NIM: 140341600674
Offering: B
3.5 Mengidentifikasi ciri-ciri umum filum dalam kingdom protista dan peranannya bagi
kehidupan.
Indikator Kompetensi
Materi
Pengertian Protista
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang mirip hewan, tumbuhan dan jamur .
Organisme dalam protista tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokkan yang mudah
baik yang bersel satu maupun bersel banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup hampir di
semua lingkungan yang mengandung air.
Protista yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa (protos = pertama, zoon
= hewan). Sebagian protozoa adalah hewan eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis.
Protozoa dapat hidup pada air tawar, air laut, air payau dan ada juga yang hidup di dalam tubuh
organisme multiseluler. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan
menggunakan organel-organel antara lain membran plasma , sitoplasma dan mitokondria.
Beberapa protozoa ada yang mempunyai peranan dalam menghancurkan sisa-sisa organisme
yang telah mati, tetapi ada juga yang bersifat parasit di dalam tubuh organisme, misalnya dapat
menyebabkan penyakit tidur, malaria, dan disentri. Protozoa hidup secara individual, tetapi ada
juga diantara mereka yang hidupnya berkoloni.
Protozoa berkembangbiak dengan cara aseksual, yaitu dengan cara pembelahan biner
dan membentuk spora serta secara seksual yaitu melalui konjugasi. Hewan ini memilki alat
gerak berupa cilia, flagel, dan kaki semu (Pseudopia), tetapi ada juga yang tidak memiliki alat
gerak.
Ciri-Ciri Protozoa:
Organisme uniseluler (bersel satu)
Eukariotik (memiliki membran nukleus
Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni
Umumnya tidak dapat membuat makananya sendiri (heterotof)
Hidup bebas, saprofit dan parasit
Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
Alat gerak berupa pseudopia , silia atau flagella
Klasifikasi protozoa
Berdasarkan struktur alat geraknya , filum protozoa dibedakan menjadi empat kelas:
Kelas Rhizopoda (sarcodina)
Kelas Ciliata
Kelas Flagellata
Kelas sporozoa
Protista mirip jamur tidak dimasukkan kedalam fungi karena struktur tubuh dan cara
reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur lender mirip fungi, tetpai gerakan pada fase
egetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membrane jamur ini mirip
ganggang.
Ciri myxomycetesyang menyerupai fungi adalah pada waktu stadium badan buah,
sedangkan stadium vegetatifnya mirip protozoa(ameboid). Tetapi perlu diketahui bahwa baik
pada stadium miselium (pada waktu terbentuk badan buah) maupun pada waktu stadium
vegetative pada dasarnya strukturnya sama saja, yaitu senositik dan tetap menunjukkan aliran
sitoplasma. Walaupun pada stadium miselium aliran sitoplasma ini dibatasi dalam dinding
badan buahnya.
Contoh: Physarum sp , merupakan jamur lendir tak bersekat, sel-selnya tidak dapat dipisahkan
Oomycota
Tubuh Oomycota (jamur air) trsusun atas benang hifa tidak bersekat dan mengandung
banyak nukleus. Oomycota dapat dengan mudah ditemukan pada bingkai tubuh ikan atau
bangkai tubuh hewan lainnya yang tergenang air sehingga sering juga disebut dengan jamur.
Oomycota berkembang biak secara seksual dan aksesual. Beberapa Oomycota hidup di saproit
dengan cara menguraikan zat organik dari bangkai seperi Saprolegina. Beberapa di antaranya
ad juga yang hidup parasit pada individu lainnya seprti Phytophtora dan Plasmospara viticola.
Acrasiomycota
Acrasiomycota atau jamur kendir seluler adalah protista yang biasanya hidup di kayu-
kayu lapuk dan hidup di bahan organik yang membusuk. Contoh Acrasiomycota adalah
Dictyostelium. Sebagian besar hidupnya,organisme in merupakan sel amoeboid soliter.
Acrasiomycota memiliki tubuh yang menghasilkan spora dan akan di gunakan saat melakukan
reproduksi seksual.
Peranan Protista Bagi Kehidupan
Selain dapat merugikan bagi manusia, protista juga dapat menguntungkan,antara lain sebagai
berikut:
1. Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna
sebagai makanan ikan dan arthropoda air.
2. Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa
makanan.
3. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu
dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya
minyak bumi.
4. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan
cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan
penggosok.
5. Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air
oleh zat organik.
6. Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal (PST).
Prosedur Kerja
CARA KERJA
Siapkan mikroskop untuk pengamatan.
Teteskan 1 tetes air kolam ke atas kaca obyek dengan menggunakan pipet.
Tutup dengan kaca penutup.
Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 X 10 (terkecil).
Fokuskan gambar dengan makrometer.
Gambarlah protista yang terlihat dan catat hasil pengamatan.
Lakukan pengamatan ulang sebanyak 3 kali untuk setiap sample air.
Lakukan langkah yang sama pada setiap sample air.