungan telah menimbulkan dampak yang sangat


merugikan bagi umat manusia serta alam ini. Ada banyak factor yang menjadi
penyebab rusaknya lingkungan,yaitu factor alam yang tidak dapat kita hindari seperti
gempa bumi, tsunami, puting beliung; juga yang disebabkan karena perilaku manusia
seperti illegal logging, pencemaran air,eksploitasi sumber daya alam secara besar-
besaran. Untuk menghindari kerusakan lingkungan maka diperlukan sikap yang
bijaksana dari manusia, mengingat bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat
merupakan hak bagi seluruh generasi manusia.(Danusaputro, Munajat., 1985)

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana kepedulian masyarakat akan keadaan Lingkungan Hidupnya?
2. Cara menjaga Lingkungan Hidup yang bersih dan nyaman?
3. Apa dampak kurangnya menjaga Lingkungan Hidup?

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Untuk mengetahui bagaimana terciptanya Lingkungan Hidup yang bersih dan
sehat.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan Lingkungan.
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya masyarakat – masyarakat dalam melestarikan
Lingkungan Hidup.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Menambah pengetahuan tentang pentingnya menjaga Lingkungan Hidup, arti
penting lingkungan hidup, permasalahan dan factor kerusakan dalam Lingkungan
Hidup dan bagaimana cara pelestariannya, juga agar masyarakat sadar akan bahayanya
membuang sampah sembarangan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Hidup


Kehidupan manusia di bumi tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya,
begitu juga dengan kehidupan manusia dengan makhluk hidup lainnya seperti
hewan dan tumbuhan. Manusia memerlukan makhluk hidup lainnya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga antara manusia dan makhluk hidup
lainnya memiliki keterkaitan satu sama lain.
Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1982, lingkungan hidup merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Berdasarkan pengertian
tersebut, lingkungan hidup tersusun dari berbagai unsur yang saling berhubungan satu
sama lain, yaitu unsur biotik, abiotik, dan sosial budaya.(Jazuli, 2015)
Untuk memberikan gambaran yang tepat dan jelas, maka perlu adanya
pemahaman yang sempurna atas pengertian lingkungan hidup, sehingga tidak terjadi
perbedaan dalam penafsiran hal tersebut. Oleh karena itu, beberapa pakar lingkungan
memberikan definisi tentang lingkungan dan lingkungan hidup, antara lain:
 Menurut Munadjat Danusaputro, lingkungan atau lingkungan hidup adalah
semua benda dan daya serta kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan
tingkah-perbuatannya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan
mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad-
jasad hidup lainnya.(Satmaidi, 2017)
 Menurut Otto Soemarwoto, lingkungan hidup diartikan sebagai ruang yang
ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup di
dalamnya. Jika disimak berbagai pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa
lingkungan memiliki cakupan yang sangat luas.(KARYA ILMIAH TERAPAN
MARPOL ANNEX II DIATAS KAPAL SV . MARVELA 18 Disusun Sebagai
Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Dan Pelatihan
Pelaut Diploma III PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN POLITEKNIK
PELAYARAN SURABAYA, 2021)
 Menurut S.J. MC Naughton dan Larry L. Wolf, Lingkungan hidup adalah
semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung
memengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi
organisme.(Mahdayeni et al., 2019)
 Menurut Michael Allaby, Lingkungan hidup diartikan sebagai: The physical,
chemical, and biotic condition surrounding and organism (fisik, kimia,
dankondisi biotik organisme di sekitar).(Muliarta, 2013)
 Menurut Sri Hayati, Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda dan keadaan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya.(Imron Alfarisy, 2014)
 Menurut Jonny Purba Lingkungan hidup adalah wilayah yang merupakan
tempat berlangsungnya bermacam - macam interaksi sosial antara berbagai
kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai.(Anggraini et al., 2021)

Jika disimak berbagai pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa lingkungan


memiliki cakupan yang sangat luas. Lebih jelas L.L.Bernard memberikan pembagian
lingkungan ke dalam 4 (empat) bagian besar,yakni:
a. Lingkungan fisik atau anorganik, yaitu lingkungan yang terdiri dari gaya kosmik dan
fisiogeografis seperti tanah, udara, laut, radiasi, gaya tarik, ombak, dan sebagainya.
b. Lingkungan biologi atau organik, segala sesuau yang bersifat biotis berupa
mikroorganisme, parasit, hewan, tumbuhan, termasuk juga disini lingkungan prenatal,
dan proses-proses biologi seperti reproduksi, pertumbuhan, dan sebagainya.
c. Lingkungan sosial, dibagi dalam tiga bagian, yaitu :
1. Lingkungan fisiososial yaitu meliputi kebudayaan materiil (alat), seperti peralatan
senjata, mesin, gedung, dan lain-lain,
2. Lingkungan biososial, yaitu manusia dan interaksinya terhadap sesamanya dan
tumbuhan beserta hewan domestic dan semua bahan yang digunakan manusia
yang berasal dari sumber organik, dan
3. Lingkungan psikososial, yaitu yang berhubungan dengan tabiat batin manusia
seperti sikap, pandangan, keinginan, dan keyakinan. Hal ini terlihat melalui
kebiasaan, agama, ideologi, bahasa, dan lain-lain.
d. Lingkungan komposit, yaitu lingkungan yang diatur secara institusional, berupa
lembaga-lembaga masyarakat, baik yang terdapat di daerah kota atau desa.

2.2 Macam Lingkungan Hidup

1. Lingkungan Buatan Manusia (Man Made Environment)


Bagian lingkungan selanjutnya adalah lingkungan buatan manusia atau man made
environment. Berbeda dengan lingkungan alam, lingkungan buatan adalah segala
sesuatu yang diciptakan, dibuat, atau dibangun oleh manusia untuk mendukung
kehidupannya. Konsep ini awalnya diperkenalkan oleh Hippodamus, seorang
perencana kota dari Yunani. Ia membangun taman dengan desain arsitektural yang
manarik untuk membuat masyarakat merasa nyaman. Oleh karena itu, lingkungan
buatan berkaitan erat dengan penggunaan teknologi baik teknologi sederhana
maupun modern dan juga seni. Contoh dari lingkungan buatan adalah industri,
waduk, sawah, tambak, dan lainnya.

2. Lingkungan Sosial (Social Environment)


Komponen lingkungan yang terakhir adalah lingkungan sosial atau social
environment. Lingkungan sosial ini erat kaitannya dengan manusia dan
interaksinya dengan lingkungannya. Interaksi ini kemudian akan membentuk
tatanan sosial di dalam mayarakat sehingga melahirkan berbagai peraturan,
budaya, norma, dan adat-istiadat. Lingkungan sosial adalah konsep yang lebih
luas daripada kelas sosial atau lingkaran sosial. Lingkungan sosial lebih kompleks
karena terkait kepercayaan dan perilaku masyarakat. Contohnya adalah budaya
Ngaben di Bali. Ngaben merupakan upacara kremasi atau pembakaran jenazah.
Upacara ini merupakan sebuah ritual yang dilakukan untuk mengirim jenazah
pada kehidupan mendatang. Upacara Ngaben ini juga menjadi simbol untuk
menyucikan roh orang yang telah meninggal. Selain untuk status sosial bagi
masyrakat di Bali, Ngaben adalah momen bahagia karena dengan melaksanakan
upacara ini, orang tua atau anak-anak telah melaksanakan kewajiban sebagai
anggota keluarga.(Soesilo, n.d.)

2.3 Kepedulian Masyarakat Akan Keadaan Lingkungan Hidupnya


Yang menjadi problematik antar dua kelompok yaitu pembuangan sampah.
Sungai, sungai di pedesaan dikelilingi oleh sampah, begitu juga pantai-pantai di hiasi
oleh sampah. Setiap satu rumah bisa menghasilkan ratusan sampah perhari dan tempat
penampungan sampah tidak cukup untuk menampung semuanya sehingga sungai dan
laut menjadi pelarian. Kurangnya ilmu pengetahuan tentang lingkungan dan dampak
pencemaran lingkungan inilah yang menjadi problematik kedua kelompok, sehingga
perlu adanya sosialisasi dari dinas, seperti dinas pendidikan, dinas kesehatan, dinas
kebersihan dan dinas lingkungan hidup, dinas sosial dan lain-lain, agar kondisi seperti
ini tidak berkelanjutan nantinya.
Upaya penanaman karakter peduli lingkungan bagi masyarakat sudah di
tanamkan sejak pendidikan dasar seperti dibimbing membuang sampang pada
tempatnya, melaksanakan piket harian di kelas, tetapi kurangnya praktek dalam
lingkungan rumah menjadi pengaruh terbesar dalam karakter seseorang tersebut dalam
peduli dan melestarikan lingkungan sekitar.
Salah satu upaya manusia dalam rangka peduli terhadap lingkungan adalah
dengan membatasi perilaku manusia dalam setiap kegiatannya sesuai dengan isi yang
dimuat dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup tersebut, sehingga antara manusia
dan 2 alam terjalin suatu keseimbangan yang senantiasa tetap terjaga dan terlestarikan.
Perilaku manusia yang senantiasa peduli lingkungan, salah satu aspeknya, dapat
diwujudkan dengan memelihara halaman rumah, agar senantiasa dalam keadaan rapi
dan bersih.(Ithof, 2019)
Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di
antara mereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka
dengan mudahnya membuat limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti
halnya aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai
aktifitas lain yang kita anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat
membahayakan bagi manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian
banyak aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga.
Walaupun kita tidak hidup di wilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak
diolah juga dapat membahayakan perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk
Indonesi a dengan limbah rumah tangga yang tidak diolah serta di hasilkan setiap hari.
Dapat dikatakan keruksakan karena limbah rumah tangga lebih besar dari pada limbah
industry.(Hasibuan, 2016)
2.4 Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Partispasi, sebagai suatu konsep dalam pengembangan warga, digunakan
secara umum dan luas. Partisipasi ialah sebuah konsep sentral, serta prinsip dasar
berasal pengembangan rakyat sebab, diantara banyak hal, partisipasi terkait erat
menggunakan gagasan hak asasi manusia (HAM). Pada pengertian ini, partisipasi
artinya suatu tujuan dalam dirinya sendiri: ialah, pertisipasi mengaktifkan pandangan
baru HAM, hak untuk berpastipasi pada demokrasi dan buat memperkuat demokrasi
deliberatif.(Ayu, 2021)
Partisipasi masyarakat dalam pengelolan dan pelestarian lingkungan hidup
yakni sebagai berikut:(Kewengian, Pinkan, 2019)
1. Meningkatkan kesediaan masyarakat untuk menerima keputusan.
Partisipasi masyarakat terutama akan menambah pengetahuan khusus mengenai
suatu masalah, baik yang diperoleh dari pengetahuan khusus masyarakat itu
sendiri maupun dari para ahli yang dimintai pendapat oleh masyarakat. Partisipasi
masyarakat penting dan tidak dapat diabaikan dalam rangka memberikan
informasi kepada pemerintah mengenai masalah-masalah dan konsekuensi yang
timbul dari tindakan yang direncanakan pemerintah. Dengan demikian pemerintah
dapat mengetahui adanya berbagai pengetahuan khusus tambahan serta
pengetahuan tambahan tentang masalah-masalah yang mungkin timbul,
merupakan masukan partisipasi masyarakat. Seorang warga masyarakat yang telah
memperoleh kesempatan untuk berperan serta dalam proses pengambilan
keputusan dan tidak dihadapka pada suatu falt accompli akan cenderung untuk
memperlihatkan kesediaan yang lebih besar guna menerima dan menyesuaikan
diri dengan keputusan tersebut.
2. Membantu perlindungan hukum
Apabila sebuah keputusan akhir diambil dengan memperhatikan keberatan-
keberatan yang diajukan oleh masyarakat selama proses pengambilan keputusan
berlangsung, maka dalam banyak hal, tidak ada nada keperluan untuk mengajukan
perkara ke pengadilan.
3. Mendemokratiskan pengambilan keputusan
Dalam hubungan dengan peran serta masyarakat ini, ada pendapat yang
menyatakan bahwa dalam pemerintahan dengan sistem perwakilan, maka hak
untuk melaksanakan kekuasaan ada pada wakil-wakil rakyat yang dipilih oleh
rakyat, dengan demikian tidak ada keharusan Ini berkaitan dengan meningkatnya
ketanggapsegeraan, akan meningkatkan kecepatan pemberian informasi tentang
suatu masalah lingkungan hidup, sehingga dapat segera ditindaklanjuti. Informasi
dari masyarakat (kepada pemerintah) ini, penting sekali untuk menambah
pengetahuan khusus mengenai suatu masalah lingkungan hidup, baik yang
bersumber dari pengetahuan khusus masyarakat itu sendiri (semacam kearifan
lokal) maupun bersumber dari para ahli yang dimintai pendapatnya oleh
masyarakat. Hal ini tidak dapat diabaikan, terutama informasi mengenai masalah
dan konsekuensi yang timbul dari tindakan yang direncaiiakan oleh pemerintah.

2.5 Cara Menjaga Lingkungan Hidup


Dari hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, yang mana nantinya
sampah-sampah itu dapat didaur ulang dan kita dapat menggunakannya kembali.
Dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, atau tidak menggunakan asap
kendaraan yang terlalu mengepul dan membahayakan.
Upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga lingkungan hidup tetap sehat adalah
dengan melakukan beberapa cara menjaga lingkungan hidup yang baik :

1. Dengan menyediakan tempat sampah di sebuah lingkungan. Selain itu, dengan


menyediakan tempat sampah, membuat orang tidak ingin membuang sampah
sembarangan.
2. Selain menyediakan tempat sampah, melakuan pengelompokan pada sampah penting
dilakukan, dengan menyediakan tempat sampah sesuai dengan golongannya. Dengan
begitu, proses pengolahan sampah akan lebih mudah dilakukan.
3. Melakukan penghijauan. Jika sebuah kampung tidak memiliki lahan untuk menanam
tanaman, alternative lainnya adalah menanam tanaman dengan memakai system
hidroponik. Hidroponik adalah cara menanam tanaman tanpa memakai media tanah,
atau hanya memakai tanah dalam jumlah yang sedikit. Hidroponik tidak memakai
banyak tempat, dan dapat di gantung di dinding- dinding sekitar kampung, sehingga
kampung menjadi lebih asri.
4. Melakukan pembersihan selokan di sekitar rumah. Selokan yang tidak bersih akan
menjadi sarang dari hewan - hewan kotor. Selain itu, membersihkan selokan akan
menghilangkan bau tidak sedap serta mencegah nyamuk untuk bersarang di genangan
air yang ada di selokan. Selokan juga dapat dijadikan sebagai sarana penghijauan
dengan menanam tanaman yang mampu menyerap zat pencemar. Tanaman tersebut
adalah bunga ungu, lidi air, futoy ruas, bunga coklat, malati air dan lidi air. 
5. Menjaga kebersihan rumah. Lingkungan hidup tidak hanya berasal dari luar rumah.
Lingkungan hidp sehat juga berawal dari rumah yang sehat. Rumah yang sehat adalah
rumah memiliki ventilasi udara yang cukup, sinar matahari masuk tanpa terhalang.
Selain itu menguras bak mandi agar tidak dipakai oleh nyamuk untuk bertelur.
6. Memproses limbah pabrik dengan cara yang benar dan ramah lingkungan. Limbah
pabrik yang mengandung zat kimia berbahaya akan mencemari tanah dan air jika
tidak di olah terlebih dahulu.
7. Tidak memakai bom atau pukat harimau dalam menjaring ikan. Memakai teknik
menangkap ikan yang ramah lingkungan akan menyebabkan ikan kecil memiliki
waktu untuk berkembang, dan menghasilkan keturunan.
8. Melakukan penanaman terumbu karang serta penanaman hutan bakau di sekitar
pinggir pantai untuk memperbaiki keseimbangan laut.
9. Melakukan penanaman kembali hutan yang telah gundul, serta melakukan tebang
pilih pada pohon, sehingga pohon yang muda memiliki kesempatan untuk tumbuh.

2.6 Hak Dan Kewajiban Peran Serta Masyarakat


Dalam Undang-Undang no 23 tahun 1997 dikemukakan bahwa setiap orang
mempinyai hak uang sama atas lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran
pengelolaan Lingkungan Hidup, setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam
rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, setiap
orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi
yang benar dan akurat mengenai poengelolaan lingkungan hidup, masyarakat
mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam
pengelolaam lingkungan hidup.
Hal itu dilakukan dengan cara diantaranya kemandirian, keberdayaan
masyarakat, dan kemitraan, menumbuh kembangkan kemampuan dan kepeloporan
masyarakat, menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan
pengawasan sosial, memberikan pendapat, menyampaikan informasi dan/atau
menyampaikan laporan.(Lailia, 2000)

2.7 Dampak Kurangnya Menjaga Lingkungan


Mengenai Dampak Lingkungan lahir dengan tujuan untuk mengatasi
terjadinya kerusakan lingkungan oleh adanya kegiatan manusia. Usaha manusia untuk
menghindari kerusakan lingkungan sebenarnya secara naluriah telah lama dilakukan
orang, misalnya; membuat cerobong asap di dapur rumah untuk menghindari
terjadinya pencemaran udara, membuat sengkedan di areal perkebunan rakyat untuk
melindungi tanah dari erosi. Tetapi dengan makin meningkatnya intensitas kegiatan
manusia maka usaha perlindungan lingkungan tadi tidak lagi memadai, sementara
intensitas dampak pun meningkat dan makin bersifat lintas sektoral. Analisis dampak
lingkungan sebagai sarana untuk mengatasi masalah itu, dan kesadaran lingkungan
penduduk pun dituntut lebih meningkat.
Kesadaran lingkungan dapat tumbuh dari hati nurani, atau dorongan oleh
adanya peraturan lingkungan maupun oleh adanya kritik masyarakat. Kesadaran
manusia juga makin tumbuh kuat akibat adanya bahaya yang mengancam kehunian di
bumi, seperti adanya zat pencemar yang terus meningkat, dan bencana alam. Contoh
lain adalah ancaman global warming, hujan asam, lubang ozon distratosfer.(Ramli
Utina, 2009)
 Dampak Kurangnya Menjaga Lingkungan Hidup
- Bencana Alam
- Pencemaran Lingkungan
- Kerusakan Lingkungan
- Timbulnya Berbagai Penyakit
- Berkurangnya Persediaan Sumber Daya Alam

2.8 Menurunnya Kesadaran dan Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan


faktor yang mampu meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat
terhadap lingkungan adalah faktor kelekatan tempat, biasanya seorang yang sudah
terkait dengan lingkungannya akan cenderung selalu mengarah kepada emosi-emosi
positif seperti rasa bangga dan cinta, sehingga orang yang memiliki kelekatan dengan
lingkungannya akan cenderung menjaga dan merawat lingkungannya.
Pada dasarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi menurunnya kesadaran
dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, diantaranya seperti kurangnya
pengetahuan dan edukasi, dalam hal ini perilaku pro lingkungan digagas sebagai salah
satu cara yang dianggap mampu meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat
terhadap lingkunga, Sikap positif terhadap perilaku pro-lingkungan kedepannya akan
memberikan atau mempengaruhi perilaku seseorang menjadi lebih peduli terhadap
lingkungan. Hal tersebut menjadi salah bagian dari hal penting dalam rangka
mengurangi dampak negatif dari kerusakan lingkungan sehingga tercipta lingkungan
yang berkelanjutan. Ditambah dengan beberapa faktor pendukung yang mampu
meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, diantaranya
seperti atraksi interpersonal, kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional, kesadaran
diri, pengusaan lingkungan, kepemimpinan, dan kelekatan tempat.(Arman, 2020)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Paparan penjelasan tentang masalah lingkungan hidup terhadap masyarakat
diatas bahwa kita ketahui kurangnya masyarakat dalam menjaga lingkungan hidupnya.
Lingkungan hidup memiliki 3 unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial
budaya, dan Unsur Fisik (abiotik). Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan
yaitu sebagai tempat tinggal, sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat
beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan
jika lingkungan itu rusak, faktor yang membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah
faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri, seperti adanya kegiatan
masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga,
penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap
sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah. Untuk itu
kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk di
tempati.

3.2 Saran
Dalam rangka pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup, diharapkan
masyarakat tidak hanya mau menikmati haknya atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat yang merupakan bagian dari hak asasi manusia tetapi juga harus melaksanakan
kewajibannya untuk memelihara dan menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup.
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan
sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya
tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan
lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, N., Islam, U., Raden, N., Lampung, I., & Anggraini, N. (2021). Strategies on
Marketing Performance on Msmes in West. 07(02), 151–157.
Arman. (2020). Menurunnya Kesadaran dan Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan.
Jurnal Geografi, 16(1), 44–55.
Ayu, G. M. (2021). MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN Galuh Martha Ayu.
Danusaputro, Munajat., B. I. U. J. (1985). Hukum lingkungan buku I : umum / St. Munadjat
Danusaputro. Lingkungan Hidup, Kemakmuran, Masyarakat KONSEP
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP MENUJU KEMAKMURAN MASYARAKAT,
1(Jakarta : Binacipta).
Hasibuan, R. (2016). Analisis dampak limbah/sampah rumah tangga terhadap lingkungan
hidup. Jurnal Ilmiah “Advokasi,” 04(01), 42–52. https://www.google.com/search?
client=firefox-b-d&q=jurnal+issn+rosmidah+hasibuan
Imron Alfarisy, A. (2014). Bahaya Styrofoam Sebagai Sampah Abadi Salah Satu Penyebab
Kerusakan Lingkungan. Tharbiyatus Shibyan, 11(1).
Ithof, M. (2019). Artikel peduli lingkungan. Jurnal Ilmu Lingkungan, 2(11), 0–9.
Jazuli, A. (2015). Dinamika Hukum Lingkungan Hidup Dan Sumber Daya Alam Dalam
Rangka Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum
Nasional, 4(2), 181. https://doi.org/10.33331/rechtsvinding.v4i2.19
KARYA ILMIAH TERAPAN MARPOL ANNEX II DIATAS KAPAL SV . MARVELA 18
Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan
Pelatihan Pelaut Diploma III PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN POLITEKNIK
PELAYARAN SURABAYA. (2021).
Kewengian, Pinkan, G. (2019). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Dan Pelestarian
Lingkungan Hidup. Lex Et Societatis, 7(5), 55–62.
Kuliah, M., Sd, I. P. S., & Hidup, L. (n.d.). Makalah mata kuliah ips sd 1 “lingkungan
hidup.”
Lailia, A. N. U. R. (2000). Gerakan Masyarakat Dalam Pelestarian Lingkungan.
Mahdayeni, M., Alhaddad, M. R., & Saleh, A. S. (2019). Manusia dan Kebudayaan (Manusia
dan Sejarah Kebudayaan, Manusia dalam Keanekaragaman Budaya dan Peradaban,
Manusia dan Sumber Penghidupan). Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 7(2),
154–165. https://doi.org/10.30603/tjmpi.v7i2.1125
Muliarta, I. W. (2013). “Secara” Tubing di Bali (Sehat , Ceria Dan Ramah Lingkungan
Dengan Tubing). Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III, 246–253.
Ramli Utina. (2009). No Title. UNG Press.
Satmaidi, E. (2017). Konsep Deep Ecology Dalam Pengaturan Hukum Lingkungan.
Supremasi Hukum: Jurnal Penelitian Hukum, 24(2), 192–105.
https://doi.org/10.33369/jsh.24.2.192-105
Soesilo, T. E. B. (n.d.). Lingkungan Hidup Sebagai Sistem. Pustaka.Ut.Ac.Id, 1–19.
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/MSLK5105-M1.pdf
Zubair, M., Pieter Umbu Resi Ndapamede, Pratiwi, Ramadhania Nur Fadhila, Muhammad
Dia’ul Asfani, Novita Sintia Dewi, Muhammad Yazid Zidane Akbar, Mahraen, Aryndi
Adrashaofy Flolya, Novia Anggraini, & Muh. Faturahman. (2022). Meningkatkan
Kesadaran Diri Masyarakat Desa Batuyang Tentang Pentingnya Menjaga Kebersihan
Diri Dan Lingkungan. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(3), 80–85.
https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i3.2042

Anda mungkin juga menyukai