Anda di halaman 1dari 24

TUMBUHAN

ALGAE
KELOMPOK 1

Aifa kurnia 20032001


Ulta Utia 20032041
Elviona heafiz 20032013
Ciri-ciri umum algae

1. Merupakan organisme eukariotik


2. Tubuhnya tersusun dari banyak sel
3. Bergerak (motil) dengan bantuan bulu cambuk(flagel)
4. ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk lembaran).
5. Struktur tubuhnya berupa thallus yaitu suatu struktur yang belum dapat dibedakan dengan jelas antara akar,
batang, dan daun
6. Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin
(warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna
keemasan).
7. Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuhnya berupa thalus, sehingga
dimasukkan ke dalam golongan thalophyta.
8. Reproduksi secara vegetatif (dengan fragmentasi, pembelahan, pembentukan spora) maupun generatif (dengan
oogami dan isogami).
Ciri-ciri umum algae

1. Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab. Ada yang menempel pada batuan (epilitik),
tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh hewan
(epizoik).
2. Alga memiliki mesin fotosintesis yang akhirnya berasal dari cyanobacteria yang menghasilkan oksigen sebagai
produk sampingan dari fotosintesis
3. Sebagian besar bersifat akuatik dan autotrofik dan tidak memiliki banyak tipe sel dan jaringan yang berbeda,
seperti stomata, xilem, dan floem, yang ditemukan pada tanaman darat
4. alga hidup secara berkelompok atau berkoloni dan ada juga yang hidup dengan cara soliter atau mandiri
5. Hidup dengan bebas atau bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen
6. Bereproduksi secara aseksual yaitu membelah diri/fragmentasi/spora vegetatif, dan seksual yaitu
konjugasi/singami/anisogami.
Struktur Tubuh
Algae
Struktur Tubuh Algae
alga memiliki dinding sel sehingga bentuk
tubuhnya cenderung lebih tetap. Jenis alga yang
memiliki ukuran besar atau makroskopis dan
memiliki banyak sel didalammnya memiliki
beragan bentuk tubuh, beberapa jenis
menyerupai rumput, benang atau filament,
menyerupai lembaran serta ada juga yang
menyerupai bentuk tumbuhan tingkat tinggi.
Karena alga memiliki ukuran yang kecil
sehingga bentuk tubuh alga sangat bervariasi,
seperti berbentuk kotak, oval, segitiga, bulat,
menyerupai bintang dan seperti batang.
 
Struktur Tubuh Algae
Sel alga memiliki struktur mirip sel tumbuhan, yaitu
bersifat eukariotik (memiliki membran inti) atau sel
yang mengandung nukleus, yang membuatnya
sedikit lebih kompleks daripada bakteri.serta
memiliki dinding sel dan kloroplas.Dinding Sel alga
ada yang mengandung selulosa, hemiselulosa, silika,
kalsium karbonat, polisakarida, pektin, algin, agar,
dan karagenan.Bahan-bahan tersebut membentuk gel
sehingga ganggang terasa berlendir atau seperti
karet. Alga memiliki membrane inti dan memiliki
dinding sel serta berkemampuan untuk melakukan
proses fotosintesis karena mempunyai klorofil,
sehingga secara struktur tubuh alga manyerupai
tumbuhan.
Reproduksi Algae
Reproduksi Algae
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh
a. Proses Reproduksi Aseksual Alga ganggang.Bagian tubuh yang terlepas di tubuh induk
tumbuh menjadi ganggang baru.Fragmentasi yang pada
Reproduksi aseksual ganggang (alga) – Reproduksi aseksual pada
ganggang multiseluler berbentuk filamen dan
ganggang terjadi dengan pembelahan biner, fragmentasi dan
talus.Contohnya pada Cladophora, Sargassum, Spirogyra,
pembentukan spora vegetatif.
Macroctis, dan Laminaria.

1. Pembelahan Biner 3. Pembentukan Spora Vegetatif


Pembentukan spora vegetatif terjadi dalam sel induk yang
Reproduksi aseksual secara pembelahan biner pada ganggang terjadi menghasilkan zoospora.Pembentukan spora secara
vegetatif terjadi jika kondisi lingkungan mendukung dan
pada ganggang (alga) uniseluler, seperti Euglenoid, Chlorella, dan
jumlah makanan mencukupi.Hal tersebut dapat terjadi
Pyrrophyta (ganggang api). Pada Euglenoid, pembelahan biner terjadi pada ganggang (alga) yang bersifat uniseluler maupun
yang multiseluler.Contohnya pada Hydrodictyon,
dengan membujur. Pembelahan tersebut diawali dengan pembelahan
Ulothrix, Chlamydomonas, dan Vaucheria.
inti, diikuti dari pembelahan sitoplasma.Dari satu sel induk yang
dihasilkan ke dua sel anakan yang tumbuh menjadi ganggang baru.
Reproduksi Algae
3. Anisogami
Anisogami adalah peleburan antara sel gamet yang ukuran
b. Proses Reproduksi Seksual pada Ganggang Alga
dan bentuknya berbeda.Anisogami dapat berupa oogami,
1. Konjugasi yakni masuknya sel gamet jantan yang berflagela (sperma)
ke sel yang gamet betina (ovum) kemudian terjadi
Konjugasi adalah proses saling berlekatannya dua individu yang peleburan inti.Hasil dari fertilisasi adalah zigot.Contoh
berbeda jenis, dengan diikuti terjadinya plasmogami (peleburan ganggang yang melakukan oogami adalah Laminaria.
plasma sel) dan juga kariogami (peleburan inti sel). Contohnya
ganggang yang bereproduksi secara konjugasi adalah spirogyra yang Jadi pada alga kedua macam reproduksi (aseksual dan
berbentuk filamen tak bercabang. seksual) dapat berlangsung di dalam satu siklus hidupnya.
Dan akan terjadi pergantian generasi dari generasi
2. Singami tetrasporophyte atau sporophyte yang diploid (2n) menjadi
generasi gametophyte haploid (1n) yang hidup bebas di
Singami (isogami) adalah peleburan antara dua sel gamet yang sama alam (Free living). Tetapi ada juga dimana kedua fase
dengan bentuk dan ukurannya, tetapi berbeda jenisnya ((+) dan (-)),
yang kemudian diikuti dengan terjadinya peleburan inti. Singami tersebut ada bersamaan hidup bebas di alam .
menghasilkan zigot yang diploid (2n).Contoh ganggang yang
melakukan singami adalah ganggang hijau Ulva.
Dasar Klasifikasi
Alga
Dasar Klasifikasi Alga
Klasifikasi utama alga didasarkan pada fitur morfologis tertentu. Yang utama di antaranya adalah
a) konstitusi pigmen sel
b) sifat kimia dari bahan makanan yang disimpan
c) jenis, jumlah, titik penyisipan dan panjang relatif flagela pada sel motil
d) komposisi kimia dinding sel dan
e) ada atau tidak adanya nukleus yang terorganisir jelas dalam sel atau detail signifikan lainnya dari struktur sel.

Linnaeus, dalam Species Plantarum (1753), titik awal untuk nomenklatur botani modern, diakui 14 genus alga, yang hanya empat
saat ini dianggap di antara alga. Dalam Systema Naturae, Linnaeus menggambarkan genera Volvox dan Corallina, dan spesies
Acetabularia (sebagai Madrepora), di antara hewan-hewan.W. H. Harvey (1811-1866) dan Lamouroux (1813) adalah yang pertama
untuk membagi alga makroskopik menjadi empat divisi berdasarkan pigmentasi mereka. Ini adalah penggunaan pertama kriteria
biokimia dalam sistematika tanaman. Empat divisi Harvey adalah: ganggang merah (Rhodospermae), ganggang coklat
(Melanospermae), ganggang hijau (Chlorospermae), dan Diatomaceae.
Ekologi Algae
Ekologi Algae
Alga membutuhkan sinar matahari untuk dapat melakukan kegiatan
fotosintesis untuk menghasilkan sumber makanannya, sehingga lingkungan
tempat alga hidup haruslah memiliki sinar matahari yang cukup. Semua alga
fotoautotrof dapat melakukan fotosintesis.Fotosintesis dilakukan oleh sel-sel
yang mengandung klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya.Alga hidup di habitat
yang lembap, basah, atau perairan, baik air tawar maupun air laut yang masih
dapat ditembus oleh cahaya matahari.Di dalam perairan, alga merupakan
penyusun fitoplankton.Fitoplankton berperan sebagai penyedia bahan makanan
dan oksigen bagi organisme perairan lainnya.Alga yang hidup melayang-layang
di dalam air disebut neuston.
Alga Hijau
(Chlorophyta)
Alga Hijau (Chlorophyta)
1. Ciri-ciri alga hijau

a) Ada yang bersel satu, ada yang membentuk koloni.

b) Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi.

c) Bentuk dan ukuran kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti mangkok, busa, jala, atau bintang. Di dalam
kloroplas terdapat ribosom dan DNA. Selain itu terdapat pirenoid sebagai tempat penyimpanan hasil asimilasi
yang berupa tepung dan lemak. Organel lainnya adalah badan Golgi, mitokondria, dan retikulum endo-
plasma.

d) Pada sel reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut stigma (bintik mata merah).

e) Di dalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola kontraktil, Vakuola kontraktil berfungsi sebagai
alat osmoregulasi.

f) Inti sel alga hijau memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap. Inti yang demikian disebut eukarion.

g) Pada alga hijau yang motil terdapat dua flagela yang sama panjang.

 
Alga Hijau (Chlorophyta)
1. Habitat
Habitat alga ini di air tawar, air laut, dan tanah-tanah yang basah.Ada pula yang hidup
di tempat yang kering.
2. Cara hidup
Alga hijau hidup secara autotrof.Alga ini berwarna hijau karena adanya klorofil a, b,
beta-karoten, dan santofil.Ada pula yang bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut
kerak 
3. Reproduksi
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu spora yang dapat
bergerak atau berpindah tempat.Zoospora berbentuk seperti buah pir yang memiliki
dua sampai empat bulu cambuk, vakuola kontraktil, dan satu bintik mata berwarna
merah (stigma).Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya
zigospora.Zigospora tidak mempunyai alat gerak.
Alga Hijau (Chlorophyta)
5. Peranan alga hijau dalam kehidupan :
a. Menguntungkan :
- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
- dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.\

b. Merugikan :
- alga hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah warna dan
berbau.
Sifat alga hijau yang autotrof menjadikannya sebagai produsen penting, di manapun habitatnya.

6. Contoh beberapa jenis alga hijau antara lain Spirogyra, Volvox, Chlamydomonas, Ulva, dan
Stigeoclonium.
Cyanophyta (Ganggang
Biru – Hijau)
Cyanophyta (Ganggang Biru – Hijau)
1. Cyanophyta Secara Garis Besar
2. Ciri Alga Cyanophyta (Hijau – Biru)
Istilah ganggang biru (cyanophyta) digunakan dalam
sistem klasifikasi 5 kingdom whittaker. Sistem klasifikasi
• Struktur tubuh terdiri atas satu sel, ada pula yang bersel
ini membagi organisme dalam 5 kelompok besar, yaitu:
banyak. Yang bersel banyak berupa benang atau koloni.
• monera
• Tidak berkloroplas, tetapi berklorofil
• protista
• Sel-sel bersifat prokariotik yaitu bahan ini belum
• fungi
terbungkus oleh membran inti atau karioteka
• plantae
• Sebagai vegetasi perintis, yaitu dapat hidup pada daerah
• animalia
yang tumbuhan lain tidak dapat hidup.
Cyanobacteria (ganggang hijau biru) yang dulu disebut
• Cara hidupnya sebagai epifit atau sebagai endofit pada
cyanophita dan masuk sebagai filum dari monera
hewan atau tumbuhan dan sebagai plankton
sekarang jadi filum dari bacteria (bakteria terdiri atas 2
filum yaitu bakteri dan cyanophyta).kelompok organisme
yang termasuk ganggang hijau biru merupakan organisme
perintis,seperti halnya bakteri
Cyanophyta (Ganggang Biru – Hijau)

• Pada umumnya alga biru berkembang biak secara vegetatif, yaitu


dengan membelah diri atau fragmentasi
• Beberapa ganggang hijau biru yang berkoloni dengan bentuk
filamen memiliki heterotista dan spora istirahat.
• Heterotista adalah sel yang lebih tebal dan tidak memiliki inti.
spora istirahat merupakan spora yang dindingnya sangat tebal dan
didalamnya berisi sel.
• Struktur tubuh masih sederhana, dinding sel mengandung pektin,
hemiselulosa dan selulosa yang kadang-kadang berupa lendir.
Cyanophyta (Ganggang Biru – Hijau)

3. Habitat Cyanophyta
• Cyanophyta dapat ditemukan pada berbagai lingkungan misalnya danau, laut, sungai, tanah, batu,
dan rawa. Cyanophyta dapat terlihat dengan mata telanjang berupa lapisan tipis berwarna hijau biru,
merah, atau ungu kehitaman. Pada saat tertentu, Cyanophyta yang hidup di air muncul berlimpah
sehingga menyebabkan air tampak berwarna seperti warna Cyanophyta tersebut.
• Contohnya Cyanophyta berwarna hijau biru (Anabaena) membuat air sawah tampak kehijauan dan
Cyanophyta merah (Ascillatoria rubescens) membuat laut di daerah Timur Tengah berwarna merah
sehingga disebut Laut Merah. Beberapa jenis Cyanophyta yang dapat mengikat nitrogen berperan
sebagai tumbuhan perintis pada habitat miskin nutrisi (makanan), misalnya pantai berpasir atau gurun.
Cyanophyta (Ganggang Biru – Hijau)

• Cyanophyta, Syneckococcus lividus dapat hidup di habitat yang ekstrim, misalnya habitat dengan
tingkat keasaman tinggi (pH 4,0) dan temperatur tinggi (70 C). Sedangkan jenis lainnya ada yang
hidup bersimbiosis dengan organisme lain, misalnya Nostoc dan Anabaena azollae. Nostoc hidup
bersama dengan jamur membentuk lumut kerak (Lichen) Peltigera, serta hidup di akar tumbuhan
paku Cycas. Anabaena azollae hidup di daun tumbuhan paku air Azolla pinata.

• Simbiosis antara Cyanophyta dengan organisme lain saling memberi keuntungan. Cyanophyta
terutama berperan dalam memberikan nutrisi organik pada organisme simbiotiknya. Sedangkan
organisme simbitiknya memberikan kelembaban dan nutrisi anorganik pada Cyanophyta
Cyanophyta (Ganggang Biru – Hijau)
4. Struktur Cyanophyta
Sel Cyanobacteria terdiri atas bagian-bagian, yaitu lapisan lendir, dinding sel, membran plasma, membran fotosintetik,
mesosom, sitoplasma, ribosom, granula penyimpanan, vakuola gas, protein padat, dan nukleoplasma (DNA).
6. Peran Cyanophyta Bagi Manusia
• Merugikan
Beberapa ganggang hijau biru yang hidup di air ada yang menegluarkan racun.Racun terlarut di dalam air dapat meracuni
organism yang meminumnya. Sifat merugikan lainnya adalah ganging ini dapat tumbuh di batu dan tembok, sehingga tembok
akan mudah lapuk.
• Menguntungkan
Pengikat Nitrogen Bebas .Contoh yang dapat mengikat adalah Nostoc, Gleocapsa, dan Anabaena yang mampu menangkap
nitrogen di udara.
Sebagai Bahan Makanan. Misalnya Spirulina yang mengandung protein cukup tinggi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai