Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1. Latar belakang.............................................................................................................................4
2. Rumusan masalah........................................................................................................................4
3. Tujuan masalah............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5
A. PENGERTIAN MANUSIA DAN LIGKUNGAN......................................................................5
B. KOLERASI ANTARA MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN...............................................5
C. PENGARUH MANUSIA PADA ALAM LINGKUNGAN HIDUPNYA..................................7
D. SUMBER ALAM.........................................................................................................................8
E. PENGGUNAAN SUMBER-SUMBER ALAM..........................................................................9
F. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG TIMBUL...................................................10
D. KEHUTANAN...........................................................................................................................11
E. IPTEK DAN KELESTARIAN HIDUP....................................................................................12
F. MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA...................................................14
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Manusia dan lingkungan hidup memiliki hubungan yang sanagn erat .
Keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Manusia memiliki kemampuan untuk
memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung didalamnya . Dan apa yang terjadi
di alam, baik secara langsung maupun tidak langsug akan terasa pengaruhnya bagi
kehidupan manusia . Pada dasarnya , tuhan menciptakan bumi dan isinya untuk
kemakmuran bagi umat manusia . Pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia
bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umat manusia. Dalam pemanfaatan sumber
daya alam , manusia harus memperhatikan pelestarian terhadap ala mini sehingga
lingkungan tetap seimbamg untuk menunjang perkembangan yang
berkesinambungan.
Perilaku manusia terhadap lingkungan dapat dilihat dari kehidupan manusia
sebelum peradaban modern pada saat ini yang semakin didukung oleh teknologi yang
canggih. Kualitas lingkungan hidup sekarang dari tahu ke tahun mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pemanfaatan dan
penjagaan terhadap lingkungan tersebut.
2. Rumusan masalah
2.1 Bagaimana pengertian dari manusia dan linkungan ?
2.2 Bagaimana kolerasi antara manusia dengan lingkungan?
3. Tujuan masalah
3.1 Untuk mengetahui pengertian dari manusia dan lingkungan.
3.2 Untuk mengetahui adanya saling ketergantungan antara manusia dan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
D. SUMBER ALAM
Sumber alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian, yakni:
1. Sumber alam yang dapat diperbaruhi (renewable resources) atau disebut pula
sumber-sumber alam biotic. Yang tergolong ke dalam sumber ala mini adalah
semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
2. Sumber alam yang tidak dapat diperbaruhi (non renewable resources) atau
disebut pula sebagai golongan sumber alam abiotik. Yang tergolong ke dalam
sumber alam abiotik adalah tanah,air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-
bahan tambang lainnya.
Sumber alam biotic mempunyai kemampuan memperbanyak diri atau
bertambah. Misalnya tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji atau spora, dan
hewan-hewan menghasilkan keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena
itu sumberr daya alam tersebut dikatakan sebagai sumber daya alam yang masih dapat
diperbaruhi. Lain halnya dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat
memperbaruhi dirinya. Bila sumber minyak, batu bara atau bahan-bahan lainnya telah
habis digunakan manusia, maka habislah bahan-bahan tambang tersebut. Memang
benar di dalam bumi kini masih terjadi pembentukan bahan-bahan tersebut namun
pembentukannya sangatlah lambat sehingga apa yang dibentuk berabad-abad lamanya
hanya dapat mengimbangi apa yang kita gunakan selama satu tahun, bahkan
kemungkinan kurang dari itu.
Tentunya kesemuanya ini tergantung pada cara-cara manusia menggunakan
kedua jenis sumber alam tersebut. Sumber alam biotic dapat terus digunakan atau
dimanfaatkan oleh manusia, bila mnusia menggunakannya secara bijaksana.
Bijaksana dalam penggunaan berarti memperhatikan siklus hidup sumber alam
tersebut, dan diusahakan jangan sampai sumber alam itu musnah. Sebab, sekali suatu
jenis spesies di bumi musnah, jangan berharap bahwa jenis tersebut dapat muncul
kembali. Seyogyanya manusia menggunakan baik sumber daya biotic dan abiotik
secara tepat dan bertanggung jawab.
D. KEHUTANAN
Hutan merupakan kekayaan Indonesia yang tidak ternilai harganya. Sepanjang
daerah khatulistiwa, hutan di Indonesia mambentang antara satu pulau ke pukau
lainnya. Itulah, mengapa Indonesia sering disebut Zamrud Khatulistiwa.
Hutan di Indonesia berfungsi sebagai paru-paru dunia, karena menyerap
karbon dioksida. Fungsi hutan yang lain sebagai pengatur tata air, iklim, pencegah
erosi, penyubur tanah, tempat hidup binatang-binatang, dan sebagai tempat
penyimpan kekayaan alam yang berupa hasil-hasil hutan.
Hasil hutan di Indonesia berupa berbagai jenis kayu, seperti kayu jati, meranti,
krueng, ramin, kayu besi, cendana, rotan, dan lain-lain. Produksi hasil hutan di
Indonesia merupakan penyumbang devisa terbasar Negara kedua setelah minyak dan
gas bumi. Ekspor Indonesia dari hasil kehutanan pada awalnya berupa kayu
gelondong (log), dengan Negara tujuan ekspor utama adalah Jepang dan Taiwan.
Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi hutan
antara lain:
1. Melarang penebangan kayu tanpa izin dari pemerintah(Departemen Kehutanan),
2. Mencabut izin pengusaha HPH yang melanggar peraturan,
3. Menebang hutan secara selektif
4. Melakukan permajaan tanaman,
5. Melakukan rehabilitas dan reboisasi areal hutan yang rusak, dan
6. Melakukan penanaman di lahan kritis.
1. Peningkatan suhu
2. Perubahan iklim terutama curah hujan
3. Peningkatan intensitas dan kualitas badai
4. Kenaikan suhu serta permukaan air
Hal tersebut menyebabkan sebagian besar wilayah di dunia sering mengalami
bencana.Sementara itu, air hujan semakin asam sehingga merusak lahan pertanian,
hutan, dan biota lainnya.
Pada saat yang sama, para ahli menemukan lubang pada lapisan ozon di
sekitar antartika.Lubang tersebut semakin besar dari tahun ke tahun, sehingga sinar
ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan makhluk di bumi semakin banyak masuk
troposfer.
Dampak Perkembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahun dan Teknologi, serta
Perubahan Sosial Ekonomi Terhadap Masalah Lingkungan Hidup
Manusia menciptakan teknologi dengan maksud agar hidupnya lebih mudah,
praktis, efisien dan tidak banyak mengalami kesulitan. Namun, tidak jarang, Iptek
justru menimbulkan masalh serius bagi kehidupan umat manusia. Para petani
mungkin sangat terbantu oleh kemajuan teknologi seperti traktor, alat penyemprot dan
penyiram tanaman, dan berbagai jenis pestisida yang cukup ampuh untuk
memberantas hama. Namun di sisi lain penggunaan pestisida yang berlebihan juga
menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup suatu ekosistem. Jadi, jelas bahwa
perkembangan dan penerapan Iptek tidak selalu membawa dampak positif, namun
juga dampak negatif.