Anda di halaman 1dari 2

NAMA: ARIF FADHLUR ROHMAN FATTAH

KELAS: XI MIPA 2

Laporan Praktikum Kimia "REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM" I

I. JUDUL Reaksi Eksoterm dan Endoterm.

II.TUJUAN Untuk mengetahui terjadinya reaksi eksoterm dan endoterm.

III. Alat dan Bahan yang digunakan

A. Alat Percobaan

1.Sendok

2.Mangkok

B. Bahan Percobaan

1.Detergen

2.Adem Sari

IV. Dasar Teori

1. Reaksi eksoterm adalah suatu reaksi yang melepaskan kalor, sedangkan reaksi endoterm
adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur
tohor, CaO(s)dimasukan ke dalam air. CaO(s) + H2O(l) => Ca(OH)2(aq) Reaksi di atas eksoterm,
berarti sejumlah kalor yang berasal dari sistem lepas ke lingkungan. Kandungan kalor sistem
menjadi berkurang. Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, NH4Cl.
NH4Cl(s) + H2O => NH4Cl(aq) Sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar,
sehingga jika wadah reaksi kita raba, terasa dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kalor setelah
reaksi lebih besar dibanding sebelum reaksi. Contoh yang lebih sederhana dari perubahan
fisis. Mungkin contoh ini dapat memberikan penjelasan lebih baik tentang terjadinya
perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya. Air mendidih mengandung kalor
lebih banyak dibandingkan dengan es. Bila jari disentuhkan ke dalam air mendidih, akan
terasa panas. Rasa panas itu disebabkan oleh adanya perpindahan kalor dari air mendidih ke
jari (eksoterm). Sebaliknya, jika jari menyentuh es, akan terasa dingin. Rasa dingin itu
disebabkan oleh perpindahan kalor dari jari ke es (endoterm). Apa yang sebenarnya terjadi
dapat dinyatakan sebagai berikut: kalor berpindah dari benda yang bersuhu lebih rendah.
Perpindahan kalor yang terjadi karena adanya perbedaan suhu. Bila dua benda yang berlainan
suhu disentuhkan dan dibiarkan dalam keadaan demikian, lama-kelamaan kedua.
2. benda memiliki suhu yang sama. Keadaan itu dinamakan kesetimbangan termal. Jadi pada
kesetimbangan termal tidak terjadi lagi perpindahan kalor dari benda satu ke benda lainnya.
Harga ∆H Reaksi Eksoterm dan Endoterm Pada suatu reaksi yang tergolong eksoterm,
terdapat sejumlah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan. Hal ini menunjukkan
bahwa Hp lebih kecil dari Hr. Oleh karena itu ∆H bertanda negatif (-). Sebaliknya pada reaksi
endoterm, Hp lebih besar dari Hr, karena ada sejumlah kalor yang diserap oleh sistem dengan
demikian, maka pada reaksi endoterm ∆H bertanda positif (+).

V. Langkah Kerja

1. Masukan serbuk adem sari kedalam mangkuk, lalu tambahkan sedikit air dan aduk sampai
larut atau tercampur semua. Perhatikan perubahan suhu yang terjadi pada dinding
mangkok.
2. Setelah itu masukan beberapa sendok detergen bubuk, lalu tambahkan sedikit air dan aduk
sampai larut dan tercampur semua. Perhatikan suhu yang ada pada dinding mangkok.

VI. Hasil dan Pengamatan

1. Pada mangkok pertama yang berisi larutan penyegar adem sari, diketahui suhu disekitar
mangkok terasa dingin, ini menandakan terjadi penurunan suhu. Sehingga entalpi reaksi bernilai
negatif. Reaksi ini disebut reaksi endoterm..
2. Pada mangkok yang kedua yang berisi larutan detergen, diketahui suhu disekitar mangkok
terasa panas, iini menandakan terjadi kenaikan suhu. Sehingga entalpi reaksi bernilai positif.
Reaksi ini disebut reaksi eksoterm.

VII. KESIMPULAN

1 Reaksi yang melepaskan kalor

2 Kalor dari sistem lepas ke lingkungan

3 Lingkungan panas 4 Hp < Hr ∆H = negatif (-)

Anda mungkin juga menyukai