Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

EKOLOGI

DISUSUN OLEH :
ERVINA NH KHATIMAH (H081221048)
ANUGRAH PUTRI INDAHSARI TRIA MEILIANA (H081221050)

PROGRAM STUDI ILMU AKTUARIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Ekologi” sebagai tugas pada mata kuliah Biologi Dasar.
Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Dr. Magdalena Litaay, M.Sc sebagai dosen pengampu mata kuliah ini yang telah
memberikan materi pendukung, juga kepada segala pihak yang telah memberi
masukan dan dorongan dalam proses penyusunan makalah ini.
Meskipun telah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan makalah
ini, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Maka
dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca agar dapat menyempurnakan kekurangan dari makalah ini.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat berguna dengan baik dan
menambah wawasan para pembaca.

Makassar, November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
Latar Belakang...............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
2.1 Definisi Ekologi.................................................................................................2
2.2 Sejarah Ekologi..................................................................................................2
2.3 Ruang Lingkup Ekologi.....................................................................................3
2.4 Komponen Ekosistem.........................................................................................4
2.5 Aliran Energi dalam Ekosistem..........................................................................7
2.6 Interaksi dalam Ekosistem................................................................................10
2.7 Populasi............................................................................................................12
2.8 Dinamika dan Kepadatan Populasi...................................................................12
2.9 Daur Biogeokimia............................................................................................13
BAB III............................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan......................................................................................................17
3.2 Saran................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam menjalani kehidupan, manusia sebagai makhluk sosial tidak
bisa berdiri sendiri. Kita hidup dalam suatu kelompok manusia, di mana
masing-masing individu melakukan aktivitas untuk menunjang kebutuhan
hidupnya. Di sekitar kita terdapat banyak makhluk hidup. Makhluk hidup
tersebut bisa berupa masyarakat sekitar, lingkungan alam, tumbuhan,
maupun hewan. Sebagian besar makhluk hidup melakukan aktivitas
seperti makan, bergerak, dan berkembang biak untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Tumbuhan juga melakukan fotosintesis dan bernafas untuk
mempertahankan hidupnya. Semua makhluk hidup yang tinggal di suatu
tempat saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Seperti manusia yang
menanam tumbuhan untuk dimanfaatkan buah, daun, atau batangnya.
Tumbuhan pun juga bergantung kepada manusia untuk pemeliharaannya
agar ia tetap tumbuh dengan subur. Ada juga manusia yang memelihara
ternak untuk dimanfaatkan daging atau telurnya, sebaliknya hewan ternak
pun juga bergantung pada manusia dalam hal penyediaan makanannya.
Dari uraian tersebut, kita dapat mengetahui bahwa manusia,
tumbuhan mapun hewan ternak saling menguntungkan. Selain makhluk
hidup, manusia juga memerlukan cahaya, air dan udara. Semua itu
merupakan benda tak hidup, tetapi sangat memengaruhi kehidupan
makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat. Air dan udara merupakan
kebutuhan utama semua makhluk hidup. Berbagai makhluk hidup dan
benda tak hidup yang ada di sekitar kita saling mempengaruhi sehingga
terbentuklah suatu hubungan timbal balik.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ekologi


Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani dari dua suku kata,
“oikos” yang berarti rumah atau rumah tangga atau tempat tinggal dan
“logos” berarti ilmu, pengetahuan, studi. Jadi ekologi adalah ilmu yang
mempelajari rumah tangga atau tempat hidup semua makhluk hidup serta
seluruh proses fungsional yang menyebabkan tempat hidup itu cocok
untuk didiami. Secara harfiah ekologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Menurut Soeriaatmadja, (1976) ilmu lingkungan mengintegrasikan
berbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup
(termasuk manusia) dengan lingkungannya.
Jadi pada dasarnya, ekologi adalah suatu ilmu mengenai dinamika
kehidupan, karena yang dibahasnya adalah fenomena penampilan dari
organisme-organisme di alam ini sebagai hasil dari berbagai hubungan
interaksi, pengaruh-mempengaruhi dan kesaling-bergantungan organisme-
organisme itu dengan lingkungannya.

2.2 Sejarah Ekologi


Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel,
ahli biologi Jerman pada tahun 1868. Namun demikian, sebagai disiplin
ilmu yang berciri mandiri, ekologi baru mendapat pengakuannya di sekitar
tahun 1900. Setelah itu ekologi berkembang pesat dan lebih pesat lagi
dalam 2 dasawarsa terakhir ini. Sekarang kita kenal pula ilmu lingkungan
hidup (environmental sciences) dan biologi lingkungan (environmental
biology).

iv
Sebelum tahun 1970-an ekologi dipandang sebagai bagian dari
biologi. Tetapi sekarang, ekologi tetap merupakan bagian dari biologi dan
telah berkembang dan merupakan disiplin ilmu baru. Sementara ruang
lingkup ekologi semakin luas, pengkajian tentang bagaimana individu dan
spesies berinteraksi serta menggunakan sumber daya alam semakin
diintesifkan.

2.3 Ruang Lingkup Ekologi


1. Ekologi organisasi, satuan organisme dari setiap jenis atau spesies
tertentu pada suatu lingkungan. Mencakup subdisiplin dari fisiologis,
evolusi, dan ekologi perilaku, berkaitan dengan bagaimana struktur,
fisiologi, dan perilaku suatu organisme menghadapi tantangan yang
ditimbulkan oleh lingkungannya.
2. Komunitas adalah kumpulan populasi dari spesies yang berbeda di
suatu daerah. Ekologi komunitas meneliti bagaimana interaksi antar
spesies, seperti predasi dan kompetisi, mempengaruhi struktur dan
organisasi komunitas.
3. Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup di suatu
daerah. Ekologi populasi menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi ukuran populasi serta bagaimana dan mengapa
populasi berubah seiring waktu.
4. Ekosistem adalah komunitas organisme di suatu daerah dan faktor
fisik yang berinteraksi dengan organisme tersebut. Ekologi ekosistem
menekankan aliran energi dan siklus kimia antara organisme dan
lingkungan.
5. Lanskap (atau bentang laut) adalah mosaik ekosistem yang
terhubung. Penelitian dalam ekologi lanskap berfokus pada faktor-
faktor yang mengendalikan pertukaran energi, material, dan
organisme di berbagai ekosistem.

v
6. Biosfer adalah ekosistem global—jumlah dari semua ekosistem dan
bentang alam planet ini. Ekologi global mengkaji bagaimana
pertukaran energi dan material regional mempengaruhi fungsi dan
distribusi organisme di seluruh biosfer.

2.4 Komponen Ekosistem


1. Dari aspek fungsinya:
 Komponen autotrofik, yaitu organisme yang mampu
menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri yang berupa
bahan-bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi
matahari dan klorofil.
 Komponen heterotrofik, yaitu organisme yang mampu
memanfaatkan hanya bahan-bahan organik sebagai bahan
makanannya dan bahan tersebut disediakan atau disintesis oleh
organisme lain.
2. Dari aspek penyusunnya:
 Komponen Biotik
Salah satu komponen dalam ekologi adalah komponen biotik.
Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme (makhluk hidup). Berdasarkan peranannya,
makhluk hidup dibedakan menjadi produsen, konsumen, pengurai,
dan detritivor.
Produsen
Produsen mencakup semua organisme/makhluk hidup autotrof,
yaitu makhluk hidup yang mampu mengolah zat anorganik menjadi
zat organik yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya,
misalnya tumbuhan hijau.
Konsumen
Selain organisme autotrof, ada juga yang disebut sebagai
organisme heterotrof. Organisme heterotrof adalah

vi
organisme/makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanan
sendiri. Oleh karena itu, organisme heterotrof berperan sebagai
konsumen. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu herbivor (pemakan tumbuhan),
karnivor (pemakan daging), dan omnivor (pemakan tumbuhan dan
daging/hewan).
Dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah konsumen yang mampu
menguraikan zat organik dan zat anorganik. Konsumen yang hidup
dalam media organik misalnya jamur.
Detritivor
Detritivor adalah konsumen yang memakan bangkai organisme.
Organisme yang termasuk kedalam detritivor adalah cacing tanah,
semut, rayap, dan ulat.
 Komponen Abiotik
Selain komponen biotik, komponen yang terdapat pada ekologi
adalah komponen abiotik. Komponen abiotik adalah lingkungan
hidup yang tersusun atas benda-benda tak hidup. Benda-benda tak
hidup sangat menunjang kehidupan komponen biotik di dalamnya.
Komponen abiotik yang baik akan mendukung kehidupan makhluk
hidup agar tetap tumbuh dengan baik. Adapun yang termasuk ke
dalam komponen abiotik dalam ekologi adalah sebagai berikut.
Tanah
Tanah terbentuk dari hasil proses destruktif (pelapukan batuan,
pembusukan senyawa organik) dan sintesis (pembentukan mineral).
Di dalam tanah terdapat air dan garam-garam mineral yang dapat
dimanfaatkan oleh tumbuhan. Sedangkan bagi manusia tanah
digunakan untuk lahan pemukiman, pertanian, perkebunan,
perindustrian, dan sarana/kegiatan transportasi.
Udara

vii
Udara adalah sekumpulan gas pembentuk lapisan atmosfer yang
menyelimuti bumi. Udara berfungsi untuk menunjang kehidupan
penghuni ekosistem. Contohnya O2 untuk respirasi makhluk hidup
dan gas CO2 untuk proses fotosintesis tumbuhan.
Air
Air mengandung berbagai unsur atau senyawa kimia dalam jumlah
yang bervariasi, contohnya natrium, kalsium, amonium, nitrit,
nitrat, dan fosfat. Jumlah unsur yang terkandung di dalam air
bergantung pada kualitas udara dan tanah yang dilalui oleh air.
Cahaya matahari
Sinar matahari merupakan sumber energi bagi kehidupan di bumi.
Sinar matahari sangat penting bagi makhluk hidup, salah satunya
bagi tumbuhan. Sinar matahari dapat membantu tumbuhan dalam
proses fotosintesis.
Mineral
Garam mineral merupakan senyawa yang berada di dalam tanah.
Adapun fungsi dari garam mineral ini adalah untuk membantu
proses metabolisme dan pertumbuhan dari suatu organisme.
Suhu
Suhu udara yang dimaksud yaitu derajat panas suatu benda yang
ditunjukkan dengan menggunakan besaran tertentu. Suhu udara
sendiri bisa mempengaruhi metabolisme dalam komponen abiotik.
Semua makhluk hidup mempunyai batasan suhu tertentu untuk bisa
bertahan hidup.
Derajat keasaman atau pH
pH adalah ukuran tingkat keasaman atau basa pada suatu benda
yang bisa diukur dengan menggunakan skala 0-4. Misalnya saja,
nilai pH tanah yang sangat cocok untuk ditanami tumbuhan yakni
memiliki nilai pH berkisar antara 5,8 sampai 7,2. Kadar pH yang
baik juga bisa dipengaruhi oleh penggunaan pupuk, aktivitas akar

viii
tanaman, curah hujan, dan penguraian mineral yang berada di
dalam tanah.
Kelembapan
Kelembapan merupakan hasil dari konsentrasi uap air yang ada di
udara. Dimana kelembapan ini secara langsung bisa memberikan
pengaruh kepada iklim dan secara tidak secara langsung memiliki
pengaruh pada pertumbuhan makhluk hidup khususnya untuk
tumbuhan.

2.5 Aliran Energi dalam Ekosistem


Aliran energi adalah rangkaian dari urutan pemindahan bentuk
energi dari satu bentuk ke bentuk energi lainnya yang dimulai dengan
sinar matahari, lalu berpindah ke produsen, berpindah lagi ke konsumen
primer atau herbivora, berpindah lagi konsumber tingkat tinggi atau
karnivora hingga sampai ke saproba.
Aliran energi juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan energi
dari satu tingkatan trofik ke tingkatan-tingkatan berikutnya. Pada proses
perpindahan energi tersebut, selalu terjadi pengurangan pada jumlah energi
di setiap urutan pemindahannya melalui tingkat trofik makan memakan.
1. Rantai makanan
Rantai makanan merupakan salah satu peristiwa di manan aliran
energi dapat terjadi. Aliran energi yang terjadi pada rantai makanan,
memang dinilai sangat penting bagi keberlangsungan dari ekosistem
alam. Dalam ekosistem alam, hanya tumbuhan yang mampu
menangkap energi dari sinar matahari lalu mengubahnya menjadi
energi kimia. Sehingga efisiensi dari tumbuhan ini terbilang sangat
penting dalam keberlangsungan makhluk hidup.
Aliran energi yang terjadi pada peristiwa rantai makanan, terbilang
tidak efisien. Maknanya, tidak semua energi makhluk hidup terjadi
dalam suatu trofik yang diperoleh dengan utuh oleh makhluk hidup
dari trofik lainnya

ix
2. Jaring-jaring makanan
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari berbagai rantai makan
yang saling berhubungan pada suatu ekosistem. Semakin kompleks
jaring-jaring makanan yang terbentuk, maka semakin tinggi pula
tingkat kestabilan dari suatu ekosistem. Oleh sebab itu, untuk dapat
menjaga kestabilan dari suatu ekosistem, maka suatu rantai makanan
tidak boleh terputus akibat dari musnah salah satu ataupun beberapa
organisme.
Seperti halnya pada rantai makanan, tingkat trofik pada jaring-
jaring makanan pun terjadi. Tingkatan trofik adalah pengelompokan
dari organisme sesuai dengan posisinya dalam rantai makanan.
Sehingga, jenjang atau banyaknya jumlah dari tingkatan trofik
ditentukan oleh banyaknya organisme yang bertugas pada rantai
makanan.

x
3. Piramida ekologi
Piramida ekologi, merupakan gambaran dari susunan antar trofik
yang didasarkan pada kepadatan, berat kering, populasi serta
kemampuan dalam menyimpan energi di setiap trofiknya. Fungsi dari
piramida ekologi ini, adalah guna menunjukan gambaran dari
perbandingan antar trofik dalam suatu ekosistem. Ada tiga macam
piramida ekologi, yaitu:
 Piramida jumlah, yaitu piramida yang menggambarkan jumlah
dari setiap individu pada tiap tingkatan trofik dalam ekosistem
tertentu. Pada umumnya, piramida jumlah tersebut berbentuk
lebih menyempit ke atas serta organisme pada piramida jumlah
mulai dari tingkat trofik dari yang terendah hingga tertinggi.

xi
 Piramida biomassa, piramida ini menggambarkan mengenai
berkurangnya transfer dari setiap energi pada setiap tingkat trofik
pada suatu ekosistem tertentu. Bentuk dari piramida biomassa,
biasanya mengecil ke arah puncak akan tetapi juga dapat
berbentuk terbalik.

(piramida biomassa ekosistem darat)

xii
(piramida biomassa ekosistem laut)

 Piramida energi, adalah piramida yang menggambarkan


mengenai hilangnya energi ketika perpindahan energi makanan
terjadi di setiap tingkat trofiknya. Piramida energi ini mampu
memberikan gambaran yang paling akurat mengenai aliran energi
pada suatu ekosistem.

2.6 Interaksi dalam Ekosistem


1. Interaksi Antara Faktor Biotik dengan Abiotik
Keberadaan faktor biotik atau organisme baik secara langsung
maupun tidak langsung dipengaruhi oleh faktor abiotik. Faktor abiotik
yang mempengaruhi organisme antara lain berupa kondisi tanah,

xiii
kandungan unsur hara, iklim (kelembaban, suhu), kandungan air, dan
topografi.
Suatu contoh yang sangat nyata, di daerah-daerah yang curah
hujannya tinggi mempunyal jenis tumbuhan yang berbeda dengan
daerah yang curah hujannya rendah. Hewan dan tumbuhan yang hidup
di hutan berbeda dengan hewan atau tumbuhan yang hidup di padang
rumput atau di gurun.
2. Interaksi Antara Faktor Biotik dengan Biotik
 Kompetisi adalah bentuk hubungan antara spesies yang satu
dengan yang lain jika terjadi persaingan di antara mereka.
Persaingan dapat terjadi karena faktor makanan, tempat hidup,
atau pasangan hidup. Contoh : Kompetisi antara kambing, kerbau,
dan sapi dalam usaha memenuhi kebutuhan makan yang berupa
rumput.
 Simbiosis adalah hubungan erat antara dua organisme dan spesies
yang berbeda yang hidup bersama di suatu daerah.
Simbiosis mutualisme, jika kedua organisme mendapatkan
keuntungan dari hubungan tersebut. Contoh : Simbiosis antara
Iebah dengan tanaman berbunga. Lebah mendapatkan makanan
berupa nektar, sebaliknya lebah membantu penyerbukan.
Simbiosis komensalisme, jika salah satu organisme mendapat
keuntungan, sedang organisme yang lain tidak dirugikan.
Contoh : Simbiosis antara ikan remora dengan ikan hiu. Ikan
remora mendapatkan sisa-sisa makanan dan ikan hiu.
Simbiosis parasitisme, jika salah satu organisme mendapat
keuntungan, sedangkan organisme yang lain dirugikan.
Contoh : Kutu rambut pada kepala manusia (ektoparasit), cacing
perut (Ascaris lumbricoides) dan cacing pita dalam usus manusia
(endoparasit).
 Predasi adalah hubungan antara pemangsa (predator) dengan
mangsa. Contoh : Burung memangsa cacing, ular memangsa

xiv
tikus.

2.7 Populasi
Populasi adalah sekelompok individu dari satu spesies yang hidup
di area umum yang sama. Anggota populasi bergantung pada sumber daya
yang sama, dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang serupa, dan
cenderung berinteraksi dan berkembang biak satu sama lain.
Populasi sering digambarkan dengan batas dan ukurannya (jumlah
individu yang hidup di dalam batas tersebut). Ahli ekologi biasanya mulai
menyelidiki suatu populasi dengan menentukan batas-batas yang sesuai
dengan organisme yang diteliti dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Batas-batas populasi mungkin alami, seperti dalam kasus pulau atau
danau, atau mungkin ditentukan secara sewenang-wenang oleh penyelidik.
misalnya, daerah tertentu di Minnesota untuk studi pohon oak.

2.8 Dinamika dan Kepadatan Populasi


Dinamika populasi adalah cabang ilmu yang mempelajari ukuran
dan komposisi populasi sebagai sistem yang dinamis. Sedangkan
kepadatan populasi adalah jumlah individu per satuan luas atau volume.
Contohnya jumlah pohon ek per kilometer persegi di wilayah Minnesota
atau jumlah bakteri Escherichia coli per mililiter dalam tabung reaksi.
Dalam beberapa kasus, ukuran dan kepadatan populasi dapat
ditentukan dengan menghitung semua individu dalam batas-batas populasi.
Kita bisa menghitung semua bintang laut di kolam air pasang, misalnya.
Mamalia besar yang hidup dalam kawanan, seperti gajah, terkadang dapat
dihitung secara akurat dari pesawat terbang.
Dalam kebanyakan kasus, bagaimanapun, tidak praktis atau tidak
mungkin untuk menghitung semua individu dalam suatu populasi.
Sebaliknya, ahli ekologi menggunakan berbagai teknik pengambilan
sampel untuk memperkirakan kepadatan dan ukuran populasi total. Dalam

xv
kasus lain, alih-alih menghitung organisme tunggal, ahli ekologi
memperkirakan kepadatan dari indikator ukuran populasi, seperti jumlah
sarang, liang, jejak, atau kotoran. Ahli ekologi juga menggunakan metode
mark-recapture untuk memperkirakan ukuran populasi satwa liar.
Kepadatan bukanlah sifat statis tetapi berubah ketika individu
ditambahkan atau dihilangkan dari suatu populasi. Penambahan terjadi
melalui kelahiran (yang kami definisikan di sini untuk memasukkan semua
bentuk reproduksi) dan imigrasi, masuknya individu baru dari daerah lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran populasi yaitu, kematian
(mortalitas) adalah faktor yang menghilangkan individu dari suatu
populasi dan emigrasi adalah pergerakan individu keluar dari suatu
populasi dan ke lokasi lain. Sementara tingkat kelahiran dan kematian
mempengaruhi kepadatan semua populasi, imigrasi dan emigrasi juga
mengubah kepadatan banyak populasi. Baik imigrasi maupun emigrasi
mewakili pertukaran biologis yang penting di antara populasi melalui
waktu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelahiran dan imigrasi
menambahkan individu ke populasi. Sedangkan kematian dan emigrasi
menghilangkan individu dari suatu populasi.

2.9 Daur Biogeokimia


Biogeokimia merupakan pertukaran atau perubahan yang terus
menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. Dalam
suatu ekosistem, materi pada setiap tingkatan trofik tak hilang. Materi
berupa unsur-unsur penyusun bahan organik di daur ulang. Unsur-unsur
tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan air.
Daur ulang materi tersebut melibatkan mahluk hidup dan batuan (geofisik)
sehingga disebut daur biogeokimia.
Fungsi daur biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang
melibatkan semua unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada

xvi
di bumi baik komponen biotik maupun abiotik, sehingga kelangsungan
hidup di bumi tetap terjaga.
1. Daur Nitrogen
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfer ke dalam
tanah. Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen,
penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi
nitrogen. Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri
Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-polongan, bakteri
Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru dalam air
juga memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen.
Nitrat yang dihasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh
produsen (tumbuhan) untuk diubah menjadi molekul protein.
Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai
merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan garam ammonium
yang larut dalam air Pengertian dan Konsep Daur Biogeokimia 60
(NH4+). Proses ini disebut dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas
mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi nitrat oleh
Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat
ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh
proses yang disebut denitrifikasi.

xvii
2. Siklus Karbon
Siklus karbon dimulai dari unsur karbon di udara dalam bentuk
karbondioksida yang diserap oleh tumbuhan. Dalam proses
fotosintesis, tumbuhan mengubah karbondioksida bersama air menjadi
karbohidrat (glukosa).  Dalam proses selanjutnya, baik pada produsen
maupun konsumen, glukosa dibentuk menjadi persenyawaan lain.
Pada akhirnya, karbondioksida akan dilepas oleh konsumen ke udara
pada waktu bernapas.  Produsen dan konsumen yang telah mati juga
akan diurai oleh bakteri pengurai, sehingga dihasilkan karbondioksida
yang juga dikembalikan ke udara.
Siklus karbon tidak hanya terjadi pada jaringan kehidupan di
daratan, tetapi juga terjadi di perairan. Di laut, fotosintesis terjadi di
area yang tertembus sinar matahari. Sebagian besar karbon ditemukan
pada kerang dan binatang berkulit keras lainnya dalam bentuk kalsium
karbonat (CaCO3). Pada saat organisme tersebut mati, kulitnya
terbenam dalam lumpur dan pasir sehingga terpencil dari kegiatan-
kegiatan biologis.  Melalui waktu yang panjang, beberapa deposit
karbon tersebut menjadi bagian dari terumbu karang atau batuan
berkapur, sementara yang lainnya menjadi bahan bakar fosil. Bahan
bakar fosil yang digunakan selanutnya akan melepas karbon kembali
ke udara, dan siklus pun dimulai kembali.

xviii
3. Siklus Air
Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari
air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari.
Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari laut karena laut
3
mencapai luas permukaan bumi. Uap air di atmosfer terkondensasi
4
menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk hujan. Air
hujan di daratan masuk ke dalam tanah membentuk air permukaan
tanah dan air tanah. Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam
tanah. Dalam tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh.
Kemudian melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke
atmosfer. Transpirasi oleh tumbuhan mencakup 90% penguapan pada
ekosistem darat. Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan
serta dari tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan manusia
menggunakan sekitar seperempat air tanah. Sebagian air keluar dari
tubuh hewan dan manusia sebagai urin dan keringat. Air tanah dan air
permukaan sebagian mengalir ke sungai, kemudian ke danau dan ke
laut. Daur ini di sebut Daur Panjang. Sedangkan daur yang dimulai
dengan proses Transpirasi dan Evapotranspirasi dari air yang terdapat
di permukaan bumi, lalu diikuti oleh Presipitasi atau turunnya air ke
permukaan bumi disebut Daur Pendek.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos (habitat) dan logos
(ilmu), yang secara umum diartikan ilmu yang mempelajari hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ruang lingkupnya meliputi
organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Berdasarkan
proses terbentuknya, ekosistemdibedakan atas ekosistem alami dan buatan.

xix
Berdasarkan lokasinya, ekosistem dibagi menjadi ekosistem darat
dan ekosistem air. Rantai makanan adalah proses makan dan dimakan
yang diikuti perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lain
dalam tingkatan tertentu.Hubungan antarrantai makanan tersebut
membentuk susunan yang lebih kompleks, yang disebut jarring-jaring
makanan. Sehingga rantai makanan dari produsen → konsumen primer →
konsumen sekunder → dan seterusnya. Perubahan bentuk energi ke bentuk
energi lain disebut transformasi energi, perpindahan energi dari satu
tempat ke tempat lain disebut transferatau aliran energi. Piramida ekologi
merupakan gambaran yang menunjukkan hubungan struktur trofikdan
fungsi trofik. Piramida ekologi dibedakan atas piramida jumlah, biomassa,
dan energi.
Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang
mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen
abiotik. Macam-macam siklus biogeokimia, seperti siklus karbon, siklus
oksigen, siklus nitrogen, siklus air, siklus fosfor, dan siklus sulfur.

3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini, kami mengharapkan pembaca
dapat mengetahui dan memahami ekologi serta dapat memberikan kritik
dan sarannya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Demikian saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa
manfaat bagi semua pembaca.

xx
DAFTAR PUSTAKA

Urry, Lisa A., Cain, Michael L., Wasserman, Steven A., Minorsky, Peter
V., Orr, Rebecca. 2020. Campbell Biology, 12th Edition. Pearson.
Azizah, Laeli Nur. 2021. Pengertian dan Contoh Komponen Abiotik dan
Biotik Dalam Ekosistem. Dalam
https://www.gramedia.com/literasi/komponen-abiotik-dan-biotik-
dalam-ekosistem/#4_Detrivora. .Diakses pada 8 November 2022.

Ananda. 2021. Aliran Energi dalam Ekosistem: Pengertian &


Produktivitasnya. Dalam https://www.gramedia.com/literasi/aliran-
energi/#:~:text=Aliran%20energi%20adalah%20rangkaian

xxi
%20dari,karnivora%20hingga%20sampai%20ke%20saproba.
Diakses pada 8 November 2022.

xxii

Anda mungkin juga menyukai