Anda di halaman 1dari 9

Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau

berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa),


protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame
mold). Protista pertama kali digunakan oleh Ernst Haeckel tahun 1866. Protista
dapat hidup di berbagai lingkungan seperti di perairan. Banyak protista yang
seperti Alga yang merupakan organisme yang dapat berfotosintesis, plankton
yang hidup di laut, ada juga Protista Kinetoplastids dan Apicomplexa yang
dapat menyebabkan sakit seperti Malaria dan penyakit tidur.

Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan


dalam tiga kategori:

1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu


berfotosintesis. Contohnya:Alga
2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran
sel. Contohnya: Protozoa
3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan
menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur

Sejarah Klasifikasi pada Protista


• Pada tahun 1820 seorang Biologist Jerman Georg A. Goldfuss
mengenalkan Divisio pertama dari Protista yaitu Protozoa yang
merupakan organisme yang memiliki Cilia. Pada tahun 1845, kelompok
ini terdiri atas hewan uniseluler seperti Foraminifera dan Amoeba.
• Pada tahun 1860 John Hogg menyatakan bahwa Protista terdiri atas sel
yang masih primitif antara hewan dan tumbuhan. Dia menjelaskan
bahwa protista merupakan Kingdom ke empat di alam setelah kindom
tumbuhan, hewan, dan mineral.
• Kingdom mineral telah diubah dari taksonomi oleh Ernest Haeckel,
meninggalkan tumbuhan, hewan, dan Protista sebagai kingdom yang
primitif.
• Herbert Copeland mengembangkan kembali pernyataan John Hogg dan
berargument bahwa Protista merupakan awal dimulainya kehidupan.
Herbert Copeland tifdak setuju dengan pernyataan Haeckel's yang
menyatakan bahwa Bentuk protista yang tidak punya inti seperti bakteri.
Copeland's menyatakan bahwa Eukariotiks terdiri atas Diatom, Alga
hijau, dan fungi. Klasifikasi ini berdasarkan Whittaker's yang telah
menjelaskan Fungi, Hewan, Tumbuhan, dan Protista sebagai empat
Kingdom dalam kehidupan. Kingdom Protista kemudian dimodifikasi dan
dipisahkan dari Prokariotik dan dipisahkan juga dari Monera,
meninggalkan Protista sebagai microorganisme yang Eukariotik.
• Pada abad ke 20 terdapat lima kingdom dalam kehidupan, yaitu hewan,
Tubuhan, protista, Monera, dan Fungi.
Klasifikasi modern

Sekarang Protista merupakan organisme yang Uniselluler dan Eukariotik,


merupakan sel yang mandiri, dapat pula hidup berkoloni, dan tidak
emperlihatkan perbedaan jaringan. Protozoa digunakan sebagai organism yang
heterotrof dan tidak berbentuk benang.

a.Protista yang menyerupai dengan hewan

Protista yang menyerupai hewan di kenal dengan nama Protozoa


(Protos=pertama, zoon=hewan). Sebagian besar Protozoa merupakan hewan
eukariotik ber sel tunggal dan makroskopis. Pada umumnya hidup berkoloni.
Cara berkembangbiakknya secara aseksual yaitu pembelahan binner dan ada
juga yang seksual dengan spora.
Klasifikasi Protozoa berdasarkan struktur alat gerak,dibagi dalam 4 kelas, yaitu:

1. Rhizopoda
2. Cilliata
3. Flagellata
4. Sporozoa

b. Protista yang menyerupai tumbuhan


Para ahli memasukkan Ganggang ke dalam protista sehingga protista memiliki
cakupan yang luas meliputi organism bersel satu dan organism bersel banyak
dengan bentuk sederhana.Struktur tubuh ganggang masih sulit dibedakan
antara akar, batang, dan daun.
Klasifikasi Ganggan berdasarkan pigen fotosintetiknya, yaitu :

1. Chrysophyta
2. Dinoflagellata
3. Euglenophyta
4. Chlorophyta
5. Rhodophyta
6. Phaeophyta

c. Protista menyerupai Jamur


Protista yang dillihat dari segi antomi maupun morfologi menyerupai jamur.
Adapun klasifikasinya dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Myxomycota
2. Acrasiomycota
3. Oomycota

Metabolisme Protista
Nutritional types in protist metabolism
Nutritional type Source of energy Source of carbon Examples:
Phototrophs
Sunlight Organic compounds or carbon fixation Algae, Dinoflagellates or
Euglena

Organotrophs
Organic compounds Organic compounds or carbon fixation Apicomplexa,
Trypanosomes or Amoebae

Reproduksi
Protista pada umumnya bereproduksi secara seksual, namun ada juga yang
bereproduksinya aseksual.
Peta konsep Protista Menyerupai Tumbuhan:

Para ahli biologi awalnya mendeskripsikan protista adalah seluruh hewan-


hewan eukarioyik bersel tunggal, akan tetapi perkembangan selanjutnya para
ahli memasukkan alga ke dalam protista sehingga protista memilkicakupan
pembahasan yang cukup luas meliputi eukariotik bersel satu (uniseluler) sampai
organisme eukariotik bersel banyak (multiseluler) dengan bentuk sederhana.
Berdasarkan pertimbangan struktur anatomi dan morfologinya yang masih
sderhana maka alga digolongkan ke dalam protista.
Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran,
maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk uniseluler (contoh
Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang (filamen) (contoh Spyrogyra sp)
serta bercabang atau pipih (contoh Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp).
Ciri-ciri lainnya pada alga adalah, alga ini tidak memiliki akar, batang dan daun
sejati. Tubuh seperti ini dinamakan talus. Itulah sebabnya alga tidak dapat
digolongkan sebagai tumbuhan (plantae). Di dalam sel alga terdapat berbagai
plastida yaitu organel sel yang mengandung zat warna (pigmen). Plastida yang
terdapat pada alga terutama kloroplas mengandung pigmen klorofil yang
berperan penting dalam proses fotosintesis. Sehingga alga bersifat autrotof
karena dapat menyusun sendiri makanannya berupa zat organik dan zat-zat
anorganik.
Pigmen yang terkandung terdapat di dalam sel-sel alga adalah :
Fikosianin : warna biru;
Xantofil : warna kuning;
Karoten : warna keemasan;
Fikosantin : warna pirang;
Fikoeritrin : warna merah;
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, alga dikelompokkan menjadi 6 fillum yaitu:

Chlorophyta (alga hijau)

Alga ini merupakan kelompok alga yang paling beragam karena ada yang bersel
tunggal, koloni dan bersel banyak. Pigmen yang dimilikinya adalah klorofil yang
mengandung karoten. Banyak terdapat di danau, kolam tetapi sebagian ada
juga yang hidup di laut. Beberapa contoh alga hijau yang sering anda jumpai di
kolam sekitar anda antara lain :

a. Chlorophyta bersel tunggal tidak bergerak


1. Chlorella
Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar. Ukuran tubuh
mikroskopis, bentuk bulat, berkembangbiak dengan pembelahan sel.
Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan
metabolisme di laboratorium. Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-
obatan, bahan kosmetik dan bahan makanan. Serbuk Chlorella dalam industri
obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan
dikenal dengan “Sun Chlorella”. Pengembangannya saat ini di kolam-kolam
(contohnya di Pasuruan)

2. Chlorococcum
Tubuh bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur, setiap sel
memiliki satu kloroplas bentuk mangkuk. Reproduksi dengan membentuk
zoospora (secara aseksual)
b. Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak

1. Chlamidomonas
Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1 vacuola,
satu nukleus dan kloroplas. Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk
terdapat stigma (bintik mata) dan pirenoid sebagai tempat pembentukan zat
tepung.
Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual
dengan konjugasi (perhatikan gambar berikut ini).

c. Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak


Contoh: Hydrodictyon
Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar dan koloninya berbentuk
seperti jala. Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi. Fragmentasi dilakukan
dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru.
Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.

d. Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak


Contoh: Volvox
Volvox ditemukan di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah antara 500 - 5000
buah. Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata. Reproduksi aseksual
dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.

e. Chlorophyta berbentuk benang


Contoh: Spyrogyra
Ganggang ini didapatkan di sekitar kita yaitu di perairan. Bentuk tubuh seperti
benang, dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah inti.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dengan
konjugasi. Adapun langkah-langkah konjugasi yaitu:
Dua benang saling berdekatan, sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan.
Ujung kedua tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran
konjugasi. Lewat saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel
yang lain. Kedua plasma melebur, disebut peristiwa plasmogami dan segera
diikuti oleh peleburan inti yang disebut kariogami. Hasil peleburan membentuk
zigospora diploid. Zigospora mengalami meiosis dan ditempat yang sesuai
berkembang menjadi benang Spirogyra baru yang haploid.

Contoh : Oedogonium
Ganggang ini berbentuk benang, ditemukan di air tawar dan melekat di dasar
perairan. Reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah
zoospora yang berflagela banyak. Reproduksi generatif adalah salah satu
benang membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet
jantan (spermatozoid). Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina
yang disebut Oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum).
Sperma tozoid membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh
membentuk individu.

f. Chlorophyta berbentuk lembaran


Contoh: Ulva
Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar, bentuk
seperti lembaran daun. Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan
spora dan spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut
gametofit haploid. Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan dan
gamet betina. Pertemuan gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan
zigot (Z2n). Zigot berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit.
Selanjutnya sporofit membentuk spora yang haploid setelah mengalami
meiosis. Selanjutnya mengalami mitosis dan menghasilkan gametofit haploid.

Chrysophyta (ganggang keemasan)


Ganggang keemasan (chrysophyta) merupakan alga yang hidup di air tawar dan
ada yang hidup di air laut. Tubuh ada yang bersel satu dan ada yang bersel
banyak. Alga ini digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu:
A. Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)
B. Kelas alga keemasan (Chrysophyceae)
C. Kelas Diatom (Bacillariophyceae)

Berdasarkan pembagian di atas marilah kita uraikan satu persatu.

Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)


Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu
warnanya hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas
banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamen
mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic.
Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan
spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan
oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru.
Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas
dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen
baru.

Kelas Alga Coklat-Keemasan (Chrysophyceae)


Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang
bersel satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura.

Kelas Diatom (Bacillariophyceae)


Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah misal, sawah, got atau
parit. Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada
yang uniseluler dan koloni. Dinding sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak
(hipoteca) dan tutup (epiteca). Reproduksi secara aseksual yaitu dengan cara
membelah diri.
Contohnya: Navicula, Pannularia dan Cyclotella.
Navicula sp.
Alga Api (Pyrrhophyta)
Alga yang termasuk alga api ini disebut Dino Flagellata, tubuh tersusun atas
satu sel memiliki dinding sel dan dapat bergerak aktif. Ciri yang utama bahwa
di sebelah luar terdapat celah dan alur, masing-masing mengandung satu
flagel. Alga api berkembangbiak dengan membelah diri, kebanyakan hidup di
laut dan sebagian kecil hidup di air tawar.
Contohnya adalah Perodinium. Alga api yang hidup di laut memiliki sifat
fosforesensi yaitu memiliki fosfor yang memancarkan cahaya, yang
kemampuannya disebut biolumenisai.
Alga ini juga sering disebut dengan Dinoflagellata

Euglenophyta
Euglenophyta adalah organisme bersel satu yang mirip hewan karena tidak
berdinding sel dan mempunyai alat gerak berupa flagel sehingga dapat
bergerak bebas. Mirip tumbuhan karena memiliki klorofil dan mampu
berfotosintesis. Hidup di air tawar, dalam tanah dan tempat lembab,
contohnya: Euglena.
Euglena terdapat di air tawar, misal di sawah. Bentuk tubuh sel oval
memanjang, pada mulut sel terdapat cambuk atau flagel dan digunakan untuk
bergerak. Dekat mulut terdapat bintik mata (stigma) yang gunanya untuk
membedakan gelap dan terang. Di dalam sitoplasmanya terdapat butir
kloroplas yang berisi klorofil. Oleh karena itu Euglena berwarna hijau.
Contohnya Euglena viridis,

Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan cara fotosintesis dan juga
dapat memakan zat-zat organik. Karena Euglena mampu melakukan fotosintesis
maka dikatakan hidup secara fotoautotrof. Di samping itu dikatakan juga
sebagai heterotrof karena memakan bahan organik yang tersedia. Cara
berkembang biak yaitu dengan membelah diri yang disebut pembelahan biner.
Rhodophyta (alga merah)

Ganggang ini hidup di laut, bentuk tubuh seperti rumput sehingga disebut
dengan rumput laut. Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran. Warna
merah karena mengandung pigmen fikoeritrin. Reproduksi seksual dengan
peleburan antara spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot. Zigot tumbuh
menjadi ganggang merah.
Contoh: Euchemma spinosum, Gelidium, Rhodymenia dan Scinata.
Euchemma spinosum merupakan penghasil agar-agar di daerah dingin.
Ganggang merah mempunyai pigmen yang disebut fikobilin yang terdiri dari
fokoeritrin (merah) dan fikosianin (biru). Hal ini memungkinkan ganggang yang
hidup di bawah permukaan laut menyerap gelombang cahaya yang tidak dapat
diserap oleh klorofil. Kemudian pigmen ganggang ini menyampaikan energi
matahari ke molekul klorofil.
Sebgaian alga merah merupakan tumbuhan penghasil makanan yang penting di
beberapa tempat di Asia. Alga merah juga merupakan sumber agar-agar yang
digunakan untuk menumbuhkan organisme di laboratorium.

Gelidium sp
Gelidium sp merupakan spesies Rhodophyta yang sangat rapuh karena
kandungan florideannya yang sangat tinggi. Alga ini memiliki sebaran habitat
perairan laut yang cukup luas, sehingga dapat ditemukan dibeberapa jenis
perairan laut. Kekhasan spora alga ini adalah dapat membentuk tunas.
Metegenesis Gelidium sp termasuk yang mengalami tiga fase, artinya dalam
daur hidupnya kita dapat menemukan Gelidium dalam fase gametofit,
karposforofit, dan tetrasporofit.
Phaeophyta (alga coklat)
Bentuk tubuh alga ini seperti tumbuhan tinggi. Ada sekitar 1.500 spesies alga
coklat, sebagian besar hidup di air laut, terdampar di pantai, melekat pada
batu-batuan dengan alat pelekat (semacam akar = hold fast). Alga coklat ini
sering disebut klep yang merupakan protista laut terbesar dan paling
rumit.Berwarna kecoklatan karena memiliki pigmen yang dominan fikosantin
selain klorofil, karoten dan xantofil. Alga coklat banyak memiliki struktur
khusus. Tubuh tanaman yang bercabang dapat memiliki kantong udara untuk
mempertahankan agar tetap dapat mengapung. Daun alga lebar yang mirip
dengan daun tumbuhan biasa terhubung ke tangkai keras disebut stipe.
Holdfasts yang bersel banyak (multiseluler) membuat tanaman tetap menempel
ditempatnya.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, reproduksi generatif dengan
membentuk alat kelamin yang disebut konseptakel jantan dan konseptakel
betina. Di dalam konseptakel jantan terdapat Anteridium dan di dalam
konseptakel betina terdapat oogonium yang menghasilkan ovum. Spermatozoid
membuahi ovum yang menghasilkan zigot.
Contoh dari alga ini antara lain : Sargassum, Macrocystis, Ectocarpus, dan
Fucus. Alga coklat seperti alang-alang batu atau Fucus merupkan organisme
yang biasa terdapat digaris pantai perairan dingin yang berbatu-batu. Di Asia
berbagai macam alga coklatdikonsumsi sebagai makanan. Banyak orang
menganggap alga coklat dan alga merah mungkin menjadi sumber makanan
bagi manusia untuk masa yang akan dating. Algin, senyawa yang ditemukan
pada alga coklat sering digunakan dalam pembuatan lateks, bahan untuk
mengkilap keramik , kosmetik, dan es krim.

Anda mungkin juga menyukai