Anda di halaman 1dari 23

Protista Mirip Tumbuhan (Alga)

Yang termasuk dalam kelompok protista mirip tumbuhan adalah ganggang (alga).
1. Ciri-ciri Alga
merupakan organisme Eukariotik
ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk
lembaran).
Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga memiliki
pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin
(warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan).
Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta.
Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan, pembentukan
spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami). oogami terjadi jika antara
sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran yang sama dan sulit
dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. Dari
peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan
zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu baru
Habitat di perairan (tawar laut), tempat lembab. Ada yang menempel pada
batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai
(epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).

2. Klasifikasi Alga
Klasifikasi Protista mirip tumbuhan berdasarkan piqmen warna, meliputi :
a. Euglenophyta

Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki sifat mirip
tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b, juga
ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip
hewan karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk
(flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di
perairan, misalnya air tawar dan air tergenang.
Contoh : Euglena viridis
b. Phyrrophyta (Alga Api)
Sering disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler, memiliki
piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding sel berupa selulosa dan ada juga yang
tidak memiliki dinding sel. Disebut ganggang Api, karena mampu memancarkan
cahaya (bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air laut dan ada yang di air tawar
Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp

c.

Chlorophyta (Alga Hijau)

Ada yang uniseluler (soliter koloni) dan multiseluler. Tubuhnya mengandung klorofil
(klorofil a dan b), dan piqmen warna lain (karoten, xantofil). Hidup melayang-layang di
air tawar atau air laut sebagai fitoplankton. Memiliki dinding sel yang tersusun atas
selulosa dan lignin. Bentuk tubuh (benang, lembaran, dan berkoloni). Ada yang
bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi membentuk lichenes (lumut kerak).
Reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk yang bersel satu dan
fragmentasi untuk yang berbentuk benang, pembentukan zoospora), dan secara seksual
dengan konjugasi. Konjugasi adalah perpaduan gamet yang membentuk zigospora.
Contoh :
1)

Chlorococcum sp

Struktur tubuhnya uniseluler, tidak memiliki alat gerak, hidup di air tawar, secara
vegetatif berkembang biak dengan membentuk zoospora. Dan setiap zoospora memiliki
sepasang flagella atau berflagel dua
2)

Chlorella sp

Ganggang uniseluler berbentuk seperti bola, kloroplasnya menyerupai mangkuk.


Memiliki pyrenoid yang mengandung protein tinggi (Protein Sel Tunggal/PST). Habitat
Chlorella di air tawar, laut maupun di tempat-tempat yang basah. Reproduksi secara
vegetatif dengan membelah.
3)

Spirogyra sp

Habitatnya di air tawar, ukuran kloroplasnya besar menyerupai pita yang melingkarlingkar di dalam sel. Kloroplasnya mengandung banyak pyrenoid untuk menyimpan
hasil berupa fotosintesis amilum.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedang secara seksual dengan cara konjugasi
yang berlangsung sebagai berikut : Dua sel filamen yang berbeda jenis (+ dan )
berdekatan, kemudian filamen tersebut membuat tonjolan yang akhirnya bergabung
membentuk sebuah saluran/pembuluh yang menghubungkan plasma selnya.
Selanjutnya plasma sel berjenis + mengalir menuju plasma dengan demikian
terjadilah penyatuan plasma (plasmogami), yang kemudian diikuti oleh penggabungan
inti sel (kariogami). Penyatuan ini menghasilkan zigospora yang diploid. Zigospora
bermeiosis menghasilkan empat sel baru yang haploid. Keempat sel ini biasanya satu
sel tumbuh menjadi filamen Spirogyra yang baru.
4)

Ulva sp

Habitat Ulva di air laut, air payau, menempel pada kayu atau batu-batu karang
sepanjang pantai.. memiliki bentuk thalus (berupa lembaran).
5)

Chlamydomonas sp

Memiliki bentuk bulat telur, berflagel dua di ujung depan, kloroplas berbentuk seperti
mangkuk atau pita, terdapat stigma (bintik mata)

d.

Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)

Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak yang berflagel. Memiliki
piqmen warna yang dominan adalah karotin, fukosantin (coklat kuning) dan piqmen
warna lain klorofil a dan b. Sebagian besar kelompok ini adalah Diatom. Diatom
mempunyai bentuk kotak dan memiliki dinding sel. Sel tersusun atas dua belahan, yaitu
: wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka). Dinding sel mengandung zat kersik, sehingga
sering disebut ganggang kersik atau tanah diatom. Manfaat : untuk bahan penggosok,
bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan penyekat dinamit, penyaring kolam renang
Contoh : Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia

e. Phaeophyta (Alga Coklat)


Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat multiseluler, memiliki piqmen
berupa xantofil, fukosantin, klorofil a dan c, habitat di dasar laut, reproduksi secara
metagenesis (pergantian keturunan antara vegetatif dan generatif). Vegetatif dengan
cara fragmentasi, zoospora. Sedangkan generatif dengan cara oogami (peleburan antar
ovum dan
spermatozoid).
Contoh :
Laminaria sp, penghasil asam alginat (untuk produksi tekstil, kosmetik dan
makanan)
Sargassum sp,
Fucus sp,

Turbinaria sp,
Macrocystis sp

f. Rodhophyta (Alga Merah)


Bersifat multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin (merah)
dan fikosianin (biru), klorofil. habitat di dasar laut, seperti rumput sehingga sering
disebut dengan rumput laut (sea weed). Reproduksi secara Vegetatif dengan
pembentukan spora, dan secara generatif dengan peleburan antar ovum dan
spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan makanan (agar-agar) dan kosmetika.
Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp, Gigartina mammilosa,
Erytrophylum sp, Macrocladia sp

PERANAN ALGA
Peranan Ganggang (Algae) bagi Kehidupan Manusia

Ganggang dapat memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia.


Manfaat ganggang bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut.
a.
Ganggang hijau merupakan sumber fitoplanton yang digunakan
sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya. Dapat dikatakan bahwa
pada ekosistem perairan, ganggang hijaulah yang merupakan
produsen bagi hewan-hewan air lainnya.

b.
Ganggang cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium yang
mengandung Na, P, N, dan Ca yang dapat dimanfaatkan sebagai
suplemen untuk hewan ternak. Selain itu, ganggang cokelat yang
mengandung asam alginat dapat dimanfaatkan sebagai pengental
produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria,
Macrocystis, Ascophylum, dan Fucus).
c.
Ganggang merah dapat dimanfaatkan untuk makanan suplemen
kesehatan (Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia palmata),
pembuatan agar (Gellidium), dan penghasil karagenan (pengental
es krim).
d.
Dinding sel diatom mengandung zat kersik sehingga ganggang
keemasan sering disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini sangat
berguna bagi industri, seperti bahan penggosok, penyaring, industri
kaca, dan bahan isolasi.

PROTISTA MIRIP JAMUR


Protista Mirip Jamur Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam
fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi
jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba.
Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang.
Jamur protista dibedakan menjadi dua macam yaitu: a. Ciri-ciri Struktur
tubuh berbentuk seperti lendir (fase asimilatif). Bergerak seperti amoeba (fase
plasmodium). Digolongkan menjadi dua jenis, yaitu Oomycotina (jamur air)
dan Myxomycotina (jamur lendir). b. Jenis-jenis Jamur Protista

Oomycotina (jamur air) Oomycota merupakan jamur yang hidup di tempat


lembab (air). Ciri-cirinya: a. Benang-benang hifa tidak bersekat melintang di
dalamnya terdapat inti dalam jumlah banyak. b. Dinding selnya terdiri dari
selulosa c. Melakukan reproduksi aseksual membentuk zoospora memiliki
2 flagela untuk berenang.Reproduksi seksual dengan membentuk gamet,
setelah fertilisasi membentuk zigot dan tumbuh menjadi oospora. Contoh
jamur ini: Saprolegnia, Phytophtora, Pythium. Saprolegnia =Jamur yang
hidup saprofit pada hewan-hewan yang mati di air Phytophthora= Jamur
karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit. Yang
parasit =
1. Phytophtora infestans = parasit pada kentang 2. P. nicotinae parasit pada
tembakau 3. P palmifera parasit pada kelapa Bersel banyak (multiseluler)
dan berinti banyak. Dinding sel tersusun atas selulosa dengan hifa tidak
bersekat. Memiliki habitat di air tawar dan darat. Contoh: Phytophythora
infestan (parasit pada kentang), dan Phytium (penyebab penyakit busuk
pada kecambah berbagai tanaman).

2. Myxomycotina (jamur lendir) Jamur lendir terdapat banyak di hutan


basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu
lapuk. Jamur lendir dapat berkembangbiak dengan cara vegetatif dan
generatif. Fase vegetatif, plasmodium bergerak ameboid mengelilingi dan
menelan makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam Vacuola
makanan, sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak.
Jika telah dewasa plasmodium membentuk sporangium (kotak spora).
Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan
angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat
haploid, dan sel gamet ini melakukan singami. Singami adalah peleburan dua
gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan
dan betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa. Jamur
lendir ini mempunyai dua tipe yaitu tidak bersekat (Mixomycota) dan

bersekat (Acrasiomycota). Siklus hidup Acrasiomycota merupakan sel


tunggal yang bebas. Sel berkumpul membentuk suatu masa multiseluler
tunggal. Masa sel berbentuk siput, bergerak atau bermigrasi menuju lokasi
yang cacah. Ketika berhenti bergerak, siput mengatur untuk membentuk
tangkai (stalk) dengan kotak spora diujung (dipuncak). Pada saat kotak spora
matang, kotak spora melepaskan spora ke udara. Spora tersebut terdiri dari sel
yang haploid. Contohnya adalah: Dictyostelium discoideum Disebut jamur
lendir karena tubuhnya memiliki massa berlendir yang menyebar dalam daur
hidupnya yang disebut dengan plasmodium. Myxomycotina merupakan
predator fagosit karena dapat memakan bakteri dan hama. Bersifat heterotrof
dengan tahapan makan mirip amoeba (amoeboid). Contoh: Dictyostelium
discoideum, Dinoflagelata.

Peranan Protista bagi Kehidupan Manusia Beberapa penyakit yang


menyerang tubuh manusia dan hewan mamalia sebagian disebabkan oleh
protozoa parasit. Selain dapat merugikan bagi manusia, protista juga dapat
menguntungkan,antara lain sebagai berikut:
1. Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista
berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air.
2. Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam
proses pembusukan sisa makanan.
3. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya
dalam jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang
dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
4. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati
akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat
digunakan sebagai bahan penggosok.

5. Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator


terjadinya pencemaran air oleh zat organik.
6. Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan,
juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal
(PST).
7. Selain protista menguntungkan bagi kehidupan manusia, ada beberapa
yang merugikan, antara lain: Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus
manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare. Entamoeba
hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya
tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica. Entamoeba gingivalis hidup di
dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher gigi,
tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat
memperparah terjadinya radang gusi.
Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia
(sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah
manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina
tachionides.
Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi,
kuda, dan kerbau. Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia.
Vektor perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus.
Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma
gambiense,menyebabkan penyakit tidur pada manusia. Yang membedakan
adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse dari jenis Glossina morsitans
dan Glossina palpalis. Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala
azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati, dan
limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.
8. Chlorella (contoh alga hijau), digunakan untuk suplemen makanan,
obat-obatan, dan bahan kosmetik.

9. Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan.


10. Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai sumber
makanan.
11. Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat
mencegah penyakit gondok.
12. Macrocystis (alga cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen
untuk ternak karena kaya Na, P, N, Ca.
13. Gellidium; Gracilaria, digunakan sebagai bahan pembuatan agaragar.
14. Laminaria; Fucus; Ascophylum, menghasilkan asam alginat sebagai
pengental dalam produk makanan (sirup, coklat, permen, sald, keju, es krim)
dan pengental dalam industri(lem, tekstil, pelapis kertas, tablet anti-biotik,
pasta gigi).
15. Diatom (alga pirang), karena mengandung silikat tanah diatom
digunakan sebagai penggosok, isolasi bahan dasar industri kaca, dan
penyaring bakteri.

JAMUR (FUNGI)

Fungi merupakan topik pembahasan kali ini, beberapa hal yang akan dibahas
adalah Pengertian Fungi, Reproduksi Fungi, dan Klasifikasi Fungi. Mungkin dari
sahabat ilmu sekalian ada yang sedikit asing dengan kata fungi, fungi ini adalah
bahas latin dari jamur, nah pasti udah tau kan? Namun jamur atau fungi ini tidak
semuanya berbentuk sepeti dalam bayangan awam, kita sering membayangkan
bahwa jamur bebentuk seperti payung yang lebih berisi, tapi kenyataanya tidak
semua demikian, Langsung aja simakyang berikut ini ya biar pengetahuannya
bertembah.
A.PENGERTIAN FUNGI ( JAMUR )
Fungi(jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan
tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin.
Karena sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan
dalam kingdom nya tesendiri,ia tidak termasuk dalam kindom protista,monera,
maupun plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam makhluk hidup
heterotof (memperoleh makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini jamur
hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya.
Umumnya jamur hidup secara saprofit (hidup dengan menguai sampah oganik

seperti bankai menjadi bahan anoganik). Ada juga jamur yang hidup secara parasit
(memperoleh bahan organik dari inangnya), adapula yang hidup dengan simbiosis
mutualisme(yaitu hidup dengan organisme lain agar sama-sama mendapatkan
untung).

Fungi ( Jamur )

B.REPODUKSI FUNGI (JAMUR)


Seperti yang telah saya jelaskan tadi sahabat, jamur terbagi atas dua, yaitu
uniseluler(besel tunggal) dan multiseluler), nah keduanya ini memiliki cara
berkembang biak yang berbeda.
Jamur uniseluler berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk tunas, dan
secara seksual dengan membentuk spora askus. Sedangkan jamur multiseluler
yang terbentuk dari rangkaian sel membentukbenang seperti kapas, yang disebut
benang hifa. Dalam perkembangbiakkannya secara aseksual ia memutuskan
benang hifa (fragmentasi), membentuk spora aseksual yaitu zoospora, endospora,
dan konidia. Secara seksual melalui pelebuan anatara inti jantan dan inti bentina
sehingga terbentuk spora askus atau spora sidium.

Zoospora atau spora kembara adalah spoa yang dapat bergerak di dalam air
dengan menggunakan flagela. Jadi jamur penghasil zoospora biasanya hidup di
lingkungan yang lembab atau berair.
Endospora adalah spoa yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap tinggal di dalam
sel tesebut, hingga kondisi memungkinkan untuk tumbuh.
Spora askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan melalui perkawinan
jamur ascomycota. Askospora terdapat dalam askus, biasanya berjumlah 8 spora.
Spora yang dihasilkan dari perkawinan kelompok jamur Basidimycota disebut
basidispora. Basidispoa terdapat di dalam basidium, dan biasanya berjumlah
empat spora.
Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang
pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Jika
telah masak konidia paling ujung dapat melepaskan diri.
Kesimpulan :Reproduksi jamur unseluler:
Aseksual(Membentuk tunas, membentuk spora)
Seksual(membentuk spora askus)

Reproduksi jamur multiseluler:


Aseksual(Fragmentasi, zoospoa, konidia)
Seksual(Inti jantan dan inti betina bertemu, akhirnya membentuk spora

askus atau spora basidium)

3.KLASIFIKASI FUNGI ( JAMUR)

Jamur diklasifikasikan berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya. Dalam


klasifikasi dengan lima kingdom, jamur dibagi menjadi 4 divisi yaitu

1.Divisi Zygomycota

Jamur Zygomycota

Tubuh Zygomycota terdiri dari benng hifa yang bersekat melintang, ada pula yang
tidak bersekat melintang. Hifa bercabang-cabang banyak dan dinding selnya
mengandung kitin.

Contoh jamur ini adalah jamur yang tumbuh pada tempe, selain itu ada juga yang
hidup secara saprofit pada rotin, nasi, dan bahan makanan lainnya. Ada pula yang
hidup secara parasit, misalnya penyebab penyakit busuk pada ular jalar.
Jamur Zygomycota berkembangbiak secara aseksual dengan spora. Beberapa hifa
akan tumbuh ke atas dan ujungnya menggembung membentuk spoangium.
Sporangium yang masuk berwarna hitam. Spoangium kemudian pecah dan spora
tersebar, spora jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh membentuk benang baru.
Reproduksi

secara

seksual

dilakukan

sebagai

berikut

dua hifa yakni hifa betina (hifa -) dan hifa jantan (hifa +) betemu, kemudian inti
jantan dan inti betina melebu, terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot
menghasilkan kota spora yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut
zygospora. Zygospora mengalamai dormansi (istirahat) selama 1-3 bulan. Setelah
itu zigospora akan berkecambah membentuk hifa. Hifa jantan dan betina hanya
istilah saja , dan disebut jantan, jika hifanya memberi isi sel, disebut betina kalau
menerima isi sel.
2.Divisi Ascomycota

Jamur Ascomycota

Ciri Khusus dari jamur Ascomycota adalah dapat menghasilkan spora askus
(askospora), yaitu spora hasil repoduksi seksual, berjumlah 8 spora yang
tersimpan di dalam kotak spoa. Kotak spora ini menyerupai kantong sehigngga
disebut askus, untuk mengetahui bentuk dan stuktu askus dibutuhkan pengamatan
yang teliti.
a.Reproduksi secara sesksual
Reproduksi secara seksual dapat dijelaskansecara ingkas sebagai berikut. Hifa
yang bercabang-cabang ada yang berdifensiasi membentuk alat reproduksi betina
yang ukurannya menjadi lebh besar, yang disebut askogonium. Di dekatnya , dari
ujung hifa lain terbentuk alat repoduksi jantan yang disebut anteridium berinti
haploid(n kromosom). Dari askogonium tumbuh saluran yang menghubungkan
antara askogonium dan anteridum. Saluran itu disebut trikogin. Melalui saluran
trikogin inilah inti sel dari anteidium pindah dan masuk ke dalam askogonium.
Selanjutnya, inti anteridium dan inti askogonium berpasanga. Setelah terbentuk
pasangan inti, dari askogonium tumbuh beberapa hifa. Hifa ini disebut sebagai
hifa askogonium . Nah inin yang berpasangan itu masuk ke dalam askogonium
,kemudian membelah secara mitosis, namun tetap saja berpasangan. Setelah
memasuki inti hifa askogonium teus tumbuh, membentuk sekat melintang, dan
bercabang-cabang banyak. Di ujung-ujung hifa askogonium ini terdapat dua int.
Ujung hifainilah yang kelak akan membentuk askus. Cabang-cabang hifa itu

dibungkus oleh miselium, bentuknya kompak,yang mudah menjadi tubuh buah


atau askokarp.
Dua inti di dalam askus yang berasal dari ujung hifa itu membelah secara meiosis
membentuk 8 buah spoa. Jadi, spoa tersebut terbentuk di dalam askus, karena
itulah disebut spora askus. Spora askus dapat tersebar kemana-mana karena
angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai spora askus akan tumbuh menjadi benag
hifa baru.
b.Reproduksi Secara Aseksual
Selain reproduksi secara seksual, jamur ini juga melakukan perkembangbiakkan
secara aseksual melalui pembentukan tunas, pembentukan konidia, fragmentas.
Warna spora dan konidia bemacam-macam. Ada yang hitam,coklat, bahkan
kebiruan, dan juga ada yang merah oranye.
Ukuran tubuh Ascomycota ada yang mikroskopis (satu sel), ada yang makroskopis
(dapat dilihat dengan mata). Golongan jamur ini ada yang hidup saprofit, parasit
dan ada pula yang bersimbiosis.
Kesimpulan :Ascomycota
Hidup saprofit,parasit, ada yang bersimbiosis
Hifa bersekat melintang, bercabang-cabang
Reproduksi aseksual dengan tunas, fragmentasi, konidia
Reproduksi seksual dengan menghasilkan spora askus

3. Divisi Basidiomycota

Jamur Basidiomycota

Jamur Basidiomycota umumnya merupakan jamur makroskopik, dapat dilihat


dengan mata karena ukuannya yang besar. Pada musim penghujan dapat kita
temukan pada pohon, misalnya jamur kuping, jamur pohon, atau di tanah yang
banyak mengandung bahan oganik, misalnya jamur barat.
Bentuk tubuh buahnya kebanyakan mirip payung misalnya pada jamur merang
yang kalian amati. Basidiomycota ada yang dibudayakan misalnya jamur merang,
jamur tiram, jamur shiltake, dan lainnya, jamur-jamur tersebut merupakan makan
yang bergizi tinggi.
Hifa Basidiomycota memiliki sekat melintang, berinti satu (monokaiotik) atau dua
(dikariotik). Miseliumnya berada pada substrat. Dari hifa dikariotik dapat muncul
tubuh buah berbentuk payung atau bentuk lain yang menjulang di atas substrat.
Bagian tubuh buah inilah yang enak dimakan. Tubuh buah atau basidiokarp
merupakan tempat tumbuhnya basidium. Setiap basidium menghasilkan 4 spora
basidum.

Secara singkat daur hidup Basidiomycota :Hifa (+) bertemu hifa (-) inti dari hifa
(+)pindah ke hifa(-) hifa dikariotik tumbuh miselium muncul
basidiokarpmembentuk basidium spora basidium
Kesimpulan :Basidiomycota
Merupakan jamur makroskopik
Hifa bersekat melintang, monokariotik, atau dikariotik
Menghasilkan spora basidium dari reproduksi seksualnya
Reproduksi aseksual dengan Konidia

4.Divisi Deuteromycota
Telah dibahas sebelumnya bahwa jamu yang epoduksi seksualnya menghasilkan
askus digolongkankedalam Ascomycota dan yang menghasilkan basidium
digolobgkan kedalam Basidiomycota. Akan tetapi belum semua jamu yang
dijumpai di alam telah diketahui cara repoduksi seksualnya. Kira-kira terdapat
sekitar 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Akibat
dari hal ini Tidak ada yang bisa menggolongkan 1500 jamur tersebut. Jamur yang
demikian untuk sementara waktu digolongkan k dalam Deuteromycota atau
jamur tak tentu. Jadi Deuteromycota bukanlah penggolongan yang sejati atau
bukan takson. Jika kemudian menurut penelitian ada jenis dari jamu ini yang
diketahui proses reproduksi seksualnya,maka akan dimasukkan ke dalam
ascomycota atau Basidiomycota. Sebagai cotnoh adalah jamur oncom yang mulamula jamur ini berada di divisi deuteromycota dengan nama Monilla Sithophila.

Namun setelah diteliti ternyata jamur ini menghasilkan askus sehingga


dimasukkan ke dalam Ascomycota.
PERANAN JAMUR (FUNGI)

*Adapun jamur yang menguntungkan antara lain, sebagai


berikut:
Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti dan bir.
Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Volvariella volvacea (jamur merang) dan Agaricus bisporus berguna
sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
dalam pembuatan tempe dan oncom.
Auricularia polytrica (jamur kuping), jamur ini enak dimakan, hidup
pada batang tumbuhan yang telah mati.
Penicillium camemberti dan Penicillium requoforti untuk memberikan
aroma khas pada keju.
Aspergillus oryzae bermanfaat untuk melunakkan adonan roti.

A. wentii bermanfaat dalam pembuatan kecap.


Neurospora crassa yang diperoleh dari oncom merah atau tongkol
jagung rebus dapat digunakan untuk penelitian sitogenetika.
Marshella esculenta dan Tuber sp. dapat dimanfaatkan sebagai
makanan.
Monila sitophila dapat digunakan sebagai bahan pembuatan oncom,
sebuah makanan khas daerah jawa barat.
Trichoderma digunakan untuk memproduksi Single Cell Protein.

*Sementara itu, jamur yang merugikan antara lain, sebagai


berikut:
Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.
Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
Puccinia graminis, jamur ini hidup parasit pada rumput.

Ustilago maydis, jamur ini parasit pada tanaman jagung, menyerang


sukam daun , tongkol, jumbai dan tangkai.
Ganoderma pseudoferreum, jamur ini penyebab busuk akar pada
tanaman coklat, kopi, teh, karet dan tanaman perkebunan lain.
Ganoderma applanatum, jamur ini menyebabkan kerusakan pada
kayu.

TUGAS BIOLOGI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA : RAHMAD WAHYUDI ARDI
KELAS : X IPA 4

SMAN 11 PEKANBARU
TAHUN AJARAN 2014/2015

Anda mungkin juga menyukai