Oleh
om swastyastu puji syukur penulis panjatkan kehadapan ida sang hyang widhi
wasa karena atas asung kerta wara nugraha nyalah tugas. Om swastyastu puja dan
puji syukur saya panjatkan kehadapan tuhan yang maha esa ida sang hyang widhi
wasa
Dalam penyusunan makalah pelestarian Lingkungan Hidup ini pastilah saya
mengalami berbagai hambatan maupun kendala. Dengan segala upaya, makalah
ini dapat terwujud dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan lebih
lanjut. saya berharap semoga makalah pelestarian Lingkungan Hidup ini dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan khususnya dan bagi semua pihak pada
umumnya. saya juga berharap makalah ini mampu menjadi salah satu bahan
bacaan untuk acuan pembuatan makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik.
penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Lingkungan Hidup.................................................................. 2
B. Konversi Lingkungan Hidup................................................................. 3
C. Pencemaran Lingkungan....................................................................... 6
D. Lingkungan Sekitar............................................................................... 8
E. Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup........................................ 8
F. Lingkungan Sekitar Kita....................................................................... 10
BAB III PENUTUP........................................................................................... 11
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya
yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.
Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah
merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat
diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk
menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak
dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen
yang alami bagi pernafasan manusia.
Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya
dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani
dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu
adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau
degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen
lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora
darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air, dan udara) dan
kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi lingkungan hidup?
2. Apa yang dimaksud dengan konversi lingkungan hidup?
3. Apa saja faktor-faktor pencemaran lingkungan?
4. Apa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar?
5. Bagaimana usaha pelestarian lingkungan hidup?
6. Bagaimana keadaan lingkungan sekitar kita?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan
di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana
kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak
teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
4
a. Perubahan Lingkungan Akibat Faktor Alam
. Beberapa peristiwa alam yang dapat merusak lingkungan adalah bencana
alam , seperti gunung meletus , gempa bumi , tsunami , kekeringan , kebakaran
hutan , angin puting beliung , dan perubahan musim . Meskipun tidak dapat
dimungkiri , sering kali bencana seperti banjir dan tanah longsor juga
disebabkan oleh kecerobohan manusia , misalnya membuang sampah
sembarangan dan menebang pohon tanpa penanaman kembali . Perubahan
lingkungan akibat faktor alam sulit dilakukan pencegahan karena terjadi secara
tiba - tiba . Perubahan lingkungan karena peristiwa alam dapat menimbulkan
kerusakan serius terhadap lingkungan . Sebagai contoh , peristiwa tsunami yang
mengubah kawasan permukiman menjadi porak poranda , bahkan memengaruhi
jumlah populasi makhluk hidup . Contoh lainnya , letusan gunung berapi yang
dapat mengakibatkan kematian berbagai jenis makhluk hidup .
C. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-
bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.
Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari
aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat
dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain,
disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil
(minyak dan batu bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-
mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang atau roket. Dampak yang
ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen
(O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air
hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan mencemari
air, tanah, atau tumbuhan. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara,
antara lain: terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis,
emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya, rusaknya bangunan karena
pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat, terganggunya
pertumbuhan tanaman,
6
misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi
gas SO2 yang tinggi di udara, adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat
menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi
dan mencairkan es di kutub dan terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh
pencemaran oksida nitrogen.
2. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah
anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah
juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang
digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-
zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampak rusaknya
ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah
sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak
dapat diolah atau dimanfaatkan.
3. Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat
diuraikan dalam air, seperti detergen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan
kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah
juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan
dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai,
danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Akibat
yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain: terganggunya kehidupan
organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen, terjadinya ledakan
populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi), pendangkalan dasar
perairan, punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air,
munculnya banjir akibat got tersumbat sampah, dan menjalarnya wabah
muntaber.
7
D. Lingkungan Sekitar
1. Lingkungan sebagai Tempat Tinggal
Setiap makhluk hidup akan bertempat tinggal di dalam lingkungan
tempat mereka berada. Makhluk hidup akan selalu berkelompok dengan
jenisnya masing-masing.
a. Individu : Makhluk hidup tunggal.
b. Populasi : Kumpulan individu yang sejenis yang hidup pada suatu
daerah tertentu.
c. Komunitas : Kumpulan populasi yang hidup pada suatu daerah
tertentu.
d. Ekosistem : Kumpulan komunitas yang berinteraksi dengan
lingkungannya dan membentuk suatu sistem.
2. Lingkungan sebagai Tempat Mencari Makan
Keseimbangan lingkungan atau ekosistem akan terjadi jika rantai
makanan, jaring makanan, dan piramida makanan tepat. Rantai makanan
dalam suatu lingkungan. Pada dasarnya tiap-tiap komponen dalam
lingkungan hidup dapat dikatakan sebagai “satu untuk yang lain”. Contoh
rumput dimakan rusa dan rusa dimakan harimau dan seterusnya.
A. Kesimpulan
Lingkungan hidup sebagai bagian yang mutlak dari kehidupan manusia
memiliki tiga unsur penting yaitu unsur hayati (biotik), unsur sosial budaya,
dan unsur fisik (abiotik). Urgensi lingkungan hidup bagi kehidupan manusia
dapat sebagai tempat tinggal, tempat mencari makan, tempat beraktivitas dan
sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika
lingkungan itu rusak, baik faktor dari alam maupun faktor dari manusia
sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita
bersih dan layak ditempati.
B. Saran
Diharapkan peran serta berbagai pihak untuk melestarikan lingkungan
sekitar, agar kita dapat memiliki lingkungan yang bersih dan layak untuk
ditempati.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_istilah_lingkungan_hidup
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerusakan_lingkungan
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup
https://id.wikipedia.org/wiki/Pelestarian_lingkungan_hidup
12
13