Anda di halaman 1dari 11

Laporan Biologi

Percobaan Ingenhousz pada Elodea sp.

Kelompok 4 :
1. Amalia Laila (03)
2. Faikar Reza Ramadhan (07)
3. Gerry Ardhyansyah (10)
4. Najma Nuriza F.M (20)
5. Neha Nabila Balqis (24)

SMA Negeri 1 Taman


Tahun Ajaran 2018/2019
Jl. Sawunggaling No.2 Jemundo, Taman, Kabupaten
Sidoarjo
I. Latar Belakang

Salah satu contoh proses metabolisme (anabolisme) yang


sering kita dengar adalah proses fotosintesis. Proses tersebut
terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada jaringan
tiang atau palisade dan bunga karang pada mesofil daun.
Pada sel palisade atau bunga karang, proses ini terjadi di
dalam sebuah organel yaitu kloroplas.
Seperti yang telah diketahui, proses ini hanya dapat terjadi
pada saat ada cahaya. Cahaya itu dapat berupa cahaya
matahari maupun cahaya lampu. Dari percobaan ini saya
ingin membuktikan bahwa intensitas cahaya dapat
mempengaruhi laju fotosintesis suatu tumbuhan.

II. Tujuan
 Mengetahui pengaruh intensitas cahaya matahari
terhadap proses fotosintesis tumbuhan air Elodea sp.
 Mengetahui zat yang dihasilkan dalam proses
fotosintesis.

III. Rumusan masalah


 Bagaimana pengaruh intensitas cahaya matahari
terhadap proses fotosintesis tumbuhan air elodea sp?
 Zat apa yang dihasilkan dalam proses fotosintesis?

IV. Hipotesis
Tanaman yang terkena cahaya matahari secara langsung
(diluar ruangan) akan menghasilkan banyak oksigen.
V. Variabel
Variabel Kontrol : tanaman elodea sp.
Variabel Terikat : jumlah gelembung O2
Variabel Bebas : cahaya matahari

VI. Alat
 3 gelas beker 1000 ml
 3 corong kaca
 Ember besar yang berisi penuh air
 3 tabung reaksi

VII. Bahan
 Tanaman elodea sp

VIII. Cara kerja


1. Memotong tanaman elodea sp menjadi 3 bagian sama
panjang
2. Meletakkan tanaman elodea sp ke dalam corong, jangan
sampai menyumbat saluran corong
3. Meletakkan corong berisi elodea ke dalam gelas beker 1,
mengisi gelas beker dengan air (400 ml) hingga tidak
ada udara yang tersisa
4. Mengisi tabung reaksi dengan air hingga penuh
5. Meletakkan tabung reaksi diatas saluran corong ( di
lakukan di dalam bak berisi air)
6. Dengan langkah yang sama lakukan perilaku tersebut
kepada gelas beker 2 dan gelas beker 3
7. Meletakkan gelas beker 1 di tempat yang, gelas beker 2
ditempat yang, dan gelas beker 3 ditempat yang
8. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel

IX. Waktu dan Tempat Percobaan


 Waktu Percobaan
Rabu, 26 September 2018
 Tempat Percobaan
Laboratorium Biologi, SMAN 1 Taman

Tabel hasil pengamatan


Perlakuan Gelembung gas
Perangkat Keterangan
percobaan (setelah 45 menit)
Didalam Ruangan
(cahaya
A +
sedang/cahaya
lampu)
Dibawah Meja
B -
(minim cahaya)
Diluar Ruangan
C Terbuka (cahaya +++
matahari)

*Keterangan :
- = Tidak ada gelembung
+ = Sedikit gelembung
+++ = Banyak gelembung
X. Pembahasan
Berdasarkan tabel diatas pada perangkat A, B dan C
dengan lokasi yang berbeda dapat diketahui bahwa
perangkat C yang diletakkan diluar ruangan (cahaya matahari
secara langsung) menghasilkan gelembung O2 yang paling
banyak dari perangkat A dan B. Hal ini terjadi karena tidak
adanya media yang menghalangi datangnya cahaya matahari
pada perangkat C, lebih khususnya karena banyak cahaya
matahari yang mengenai daun tersebut. semakin tinggi
intensitas cahaya maka semakin banyak ATP yang terbentuk,
sehingga mempercepat proses fotosintesis oleh karena itu
gelembung O2 yang dihasilkan oleh perangkat C lebih banyak.

XI. Pertanyaan dan Jawaban


Pertanyaan :
1. Pada percobaan tersebut, sebutkan variabel bebas,
variabel kontrol, variabel terikat, dan variabel
pengganggu (variabel yang tidak diinginkan).
2. Bandingkan perangkat percobaan A, B dan C manakah
yang menghasilkan paling banyak gelembung gas?
Urutkan mulai dari yang paling banyak hingga yang
paling sedikit.
3. Adakah yang tidak menghasilkan gelembung gas?
Mengapa?
4. Gelembung gas apakah yang dihasilkan pada
percobaan?
5. Bandingkan percobaan A dengan C. Apakah terjadi
perbedaan jumlah gelembung gas antara keduanya?
Mengapa?
6. Faktor-faktor apakah yang memengaruhi kecepatan
fotosintesis?
7. Tuliskan reaksi sederhana fotosintesis

Jawaban :
1. Variabel Kontrol : tanaman elodea sp.
Variabel Terikat : jumlah gelembung O2
Variabel Bebas : cahaya matahari
Variabel pengganggu : kondisi daun elodea sp.
2. Perangkat C menghasilkan gelembung gas yang paling
banyak, jika diurutkan dari yang paling banyak maka
yang pertama yaitu Perangkat C kemudian Perangkat A
lalu Perangkat B.
3. Ada, perangkat B tidak menghasilkan gas karena banyak
media yang menghalangi datangnya sinar matahari
seperti ruangan dan meja sehingga perangkat B tidak
mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis.
4. Gelembung gas O2
5. Ya, terlihat beberapa perbedaan. Tabung A yang
diletakkan di dalam ruangan memiliki jumlah gelembung
yang sedikit dan tidak terlihat jelas sedangkan tabung C
yang diletakkan di luar ruangan memiliki jumlah
gelembung yang banyak dan terlihat jelas.
 Cahaya
Komponen-komponen cahaya yang mempengaruhi
kecepatan laju fotosintesis
adalah intensitas, kualitas dan lama penyinaran.
Intensitas adalah banyaknya cahaya matahari yang
diterima sedangkan kualitas adalah panjang gelombang
cahaya yang efektif untuk terjadinya fotosintesis. Makin
banyak intensitas, kualitas dan lamanya sinar matahari
ca yang diterima tumbuhan hijau maka makin cepat
tumbuhan hijau melakukan fotosintesis.
 Konsentrasi karbondioksida
Semakin banyak karbondioksida di udara, makin banyak
jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk
melangsungkan fotosintesis.
 Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis
hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya
laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
 Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata
menutup, menghambat penyerapan karbon
dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
 Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju
fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah
atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
 Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh
lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah
ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin
dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih
banyakenergi dan makanan untuk tumbuh.

6. Dalam reaksi fotosintesis, energi matahari diubah


menjadi energi kimia. Energi kimia disimpan dalam
bentuk glukosa (gula). Karbon dioksida, air, dan sinar
matahari digunakan untuk menghasilkan glukosa,
oksigen, dan air. Persamaan kimia untuk proses
fotosintesis ini adalah:
6CO2 + 12H2O + cahaya matahari → C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
6 molekul karbon dioksida (6CO2) dan 12 molekul air
(12H2O) dikonsumsi dalam proses, sedangkan glukosa
(C6H12O6), enam molekul oksigen (6O2), dan enam molekul
air (6H2O) yang dihasilkan.
Persamaan ini dapat disederhanakan sebagai: 6CO2 + 6H2O +
cahaya → C6H12O6 + 6O2.

XII. Kesimpulan
a. Intensitas cahaya mempengaruhi proses fotosintesis.
Makin tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yang
terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis.
b. Proses fotosintesis menghasilkan O2, dibuktikan dengan
adanya gelembung-gelembung udara
Lampiran
1. Percobaan di dalam ruangan
a. 15 menit b. 30 menit c. 45 menit
2. Percobaan di luar ruangan

a. 15 menit b. 30 menit b. 45 menit


3. Percobaan di bawah meja

a. 15 menit b. 30 menit c. 45 menit

Anda mungkin juga menyukai