Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ILMU ALAMIAH DASAR


“MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI”

DOSEN PENGAMPU: MAHDALINA, S.Pd.I., M Pd.

DISUSUN OLEH:

LOKAL 1D REGULER
KELOMPOK 3

1. ASTRIYATI (2023171)

2. JASIAH (2023181)

3. MADINATUL AZIZAH (2023186)

4. MONIKA (2023187)

5. MUHAMMAD MUHYI Y. (2023169)

6. NOOR ELSYA ALFIATRI (2023199)

7. NOR ANISA APRILIANI (2023200)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)
AMUNTAI
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “makhluk hidup ddalam ekosistem alami” pada mata kuliah “Ilmu Alamiah
Dasar”. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Siti
Pauliana, M.Pd, selaku dosen pengampu serta teman-teman yang telah membantu
dengan memberi semangat dan motivasi untuk menyelesaikan makalah ini. Pada
akhirnya makalah ini diharapkan akan mampu memberikan manfaat dan menambah
wawasan bagi semua pihak, dan bagi kami sebagai penulis pada khususnya.

Amuntai, 15 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar ..................................................................................... ii


Daftar isi .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 1
D. Manfaat ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian makhluk hidup........................................................... 3
B. Pengertian ekosistem................................................................... 5
C. Faktor penyebab terbentunya ekosistem..................................... 7
D. Pengaruh faktor alam terhadap suatu ekosistem......................... 8
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ............................................................................. 13
B. Saran ......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekosistem adalah suatu system ekologi yang terbentuk oleh hubungan


timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikaitkan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Ekosistem juga merupakan suatu system ekoligok yang merupakan unit


fungsional yang dihasilkan dari interaksi komponen biotic (makhluk hidup atau
organisme), komponen abiotik (benda mati), dan juga komponen kebudayaan
(antropogenik). Kedua komponen yaitu biotik dan abiotik tersebut berada pada
suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.

Semua ekosistem merupakan sistem yang terbuka dalam arti terjadi


transfer energi maupun material ke dalam da ke luar. Tumbuhan, hewan, dan
organisme merupakan factor biotik dan menepati daerah biosfer dan membentuk
organisasi alam hayati. Taraf organisasi tersebut digambarkan sebagai suatu
spectrum biologi yang tersusun atas sitoplasma sebagai substansi dasar
kehidupan yang akan membentuk sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme,
populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Sementara air, udara, batuan,
mineral, dan energimerupakan faktor abiotik. Bumi sebagai suatu ekosistem
tunggal yang sangat besar tersusun atas ekosistem-ekosistem yang lebih kecil dan
saling terkait satu sama lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan makhluk hidup?
2. Apa yang diamaksud dengan ekosistem?
3. Apa saja faktor penyebab terbentunya ekosistem?
4. Bagaimana pengaruh faktor alam terhadap suatu ekosistem?
5. Apa saja macam-macam bentuk pola-pola kehidupan

1
C. Tujuan
1. Memahami yang dimaksud makhluk hidup
2. Memahami yang dimaksud ekosistem
3. Mengetahui faktor penyebab terbentunya ekosistem
4. Mengetahui pengaruh faktor alam terhadap suatu ekosistem
5. Mengetahui macam-macam bentuk pola-pola kehidupan
D. Manfaat
Diharapkan pembaca mampu memahami tentang ekosistem setiap
makhluk hidup dan dapat memehami bagaimana terjadinya suatu ekosistem.
E.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makhluk Hidup


Makhluk hidup adalah suatu organisme yang dapat melakukan dan
membuat sesuatu serta memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap
lingkungan sekitarnya serta dapat berkembang biak untuk melestarikan jenisnya.
Golongan makhluk hidup antara lain mikro organisme (seperti bakteri),
tumbuhan, hewan, manusia. Virus tidak tergolong sebagai makhluk hidup hal ini
dikarenakan virus tidak dapat berkembang biak sendiri. Virus membutuhkan
bantuan inang atau organisme lain yang ditempati. Selain itu, virus tidak mampu
bertahan jika hidup diluar inangnya. Menurut Dwijoseputro makhluk hidup
adalah sesuatu yang dapat melakukan metabolisme, melakukan gerak, tumbuh,
berkembang dan responsif.
Apakah anda tahu perbedaan antara benda tak hidup dengan benda mati?
Benda tak hidup adalah benda-benda yang tidak pernah hidup, misalnya batu,
angina, air, udara, tanah, dan kendaraan. Benda mati adalah benda-benda yang
pernah hidup kemudian mengalami kematian karena penyakit atau sebab lainnya.
Contoh benda mati adalah, ikan asin, kayu, dan mayat orang. Makhluk hidup
yang ada di bumi ini bersama lingkungannya membentuk suatu ekosistem. Di
dalam ekosistem selalu terjadi saling ketergantungan antara makhluk hidup
dengan makhluk hidup ataupun dengan lingkungan sekitarnya.
Makhluk hidup juga diartikan sebagai struktur biologis yang merespon
perubahan lingkungan atau dalam entitas sendiri. Ini termasuk hewan, tumbuhan,
jamur, dan organisme bersel tunggal yang dikenal sebagai bakteri. Makhluk
hidup memiliki organisasi biokima yang kompleks yang memungkinkan mereka
untuk memproses zat dan memanfaatkan energi untuk merespon perubahan di
sekitar mereka.
Menurut New Mexico Tech, semua makhluk hidup menampilkan tujuh
karakteristik kehidupan. Yang pertama adalah bahwa mereka terdiri dari sel-sel.
Organisme bersel tunggal hanya memiliki satu sel yang melengkapi semua tugas

3
yang diperlukan dalam kehidupan, sedangkan organisme multisel memiliki
banyak sel-sel khusus.
Makhluk hidup juga secara kompleks terorganisir, baik pada tingkat
molekuler dan seluler. Pada organisme multiseluler, sel-sel tersebut akan disusun
dalam jaringan, dan jaringan tersebut akan disusun dalam organ.
Dalam rangka untuk dianggap sebagai makhluk hidup, struktur harus
mengambil energi dan menggunakan tidak hanya untuk merespon lingkungan,
tetapi juga untuk tumbuh dan mempertahankan dirinya. Makhluk hidup tumbuh
dalam bberapa cara; sel-sel membelah untuk membentuk sel-sel baru, sel-sel
menjadi lebih besar, dan peningkatan organisme dalam ukuran jumlah kantor sel
meningkat. Karakteristik keenam hidup dalah kemampuan untuk mereproduksi,
dan ketujuh adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Berikut adalah ciri-ciri makhluk hidup:

1. Memerlukan makanan (Nutrisi), ciri-ciri makhluk hidup adalah membutuhkan


nutrisi melalui makanan dan minuman. Makanan dan minuman ini
memberikan asupan nutrisi sebagai sumber energi yang berperan untuk
menunjang aktivitas atau kegiatan sehari-hari..
2. Bernafas (respirasi), merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang paling
umum dan paling utama demi keberlangsungan hidup. Seluruh makhluk hidup
sudah pasti bernapas karena hal tersebut merupakan salah satu cara untuk
bertahan hidup.
3. Bergerak Ciri, makhluk hidup selanjutnya adalah bergerak. Tapi bergerak ini
bukan berarti berpindah-pindah tempat. Melainkan memiliki tulang, otot,
sendi, hormon yang berfungsi untuk mendukung makhluk hidup melakukan
gerakan.
4. Tumbuh dan berkembang, tumbuh merupakan proses bertambah besar ukuran
makhluk hidup dan tidak dapat kembali ke ukuran semula. Sedangkan
berkembang adalah proses pencapaian kedewasaan, misalnya fungsi organ
tubuh lebih kompleks dan sempurna.

4
5. Berkembang biak, seluruh makhluk hidup dapat bereproduksi atau
berkembang biak untuk melestarikan keturunannya. Manusia berkembang
biak dengan cara melahirkan. Sedangkan hewan memiliki beberapa cara, ada
yang melahirkan, bertelur, membelah diri dan lain-lain.Sedangkan proses per
kembang biakan pada tumbuhan berlangsung secara kawin (generatif) dan
tidak kawin (vegetatif). Proses per kembang biakan generatif melalui proses
penyerbukan. Sedangkan proses vegetatif melalui tunas, umbi, geragih, akar
tinggal, spora atau membelah diri.
6. Peka terhadap rangsang (iritabilitas), ciri-ciri makhluk hidup selanjutnya
adalah memiliki reaksi terhadap rangsangan atau iritabilitas. Setiap makhluk
hidup menerima rangsangan seperti bunyi, cahaya, sentuhan, rasa, bau dan
lain-lainnya.
7. Beradaptasi, kemampuan beradaptasi adalah salah satu ciri dari makhluk
hidup. Adaptasi merupakan proses penyesuaian dengan lingkungan. Hal ini
diperlukan untuk menjaga kelestarian jenisnya, melindungi diri, sekaligus
bertahan hidup.
8. Mengeluarkan zat sisa, ciri lainnya dari makhluk hidup adalah mengeluarkan
zat-zat sisa yang ada di dalam tubuh. Jika tubuh sudah mendapatkan nutrisi
dan sudah diproses, maka zat-zat yang tidak terpakai akan dikeluarkan, karena
memiliki racun.
9. Memiliki metabolisme, Proses metabolisme adalah keseluruhan reaksi kimia
yang berlangsung di dalam makhluk hidup. Pada manusia, metabolisme
adalah proses pengolahan zat gizi dari makanan yang nantinya diubah menjadi
energi. Tapi jika pada tumbuhan, proses metabolismenya adalah fotosintesis.
B. Pengertian Ekosistem
Menurut Soemarwoto (1983), pengertian ekositem adalah suatu sistem
ekologi yang terbentuk dikarenakan hubungan timbal balik yang tidak dapat
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekositem dapat juga
dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh serta menyeluruh antara
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

5
Ekosistem merupakan penggabungan dari unit biositem yang melibatkan
hubungan interaksi timbal balik antara organisme serta lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju struktur biotik tertentu sehingga terjadi siklus materi antara
organisme dan anorganisme. Matahari adalah sumber dari semua energi yang ada
dalam ekosistem.
Dalam suatu ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang secara
bersama-sama dengan lingkungan fisik. Organisme tersebut akan beradapatasi
dengan lingkungan fisik dan sebaliknya organisme juga dapat memengaruhi
lingkungan fisik yang digunakan untuk keperluan hidup. Kehadiran suatu
spesies. dalam suatu ekositem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya
dan kondisi faktor kimiawi serta fisis yang harus berada pada kisaran yang masih
dapat ditoleransi oleh spesies itu sendiri, itulah yang disebut dengan hukum
toleransi. Macam-macam ekosistem bisa dikenali berdasarkan proses terjadinya,
yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem sendiri merupakan
kesatuan komunitas dan lingkungan hidupnya yang saling berinteraksi dan
membentuk hubungan timbal balik. Makhluk hidup berdasarkan jumlahnya
dibagi jadi empat, yaitu individu, populasi, komunitas, dan ekosistem.

Individu adalah makhluk hidup yang hanya berjumlah satu. Populasi


adalah kumpulan individu atau makhluk hidup yang jenisnya sama. Komunitas
adalah kumpulan populasi di suatu wilayah yang saling berinteraksi dan
memengaruhi satu dan yang lain. Sedangkan ekosistem adalah interaksi antara
komunitas dan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam
alam.

Ekosistem disebut juga dengan sistem lingkungan. Misalnya komunitas


ikan air tawar selalu berhubungan dengan kolam ikan, air, udara, tanah dan sinar
matahari. Ekosistem mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ekosistem yang
kecil akan membentuk ekosistem yang lebih besar.

6
C. Faktor Penyebab Terbentuknya Ekosistem

Ada beberapa faktor atau komponen-komponen yang jadi penyebab


terbentuknya ekosistem, yaitu komponen biotik dan abiotik.

1) Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk


hidup. Biasanya disebut juga dengan komponen hidup. Komponen ini dibagi
jadi dua macam, yaitu konsumen atau yang biasa disebut heterotrof dan
pengurai atau yang disebut dekomposer.
a) Heterotrof adalah komponen ekosistem yang enggak bisa membuat
makanan sendiri. Komponen ini mengatur ulang dan akhirnya
menguraikan bahan organik secara kompleks yang dibangun oleh
autotroph.
b) Dekomposer punya peran untuk menguraikan bahan-bahan organis yang
berasal dari organisme yang sudah mati.
2) Komponen abiotik merupakan komponen berupa makhluk mati. Sebagian
besar komponen ini bervariasi dalam ruang dan waktu. Faktor yang
memengaruhi komponen abiotik adalah:
a) Tanah dan batu, karena struktur fisik dan komposisi mineral yang
membatasi penyebaran organisme berdasarkan kandungan sumber
makanan.
b) Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu yang lama suatu wilayah.
Iklim makro meliputi iklim global, regional, dan lokal.
c) Suhu bisa memengaruhi proses biologi, mamalia dan unggas. Ini
membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
d) Air bisa memengaruhi distribusi organisme. Organisme yang ada di gurun
beradaptasi terhadap ketersediaan air.
e) Cahaya Matahari, kualitas cahaya matahari bisa memengaruhi proses
fotosintesis. Intensitas cahaya yang besar bisa meningkatkan suhu.
f) Garam bisa memengaruhi kesetimbangan air yang ada di dalam
organisme melalui osmosis.

7
D. Pengaruh Faktor Alam Terhadap Ekosistem

Saat ini, lingkungan hidup sudah banyak mengalami kerusakan. Jika


dibiarkan terus-menerus, hal ini akan menimbulkan dampak yang sangat besar
terhadap ekosistem. Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem
adalah faktor alam. Faktor alam yang merusak ekosistem terjadi secara alami dan
biasanya berupa bencana alam. Contoh faktor alam yang menyebabkan
kerusakan ekosistem adalah banjir dan longsor, badai, letusan gunung berapi, dan
gempa bumi. Berikut penjelasannya:

1) Banjir dan longsor adalah faktor alam yang dapat merusak ekosistem. Banjir
dan longsor dapat merusak permukaan tanah, menyebabkan kematian hewan
dan berbagai jenis tumbuhan. Adapun, ekosistem yang telah mengalami
banjir dan longsor sulit untuk dipulihkan.
2) Badai membawa kekuatan besar seperti angin kencang, gelombang badai,
dan juga hujan deras yang merusak ekosistem. Badai yang terjadi di daerah
pesisir biasanya membawa air asin dalam jumlah besar dan
menumpahkannya ke daratan. Hal tersebut turut memperparah kerusakan
ekosistem.
3) Letusan gunung berapi gunung meletus juga merupakan contoh faktor alam
yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem. Letusan gunung berapi
mengeluarkan lahar dan aliran piroklastik yang dapat membunuh hewan dan
tumbuhan, meningkatkan keasaman tanah dan perairan, merusak lanskap,
hingga mengganggu migrasi hewan.
4) Gempa bumi adalah faktor alam yang dapat merusak ekosistem. Gempa
bumi dapat menyebabkan pergeseran muka tanah, runtuhnya tanah, longsor,
dan tsunami yang menyebabkan kerusakan ekosistem dalam skala lebih
besar lagi.

Pengaruh faktor alam terhadap suatu ekosistem dapat berdampak pada


keberlangsungan hidup makhluk hidup di dalamnya. Oleh karena itu, upaya

8
konservasi dan pengelolaan yang berkelanjutan diperlukan untuk menjaga
keberlanjutan ekosistem dan mencegah kerusakan lingkungan hidup.

E. Macam-macam Bentuk Pola Kehidupan

Makhluk hidup dengan lingkungan tertentu membentuk pola kehidupan


yang khas, sehingga ditemukan berbagai pola kehidupan dengan kekhasan
masing-masing. Adanya perbedaan lingkungan menyebabkan timbulnya berbagai
pola kehidupan.

Pola kehidupan di darat, di air, dan yang khas merujuk pada pola
kehidupan makhluk hidup dalam lingkungan tertentu. Pola kehidupan di darat
mencakup makhluk hidup yang hidup di daratan seperti hewan darat dan
tumbuhan. Pola kehidupan di air mencakup makhluk hidup yang hidup di air
seperti ikan dan tumbuhan air. Pola kehidupan yang khas merujuk pada pola
kehidupan makhluk hidup yang memiliki kekhasan tertentu, seperti pola
kehidupan hewan yang hidup di gua atau hewan yang hidup di padang pasir.

Sementara itu, pola tidur, makan, pikir, dan asuh merujuk pada pola
kehidupan manusia. Pola tidur mencakup kebiasaan tidur yang sehat dan cukup.
Pola makan mencakup kebiasaan makan yang sehat dan bergizi. Pola pikir
mencakup kebiasaan berpikir yang positif dan sehat. Pola asuh mencakup
kebiasaan dalam mendidik anak yang sehat dan positif.

Pola kehidupan yang sehat dan positif sangat penting untuk menjaga
kesehatan dan keseimbangan hidup makhluk hidup, baik itu manusia maupun
makhluk hidup lainnya. Pola kehidupan dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:

a. Pola Kehidupan Di Darat


Faktor-faktor yang mempengaruhi pola kehidupan di darat, antara lain:
1. Keadaan tanah.
2. Suhu
3. Angin

9
4. Kelembaban udara
5. Curah hujan
6. Pancaran sinar matahari

Pola kehidupan di darat dapat mengalami perubahan menurut musim,


misalnya, pada waktu musim hujan kelembaban udara cukup tinggi, tanah
basah, tumbuhan hidup subur sedangkan pada waktu musim kemarau
kelembaban udara menurun, tumbuhan sebagian mati.
b. Pola Kehidupan di air
Lingkungan hidup di air dapat dibedakan menjadi:
1. Lingkungan air tawar: sungai, rawa, kolam, parit
2. Lingkungan air asin: laut.
3. Lingkungan air payau: danau air tawar.

Faktor yang penting dalam kehidupan di air adalah sifat-sifat air itu sendiri,
misalnya:
a) Pola kehidupan di air akibat cahaya matahari
1. Lingkungan air yang tembus cahaya matahari mengakibatkan
tumbuhan hijau sebagai produsen dapat mengadakan proses
fotosintesis. Proses fotosintesis menghasilkan zat makanan yang
berguna bagi tumbuhan air dan merupakan sumber makanan bagi
makhluk hidup lainnya di dalam air.
2. Lingkungan air yang dalam tidak tembus cahaya matahari merupakan
daerah yang tidak ada produsen, sehingga hewan yang hidup adalah
pemangsa dan pengurai (karnivora dan saprovora), yang mendapat
makanan dari bahan-bahan yang mengendap di dasarnya.
3. Dalam kehidupan air berlangsung perpindahan energi dari sinar
matahari ke tumbuhan air ke konsumen.
b) Pola kehidupan di air akibat zat-zat pelarut

10
1. Limbah-limbah industri yang terlarut di dalam air dapat
mengakibatkan produsen dalam air tidak berkembang sehingga ikan-
ikan kekurangan makanan dan akhirnya mati.
2. Pemupukan sering dilakukan pada kolam ikan agar tumbuhan air
sebagai produsen tumbuh subur sehingga makhluk hidup di dalam air
tidak kekurangan makanan
c) Pola kehidupan di air akibat gaya tekan ke atas
1. Karena adanya gaya tekan ke atas oleh air berlainan pada tiap
kedalaman air, maka hewan yang hidup di daerah dasar berlainan
jenisnya dengan yang hidup di daerah permukaan.
d) Pola kehidupan di air akibat perubahan suhu
1. Suhu yang mudah berubah-ubah dapat mempengaruhi kehidupan di
dalam air, baik untuk produsen maupun bagi makhluk hidup lainnya.
2. Pola kehidupan di dalam air di semua lingkungan sebenarnya sama,
hanya jenis makhluk hidupnya yang berbeda, hal ini disebabkan oleh
sifat khas masing-masing air tersebut.
c. Pola Kehidupan Yang Khas
Hubungan timbal-balik antara komponen-komponen dalam suatu
ekosistem merupakan pola kehidupan dalam suatu komunitas. Pola kehidupan
yang khas terbagi atas
1. Simbiosis
Simbiosis adalah cara hidup bersama antara dua makhluk hidup yang
berbeda dalam hubungan yang erat. Jenis-jenis simbiosis yaitu:
a) Simbiosis mutualisme, adalah cara hidup bersama yang
menguntungkan bagi kedua belah pihak, misalnya: kupu-kupu
dengan bunga, badak dengan sejenis burung, dan lain-lain.
b) Simbiosis parasitisme, adalah cara hidup antara dua makhluk hidup
yang berbeda, yang satu mendapat keuntungan, yang lainnya
dirugikan, misalnya: benalu dengan pohon inang, tali putri dengan
tumbuhan inang, kutu buah dengan tumbuhan inang, dan lain-lain.

11
c) Simbiosis komensalisme, adalah cara hidup antara dua makhluk
hidup yang berbeda, yang satu diuntungkan sedangkan yang lainnya
tidak dirugikan, misalnya: ikan hiu dengan ikan-ikan remosa,
tumbuhan paku dengan pohon yang tinggi, dan lain-lain.
2. Antibiosis
a) Antibiosis atau anti simbiosis adalah persekutuan hidup antara dua jenis
makhluk hidup, yang satu menghambat kehidupan makhluk hidup
lainnya. Misalnya: Pennicillium dengan jamur dan bakteri tertentu
pennicillium dapat menghasilkan penicilin (sejenis antibiotik) dan
menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri tertentu.
b) Macam-macam antibiotika yang dihasilkan dari pola kehidupan sebagai
antibiosis, antara lain: Penisilin, Streptomisin, Kloromisin, Anreomisin,
Teramisin, Tetraksiklin, dan lain-lain.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Makhluk hidup adalah suatu organisme yang dapat melakukan dan
membuat sesuatu serta memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap
lingkungan sekitarnya serta dapat berkembang biak untuk melestarikan jenisnya.
Menurut Soemarwoto (1983), pengertian ekositem adalah suatu sistem
ekologi yang terbentuk dikarenakan hubungan timbal balik yang tidak dapat
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekositem dapat juga
dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh serta menyeluruh antara
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
faktor atau komponen-komponen yang jadi penyebab terbentuknya
ekosistem, yaitu komponen biotik dan abiotik.
Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem adalah faktor
alam. Faktor alam yang merusak ekosistem terjadi secara alami dan biasanya
berupa bencana alam. Contoh faktor alam yang menyebabkan kerusakan
ekosistem adalah banjir dan longsor, badai, letusan gunung berapi, dan gempa
bumi.
Makhluk hidup dengan lingkungan tertentu membentuk pola kehidupan
yang khas, sehingga ditemukan berbagai pola kehidupan dengan kekhasan
masing-masing. Adanya perbedaan lingkungan menyebabkan timbulnya berbagai
pola kehidupan. Pola kehidupan di darat, di air, dan yang khas merujuk pada pola
kehidupan makhluk hidup dalam lingkungan tertentu. Pola kehidupan di darat
mencakup makhluk hidup yang hidup di daratan seperti hewan darat dan
tumbuhan. Pola kehidupan di air mencakup makhluk hidup yang hidup di air
seperti ikan dan tumbuhan air. Pola kehidupan yang khas merujuk pada pola
kehidupan makhluk hidup yang memiliki kekhasan tertentu, seperti pola
kehidupan hewan yang hidup di gua atau hewan yang hidup di padang pasir.

13
B. Saran
Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk
hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya salig ketergantungan dan
tidak dapat hidup sendiri

14
DAFTAR PUSTAKA

Apa Itu Ekosistem? Ini Arti, Komponen yang Membentuk, dan Jenisnya
https://kids.grid.id/read/472439392/apa-itu-ekosistem-ini-arti-komponen-
yang-membentuk-dan-jenisnya?page=all

Faktor yang Dapat Menyebabkan Kerusakan Ekosistem


https://www.kompas.com/skola/read/2022/12/13/170000469/faktor-yang-
dapat-menyebabkan-kerusakan-ekosistem?page=all

(DOC) Macam-Macam Bentuk Pola Kehidupan | Amelia Ayu – Academia.edu


https://www.academia.edu/9978112/Macam_Macam_Bentuk_Pola_Kehidupa
n

Mengenal Macam-Macam Ekosistem dan Contohnya, dari Alami hingga Buatan


https://www.liputan6.com/hot/read/4513270/mengenal-macam-macam-
ekosistem-dan-contohnya-dari-alami-hingga-buatan?page=3

PENGERTIAN MAKHLUK HIDUP – LMS FIE UNU Blitar


https://lms.fie.unublitar.ac.id/courses/makhluk-hidup/lesson/pengertian-
makhluk-hidup/

Pengertian Makhluk Hidup dan 9 Ciri-cirinya – Informasi Seputar Pengasuhan dan


Pendidikan Anak Usia Dini – Alta School https://www.altaschool.id/blog/ciri-
ciri-makhluk-hidup

POPULASI DAN KOMUNITAS MAKHLUK HIDUP – DUNIA KITA


http://rizkiyapedrovalenzwa.blogspot.com/2016/03/populasi-dan-komunitas-
makhluk-hidup.html?m=1

15

Anda mungkin juga menyukai