Anda di halaman 1dari 15

BUKU HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA

TUGAS MATA KULIAH


POLA PERILAKU KEHIDUPAN ALAM DAN LINGKUNGAN
DOSEN PENGAMPU : Prof Dr. Kodiran, MA

Oleh :
NGADIMAH
NPM 201554150069

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN IPS
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan kasih-Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima,
serta petunjuk-Nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi
penyusun dalam penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah pola
perilaku kehidupan alam dan lingkungan. Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu serta menambah wawasan tentang “Buku Hukum
Lingkungan di Indonesia”.
Dengan bantuan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini selesai tepat pada
waktunya. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
untuk menambah wawasan.

Yogyakarta, 24 Juni 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Asas, Hak dan Kewajiban, Tujuan dan Sasaran Pengelolaan Lingkungan
Hidup.........................................................................................................4
B. Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup..........................................6
C. Pemanfaatan SDA dan Pengendalian Perusahaan Lingkungan Hidup......7
D. Penegakan Hukum Lingkungan dan Penyelesaian Sengketa....................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum Lingkungan di Indonesia tentang pengembangan hukum
lingkungan, Penggundulan hutan, lahan kritis, menipisnya lapisan ozon,
pemanasan global tumpahan minyak dilaut, ikan mati dianak sungai
karena zat-zat kimia dan punahnya species tertentu. Menurut prof takdir
rahmadi dalam literatur masalah-masalah lingkungan dapat
dikelompokkan ke dalam dua bentuk, yaitu pencemaran lingkungan,
pemanfaatan lahan secara salah dan pengurasan atau habisnya SDA. Pada
pemikiran prof Takdir buku ini memiliki pengertian pencemaran
lingkungan adalah sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 1 butir 12
Undang-undang Nomor 23 tahun 1997, yaitu “masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan, sehingga kualitas turun sampai ketingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya”.
Menurut prof takdir pengurasan SDA diartikan sebagai
pemanfaatan sumber daya alam secara tidak bijaksana sehingga sumber
daya alam itu baik kualitasnya maupun kuantitasnya menjadi berkurang
maupun menurun dan pada akhirnya akan habis sama sekali. Dampak
negatif dari menurunnya kualitas lingkungan hidup baik karena terjadinya
pencemaran atau terkurasnya sumber daya alam adalah timbulnya ancama
atau dampak negatif terhadap kesehatan, menurunya niali estetika,
kerugian ekonomi dan terganggunya sistem alami.
Dalam bukunya prof takdir juga menjelaskan faktor-faktor
penyebab terjadinya masalah-masalah lingkungan yaitu yang pertama
adalah teknologi. Terjadinya revolusi dibidang ilmu pengetahuan alam
yang terjadi telah mendorong perubahan-perubahan besar dibidang
teknologi. Lalu kemudian hasil-hasil teknologi itu diterapkan dalam sektor

1
industri, pertanian, transportasi, dan komunikasi. Faktor yang kedua
adalah pertumbuhan penduduk, dalam buku ini Ehrlich dan Holdren
berpedapat bahwa jauh sebelum teknologi maju dikembangkan seperti apa
adanya dewasa ini, bumi, tempat hidup manusia ini, telah mengalami
bencana lingkungan. Terjadinya kerusakan pada kawasan yang semula
subur itu disebabkan oleh sistem irigasi yang gagal dan pembukaan lahan
yang terus menerus akibat pertumbuhan penduduk sehingga semakin luas
lahan pertanian berdasarkan sistem irigrasi. Faktor ketiga yaitu motif
ekonomi, yaitu karena sumber daya itu dapat dan bebas untuk dimnfaatkan
oleh setiap orang untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing, maka
setiap orang berlomba-lomba untuk memanfaatkan atau mengeksploitasi
sumber daya semaksimal mungkin guna memperoleh keuntungan pribadi
yang sebesar-besarnya. Setiap orang berfikir bahwa kalopun ia berusaha
menggunakan sumber daya secara bijaksana hak itu akan sia-sia karena
orang lain tidak berfikir dan berbuat demikian, sehingga orang yang pada
mulanya berfikir upaya konservasi atau perlindungan smber daya alam
akan merasa kehilangan motivasi untuk melakukan upaya-upaya
konservasi. Faktor keempat yaitu Tata nilai, yaitu para pakar berpendapat
bahwa timbulnya masalah-masalah lingkungan hidup disebabkan oleh tata
nilai yang berlaku menempatkan kepentingan manusia sebagai pusat dari
segala-galanya dalam semesta alam.
Pembidangan hukum lingkungan yaitu hukum lingkungan
merupakan sebuh cabang dalam disiplin ilmu hukum yang berkaitan
dengan pengantar hukum terhadap perilaku atau kegiatan-kegiatan subjek
hukum dalam pemanfaatan dan perlindungan sumber daya alam dan
lingkungan hidup serta perlindungan manusia dari dampak negatif yang
timbul akibat pemanfaatan SDA. Menurut pandangan penulis, hukum
lingkungan nasional dilihat dari permasalahan lingkungan yang menjadi
cakupannya dapat dibedakan atas empat bidang, yaitu hukum perencanaan
lingkungan, hukum pengendalian pencemaran lingkungan, hukum

2
penyelesaian sengketa lingkungan, dan hukum konservasi sumber daya
alam.

B. Rumusan Masalah
1. Asas, Hak dan Kewajiban, Tujuan dan Sasaran Pengelolaan
Lingkungan Hidup?
2. Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup?
3. Bagaimana Pemanfaatan SDA dan Pengendalian Perusahaan
Lingkungan Hidup?
4. Bagaimana Penegakan Hukum Lingkungan dan Penyelesaian
Sengketa?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Asas, Hak dan Kewajiban, Tujuan dan Sasaran
Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Untuk mengetahui Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
3. Untuk mengetahui Bagaimana Pemanfaatan SDA dan Pengendalian
Perusahaan Lingkungan Hidup
4. Untuk mengetahui Bagaimana Penegakan Hukum Lingkungan dan
Penyelesaian Sengketa

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asas, Hak dan Kewajiban, Tujuan dan Sasaran Pengelolaan Lingkungan


Hidup
1. Asas
Pengelolaan lingkungan hidup UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 1, Poin (1),
mengatakan:
“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
peri kehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain.”
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Pasal 2, mengatakan Perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dilaksanakan berdasarkan asas:
a. Asas Tanggung Jawab Negara,
b. Asas Kelestarian dan Keberkelanjutan,
c. Asas Keserasian dan Keseimbangan,
d. Asas Keterpaduan,
e. Asas Manfaat, sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.
f. Asas Kehati-hatian,
g. Asas Keadilan,
h. Asas Ekoregion,
i. Asas Keanekaragaman Hayati,
j. Asas Pencemar Membayar,
k. Asas Partisipatif,
l. Asas Kearifan Lokal,
m. Asas Tata Kelola Pemerintahan yang Baik; dan
n. Asas Ekonomi Daerah

4
2. Hak dan Kewajiban dalam Pengelolaan Hidup
a. Hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat (Pasal 5
ayat (1) UULH)
b. Hak atas informasi lingkungan hidup (Pasal 5 ayat (2) UULH)
c. Hak untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup (Pasal 5
ayat (3) UULH)
d. Kewajiban dalam Pengelolaan Hidup
e. Kewajiban memelihara kelestarian fungsi LH serta mencegah dan
menanggulangi pencemaran dan perusakan LH (Pasal 6 ayat (1)
f. Penanggung jawab usaha/kegiatan berkewajiban memberikan
informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan LH
g. Penanggung jawab usaha/kegiatan wajib melakukan pengelolaan
limbah hasil usaha dan/atau kegiatan
h. Penanggung jawab usaha/kegiatan wajib melakukan pengelolaan B3
i. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib memenuhi
permintaan petugas pengawas sewaktu petugas pengawas tersebut
melaksanakan tugas pengawasan pada tempat usaha dan/atau kegiatan
yang dipimpinnya (Pasal 24 ayat (2) UU No. 23/1997)
3. Tujuan Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Pasal 3, mengatakan Perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup bertujuan:
a. Melindungi wilayah negara kesatuan Republik Indonesia dari
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
b. Menjamin keselamatan, kesehatan dan kehidupan manusia;
c. Menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian
ekosistem;
d. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup;
e. Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan
hidup;
f. Menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi
masa depan;

5
g. Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup
sebagai bagian dari hak asasi manusia;
h. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;
i. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan, dan
j. Mengantisipasi isu lingkungan global
4. Sasaran Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sasaran
Pengelolaan Lingkungan Hidup antara lain:
a. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara
manusia dan lingkungan hidup;
b. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang
memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan
hidup;
c. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi mendatang;
d. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
e. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana;
f. Terlindunginya Negara Kesatuan RI terhadap dampak usaha dan/atau
kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran
dan/atau perusakan Lingkungan Hidup.

B. Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup


Mutu lingkungan hidup, perizinan pengendalian pencemaran
lingkungan sebelum berlakunya UUPPLH yaitu yang berisi, izin usaha
industri, didalam perizinan ini terdapat banyak pasal yang mengatur
seperangkat-seperangkat peraturan tentang perindustrian dan izin perusahan
industri, izin lokasi yaitu perizinan tanah dan letak yang akan diperlukan
untuk lokasi yang harus dipersetujui dan ditetapkan oleh pemerintah yang
berwenang, izin HO yaitu izin HO dikeluarkan berdasarkan HO tersebut 1926
nomor 226 dan kemudian diubah berdasarkan stb. 1949 nomor 450, izin

6
pembuangan air limbah, izin pemanfaatan air limbah untuk aplikasi pada
tanah, Yang dimaksud izin pengendalian pencemaran lingkungan dalam buku
ini adalah izin lingkungan yang dirumuskan dalam pasal 1 butir 35 UUPPLH,
tetapi berbatas pada izin yang memuat persyaratan-persyaratan lingkungan
yang diberlakukan atas kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan., izin dumping, izin pengoprasian pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun (b3). pengendalian pencemaran udara
diatur dalam sejumlah perangkat hukum, yaitu PP No. 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran udara (LN Tahun 1999 No. 86) dan PP No. 4
Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan/atau Pencemaran
Lingkungan Hidup yang Berkaitan Dengan Kebakaran Hutan dan/atau Lahan
(LN Tahun 2001 No. 10).

C. Pemanfaatan SDA dan Pengendalian Perusahaan Lingkungan Hidup


Ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur pengelolaan, termasuk di
dalamnya perlindungan terhadap sumber daya alam dapat ditemui pada
beberapa peraturan-peraturan perundang-undangan. Beberapa perangkat
hukum yang akan dibahas disini adalah tentang pengelolaan hutan, konservasi
sumber daya alam hayati, perlindungan air, sumber daya hayati kelautan,
sumber daya ikan. Yang kedua pengelolaan hutan yaitu, UU No. 41 Tahun
1999 merumuskan pengertian Hutan sebagai berikut “Hutan ialah suatu
kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati
yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang
satu sama lainnya tidak dapt dipisahkan.” Pemanfaatan hutan pada kawasan
hutan produksi dapat terjadi antara lain dalam bentuk kegiatan-kegiatan
berikut: pemanfaatan kawasan, pemanfaatan jasa lingkungan, pemanfaatan
hasil hutan kayu, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, pemungutan hasil
hutan kayu, dan pemungutan hasil hutan bukan kayu.
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Konservasi
sumber daya alam dan ekosistemnya berasaskan pelestarian kemampuan dan
pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara serasi dan

7
seimbang” (Pasal 2). Tujuan konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 3 UU No. 5 Tahun 1990
adalah mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta
keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.
Kemudian Perlindungan Sumber Daya Alam Hayati di Laut Pengaturan
sumber daya alam hayati di laut terdapat dalam UU No. 5 Tahun 1983
tentang zona ekonomi eksklusif indonesia dan PP No. 15 Tahun 1984 tentang
pengelolaan sumber daya alam hayati si ZEE Indonesia. Konservasi
mengandung pengertian adanya usaha pemanfaatan terhadap sumber daya
alam hayati laut, tetapi juga adanya usaha untuk mencegah terjadinya
pengirasan sumber daya alam sehingga sumber daya alam tetap tersedia.
Tentang perizinan penangkapan ikan di ZEE Indonesia diatur PP No. 15
Tahun 1984.
Perlindungan Sumber Daya Ikan Tentang perlindungan sumber daya
ikan dapat ditemui dalam UU No. 9 Tahun 1985 tentang perikanan. UU ini
berisikan tentang ketentuan-ketentaun tentang pengelolaan, pemanfaatan,
pembinaan dan pengembangan sumber daya ikan di dalam wilayah perikanan
Indonesia, penyerahan urusan dan tugas pembantuan di bidang perikanan.

D. Penegakan Hukum Lingkungan dan Penyelesaian Sengketa


Hukum lingkungan adalah sebuah bidang cabang hukum yang memiliki
kekhasan yang oleh Drupsteen disebut sebagai bidang hukum fungsional,
yaitu didalamnya terdapat unsur-unsur hukum administrasi, hukum pidana
dan hukum perdata. Dalam buku ini juga terdapat hukum lingkungan
administrasi yaitu, terdapat pengawasan yaitu, dalam UUPPLH, pengawasan
diatur dalam pasal 71 hingga pasal 74. Selain terdapat persamaan, juga
ditemukan perbedaan ketentuan-ketentuan tentang pengawasan antara UULH
1997 dengan UUPPLH. Kemenenterian Lingkungan Hidup sedang
menyiapkan dan membahas RPP tentang Pengawasan dan Sanksi
Administratif. Dalam UU No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan dapat

8
ditemukan ketentuan tentang pengawasan di bidang kehutanan sebagaimana
dirumuskan dalam pasal 59-64. Dalam UU No. 7 Tahun 2004 tentang sumber
daya air dapat ditemukan ketentuan tentang pengawasan dalam pasal 75.
Pasal 75 ayat (2) menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab melaksanakan pengawasan
terhadap seluruh proses dan hasil pelaksanaan pengelolaan sumber daya air
pada setiap wilayah sungai dengan melibatkan masyarakatsaksi saksi hukum
lingkungan administrasi yaitu Sanksi hukum administrasi adalah sanksi-
sanksi hukum yang dapat dijatuhkan oleh pejabat pemerintah tanpa melalui
proses pengadilan terhadap seseorang atau kegiatan usaha yang melanggar
ketentuan hukum lingkungan administrasi. UUPPLH memuat empat jenis
sanksi hukum administrasi, sebagaimana tercantum dalam pasal 76 ayat (2)
yaitu teguran tertulis, paksaan pemerintah, pembekuan izin lingkungan dan
pencabutan izin lingkungan. UUPPLH memuat teguran tertulis sedangkan
UULH 1997 tidak memuat sanksi tertulis yaitu, Gugatan ini diajukan pada
masa berlakunya UULH 1982.penegakan hukum lingkungan melalui gugatan
tata usaha Negara yaitu, Di Indonesia pada umumnya Gugatan Tata Usaha
Negara yang diperkirakan tidak sejalan atau bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan lingkungan diajukan oleh Lembaga Swadaya
Masyarakat, seperti dalam kasus Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
(WALHI) lawan Sekretaris Jenderal Departemen Pertambangan dan Energi si
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dengan nomor putusan
600/6115/SJT/1995.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan
penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. Dasar dan prinsip
pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencapai kelestarian
hubungan manusia dengan lingkungan hidup sehingga dapat membangun
manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia sebagai bagian lingkungan
hidup dan tidak akan dapat dipisahkan. Untuk memberikan dasar hukum
yang kuat tentang usaha pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat
dalam melaksanakan pelestarian alam maka di buat peraturan perundang-
undangan tentang lingkungan.

B. Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam
pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari
penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak
terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Muhammad Daud Silalahi, S.H., Hukum Lingkungan dalam Sistem


Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Penerbit Alumni, Bandung, 2001

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Rahmadi Takdir. 2015. Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada

UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup.

11

Anda mungkin juga menyukai