“EKOLOGI”
KELOMPOK 1
Anggota Kelompok:
MUHAMMAD AFIF TAUFIQ 20032074
AFRIANI AMELIA PUTRI 20032106
AIFA KURNIA 20032001
FARAH IBTISAMAH HARLIN 20032017
SITI SURAIDA 20032154
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas UTS dari mata kuliah Kapita Selekta Biologi dengan
judul “Ekologi” di Universitas Negeri Padang .
kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar….………………………………………………..…………………. I
Daftar Isi ……………….……………………………………………………………... ii
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………...…………. 1
1.3 Tujuan Masalah ………….………………………………...……………………. 1
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan ruang lingkup Ekologi ……...…………………………………….. 2
2.2 Daya dukung dan daya lenting lingkungan ….……………………………….. 3
2.3 Kerusakan lingkungan……………………………… ………………………….. 19
2.4 Pelestarian Berwawasan Ekologi………………………………………………
2.5 Keterkaitan konsep dasar Ekologi dengan kemutakhiran metode untuk
mengenali kerusakan lingkungan………………………………………………….. 21
Bab III PENUTUP 22
Kesimpulan ………………………………………………………….........................
Daftar Pustaka …...………………………………………………............................
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam menjalani kehidupan, manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa berdiri sendiri. Kita
hidup dalam suatu kelompok manusia, dimana masing-masing individu melakukan aktivitas
untuk menunjang kebutuhan hidupnya. Di sekitar kita terdapat makhluk hidup. Makhluk
hidup tersebut bisa berupa masyarakat sekitar, lingkungan alam, tumbuhan maupun hewan.
Sebagian besar makhluk hidup melakukan aktivitas seperti makan, bergerak, dan
berkembang biak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan juga melakukan
fotosintesis dan bernafas untuk mempertahankan hidupnya. Semua makhluk hidup yang
tinggal di suatu tempat saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Seperti manusia yang
menanam tumbuhan untuk dimanfaatkan buah, daun, atau batangnya. Tumbuhan pun juga
bergantung kepada manusia untuk pemeliharaannya agar ia tetap tumbuh dengan subur.
Ada juga manusia yang memelihara ternak untuk dimanfaatkan daging atau telurnya,
sebaliknya hewan ternak pun juga bergantung pada manusia dalam hal penyediaan
makanannya. Sehingga manusia, tumbuhan mapun hewan ternak saling menguntungkan.
Selain makhluk hidup, manusia juga memerlukan cahaya, air dan udara. Semua itu
merupakan benda tak hidup, tetapi sangat memengaruhi bagi kehidupan makhluk hidup
yang tinggal di suatu tempat. Air dan udara merupakan kebutuhan utama semua makhluk
hidup. Berbagai makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada di sekitar kita saling
mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu hubungan timbal balik.
2. Rumusan Masalah
1. Apa konsep dan Ruang Lingkup Ekologi ?
2. Bagaimanakah Daya Dukung dan Daya Lenting Lingkungan ?
3. Bagaimanakah Kerusakan lingkungan?
4. Bagaimanakah Pelestarian Berwawasan Ekologi?
5. Bagaimanakah Keterkaitan konsep dasar Ekologi dengan kemutakhiran metode untuk
mengenali kerusakan lingkungan?
3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui konsep dan ruang lingkup ekologi
2. Mengetahui daya dukung dan daya lenting lingkungan
3. Mengetahui kerusakan lingkungan
4. Mengetahui pelestarian berwawasan lingkungan
5. Mengetahui Keterkaitan konsep dasar Ekologi dengan kemutakhiran metode untuk
mengenali kerusakan lingkungan
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
2.2. Daya dukung dan daya lenting lingkungan
Lingkungan yang seimbang memiliki daya lenting dan daya dukung yang tingi.
Keseimbangan Iingkungan ini ditentukan oleh seimbangnya energi yang masuk dan energy
yang digunakan, seimbangnya antara bahan makanan yang terbentuk dengan yang
digunakan, seimbangnya antara faktor-faktor abiotik dengan faktor-faktor biotik. Gangguan
terhadap salah satu faktor dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup. Lingkungan
terdiri atas faktor biotic dan abiotik. Oleh karena lingkungan membentuk suatt sistem, maka
disebut sebagai sistem lingkungan atau ekoistem.
Telah kita bahas sebelumnya, bahwa ekosistem (sistem lingkungan) dapat tumbuh dan
berkembang bingga mencapai klimaks, dan mencapai keseimbangan lingkungan. Sistem
lingkungan itu memiliki daya lenting, yakni daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang.
Selain itu, sistem Iingkungan juga memiliki daya dukung, yakni kemampuan lingkungan
untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agardapat tumbuh dan
berkembang secara wajar di dalamnya.
Contoh daya dukung lingkungan adalah sebagai berikut: seumpama ada sebidang tanah
yang hanya ditumbuhi oleh rerumputan. Sebidang tanah itu hanya dapat menghidupi 1000
ekor kelinci. Rumput, kelinci, inikroorganisme dan benda-benda abiotik yang ada di padang
rumput itu saling berinteraksi yang akan membentuk ekosistem yang seimbang. Inisalkan
dan 1000 ekor kelinci itu terdapat 100 ekor kelinci
mati, maka akan ada kelebihan makanan rerumputan. Hal yang demikian memungkinkan
kelinci untuk berkembang biak.
Maka meningkatlah populasi kelinci. Misalkan populasi kelinci mencapai 1100 ekor, berarti
ada kelebihan 100 ekor kelinci. Di antara kelinci-kelinci tersebut terjadi kompetisi, berebut
makanan. Yang dapat beradaptasi akan lestari, sedangkan yang tidak akan mati. Maka
populasi kelinci itu akan menurun. Demikianlah, populasi kelinci naik turun pada batas
keseimbangan ekosistem. Dikatakan bahwa lingkungan padang rumput itu memiliki daya
dukung untuk kehidupan 1000 ekor kelinci.
Jika populasi kelinci terus meningkat, sehingga besarnyam populasi kelinci telah melampaui
daya dukung lingkungan, maka muncullah masalah lingkungan. misalnya, di antara kelinci
itu ada yang kelaparan, terjadi kompetisi memperebutkan makanan, ada yang berkelahi, dan
ada yang mati terkena penyakit.
2.3. Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan hidup di Indonesia semakin hari kian parah. Kondisi tersebut
secara langsung telah mengancam kehidupan manusia. Tingkat kerusakan alam pun
meningkatkan risiko bencana alam. Penyebab terjadinya kerusakan alam dapat disebabkan
oleh dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia.
Kerusakan lingkungan hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi atau penurunan
mutu (kemunduran) lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan hilangnya
sumber daya tanah, air, udara, punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan ekosistem.
Beberapa fakta terkait tingginya kerusakan lingkungan di Indonesia akibat kegiatan manusia
antara lain:
Laju deforestasi mencapai 1,8 juta hektar/tahun yang mengakibatkan 21% dari 133
juta hektar hutan Indonesia hilang. Hilangnya hutan menyebabkan penurunan
kualitas lingkungan, meningkatkan peristiwa bencana alam, dan terancamnya
kelestarian flora dan fauna.
30% dari 2,5 juta hektar terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan.
Kerusakan terumbu karang meningkatkan resiko bencana terhadap daerah pesisir,
mengancam keanekaragaman hayati laut, dan menurunkan produksi perikanan laut.
Tingginya pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran
laut di Indonesia. Bahkan pada 2010, Sungai Citarum pernah dinobatkan sebagai
Sungai Paling Tercemar di Dunia oleh situs huffingtonpost.com. World Bank juga
menempatkan Jakarta sebagai kota dengan polutan tertinggi ketiga setelah Beijing,
New Delhi dan Mexico City.
Ratusan tumbuhan dan hewan Indonesia yang langka dan terancam punah. Menurut
catatan IUCN Redlist, sebanyak 76 spesies hewan Indonesia dan 127 tumbuhan
berada dalam status keterancaman tertinggi yaitu status Critically Endangered
(Kritis), serta 205 jenis hewan dan 88 jenis tumbuhan masuk kategori Endangered,
serta 557 spesies hewan dan 256 tumbuhan berstatus Vulnerable.
Alam dan lingkungan hidup menjadi tempat tinggal dan hidup manusia. Kondisi lingkungan
akan berpengaruh langsung terhadap kondisi manusia. Karena itu sudah selayaknya kita
menjaga bumi satu-satunya ini dari kerusakan lingkungan.
2. ·Unsur biotik
Ialah faktor mahluk hidup yang akan membentuk sustu lingkungan , yaitu : manusia, hewan
dan tumbuh-tumbuhan.
3. Budaya
Ialah faktor kehidupan sosial dan budaya masyarakatyang mencerminkankebiasaan dan ciri
khas suatu daerah. Contohnya : kebiasaan menurunkan adat dan istiadat kepada generasi
berikutnya , seperti di Balikebiasaan menari diwariskan secara turun menurun.
2. Kegiatan Manusia
Ialah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Manusia
memanfaatkan lingkungantanpa disadari dapat merugikanm lingkungan hidup. Contoh
kegiatan manusia yang menimbulkan kerusakan lingkungan alam adalah sebagai berikut :
1.Sampah
Masalah sampah ini dapat membawa akibat berantai bagi pencemaran lingkunganberupa :
adalah suatu penciptaan kondisikeberadaan flora dan fauna menjadi langka. Hal ini
disebabkan oleh terputusnya jaringan kehiduipan . Kelangkaan flora dan fauna
dapatdikawatirkan akan terjadi kepunahan . Yang akhirnya manusia pada generasi
berikutnyasulit menemukan jenis flora dan fauna yang langkabahkan hanya tinggal legenda.
3. Pencemaran
Percemaran atau polusi terjadi karena pertambahan penduduk yang pesat dan tidak
ditopangdengan daya dukung lingkungan serta tidak memperhatikan kaidah pemanfaatan
sumber daya alam yang berwawasan lingkungan hidup. Pencemaran tersebut terdiri dari
pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah dan pencemaran suara.
4.Tanah Kritis
5.Penyimpangan Iklim
6.Hujan Asam
Hujan asam adalah hujan yang airnya tercemar oleh poluta (debu dan asap) dan korosit.
Apabila hijan ini menimpa benda-benda yang mengdung besi atau metal maka akan
mengalami keropos dan berkarat, dan apabila menimpa manusia dan hewan akan
mengalami terserang penyakit kulit dan pernapasan, sertabila menimpa tanamanakan
membuat pertumbuhannya kerdil dan menurunkan produktivitas tanaman tersebut.
Hujan asam banyak terjadi di negara-negar industri maju, dimana penetralisir hujan yakni
hutan dan tanaman yang ada sangat sedikit atau berkurang.
8.Menipisnya Ozon
Fungsi atmosfir antara lain sebagai pelindung bumi dari panasnya sinar ultra violet dan infra
merah dari matahari , terutama lapisan ozon ( 03)di atmosfir. Saat ini lapisan ozon di bumi
telah menipis bahkan telah berluban di kedua kutub bumi, sehingga sinar infra merah dapat
menembus atmosfir bumi dan tidak dapat dipantulkan kembali. yAng akhirnya dapat
menaikkan suhu bumi dan kondisi bumi semakin panas. Penyebab menipisnya ozon karena
pemakaian gas CFC (Carbon Fluoro Oksida) Freon, Foem,Metanol sebagi imbas dari
pemakaian AC, barang-barang busa dan plastik. Kenaikan suhu bumi berakibat mencairnya
secara besar-besaran gletzer di kedua kutub bumi yang dapat meninggikan peremukaan
aior laut dari waktu-kewaktu. Hal ini dapat menggelamkan kota-kota yang di daerah pantai
atau didataran rendahpada beberapa puluih tahun mendatang.
·Meningkatkan usaha kebersihan , penanganan sampah, dan keindahan kota dan desa.
·Meningkatkan kesadaran masayarakat terhadap masalah lingkungan hidup dengan
pendidikan lingkungan hidup lewat jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah.
·Adanya suatu peraturandan pengaturan tentang izin mendirikan industriyang ramah lingkun
gan.
·Usaha mencegah bahaya banjir dan erosi secara terpadu meliputi :penanganansampah
yang baik, pengerukan pada sungai-sungai yang dangkal, pembuatan terrasering pada
lahan miring, pembuatan tanggul-tangguldisungai yang rawan banjir, pembuatan kanal –
kanal , dan pembauatan bendungan .
F. HakekatPembangunanBerwawasanLingkungan
G.ArahPembangunanBerkelanjutan
Dalam pembangunan industri harus dikaji ulang berbagai pendekatan dan metode
industrialisasi dengan memperhatikan lingkungan.
Pembangunan industri dewasa ini telah banyak menimbulkan masalah lingkungan , seperti :
menipisnya hutandan bahan galian , terbentuknya bahan buangan limbah, kebisingan , dan
sebagainya. Berpedang dari ketentuan pembangunan berkelanjutan, maka industri
diarahkan agar mempekecil dapat negatifkepada liongkungan melalui upaya pelestarian
sumber daya alam dan pengendalian pencemaran.
Memang jika dilihat hal inidianggap pengelolaan limbah adalah sepele atau mudah tetapi
dampaknya sangat besar terhadap lingkungan secara global. Dari segi haban baku
hendaknyaindustri mengurangi atau meninggalkan jenis bahan yang merusak lingkungan
seperti : gas CFC,feom,Neon, Metanol ,Plastik dan sebagainya. Seharusnyapemerintah saat
ini melarangindustri yang memproduksi barang-barang yang menambah kerusakan
lingkungan secara umum.
I.Kesimpulan
20
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme
dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan
terhadap jasad hidup. Ekologi dapat juga dikatakan ekonomi alam yang melakukan
transaksi dalam bentuk materi, energi dan informasi. Namun demikian manusia juga
tidak dapat terlepas dari kebutuhan materi, energi dan informasi yang terus beredar.
Ruang lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas, ekosistem, hingga biosfer.
ekologi manusia, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia
dengan lingkungan hidupnya. Sedangkan lingkungan hidup adalah segenap faktor
dan kondisi fisik, sosial dan budaya yang mempengaruhi eksistensi (keberadaan)
serta perkembangan sutu makhluk hidup atau sekumpulan makhluk.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-ekologi-adalah.html
https://tugassekolah.co.id/2020/11/apa-maksud-daya-lenting-dan-daya-dukung.html
https://disperkimta.bulelengkab.go.id/artikel/faktor-faktor-menyebabkan-kerusakan-
lingkungan-hidup-86
https://dlh.luwuutarakab.go.id/berita/5/kerusakan-lingkungan-hidup-dan-
penyebabnya.html
https://www.kompasiana.com/trisno.com/pengelolaan-lingkungan-berwawasan-
lingkungan-hidup_55100a84a33311c339ba7e3d
22