: 26
a. Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya );
ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.
b. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
sistem ke lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya );
ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem.
Reaksi eksoterm pada umumnya berlangsung spontan, sedangkan reaksi
endoterm tidak.
Pada reaksi endoterm: H= Hproduk Hpereaksi > 0 ( bertanda positif )
Pada reaksi eksoterm: H= Hproduk Hpereaksi < 0 ( bertanda negatif).
Bahan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Larutan HCl 1M
2 cm Mg
20 cm3 air
Satu sendok urea
Satu sendok Ba(OH)2
Satu sendok NH4CL
Alat:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Langkah kerja:
1. Sediakan 20 cm3 larutan HCl 1 M dalam gelas kimia 100 cm3, ukur
suhunya! (t awal).
2. Masukkan 2 cm Mg yang sudah diamplas, amati dan catat suhunya.
Catat suhu maksimumnya! (t akhir).
3. Sediakan 20 cm3 air dalam gelas kimia ukur suhunya! (t awal).
4. Masukkan 1 sendok urea, aduk dan amati suhunya. Catat suhu
maksimumnya! (t akhir)
5. Masukkan 1 sendok Ba(OH)2 ukur suhunya tambah tambah satu
sendok NH4CL dilakukan pada tempat tertutup! Ukur suhunya.
Hasil Pengamatan
Reaksi
Perubahan
Reaksi
suhu
Endosterm dan
Tanda entalpi
Eksoterm
Eksoterm
Mg(s) + HCl(ag)
30-40
Air + urea
31-29
Endoterm
Ba(OH)2(s)
29-25
Endoterm
dan NH4CL(s)
Pertanyaan
1. Tentukan pada reaksi mana terjadi reaksi eksoterm dan reaksi
endosterm!
Jawab:
a. Reaksi eksoterm
b. Reaksi endosterm
: Mg(s) + HCl(ag)
: Air dan urea dan Ba(OH)2(s) dan NH4CL(s)
Kesimpulan:
Mengetahui reaksi eksoterm dan endosterm serta tanda entalpi.
Reaksi eksoterm: Mg(s) + HCl(ag)
Air + urea
Ba(OH)2(s)
dan NH4CL(s)
Tanda entalpi: -
Reaksi endoterm:
Tanda entalpi: +
Laporan Pengamatan II
I.
Judul Kegiatan
II.
Landasan Teori
IV.
V.
Larutan
Suhu ( oC )
Massa (gram)
1.
2.
3.
VI.
27o
26o
29o
50 mL HCl 1 M
50 mL NaOH 1 M
Campuran HCl 1 M + NaOH 1 M
50
50
100
Perhitungan
T awal = suhu HCl 1M + suhu NaOH 1M
2
= 26,5 oC
T akhir = suhu larutan campuran
= 29 oC
t = t akhir-t awal
=2,5 oC
= massa larutan
= 100 g
=mxCx t
m
Q
VII.
(l)
(aq)
(g)
Kesimpulan
1. Perubahan entalpi reaksi yang di lepaskan atau diserap hanya bergantung
kepada keadaan awal dan keadaan akhir. Semakin tinggi temperature
reaksi makin cepat laju reaksinya.
2. Dari hasil pengamatan, saya dapat menyimpulkan bahwa entalpi reaksi
etanol HCl dan NaOH 100 mL adalah -20,9 kJ/mol.
3. Percampuran antara larutan NaOH dengan larutan HCl akan
menyebabkan terjadinya kenaikan suhu. Sehingga reaksi ini
dikatakan sebagai reaksi eksoterm.
4. Reaksi antara larutan NaOH dan larutan HCl memiliki perubahan entalpi
(H) berharga negatif ( ) sehingga merupakan reaksi eksoterm yang
memakai sistem melepaskan atau membebaskan kalor. Perubahan entalphi
suatu reaksi dipengaruhi oleh massa, kalor jenis, dan perubahan suhu suatu
reaksi itu sendiri berbanding dengan kandungan mol pada suatu reaksi
tersebut.
KELAS : XI MIPA 1
NO
: 26
LAJU REAKSI
Tujuan Kegiatan:
a.
b.
c.
d.
Landasan Teori
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi per satuan
waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu.
Variabel-variabel dalam laju reaksi
1. Variabel Bebas ( Variabel Manipulasi )
Yaitu variabel yang sengaja diubah-ubah untuk memperoleh hubungan satu besaran dengan
yang lain. Misal konsentrasi dan suhu.
2. Variabel Kontrol
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut
meningkat sehingga makin banyak partikel yang memiliki energi kinetik di atas harga
energi aktivasi (Ea), sehingga reaksi dapat berlangsung semakin cepat.
d. Katalisator
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami
perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat
diperoleh kembali. Katalis dapat mempercepat laju reaksi,karena dapat menimbulkan
energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi minimum yang harus dilampaui agar reaksi
dapat berlangsung.
Larutan HCL
Mg (cm)
10 mL HCL 1
(detik)
5m
M
10 mL HCL 2
70 s
M
10 mL HCL 3
41 s
Waktu
Cara kerja:
1. Percobaan dilakukan pada suhu kamar.
2. Masukkan batu pualam ke dalam masing-masing tabung reaksi.
3. Masukkan 10 ml HCL 2M ke dalam tiap tabung reaksi. Segera hidupkan stopwatch, saat
masukkan HCL.
4. Catat waktu yang diperlukan mulai dari memasukkan HCL sampai dengan habisnya
pualam bereaksi dengan HCL.
5. Salin dan tuliskan data ke dalam tabel pengamatan.
Tabel pengamatan
Tabung reaksi
1
1 gram CaCO3
kepingan
HCl 2M
Keterangan
10 mL
Sedikit gelembung
serbuk
10 mL
Banyak gelembung
Cara kerja:
1. Masukkan masing-masing 20mL larutan Na2S2O3 ke dalam gelas kimia. Beri tanda
dengan kertas label gelas kimia 1, 2, dan 3.
2. Panaskan di atas Bunsen gelas kimia 2 dan 3 berisi larutan Na2S2O3 sampai suhu masing
masing 35 C , dan 45 C .
3. Letakkan gelas kimia tadi di atas kertas putih yang sudah diberi tanda silang.
4. Masukkan 5ml larutan HCL ke dalam masing-masing gelas kimia berisi larutan Na2S2O3
yang telah dipanaskan. Tekan pencatat waktu (stopwatch) saat larutan HCL mulai
bercampur dengan larutanNa2S2O3.
5. Hentikan pencatat waktu segera setelah tanda silang di kertas sudah tidak tampak lagi.
6. Salin dan catat waktu yang diperlukan ke dalam tebel pengamatan.
Tabel pengamatan
Waktu (detik)
Volume HCL
(mL)
5
5
5
s 16
s6
s3
Volume Na2S2O3
(mL)
20
20
20
C ) Suhu
Suhu ruang
35
45
Gelas kimia
1
2
3
Cara kerja
1. Masungkan masing-masing 5 mL larutan H2O2 5% ke dalam 3 gelas kimia.
2. Pada gelas kimia pertama hanya berisi larutan H2O2 5%, pada gelas kedua ditambahkan
20 tetes NaCL, dan pada gelas ketiga ditambahkan 20 tetes FeCl3.
3. Perhatikan reaksi yang terjadi pada masing-masing gelas kimia, kemudian salin dan catat
tebel pengamatan.
Tabel pengamatan
No.
1
2
3
Larutan
H2O2
H2O2 + NaCl
H2O2 + FeCl3
4. Apakah yang bekerja sebagai katalisator pada penguraian hidrogen perioksida, NaCl atau
FeCl3? Jelaskan
Jawab:
Yang bekerja sebagai katalisator yaitu FeCl3 karena menghasilkan banyak gelembung serta
cepat bereaksi dengan H2O2. H2O2
FeCl3