Percobaan Ingenhousz
dan Sachs
Disusun Oleh
Aditya Novrizal
:
(02)
XII IPA 6
DAFTAR ISI
Halaman Judul
19
....................................................................................
................................
25
Disusun Oleh
Aditya Novrizal
:
(02)
XII IPA 6
C. Langkah kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Masukkan tanaman Hydrilla verticillata ke dalam corong dan tabung reaksi dalam
keadaan di air.
3) Masukkan corong dan tabung reaksi yang sudah berisi tanaman Hydrilla verticillata ke
dalam beckerglass.
4) Letakkan kedua beckerglass ditempat yang terkena sinar matahari.
5) Salah satu beckerglass diberi es batu.
6) Amatilah perubahan yang terjadi, apakah ada gelembung yang dilepaskan atau tidak..
D. Hasil percobaan
1. Hydrilla verticillata yang dimasukkan pada air biasa, gelembung udaranya lebih banyak
dan lebih cepat keluar.
2. Hydrilla verticillata yang dimasukkan pada air yang diberi es, gelembung udaranya tidak
ada.
E. Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
F. Hasil diskusi
1. Yang menghasilkan gelembung yang lebih cepat adalah tabung (beckerglass) yang tidak
dicampur dengan es, karena suhu pada tabung yang tidak dicampur dengan es lebih tinggi
daripada yang dicampur dengan es. Sedangkan fotosintesis dapat berlangsung pada suhu
yang normal atau tidak pada suhu yang rendah.
2. Suhu dan penambahan es batu berpengaruh pada proses fotosintesis. Karena proses
fotosintesis membutuhkan suhu yang pas atau normal. Apabila suhunya terlalu rendah
atau tinggi, makan proses fotosintesis tidak akan berlangsung.
3. Gas yang terbentuk adalah gas oksigen (O2), cara membuktikannya dengan adanya
gelembung pada sisi tabung.
4. Reaksi fotosintesis matahari
5. Simpulan
Dalam proses fotosintesis diperlukan air, cahaya matahari dan CO2
a.
Pada proses fotosintesis mengahsilkan O2
b.
Proses fotosintesis akan lebih efektif salam kondisi yang terkena cahaya matahari
c.
langsung.
G. Lampiran percobaan
Disusun Oleh
Aditya Novrizal
:
(02)
XII IPA 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari cahaya matahari.
Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya matahari dengan hewan yang dapat berlari
dengan cepat. Namun apabila diteliti dengan cermat akan diketahui bahwa tenaga untuk berlari itu
berasal dari pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun rerumputan yang dimakan oleh
hewan tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari suatu reaksi kimia didalam daun yang
berlangsung dengan menggunakan energi cahaya matahari. Reaksi pembentukan karbohidrat ini
dinamakan fotosintesis.
Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini
hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang
terdapat dalam kloroplas. Selain fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya
pengetahuan tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor internal
maupun faktor eksternal yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan tentang fotosintesis ini.
B. Tujuan Penelitian
Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis dan membuktikan bahwa
fotosintesis menghasilkan gas oksigen.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh NaHCO3 terhadap kecepatan fotosintesis tumbuhan Hydrilla?
2. Apakah Fotosintesis menghasilkan Oksigen ?
D. Hipotesis
1. NaHCO3 berpengaruh terhadap kecepatan fotosintesis tumbuhan Hydrilla.
2. Fotosintesis menghasilkan Oksigen dengan dibantu adanya klorofil dan cahaya matahari
serta factor-faktor lainnya yang mempengaruhi fotosintesis.
E. Variabel
1.
Variabel bebas
: NaHCO3
8
2.
3.
Variabel control
Variabel terikat
: Tanaman Hydrilla
: Gelembung oksigen (O2)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Dilihat dari organel yang menyusun sel hewan maupun sel tumbuhan, terdapat perbedaan
antara sel hewan dan sel tumbuhan ini. Organel yang umumnya tidak dimilki oleh sel hewan,
namun dimilki oleh sel tumbuhan adalah kroloplas. Organel kroloplas adalah bagian dari
organel plastida yang mengandung krolofil. Organel ini memungkinkan tumbuhan untuk
memproduksi makanannya sendiri (autotrof). Secara kasar krolofil berfungsi dalam
pembentukan makanan. Proses pembentukan makanan (energi) ini sering disebut dengan
istilah fotosintesis (foto = cahaya, sintesis = penyusun). Fotosintesis adalah suatu mekanisme
penyusunan energi pada tanaman berkrolofil dengan bantuan cahaya matahari.
Proses fotosintesis terbagi atas dua tahapan yaitu tahap reaksi terang dan tahap reaksi
gelap. Reaksi terang adalah reaksi yang membutuhkan energi cahaya, khusunya cahaya
matahari sedangkan reaksi gelap adalah suatu reaksi yang tidak membutuhkan cahaya
matahari.
Cahaya yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk melangsungkan proses
fotosintesis adalah cahaya (sinar) tampak. Jenis sinar ini memilki panjang gelombang yang
berbeda beda, dari sinar merah, (panjang gelombang terbesar), hingga sinar ungu (panjang
gelombang terpendek), perbedaan panjang gelombang memberikan pengaruh yang berbeda
pula terhadap proses fotosintesis.
Selain cahaya matahari, proses fotosintesis juga dipengaruhi oleh jumlah CO2, keadaan
lingkungan tempat tumbuhan itu hidup,misalnya saja suhu.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Waktu
: Rabu, 2014
Pukul
Tempat
C. Cara Kerja
1. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar dibawah ini sebanyak 3 perangkat, dengan
catatan tabung reaksi harus dalam keadaan
penuh berisi air (jangan ada rongga udara).
Pemasangan perangkat dilakukan dalam air.
2. Langkah pertama memasang perangkat yaitu isi
gelas kimia dengan air sebanyak 800ml.
3. Siapkan tanaman Hydrilla , taruh tanaman tersebut
kedalam corong.
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
No
Perlakuan
Banyak
Waktu
Gelembung
1.
2.
Tempat terang
Tempat terang+NaHCO3
++
+++
15 menit
10 menit
Keterangan:
Jumlah gelembung : - Bila tidak ada
+ bila sedikit
++ bila sedang
+++ bila banyak
B. Pembahasan
Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen / O2. Gas ini
terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul
berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O 4H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
Pada gelas kimia I dengan kondisi normal (tempat terkena cahaya matahari langsung),
proses fotosintesis berjalan cepat karena pada air sebenarnya telah terdapat sejumlah
CO2 terlarut dan mendapat energi yang banyak untuk melakukan proses fotosintesis tersebut.
Akan tetapi jumlah gelembung yang terbentuk tidak sebanyak gelas kimia II. Hal ini
disebabkan, walaupun keduanya sama sama memiliki energi untuk produksi yang
melimpah tetapi jumlah bahan baku yang tersedia tidak sama.
Pada gelas kimia III diberi larutan NaHCO3. Penambahan larutan NaHCO3dimaksudkan
untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air, dengan persamaan reaksi sebagai
berikut :
NaHCO3 + H2O NaOH + CO2 + H2O
Fungsi
larutan
NaHCO3 disini
sebagai
katalis
dalam
reaksi
fotosintesis.
Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi, di samping
12
itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang terang (banyak energi untuk
berfotosintesis). Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadi sangat cepat, karena
disamping bahan baku tersedia banyak, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk
juga melimpah, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 20 menit
mendapatkan hasil yang banyak (gas O2 pada dasar tabung reaksi).
Dari hasil percobaan, semua tanaman Hydrilla verticillata tidak setiap corong
mengeluarkan gelembung-gelembung udara. Gelembung-gelembung ini terkumpul pada
dasar tabung reaksi yang dalam keadaan terbalik, sehingga membentuk rongga
udara.Gelembung-gelembung yang terkumpul tersebut merupakan Gas Oksigen.
13
BAB V
PERTANYAAN
1. Manakah yang lebih cepat menghasilkan gelembung lebih cepat? Mengapa ?
Jawaban :
Yang lebih cepat menghasilkan gelembung adalah Hydrilla yang telah diberu soda
NaHCO3 pada airnya. Karena larutan NaHCO3 akan meningkatkan kadar CO2 dalam air.
Laju fotosintesis naik, sehingga volume O2 pun meningkat.
2. Apakah penutup, suhu dan penambahan NaHCO3 berpengaruh pada proses fotosintesis ?
Mengapa ?
Jawaban :
Kelompok saya mengamati percobaan yang mengamati fotosintesis pada hydrilla
yang diberi NaHCO3 sehingga saya hanya menjawab pertanyaan tentang penambahan
NaHCO3.
Penambahan NaHCO3 berpengaruh pada proses fotosintesis. Karena penambahan
NaHCO3pada air (larutan NaHCO3) dapat meningkatkan kadar CO2 dalam air. Laju
fotosintesis naik, sehingga volume O2 pun meningkat.
3. Gas apakah yang terbentuk ? Bagaimana cara membuktikannya ?
Jawaban :
Gas yang terbentuk yaitu O2. Gas yang terbentuk ini akan diuji coba dengan
menggunakan bara api dari lidi. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika ada
oksigen disekitarnya. Untuk membuktikan apakah gelembung udara yang terkumpul
tersebut mengandung oksigen, maka praktikan memasukkan bara api dari lidi ke mulut
tabung reaksi. Ketika bara api dari lidi dimasukkan, ternyata bara api tersebut menyala
(mengeluarkan api). Hal tersebut membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis gas yang
dihasilkan adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan
dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
4. Tuliskan Reaksi total Fotosintesis !
cahaya
6 CO2 + 6 H2O
C6H12O6 + 6 O2
Klorofil
14
Pada gelas beker dengan Hydrilla yang diberi NaHCO3 menghasilkan gas O2 lebih
cepat dan lebih banyak. Hal tersebut dikarenakan NaHCO 3 berfungsi sebagai katalisis
dalam proses fotosintesis. Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO 3 jumlah
CO2 terlarutnya menjadi tinggi, di samping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di
tempat yang terang (banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses
fotosintesisnya menjadi sangat cepat, karena disamping bahan baku tersedia banyak,
energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah.
Pada gelas beker dengan hydrilla yang dibiarkan saja (tidak diberi apa-apa)
menghasilkan O2dengan kurun waktu yang lebih lama daripada hydrilla yang diberi
NaHCO3. Hal ini dikarenakan tidak adanya penambahan bahan baku pada saat terjadi
proses fotosintesis. Sehingga gas O2yang dihasilkan juga lebih sedikit dibandingkan
dengan hydrilla yang diberi NaHCO3.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan
dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas
hasil dari fotosintesis.
2. Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis
menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
15
3. Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis
berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
4. Intensitas cahaya dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap
kecepatan proses fotosintesis.
B. Saran
1. Tanaman Hydrilla yang digunakan sebaiknya masih dalam keadaan yang segar untuk
mempercepat reaksi fotosintesis
2. Tanaman Hydrilla yang digunakan untuk setiap tabung hendaknya disama ratakan, karena
akan mempengaruhi data.
3. Tabung reaksi untuk mengetahui banyak gelembung sebaiknya di luruskan posisinya
untuk memudahkan membedakan banyak sedikitnya gelembung yang dihasilkan.
4. Para praktikan harus lebih berhati-hati dalam menggunakan alat agar tidak terjadi
kerusakan.
LAMPIRAN
16
17
18
Disusun Oleh
Aditya Novrizal
:
(02)
XII IPA 6
b paling kuat menyerap cahaya di bagian merah (600-700 nm), sedangkan yang paling sedikit
cahaya hijau (500-600 nm) (Gobel dkk., 2006). Sedangkan cahaya berwarna biru dari
spektrum tersebut diserap oleh karotenoid.
Karotenoid ternyata berperan membantu mengabsorpsi cahaya sehingga spektrum
matahari dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Energi yang diserap karotenoid diteruskan
kepada klorofil-a untuk diserap digunakan dalam proses fotosintesis, demikian pula dengan
klorofil-b.
E. Data pengamatan
Waktu
10 menit
10 menit
10 menit
Tabung A
4 buah gelembung
20 buah gelembung
50 buah gelembung
Tabung B
1 buah gelembung
12 buah gelembung
31 buah gelembung
F. Kesimpulan pengamatan
Dari pengamatan yang dilakukan kami, maka terlihat bahwa tabung A memiliki
gelembung lebih banyak daripada tabung B, tabung A yang mana di tutup dengan corong
mika berwarna merah dan tabung B yang ditutup dengn corong mika berwarna biru muda.
G. Pertanyaan dan Pembahasan
a. Pertanyaan
1. Manakah yang lebih cepat menghasilkan gelembung? Mengapa?
2. Apakah penutup berpengaruh pada proses fotosintesis? Mengapa?
3. Gas apakah yang terbentuk? Bagaimana cara membuktikannya?
4. Tuliskan reaksi total fotosintesis!
5. Buatlah simpulan sementara!
b. Jawaban
1. Yang lebih cepat adalah yang tabung A dengan penutup warna merah. Karena warna
merah mempunyai panjang gelombang 700nm yang mana hal ini berarti lebih
panjang dari pada warna biru dengan panjang gelombang 680nm maka dengan
2.
21
J. Lampiran percobaan
22
23
Disusun Oleh
Aditya Novrizal
:
(02)
XII IPA 6
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari cahaya
matahari. Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya matahari dengan hewan
yang dapat berlari dengan cepat. Namun apabila diteliti dengan cermat akan diketahui bahwa
tenaga untuk berlari itu berasal dari pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun
rerumputan yang dimakan oleh hewan tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari
suatu reaksi kimia didalam daun yang berlangsung dengan menggunakan energi cahaya
matahari. Reaksi pembentukan karbohidrat ini dinamakan fotosintesis (Anwar, 1986).
Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil.
Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu
klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Selain fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Kurangnya pengetahuan tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya baik faktor internal maupun faktor eksternal yang melatarbelakangi
dilakukannya percobaan tentang fotosintesis ini. Disamping itu percobaan ini ingin
membuktikan apakah benar atau tidak bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan glukosa
dan dilepaskan oksigen. Oleh karena itu penulis ingin mendapatkan pemahaman terhadap hal
tersebut dan mencoba melakukan percobaan fotosintesis (dalam hal ini percobaan Sachs).
B. Tujuan Percobaan
Percobaan Sachs untuk membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan
glukosa.
25
BAB II
LANDASAN TEORI
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai
kebutuhan pokoknya harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat
yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya
matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses
tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses
fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan
cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro,
1986).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain.
Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga
monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat
hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua
makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis
menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian
besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui
fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof (Kimball, 2002).
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi Cara lain yang
ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan
oleh sejumlah bakteri belerang. Meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis yang
belum dipahami, persamaan umum fotosintesis telah diketahui sejak tahun 1800-an. Pada awal
tahun 1600-an, seorang dokter dan ahli kimia, Jan van Helmont, seorangFlandria (sekarang
26
bagian dari Belgia), melakukan percobaan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan
massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu. Dari penelitiannya, Helmont menyimpulkan
bahwa massa tumbuhan bertambah hanya karena pemberian air. Namun, pada tahun 1727, ahli
botani Inggris, Stephen Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain air yang berperan.
Ia mengemukakan bahwa sebagian makanan tumbuhan berasal dari atmosfer dan cahaya yang
terlibat dalam proses tertentu. Pada saat itu belum diketahui bahwa udara mengandung unsur gas
yang berlainan (Wikipedia, 2012).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas
timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium.
Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah
menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis. Percobaan ini berdasar pada ciri hidup yang hanya dimiliki oleh tumbuhan hijau
yaitu kemampuan dalam menggunakan karbon dioksida dari udara untuk diubah menjadi bahan
organik serta direspirasikan /dessimilasi bahan organik dalam tubuhnya sehingga zat organik itu
bisa digunakan untuk aktivitas makhluk hidup (Malcome, 1990).
27
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Tujuan :
Membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat
B. Alat dan Bahan :
1.
Daun
2.
Air
3.
Alkohol
4.
Iodium
5.
Alumunium foil
6.
Gunting
7.
Selotip
8.
Gelas kimia
9.
Penjepitkayu
10.
Spiritus
11.
Pipettete
12.
Cawan petri
13.
Kaki tiga
C. Langkah Kerja
1. Pada sore hari tutuplah sebagian daun dengan menggunakan alumunium foil atau kantong
kresek hitam. Petiklah daun setelah dauncukup terkena cahaya matahari
2. Bukalah aluminium foil yang menutpi daun
3. Rebuslah air pada becker glass terlebih dahulu
4. Masukkan daun pada becker glass yang berisi alcohol
28
5. Rebus becker glass yang berisi alkohol dan daun ke dalam beker glass yang berisi air
sampai warna daun berubah.
6. Cuci daun pada air lalu letakkan pada cawan petri
7. Kemudian tetesi dengan larutan iodine ,amati yang terjadi !
29
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
No
1
2
3
Warna Daun
Pengamatan
Sebelum direbus
Direbus dengan
alkohol
Ditetesi iodine
Tidak Ditutup
Ditutupi
Hijau tua
Hijau muda
Hijau tua
Hijau muda
Biru kehitaman
Putih
B. Pembahasan
Percobaan Sachs bertujuan untuk membuktikan bahwa di dalam proses
fotosintesis
dihasilkan
glukosa,
dalam
percobaan
ini
menggunakan
daun
pepaya.Percobaan ini dimulai dengan membungkus daun selama 3 hari . Adapun warna
pada daun tersebut setelah dibungkus menggunakan aluminium foil adalah berwarna
hijau muda pada bagian yang tertutup sedangkan pada bagian yang terbuka berwarna
hijau tua. Adapun tujuan membungkus daun mangga dengan aluminium foil adalah agar
daun yang tertutup tidak terkena sinar matahari sehingga proses fotosintesis tidak dapat
berlangsung. Kemudian daun tersebut dimasukkan kedalam air panas hal ini bertujuan
untuk mematikan/ membuat layu sel- sel pada daun. Setelah diangkat ternyata yang
ditutup dengan aluminium foil berwarna hijau muda layu sedangkan yang tidak
dibungkus berwarna hijau tua layu. Selanjutnya daun tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam alkohol mendidih, hal ini bertujuan agar klorofil pada daun dapat larut. Adapun
perubahan warna pada daun setelah diangkat yaitu daun yang dibungkus berwarna hijau
muda kekuningan sedangkan yang tidak dibungkus berwarna hijau tua kekuningan.
Selanjutnya daun kemudian dimasukkan kembali ke dalam larutan JKJ (Jodium, Kalium,
Iodida) selama 5 menit yang berfungsi sebagai indikator untuk menentukan apakah pada
30
daun terdapat amilum/ glukosa atau tidak. Dan setelah daun diangkat ternyata daun yang
dibungkus dengan aluminium foil berubah warna kembali menjadi hijau muda
kecoklatan, sedangkan yang tidak dibungkus berwarna hijau tua agak kehitaman. Dari
hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa pada daun yang dibungkus dengan
kertas aluminium foil tidak mengandung glukosa/ amilum karena dalam hal ini tidak
berlangsung proses fotosintesis karena tidak tersedia sinar matahari, sedangkan pada
daun yang tidak dibungkus terlihat bahwa indikator JKJ menunjukkan adanya warna
kehitaman, dalam hal ini menunjukkan akan adanya glukosa/ amilum pada daun yang
tidak terbungkus.
C. Pertanyaan dan Jawaban
1. Mengapa perlu ada daun yang ditutupi dan tidak ditutupi?
Jawab:
Karena untuk memmbedakan terjadi atau tidaknya proses fotosintesis
2. Mengapa daun yang ditutup dan yang tidak ditutup harus dipotong dengan bentuk
yang berbeda?
Jawab:
Karena saat direbus keduanya dimasukkan bersama-sama, sehingga untuk
membedakan mana yang ditutup dan tidak
3. Mengapa potongan daun perlu dimasukkan ke dalam aalkohol yang mendidih?
Jawab:
Hal tersebut dilakkukan untuk melarutkan kloroplas pada daun
4. Bagaimana hasil pengamatan setelah diuji dengan lugol? Lengkapi dengan
deskripsinya!
Jawab:
Setelah ditetesi lugol, warna pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tetap
bewarna seperti semula (tidak berubah), hal ini membuktikan bahwa pada daun yang
tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis sehingga tidak dapat
menghasilkan amilum. Sedangkan warna pada daun yang terkena cahaya matahari
setelah ditetesi lugol
kehitaman, hal ini membuktikan bahwa pada daun yang terkena cahaya matahari akan
terjadi proses fotosintesis sehingga akan dapat menghasilkan amilum.
5. Buatlah simpulan sementara dari hasil pengamatanmu?
Jawab:
Daun yang tidak ditutup warnanya memudar dan yang ditutup warnanya lebih
memudar karena kandungann kloroplasnya lebih sedikit daripada yang ditutup.
31
32
BAB V
KESIMPULAN
Pada proses fotosintesis dihasilkan amilum dan proses Fotosintesis membutuhkan dua
komponen utama yaitu cahaya dan klorofil.
Daun dimasukkan ke dalam air panas adalah untuk menonaktifkan (memfiksasi) membuat
daun tidak beraktifitas selnya namun sel dalam kondisi seperti hidup.
Tujuan pemanasan dengan alcohol agar melarutkan zat klorofil yang terkandung dalam daun
sehingga di daun tinggal amylum yang nanti di reaksikan dengan Lugol
33
LAMPIRAN
34