DISUSUN OLEH:
LOKAL 1D REGULER
KELOMPOK 3
1. ASTRIYATI (2023171)
2. JASIAH (2023181)
4. MONIKA (2023187)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan makhluk hidup?
2. Apa yang diamaksud dengan ekosistem?
3. Apa saja faktor penyebab terbentunya ekosistem?
4. Bagaimana pengaruh faktor alam terhadap suatu ekosistem?
5. Apa saja macam-macam bentuk pola-pola kehidupan
1
C. Tujuan
1. Memahami yang dimaksud makhluk hidup
2. Memahami yang dimaksud ekosistem
3. Mengetahui faktor penyebab terbentunya ekosistem
4. Mengetahui pengaruh faktor alam terhadap suatu ekosistem
5. Mengetahui macam-macam bentuk pola-pola kehidupan
D. Manfaat
Diharapkan pembaca mampu memahami tentang ekosistem setiap
makhluk hidup dan dapat memehami bagaimana terjadinya suatu ekosistem.
E.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
yang diperlukan dalam kehidupan, sedangkan organisme multisel memiliki
banyak sel-sel khusus.
Makhluk hidup juga secara kompleks terorganisir, baik pada tingkat
molekuler dan seluler. Pada organisme multiseluler, sel-sel tersebut akan disusun
dalam jaringan, dan jaringan tersebut akan disusun dalam organ.
Dalam rangka untuk dianggap sebagai makhluk hidup, struktur harus
mengambil energi dan menggunakan tidak hanya untuk merespon lingkungan,
tetapi juga untuk tumbuh dan mempertahankan dirinya. Makhluk hidup tumbuh
dalam bberapa cara; sel-sel membelah untuk membentuk sel-sel baru, sel-sel
menjadi lebih besar, dan peningkatan organisme dalam ukuran jumlah kantor sel
meningkat. Karakteristik keenam hidup dalah kemampuan untuk mereproduksi,
dan ketujuh adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Berikut adalah ciri-ciri makhluk hidup:
4
5. Berkembang biak, seluruh makhluk hidup dapat bereproduksi atau
berkembang biak untuk melestarikan keturunannya. Manusia berkembang
biak dengan cara melahirkan. Sedangkan hewan memiliki beberapa cara, ada
yang melahirkan, bertelur, membelah diri dan lain-lain.Sedangkan proses per
kembang biakan pada tumbuhan berlangsung secara kawin (generatif) dan
tidak kawin (vegetatif). Proses per kembang biakan generatif melalui proses
penyerbukan. Sedangkan proses vegetatif melalui tunas, umbi, geragih, akar
tinggal, spora atau membelah diri.
6. Peka terhadap rangsang (iritabilitas), ciri-ciri makhluk hidup selanjutnya
adalah memiliki reaksi terhadap rangsangan atau iritabilitas. Setiap makhluk
hidup menerima rangsangan seperti bunyi, cahaya, sentuhan, rasa, bau dan
lain-lainnya.
7. Beradaptasi, kemampuan beradaptasi adalah salah satu ciri dari makhluk
hidup. Adaptasi merupakan proses penyesuaian dengan lingkungan. Hal ini
diperlukan untuk menjaga kelestarian jenisnya, melindungi diri, sekaligus
bertahan hidup.
8. Mengeluarkan zat sisa, ciri lainnya dari makhluk hidup adalah mengeluarkan
zat-zat sisa yang ada di dalam tubuh. Jika tubuh sudah mendapatkan nutrisi
dan sudah diproses, maka zat-zat yang tidak terpakai akan dikeluarkan, karena
memiliki racun.
9. Memiliki metabolisme, Proses metabolisme adalah keseluruhan reaksi kimia
yang berlangsung di dalam makhluk hidup. Pada manusia, metabolisme
adalah proses pengolahan zat gizi dari makanan yang nantinya diubah menjadi
energi. Tapi jika pada tumbuhan, proses metabolismenya adalah fotosintesis.
B. Pengertian Ekosistem
Menurut Soemarwoto (1983), pengertian ekositem adalah suatu sistem
ekologi yang terbentuk dikarenakan hubungan timbal balik yang tidak dapat
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekositem dapat juga
dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh serta menyeluruh antara
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
5
Ekosistem merupakan penggabungan dari unit biositem yang melibatkan
hubungan interaksi timbal balik antara organisme serta lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju struktur biotik tertentu sehingga terjadi siklus materi antara
organisme dan anorganisme. Matahari adalah sumber dari semua energi yang ada
dalam ekosistem.
Dalam suatu ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang secara
bersama-sama dengan lingkungan fisik. Organisme tersebut akan beradapatasi
dengan lingkungan fisik dan sebaliknya organisme juga dapat memengaruhi
lingkungan fisik yang digunakan untuk keperluan hidup. Kehadiran suatu
spesies. dalam suatu ekositem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya
dan kondisi faktor kimiawi serta fisis yang harus berada pada kisaran yang masih
dapat ditoleransi oleh spesies itu sendiri, itulah yang disebut dengan hukum
toleransi. Macam-macam ekosistem bisa dikenali berdasarkan proses terjadinya,
yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem sendiri merupakan
kesatuan komunitas dan lingkungan hidupnya yang saling berinteraksi dan
membentuk hubungan timbal balik. Makhluk hidup berdasarkan jumlahnya
dibagi jadi empat, yaitu individu, populasi, komunitas, dan ekosistem.
6
C. Faktor Penyebab Terbentuknya Ekosistem
7
D. Pengaruh Faktor Alam Terhadap Ekosistem
1) Banjir dan longsor adalah faktor alam yang dapat merusak ekosistem. Banjir
dan longsor dapat merusak permukaan tanah, menyebabkan kematian hewan
dan berbagai jenis tumbuhan. Adapun, ekosistem yang telah mengalami
banjir dan longsor sulit untuk dipulihkan.
2) Badai membawa kekuatan besar seperti angin kencang, gelombang badai,
dan juga hujan deras yang merusak ekosistem. Badai yang terjadi di daerah
pesisir biasanya membawa air asin dalam jumlah besar dan
menumpahkannya ke daratan. Hal tersebut turut memperparah kerusakan
ekosistem.
3) Letusan gunung berapi gunung meletus juga merupakan contoh faktor alam
yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem. Letusan gunung berapi
mengeluarkan lahar dan aliran piroklastik yang dapat membunuh hewan dan
tumbuhan, meningkatkan keasaman tanah dan perairan, merusak lanskap,
hingga mengganggu migrasi hewan.
4) Gempa bumi adalah faktor alam yang dapat merusak ekosistem. Gempa
bumi dapat menyebabkan pergeseran muka tanah, runtuhnya tanah, longsor,
dan tsunami yang menyebabkan kerusakan ekosistem dalam skala lebih
besar lagi.
8
konservasi dan pengelolaan yang berkelanjutan diperlukan untuk menjaga
keberlanjutan ekosistem dan mencegah kerusakan lingkungan hidup.
Pola kehidupan di darat, di air, dan yang khas merujuk pada pola
kehidupan makhluk hidup dalam lingkungan tertentu. Pola kehidupan di darat
mencakup makhluk hidup yang hidup di daratan seperti hewan darat dan
tumbuhan. Pola kehidupan di air mencakup makhluk hidup yang hidup di air
seperti ikan dan tumbuhan air. Pola kehidupan yang khas merujuk pada pola
kehidupan makhluk hidup yang memiliki kekhasan tertentu, seperti pola
kehidupan hewan yang hidup di gua atau hewan yang hidup di padang pasir.
Sementara itu, pola tidur, makan, pikir, dan asuh merujuk pada pola
kehidupan manusia. Pola tidur mencakup kebiasaan tidur yang sehat dan cukup.
Pola makan mencakup kebiasaan makan yang sehat dan bergizi. Pola pikir
mencakup kebiasaan berpikir yang positif dan sehat. Pola asuh mencakup
kebiasaan dalam mendidik anak yang sehat dan positif.
Pola kehidupan yang sehat dan positif sangat penting untuk menjaga
kesehatan dan keseimbangan hidup makhluk hidup, baik itu manusia maupun
makhluk hidup lainnya. Pola kehidupan dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
9
4. Kelembaban udara
5. Curah hujan
6. Pancaran sinar matahari
Faktor yang penting dalam kehidupan di air adalah sifat-sifat air itu sendiri,
misalnya:
a) Pola kehidupan di air akibat cahaya matahari
1. Lingkungan air yang tembus cahaya matahari mengakibatkan
tumbuhan hijau sebagai produsen dapat mengadakan proses
fotosintesis. Proses fotosintesis menghasilkan zat makanan yang
berguna bagi tumbuhan air dan merupakan sumber makanan bagi
makhluk hidup lainnya di dalam air.
2. Lingkungan air yang dalam tidak tembus cahaya matahari merupakan
daerah yang tidak ada produsen, sehingga hewan yang hidup adalah
pemangsa dan pengurai (karnivora dan saprovora), yang mendapat
makanan dari bahan-bahan yang mengendap di dasarnya.
3. Dalam kehidupan air berlangsung perpindahan energi dari sinar
matahari ke tumbuhan air ke konsumen.
b) Pola kehidupan di air akibat zat-zat pelarut
10
1. Limbah-limbah industri yang terlarut di dalam air dapat
mengakibatkan produsen dalam air tidak berkembang sehingga ikan-
ikan kekurangan makanan dan akhirnya mati.
2. Pemupukan sering dilakukan pada kolam ikan agar tumbuhan air
sebagai produsen tumbuh subur sehingga makhluk hidup di dalam air
tidak kekurangan makanan
c) Pola kehidupan di air akibat gaya tekan ke atas
1. Karena adanya gaya tekan ke atas oleh air berlainan pada tiap
kedalaman air, maka hewan yang hidup di daerah dasar berlainan
jenisnya dengan yang hidup di daerah permukaan.
d) Pola kehidupan di air akibat perubahan suhu
1. Suhu yang mudah berubah-ubah dapat mempengaruhi kehidupan di
dalam air, baik untuk produsen maupun bagi makhluk hidup lainnya.
2. Pola kehidupan di dalam air di semua lingkungan sebenarnya sama,
hanya jenis makhluk hidupnya yang berbeda, hal ini disebabkan oleh
sifat khas masing-masing air tersebut.
c. Pola Kehidupan Yang Khas
Hubungan timbal-balik antara komponen-komponen dalam suatu
ekosistem merupakan pola kehidupan dalam suatu komunitas. Pola kehidupan
yang khas terbagi atas
1. Simbiosis
Simbiosis adalah cara hidup bersama antara dua makhluk hidup yang
berbeda dalam hubungan yang erat. Jenis-jenis simbiosis yaitu:
a) Simbiosis mutualisme, adalah cara hidup bersama yang
menguntungkan bagi kedua belah pihak, misalnya: kupu-kupu
dengan bunga, badak dengan sejenis burung, dan lain-lain.
b) Simbiosis parasitisme, adalah cara hidup antara dua makhluk hidup
yang berbeda, yang satu mendapat keuntungan, yang lainnya
dirugikan, misalnya: benalu dengan pohon inang, tali putri dengan
tumbuhan inang, kutu buah dengan tumbuhan inang, dan lain-lain.
11
c) Simbiosis komensalisme, adalah cara hidup antara dua makhluk
hidup yang berbeda, yang satu diuntungkan sedangkan yang lainnya
tidak dirugikan, misalnya: ikan hiu dengan ikan-ikan remosa,
tumbuhan paku dengan pohon yang tinggi, dan lain-lain.
2. Antibiosis
a) Antibiosis atau anti simbiosis adalah persekutuan hidup antara dua jenis
makhluk hidup, yang satu menghambat kehidupan makhluk hidup
lainnya. Misalnya: Pennicillium dengan jamur dan bakteri tertentu
pennicillium dapat menghasilkan penicilin (sejenis antibiotik) dan
menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri tertentu.
b) Macam-macam antibiotika yang dihasilkan dari pola kehidupan sebagai
antibiosis, antara lain: Penisilin, Streptomisin, Kloromisin, Anreomisin,
Teramisin, Tetraksiklin, dan lain-lain.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makhluk hidup adalah suatu organisme yang dapat melakukan dan
membuat sesuatu serta memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap
lingkungan sekitarnya serta dapat berkembang biak untuk melestarikan jenisnya.
Menurut Soemarwoto (1983), pengertian ekositem adalah suatu sistem
ekologi yang terbentuk dikarenakan hubungan timbal balik yang tidak dapat
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekositem dapat juga
dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh serta menyeluruh antara
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
faktor atau komponen-komponen yang jadi penyebab terbentuknya
ekosistem, yaitu komponen biotik dan abiotik.
Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem adalah faktor
alam. Faktor alam yang merusak ekosistem terjadi secara alami dan biasanya
berupa bencana alam. Contoh faktor alam yang menyebabkan kerusakan
ekosistem adalah banjir dan longsor, badai, letusan gunung berapi, dan gempa
bumi.
Makhluk hidup dengan lingkungan tertentu membentuk pola kehidupan
yang khas, sehingga ditemukan berbagai pola kehidupan dengan kekhasan
masing-masing. Adanya perbedaan lingkungan menyebabkan timbulnya berbagai
pola kehidupan. Pola kehidupan di darat, di air, dan yang khas merujuk pada pola
kehidupan makhluk hidup dalam lingkungan tertentu. Pola kehidupan di darat
mencakup makhluk hidup yang hidup di daratan seperti hewan darat dan
tumbuhan. Pola kehidupan di air mencakup makhluk hidup yang hidup di air
seperti ikan dan tumbuhan air. Pola kehidupan yang khas merujuk pada pola
kehidupan makhluk hidup yang memiliki kekhasan tertentu, seperti pola
kehidupan hewan yang hidup di gua atau hewan yang hidup di padang pasir.
13
B. Saran
Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk
hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya salig ketergantungan dan
tidak dapat hidup sendiri
14
DAFTAR PUSTAKA
Apa Itu Ekosistem? Ini Arti, Komponen yang Membentuk, dan Jenisnya
https://kids.grid.id/read/472439392/apa-itu-ekosistem-ini-arti-komponen-
yang-membentuk-dan-jenisnya?page=all
15