Anda di halaman 1dari 13

GEJALA BIOTIK ABIOTIK DAN KOMPONEN EKOSISTEM

Dosen Pengampu :
1. Ni Wayan Rati,S.Pd.,M.Pd.
2. Ni Made Dyan Anggreni,S.Si.,M.Pd.

Oleh :
1. Egnes Theodora Lawolo (2311031243)
2. Ni Putu Githa Maharany (2311031133)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji Syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
karena atas Rahmat beliaulah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Peredaran Darah ,Sistem Saraf dan Alat Indra Pada Manusia” ini dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu Ni Wayan Rati, S.P.d.,M.Pd. dan Ibu Ni Kadek Dyan Anggreni,S.Si.,M.Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA SD yang telah membimbing kami dalam
mengerjakan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami punya. Maka dari itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar kedepannya kami dapat
membuat makalah yang lebih baik lagi.

Singaraja, 6 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ........................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan ..................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3. Tujuan ............................................................................................................. 2
1.4. Manfaat .......................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan .................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Ekosistem ..................................................................................... 3
2.2. Komponen Ekosistem .................................................................................... 3
2.3 Gejala Komponen Biotik dan Abiotik ............................................................. 6
Bab III Penutup .......................................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam ekologi,lingkungan terdiri dari dua komponen, yaitu biotik dan abiotik.
Komponen biotik adalah segala sesuatu yang hidup, seperti mikro organisme,
tumbuhan, hewan, dan manusia. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak
hidup, seperti air, tanah, udara dan lainnya. Faktor biotik dan abiotik saling berinteraksi
satu sama lain sehingga mempengaruhi ke-langsungan hidup masing-masing
organisme, populasi atau komunitas, seperti proses pertumbuhan dan
perkembangannya.
Komponen biotik adalah komponen makhluk hidup dalam ekosistem, misalnya
binatang, tumbuhan, dan mikroba. Komponen abiotik adalah komponen benda mati
dalam ekosistem, misalnya air, udara, tanah, dam lain – lain. Gejala alam biotik adalah
kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh makhluk hidup, seperti bergerak,
berkembang biak, tumbuh, melakukan interaksi sosial, dan lain-lain. Sedangkan gejala
alam abiotik adalah gejala alam yang disebabkan oleh faktor benda mati, seperti cuaca,
iklim, gempa bumi, dan lain-lain.
Komponen utama dalam ekologi adalah ekosistem, yang meliputi makhluk hidup
dengan lingkungan organisme (komunitas biotik) dan lingkungan (abiotik). Masing-
masing akan mempengaruhi sifat-sifat lainnya dan keduanya perlu untuk memelihara
kehidupan sehingga terjadi keseimbangan, keselarasan, dan keserasian alam di bumi
ini.

1
1.2. Rumusan Masalah
1) Apa itu komponen ekosistem ?
2) Bagaimana komponen biotik dan abiotik dalam suatu ekosistem ?
3) Apa itu komponen biotik ?
4) Apa itu komponen abiotik ?
5) Apa saja gejala komponen biotik ?
6) Apa saja gejala komponen abiotik ?

1.3. Tujuan Masalah


1) Umtuk mengetahui komponen ekosistem ?
2) Untuk mengetahui bagaimana komponen biotik abiotik dalam suatu ekosistem ?
3) Untuk mengetahui apa itu Komponen biotik ?
4) Untuk mengetahui apa itu komponen abiotik ?
5) Untuk mengetahui apa saja gejala komponen biotik ?
6) Untuk mengetahui apa saja gejala komponen abiotik ?

1.4. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah supaya dapat memperluas wawasan
penulis mengenai komponen ekosistem biotik dan abiotik dan memahami hubungan
amtara organisme hidup, faktor non-hidup, dan interaksi dalam ekositem. Serta
memberikan panduan dalam pengelolaan dan pelestarian ekosistem untuk menjaga
keseimbangan lingkungan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekosistem


Ekosistem adalah suatu sistem yang terdiri dari organisme hidup dan
lingkungan fisik yang saling berinteraksi di dalam suatu wilayah atau area tertentu.
Ekosistem melibatkan hubungan kompleks antara organisme hidup satu sama lain dan
dengan lingkungan mereka, termasuk faktor-faktor seperti iklim, tanah, air, sinar
matahari, dan interaksi ekologis.
Selain organisme hidup, lingkungan fisik juga memainkan peran penting dalam
ekosistem. Faktor-faktor seperti iklim, suhu, curah hujan, sinar matahari, tanah, dan
air mempengaruhi kehidupan dalam ekosistem. Organisme hidup bergantung pada
lingkungan fisik untuk mendapatkan sumber daya dan menciptakan habitat yang sesuai
untuk bertahan hidup.
Interaksi antara organisme hidup dan lingkungan fisik dalam ekosistem sangat
kompleks. Misalnya, tumbuhan membutuhkan sinar matahari, air, dan nutrisi dari
tanah untuk tumbuh. Hewan herbivora memakan tumbuhan untuk mendapatkan
energi, sementara hewan karnivora memangsa herbivora dan mungkin juga hewan lain
dalam rantai makanan. Ketika organisme mati, dekomposer mengurai sisa-sisa
organisme tersebut, mengembalikan nutrisi ke lingkungan.
Ekosistem juga memiliki kapasitas untuk mengatur diri sendiri melalui
keseimbangan alaminya. Ini berarti bahwa populasi organisme tertentu dapat bertahan
hidup dalam jumlah yang seimbang dengan sumber daya yang tersedia. Jika suatu
komponen ekosistem mengalami perubahan, misalnya karena perubahan iklim atau
aktivitas manusia, hal itu dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem secara
keseluruhan.

2.2 Komponen Ekosistem

Komponen utama dalam ekosistem adalah organisme hidup (biotik) dan lingkungan
fisik (abiotik). Organisme hidup meliputi produsen, konsumen, dan dekomposer. Produsen,
seperti tumbuhan, mampu menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis.
Konsumen adalah organisme yang mengonsumsi produsen atau organisme lain untuk
mendapatkan energi. Mereka bisa berupa herbivora yang hanya makan tumbuhan, karnivora
yang memakan hewan, atau omnivora yang memakan keduanya. Decomposer, seperti bakteri
3
dan jamur, mengurai sisa-sisa organisme menjadi zat-zat yang dapat digunakan kembali oleh
produsen. Ekosistem terdiri dari dua komponen utama: komponen biotik (organisme hidup)
dan komponen abiotik (faktor non-hidup dalam lingkungan). Berikut adalah penjelasan lebih
detail tentang kedua komponen tersebut:

a. Komponen Biotik
Yang termasuk komponen biotik adalah semua hewan dan tumbuhan yang terdapat
dalam suatu ekosistem. Komponen biotik dibedakan menjadi tiga golongan yaitu produsen,
konsumen, dan dekomposer.
1. Produsen
Produsen atau penghasil yaitu makhluk hidup yang mampu membentuk zat-zat
organik dari zat anorganik sederhana dengan bantuan energi cahaya dan klorofil atau zat
hijau daun melalui proses fotosintesis. Reaksi kimianya adalah sebagai berikut.

Semua tumbuhan yang berhijau daun merupakan produsen, misalnya jagung, padi
dan mangga. Makanan dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri maupun makhluk hidup
lainnya. Dengan demikian, produsen merupakan organisme penyedia makanan dari
kelangsungan hidup makhluk hidup lain. Selain sebagai penyedia makanam produsen juga
menyediakan oksigen yang menjamin kehidupan makhluk hidup lain (konsumen ataupun
mikroorganisme yang memerlukan oksigen untuk respirasi).
2. Konsumen
Konsumen atau pemakai, yaitu makhluk hidup yang memakai zat-zat organik yang
telah dibentuk oleh produsen sebagai sumber energi dan untuk pertumbuhan. Manusia dan
hewan termasuk kelompok organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri di
dalam tubuhnya sehingga disebut konsumen. Tidak semua hewan memakan tumbuhan
secara langsung. Berdasarkan jenis makanannya, hewan dikelompokkan sebagai berikut.
a. Hewan pemakan tumbuhan (herbivora), misalnya kambing, kerbau, dan sapi
b. Hewan pemakan daging (karnivora), misalnya singa, harimau, burung elang, dan
serigala. Dalam ekosistem, karnivora disebut predator atau pemangsa.

4
c. Hewan pemakan tumbuhan dan daging (omnivora), misalnya ayam, itik, kera, dan
orangutan, termasuk didalamnya manusia.
Dalam ekosistem, konsumen dibedakan atas beberapa tingkatan, yaitu sebagai berikut.

• Konsumen tingkat I atau konsumen primer, yaitu kelompok hewan


pemakan tumbuhan secara langsung atau herbivora.
• Konsumen tingkat II atau konsumen sekunder, yaitu kelompok
konsumen yang tidak dapat memakan produsen secara langsung.
Kelompok hewan ini memakan herbivora dan sering disebut karnivora
• Konsumen tingkat III atau konsumen tersier, yaitu hewan-hewan yang
memakan atau mengisap darah konsumen tingkat II.
3. Pengurai (Dekomposer)
Dekomposer atau pengurai, yaitu makhluk hidup yang menguraikan zat-zat organik
yang berasal dari produsen dan konsumen yang telah mati menjadi zat-zat anorganik. Yang
termasuk jenis dekomposer adalah jamur dan bakteri pengurai.

b. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup
berupa benda-benda tak hidup. Berikut akan dijelaskan mengenai komponen abiotik :
1) Tanah adalah bagian dari bumi, sebagai tempat makhluk hidup melakukan
aktifitasnya. Hal penting di dalam tanah dan mempengaruhi kehidupan makhluk
hidup adalah suhu tanah, kadar mineral, sifat fisik, kadar air, dan topologi tanah.
Tanah terdiri dari lapisan topsoil, subsoil, dan lapisan dasar. Tanaman
memenuhi lapisan topsoil.
2) Air merupakan kebutuhan utama untuk hidup karena metabolisme makhluk
hidup tergantung pada ketersediaan air. Hal penting di dalam air yang
mempengaruhi kehidupan adalah suhu air, kadar mineral, salinitas, dan
kedalaman air.
3) Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang membentuk
atmosfer. Oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling
penting bagi kehidupan makhluk hidup.
- Oksigen dan Karbon Dioksida
Oksigen (O2) merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan misalnya
karbohidrat yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna
mendapatkan energi. Dalam pernapasan dihasilkan pula karbon dioksida (CO2) dan air
(H2O). Baik tumbuhan maupun hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk

5
pernapasannya dalam rangka mendapatkan energi.Karbon dioksida sangat diperlukan
tumbuhan dalam proses fotosintesis. Secara alami fotosintesis berlangsung siang hari.
Secara buatan, fotosintesis dapat berlangsung malam hari dengan pertolongan lampu.
Hasil fotosintesis adalah gula dan oksigen. Manusia dan hewan tidak memerlukan
karbon dioksida.
- Nitrogen
Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk membentuk
protein dan untuk persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan dan manusia tidak mampu
memanfaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung. Ada bakteri yang dapat
menangkap nitrogen bebas dari udara. Misalnya, bakteri Rhizobium yan hidup
bersimbiosis di akar tanaman kacang, atau ganggang biru Anabaena yang hidup
bersimbiosis dengan Azolla (tumbuhan air).
4) Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan. Cahaya
sangat penting bagi kehidupan yaitu sebagai penggerak utama proses
fotosintesis pada produsen. Cahaya yang menyinari permukaan bumi akan
meningkatkan suhu bumi.
5) Suhu atau temperatur sangat berpengaruh pada metabolisme makhluk hidup.
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme
dan perkembangbiakannya.
6) Ketinggian dan kedalaman tempat berpengaruh pada penerimaan cahaya
matahari dan suhu lingkungan.
7) Kandungan mineral dan unsur mikro sangat penting untuk pemenuhan
kebutuhan makhluk hidup baik secara langsung maupun tak langsung.
8) Kelembaban mempengaruhi penyediaan air bagi tumbuhan, hewan, dan
manusia.

2.3 Gejala Komponen Biotik dan Abiotik


Dalam kehidupan sehari-hari, alam yang juta tinggali menunjukkan beberapa gejala
akibat adanya interaksi antar komponen biotik dan abiotik. Gejala-gejala tersebut dibedakan
menjadi dua yaitu gejala biotik dan gejala abiotik.
A. Gejala Alam Biotik
Gejala alam biotik adalah gejala alam berupa peristiwa yang timbul akibat interaksi
antar komponen biotik (mahluk hidup) dalam ekosistem. Kita dapat menemukan contoh gejala
alam biotik di lingkungan sekitar kita. Beberapa di antaranya antara lain timbulnya hama
tanaman yang meraja lela, penyebaran virus HIV dan Flu Burung, membeludaknya populasi
eceng gondok di ekosistem perairan, serta kepunahan berbagai spesies hewan dan tumbuhan
langka.

6
1. Hama Tanaman yang Merajalela
Hama tanaman yang merajalela di sekitar lingkungan budidaya seperti pada ekosistem
sawah dan kebun merupakan salah satu contoh gejala alam biotik. Keadaan ini timbul akibat
beberapa faktor. Adapun faktor utama yang menyebabkan masalah ini adalah karena
terbunuhnya musuh alami hama tersebut, baik karena penggunaan pestisida yang berlebihan
atau karena hadirnya predator musuh alami.
2. Rantai makanan,
Rantai makanan yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan
dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf
trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan
maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat
selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa
disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga,
terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat
trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.
3. Punahnya Spesies yang Langka di Alam
Punahnya spesies flora atau fauna yang telah langka di suatu ekosistem merupakan
salah satu contoh gejala alam biotik. Adapun yang menjadi pemicu dari terjadinya hal tersebut
bisa dibilang banyak sekali faktornya. Contohnya adalah aktivitas perburuan liar yang
dilakukan oleh oknum tertentu. Biasanya, para pemburu ini akan mengincar atau memburu
hewan-hewan langka yang kemudian bagian tubuhnya diambil untuk dijual kembali. Jika hal
ini terjadi, maka spesies hewan tersebut perlahan-lahan akan punah. Contoh spesies yang
dianggap punah adalah burung cendrawasih, panda, badak bercula satu, dan sebagainya.

B. Gejala Alam Abiotik


Gejala alam abiotik adalah gejala alam berupa peristiwa yang timbul akibat interaksi
antar komponen. shiotik dalam ekosistem. Peranan lingkungan biotik dalam mempengaruhi
timbulnya gejala alam abiotik bisa dikatakan hampir tidak ada. Kita dapat menemukan banyak
contoh gejala alam abiotik di sekitar. Lingkungan kita. Beberapa di antaranya antara ini
terjadinya gunung meletus tsunami hujan, kemarau dan terindinya angin

7
1. Terjadinya Gunung Meletus
Contoh gejala alam abiotik yang pertama adalah terjadinya gunung meletus Gurung
meletus merupakan fenomena yang tumbol akibat terdorongnya endapan nama perut bumi oleh
gas bertekno tingui di dalam gunung berapi. Terjadinya gunung meletus dapat menimbulkan
kerugian secara material dan kuchan powa. Akan tetapi selain memberikan kentin in ju dapat
memberikan keuntungan bagi para petani.di sekitarnya. Tanah-tanah di sekitar letusan gunung
berapi umumnya akan menjadi lebih subur dan cocok ham kegiatan budidaya tanaman marka.
2. Terjadinya Tsunami
Tsunam terjadi akibat pergeseram lempeng batuan bumi di dasar laut. Pergeseran empal
yang kemudian membuka cekungan.besar di dasar lautan membuat air laut surut. Volume air
laut mengisi cekungan tersebut secara cepat hingga penuh dan menghasilkan sebuah
gelombang berkecepatan tinggi Gelombang ini akan menuju daratan dan pada akhirnya
menyebabkan tsunami. Karena penyebabnya ini tsunami kemudian digolongkan menjadi
contoh priala alam abiotik.
3. Terjadinya Angin
Angin terjadi karena meraksi komponenabintik di alam Komponen idama yang
menyebabkan terjadinya angin adalah perbedaan suhu udara dan tekanan udara. Angin
merupakan contoh gejala alam abintik yang menunjang proses penyerbukan tanaman mg).
Selain itu, uni juga berguna bagi kehidupan organisme lainnya.

8
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Dari makalah yang kami buat ini dapat diambil kesimpulan bahwa komponen utama
dalam ekosistem adalah organisme hidup (biotik) dan lingkungan fisik (abiotik). Organisme
hidup meliputi produsen, konsumen, dan dekomposer. Produsen, seperti tumbuhan, mampu
menghasilkan makanan sendiri melalui prosets fotosintesis. Konsumen adalah organisme yang
mengonsumsi produsen atau organisme lain untuk mendapatkan energi sementara lingkungan
fisik meliputi tanah, air, suhu, udara, cahaya, ketinggian., kedalaman, kandungan mineral, dan
kelembapan. Gejala alam biotik adalah gejala alam berupa peristiwa yang timbul akibat
interaksi antar komponen biotik (mahluk hidup) dalam ekosistem. Kita dapat menemukan
contoh gejala alam biotik di lingkungan sekitar kita. Beberapa di antaranya antara lain
timbulnya hama tanaman yang meraja lela, penyebaran virus HIV dan Flu Burung sementara
gejala alam abiotik adalah gejala alam berupa peristiwa yang timbul akibat interaksi antar
komponen contohnya tsunami dan longsor

9
DAFTAR PUSTAKA

Salsabila Syahira, (2020). Pengertian Ekosistem: Ciri dan Komponen, diakses pada
6 September 2023, https://umsu.ac.id/berita/pengertian-ekosistem-ciri-dan-
komponen/
Miller, G. T., & Spoolman, S. (2012). Living in the Environment:, CA: Brooks/Cole
Joan Imanuella Hanna Pangemanan, (2022). Mengenal Komponen Biotik dan Abiotik,
diakses pada 6 September 2023,
https://m.mediaindonesia.com/humaniora/519186/mengenal-komponen-biotik-
dan-abiotik-beserta-contoh#google_vignette

10

Anda mungkin juga menyukai