Anda di halaman 1dari 9

NAMA ANGGOTA :

1.
Adela rosnadia
2. Sherly arbianto
3. Alya namira
4. Nur aulia faizah
5. Nur risky khasanah
6. Rayhan fahriza
TUGAS :
BIOLOGI

PERTANYAAN :
1. Jelaskan ciri-ciri protista yang mirip tumbuhan , protista yang mirip hewan , protista
yang mirip jamur ?

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Tuliskan & jelaskan cara reproduksi protista yang mirip tumbuhan !


Tuliskan klasifikasi protista yang mirip tumbuhan !
Jelaskan peranan protista yang mirip tumbuhan !
Tuliskan & jelaskan cara reproduksi protista yang mirip hewan !
Tuliskan klasifikasi protista yang mirip hewan ?
Jelaskan peranan protista yang mirip hewan !
Tuliskan & jelaskan cara reproduksi protista yang mirip jamur !
Tuliskan klasifikasi protista yang mirip jamur !
Jelaskan peranan yang mirip jamur !
JAWABAN :

1. Protista Mirip Tumbuhan

Protista mirip tumbuhan kemudian dibagi menjadi Euglenophyta, Diatom, dan Dinophyta/Dinoflagellata:
Ciri-Ciri Euglenophyta
Uniseluler

Bergerak seperti hewan

Memiliki flagelum

Memiliki nukleus, kloroplas, dan membran sel

Reproduksi aseksual

Contoh: Euglena
Ciri-Ciri Diatom
Memiliki dua katup kerang terbuat dari silika

Berwarna coklat keemasan

Menyimpan makanan dalam bentuk minyak

Contoh: Chrysophyta atau ganggang emas

Ciri-Ciri Dinoflagellata
Memiliki flagela

Mampu berpendar/fluoresen
Dapat membuat "red tide" atau "pasang merah", menyebabkan air laut menjadi berwarna merah ketika terjadi
booming populasi

Beracun (memiliki racun/toxin)

Contoh: Pyrophyta / ganggang api / ganggang merah

Protista Mirip Hewan

Memiliki pseudopodia atau kaki semu

Memiliki cangkang terbuat dari kalsium

Heterotrof, dengan mengkonsumsi organisme lain

Hidup bebas, saprofit, mutualistik, atau parasitik.

Contoh: Protozoa
Protista mirip hewan kemudian dibagi lebih lanjut menjadi 4 kelompok:
1.
Sarcodina : bergerak seperti amuba dengan menggunakan kaki semu atau pseudopodia
2.

Flagelata : bergerak dengan flagela

3.

Paramecium : bergerak dengan silia

4.

Sporozoa : menghasilkan spora

Protista Mirip Jamur

Multiseluler

Berubah bentuk selama siklus hidup

Cenderung hidup dalam iklim lembab

Contoh: jamur lendir (myxomicota)

2. Reproduksi Protista Menyerupai Tumbuhan

3.

Alga bereproduksi melalui dua cara yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembelahan sel,
fragmentasi, dan pembentukan zoospora. Reproduksi secara seksual terjadi melalui isogami dan oogami.
a. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan sel menghasilkan dua sel anak yang masing masing akan menjadi
individu baru. Reproduksi dengan cara pembelahan sel umumnya terjadi pada alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni
tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya bereproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah
pecahnya koloni menjadi beberapa bagian.
Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga dapat bereproduksi melalui pembentukan zoospora. Zoospora
merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan dan dapat bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan
satu atau lebih flaagela. Setiap zoospora merupakan calon individu baru.
b. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat
dua tipe reproduksi seksual, yaitu isogami dan oogami.
Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran sama besar dan umumnya dapat bergerak. Jika zigot hasil
peleburan gamet betina dengan jantan mengalami dormansi, maka disebut zigospora.
Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet betina. Gamet betina atau telur berukuran besar
dan tidak bergerak, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak
berkecambah tetapi mengalami dormansi,maka disebut oospora.

berdasarkan klasifikasi makhluk hidup, kenapa alga tidak digolongkan kedalam kelompok plantae(tumbuhan). Alasanya singkat tapi
cukup jelas sobat, ini dia penyebabnya, Alga tidak memiliki akar, batang, maupun daun. Oleh karena ini alga tidak termasuk tumbuhan. Nah
alga ini dibagi menjadi beberapa filum,yaitu:
1.Filum Alga Keemasan (Chrysophyta)

Chrysophyta
Filum alga yang biasanya tinggal di atas permukaan tanah yang lembap dan menyebabkan permukaan tanah berwarna kuning keemasan.
Tubuh alga keemasan terdiri dari satu sel dan bentuknya menyerupai perahu.
2.Filum Euglenophyta

Euglenophyta
Filum alga yang ini banyak dijumpai di air tawar dengan bentuk yang lonjong, memiliki flagela(cambuk), bintik mata, dan berwarna hijau
karena memiliki klorofil. Euglenophyta bergerak aktif seperti hewan namun dapat berfotosintesis layaknya tumbuhan. Filum yang biasa
disebut euglena ini biasa berkembangbiak dengan cara membelah diri. Beberapa ahli memasukkannya kedalam kelompoknya sendiri
karena memiliki ciri mirip hewan sekaligus mirip tumbuhan.
3.Filum Alga Cokelat (Phaeophyta)

Phaeophyta
Alga cokelat umumnya hidup di perairan pantai ber-iklim dingin. Ada juga yang hidup di air tawar. Semua Alga cokelat merupakan makhluk
hidup bersel banyak.
4.Filum Alga Merah (Rhodophyta)

Rhodophyta
Alga merah merupakan makhluk hidup bersel banyak yang mengandung pigmen fikobilin. Pigmen ini terdiri dari fikoritrin (merah) dan
fikosianin (biru). Alga merah banyak dimanfaatkan untuk industri kosmetik, cat, eskrim,dll.

5.Filum Alga Hijau (chlorophyta)

Chlorophyta
Filum alga yang ini tergolong makhluk hidup eukariot. Alga hijau dapat hidup di air tawar, air laut, di tanah becek, di atas batu, bahkan di
kolam. Kolam yang banyak ditumbuhi alga ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu berwarna kehijauan. Alga ini memiliki bentuk tubuh yang
beraneka ragam. Ada yang bersel tunggal, bentuk benang, dan ada yang bersel banyak mirip tumbuhan tingkat tinggi.
Selain kelima alga diatas, ada satu kelompok alga lagi, yang biasa disebut Alga hijau-biru (Cyanobacteria), namun alga ini tidak
digolongkan dalam kelompok protista melainkan diklasifikasikan ke kingdom monera karena tidak memiliki klorofil sehingga bersifat
autotrof.

4. Protista Mirip Tumbuhan ( Alga) 1.Ciri Alga Anggota kingdom Protista yang mirip tumbuhan disebut alga.Alga
mempunyaiukuran yang beraneka ragam,ada yang mikroskopis dan ada yang makroskopis.Contoh algamikroskopis yaitu
Euglena dan Navicula.Contoh alga makroskopis yaitu Laminaria danEucheuma.Sel-sel alga dikelilingi dinding sel sehingga
mempunyai bentuk yang tetap.Nukleusnyabersifat eukariotik yaitu intinya membrane. Berdsarkan selularitasnya,Alga terdiri
atas Algauniseluler(bersel satu) dan Alga multiseluler(bersel banyak).Alga uniseluler,ada yang hidupsendiri(soliter)dan ada
yang hidup berkoloni.

5. Reproduksi Protozoa sebagian besar melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Pembelahan
diawali dengan pembelahan inti yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Sebagian Protozoa melakukan reproduksi
seksual dengan penyatuan sel generatif (gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan
penyatuan inti vegetatif disebut konjugasi. Dalam siklus hidupnya, beberapa protozoa menghasilkan sel tidak aktif yang
disebut kista. Kista diselubungi dengan kapsul polisakarida yang melindungi Protozoa dari lingkungan yang tidak
menguntungkan, misalnya kekeringan. Jika kondisi lingkungan membaik, misalnya tersedia makanan dan air maka dinding
kista akan pecah dan Protozoa keluar untuk memulai hidupnya kembali. Sporozoa adalah hewan berspora, tidak
mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit.
Reproduksi dengan dua cara yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang dan
sporogoni/membuat spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif (melalui peleburan yang terjadi
pada tubuh nyamuk). Contoh-contoh sporozoa:a) Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana, masa sporulasi
(224 jam) atau setiap 48 jam.b) Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria quartana, masa sporulasi 72 jamc)
Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika, masa sporulasi (1-224 jam)d) Plasmodium ovale, penyebab
penyakit limpa, masa sporulasi (224 jam), tidak terdapat di IndonesiaDaur hidup PlasmodiumPenemu daur hidup
Plasmodium Laveran dan GrassiVektornya nyamuk Anopheles betinaMengalami 2 fase, yaitu:a. Fase generatif, terjadi dalam
tubuh nyamuk malariaSkema : fertilisasi - zigot - ookinet - oosista - sporozoidb. Fase vegetatif, terjadi dalam rubuh
manusia ada dua tempat yaitu:a) Dalam hati (disebut eksoeritrositik)Skema : sporozoid - skizon erytozoik - merozoit
eryptozoikb) Dalam darah (eritrositik)Skema : tropozoit - skizon muda - skizon matang - merozoit makrogamet/mikrogamet

6. Klasifikasi protista mirip hewan Protozoa yang sudah teridentifikasi berjumlah lebih dari 60rb spesies. Jenis Protozoa yang sangat beragam
tersebut dapat dibedakan menjadi empat kelas berdasarkan alat geraknya, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata, dan Sporozoa.

Rhizopoda (Sarcodina)
Semua Protozoa yang tergolong kelas Rhizopoda (Yunani, rhizo + akar, podos = kaki) atau Sarcodina (Yunani, sarco = daging) bergerak dengan penjuluran
sitoplasma selnya yang membentuk pseupodia (kaki semu). Bentuk pseupodia beragam, ada yang tebal membulat dan ada yang tipis meruncing.
Pseupodia berfungsi sebagai alat gerak dan memangsa makanan hewan ini ada yang bercangkang, contohnya Globigerina dan ada yang telanjang,
contohnya Amoeba proteus. Pada Rhizopoda yang bercangkang, pseupodia menjulur keluar dari cangkang. Cangkang tersusun dari silica atau kalsium
karbonat. Karena strukturnya yang berubah-ubah, Rhizopoda tidak memiliki bentuk yang tetap. Sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma.
Ektoplasma adalah plasma sel bagian luar yang berbatasandengan membrane plasma. Endoplasma adalah plasma sel pada bagian dalam sel.
Ektoplasma bersifat lebih kental daripada endoplasma. Aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseupodia.
Pada proses makan, pseupodia mengelilingi makanan dan membentuk vakuola makanan. Di dalam vakuola makanan, makanan dicerna. Zat makanan
hasil cernaan dalam vakuola makanan masuk ke dalam sitoplasma secara difusi. Sedangkan sisa makanan dikeluarkan dari vakuola ke luar sel melalui
membran plasma.
Rhizopoda berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner. Pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, Rhizopoda tertentu dapat
beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya dengan membentuk kista, contohnya Amoeba yang akan menjadi aktif kembali jika kondisi lingkungan sudah
sesuai.
Rhizopoda umumnya hidup bebas di tanah yang lembab dan lingkungan berair, baik di darat maupun laut. Rhizopoda bersifat heterotrof dengan memangsa
alga uniseluler, bakteri, atau protozoa lain. Rhizopoda yang hidup bebas di tanah lembap, contohnya Amoeba proteus. Contoh Rhizopoda yang hidup di air
tawar adalah Difflugia. Sedangkan Rhizopoda yang hidup di laut adalah dari kelompokForaminifera, antara lain Globigerina. Contoh Rhizopoda parasit
antara lain Entamoeba gingivalis dan Entamoeba histolytica. Entamoeba gingivalis merupakan parasit pada gusi dan gigi manusia. Entamoeba
histolytica merupakan parasit pada usus manusia dan menyebabkan penyakit disentri. Parasit ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang
mengandung kista Entamoeba karena tercemar kotoran.

Ciliata (Ciliophora / infusoria)


Ciliata (latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliphora (Yunani, phora = gerakan) bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Ciliata juga disebut infusoria
(Latin, infus = menuang) karena hewan ini ditemukan juga pada air buangan atau air cucuran. Silia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada
bagian tertentu. Selain berfungsi untuk bergerak, silia juga merupakan alat bantu untuk makan. Silia membantu pergerakan makanan ke sitoplasma.
Makanan terkumpul di sitoplasma akan dilanjutkan ke dalam sitofaring (kerongkongan sel). Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma
dengan membentuk vakuola makanan. Sel Ciliata memiliki ciri khusus lain, yaitu memiliki dua inti; makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus
berukuran lebih besar dibandingkan mikronukleus. Makronukleus memiliki fungsi reproduksi, yaitu pada konjugasi. Ciliata juga memiliki trikokis yang
fungsinya untuk pertahanan diri dari musuh. Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun air laut. Ciliate juga hidup di dalam tubuh
hewan lain secara simbiosis maupun parasit. Ciliate yang hidup bebaas di alam contohnya Paramecium caudatum, Didinium, Stentor, Balantidium,
dan Vorticella.Jenis lainnya hidup bersimbiosis dengan perut hewan pemakan rumput dan berfungsi membantu hewan tersebut mencerna selulosa yang
terdapat dalam rumput. Hanya sedikit jenis Ciliata yang hidup sebagai parasit. Salah satunya Balantidium coli. Ciliata ini hidup pada usus besar ternak atau
manusia dan dapat menyebabkan diare (balantidiosis). Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual, yaitu dengan
pembelahan biner membujur (transversal). Reproduksi seksual dilakukan dengan konjugasi.

Flagellata (Mastigophora)
Flagellata (Latin, flagell = cambuk) atau Mastigophora (Yunani, mastig = cambuk, phora = gerakan) bergerak dengan menggunakan bulu cambuk atau
flagellum. Sebagian besar Flagellata memiliki dua flagellum. Letak flagellum ada yang di bagian belakan sel (posterior), atau di bagian depan sel (anterior).
Flagellata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner membujur, misalnya pada Trypanosoma. Flagellata ada yang hidup bebas di
lingkungan berair, baik air tawar maupun laut, hidup bersimbiosis, atau parasit dalam tubuh hewan. Flagellata yang hidup bersimbiosis,
misalnya Trichonympha campanula hidup pada usus rayap dan kecoa kayu. Flagellata ini membantu rayap atau kecoa mencerna kayu yang dimakan
serangga tersebut. Flagellata yang hidup parasit antara lain Trypanosoma brucei (penyebab penyakit tidur pada manusia di Afrika), Trypanosoma
evansi(penyebab penyakit surra pada hewan ternak), Trichomonas vaginalis (penyebab penyakit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin pria),
serta Leishmania (penyebab penyakit kala-azar yang merusak sel darah manusia). Trypanosoma dan Leishmania dibawa oleh jenis lalat tertentu yang
mengisap darah manusia, contohnya lalat tse tse (Glossina moritans). Lalat ini menularkan penyakit tidur. Penyakit ini merusak system saraf pusat dan
pembuluh darah sehingga penderita tidak dapat berbicara dan berjalan, tidur terus-menerus, dan akhirnya mengakibatkan kematian.

Sporozoa ( Apicomplexa)
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adlah kelompok protista uniseluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya memiliki bentuk
seperti spora. Sporozoa tidak memiliki alat gerak. Seluruh jenis Sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia. Sporozoa melakukan

reproduksi secara aseksual dan seksual. Pergiliran reproduksi aseksual dan seksualnya kompleks., dengan beberapa perubahan bentuk serta
membutuhkan dua atau lebih inang. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet
dan dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan betina. Contoh Sporozoa adalah Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis
dan Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya
daging yang tercemar kistaToxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma terutama membahayakan ibu hamil karena dapat membunuh embrio atau
bayi yang dilahirkan menjadi cacat. Plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Di dalam tubuh
manusia, Plasmodium menyerang sel-sel hati dan sel-sel darah merah (eritrosit). Ada empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria,
yaituPlasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan Plasmodium falciparum. Plasmodium vivax dan Plasmodium ovalemenyebabkan
penyakit malaria tertiana, Plasmodium malariae menyebabkan malaria kuartana, dan Plasmodium falciparummenyebabkan penyakit malaria yang paling
berbahaya, yaitu malaria tropika. Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale dapat tetap hidup, meskipun tidak aktif di dalam sel hati penderita malaria
selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Akibatnya di kemudian hari penyakit malaria dapat kambuh lagi. Pemberantasan penyakit malaria dapat
dilakukan dengan memotong siklus hidup Plasmodium, yaitu dengan cara mencegah adanya genangan air atau menutup tempat penampungan air. Cara ini
menyebabkan nyamuk tidak dapat tumbuh menjadi dewasa, bahkan tidak dapat meletakkan telur-telurnya. Cara lainnya dengan pemberian obat (misalnya
obat kina) kepada si penderita. Melalui perkembangan biologi molekuler, saat ini telah dikembangkan vaksin yang lebih efektif untuk menyembuhkan
malaria. Siklus hidup Plasmodium terbagi menjadi dua, yaitu di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina dan di dalam tubuh manusia.

7.

peran Protozoa mirip hewan Protozoa dapat menguntungkan dan merugikan manusia. Protozoa berperan penting dalam
mengontrol jumlah bakteri di alam karena Protozoa adalah pemangsa bakteri. Di perairan, Protozoa juga merupakan zooplankton
dan bentos. Zooplankton dan bentos adalah sumber makanan hewan air seperti uadang, kepiting, dan ikan yang secara ekonomi
bermanfaat bagi manusia. Protozoa lain yang menguntungkan antara lain sebagai berikut.
Foraminifera, cangkang atau kerangkanya merupakan petunjuk dalam pencairan sumber daya minyak, gas alam dan

mineral.
Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan
penggosok.
Entamoeba histolytica, penyebab disentri.
Trypanosome brucei, penyebab penyakit tidur di Afrika.
Trypanosome evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak, misalnya sapi, kambing, dan kuda.
Leishmania, penyebab penyakit kala-azar.
Trichomonas vaginalis, parasit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-laki.
Balantidium coli, penyebab diare.
Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis
Plasmodium, penyebab penyakit malaria.

Cara reproduksi protista mirip jamur

1.Reproduksi secara aseksual, terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniseluler, serta pemutusan benang
hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada jamur multiseluler.
2. Reproduksi secara seksual, dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singami terdiri dari 2 tahap,
yaitu tahap plasmogami (penyatuan plasma sel) dan tahap kariogami (penyatuan inti sel). Protista mirip jamur tidak dimasukkan
ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase
vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang.

9. Protista Mirip Jamur memiliki fase gerak seperti amoeba yang berdasarkanklasifikasi makhluk hidup tergolong

dalam Protista Mirip Hewan di kelompok Rhizopoda. Namun karena cara reproduksinya mirip jamur, maka mereka
ermasuk dalam kelompokny sendiri. Organisme Ini tidak memiliki klorofil, dalam postingan yang super duper singkat ini,
saya akan berusaha menjelaskan tentang contoh dari Protista Mirip Jamur ini, dan semoga sobat dapat mengklasifikasikan
ciri-ciri dari masing-masing contoh itu.

1.Jamur Lendir (Myxomycota)

Jamur Lendir (Myxomycota)

Jamur ini disebut jamur lendir karena pada satu fase hidupnya, bentuk tubuhnya menyerupai lendir.Jamur lendiri
banyak terdapat pada sampah kayu lapuk aatau pada serasah daun di hutan.

2.Jamur Air (Oomycota)

Jamur Air (Oomycota)

Jamur ini disebut jamur air karena hidup di air, misal di bangkai serangga yang tergenang air. Jamur ini membentuk Spora
kembar (zoospora).

10.Peranan Protista bagi Kehidupan ManusiaBeberapa penyakit yang menyerang tubuh manusia dan hewan mamalia

sebagian disebabkan oleh protozoa parasit. Selain dapat merugikan bagi manusia, protista juga dapat menguntungkan,antara lain sebagai
berikut:
1. Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air

2. Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa makanan.

3. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina
yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
4. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria
yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
5. Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat organik.
6. Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel
unggal (PST).
7. Selain protista menguntungkan bagi kehidupan manusia, ada beberapa yang merugikan, antara lain:Entamoeba histolytica hidup di dalam
ang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare.Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia,
penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia,
ada disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang
gusi.Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di
dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides.Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit
surrah pada ternak sapi, kuda, dan kerbau. Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat dari
genus Tabanus.Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma gambiense,menyebabkan penyakit tidur pada manusia. Yang
membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse dari jenis Glossina morsitans dan Glossina palpalis.Leishmaania donovani
menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya
ulcers atau luka pada ususnya.
8. Chlorella (contoh alga hijau), digunakan untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik.
9. Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan.

10. Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai sumber makanan.


11. Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat mencegah penyakit gondok.
12. Macrocystis (alga cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak karena kaya Na, P, N, Ca.
13. Gellidium; Gracilaria, digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar.
14. Laminaria; Fucus; Ascophylum, menghasilkan asam alginat sebagai pengental dalam produk makanan (sirup, coklat, permen, sald, keju,
es krim) dan pengental dalam industri(lem, tekstil, pelapis kertas, tablet anti-biotik, pasta gigi).
15. Diatom (alga pirang), karena mengandung silikat tanah diatom digunakan sebagai penggosok, isolasi bahan dasar industri kaca, dan
penyaring bakteri.

Anda mungkin juga menyukai