Disusun Oleh :
Aisyah Nur Fadillah
Andi Isnaini Saleh
Annisa Zuhri Apridayanti
Ika Yulianti
Mikalisa Aryani
Putri Pradisha Adha
KELAS X-4
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Tujuan Penelitian...................................................................................... 1
2. Dasar Teori................................................................................................ 1
3. Cara Kerja................................................................................................. 3
1. Hasil Pengamatan..................................................................................... 4
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan............................................................................................... 6
2. Saran......................................................................................................... 6
3. Pertanyaan................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Penelitian
1. Menguji hantaran listrik melalui hantaran
2. Mengidentifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit
Dasar Teori
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan
dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini
dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat
terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam
cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Tidak hanya padatan, gas
juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, contohnya saja karbon dioksida atau
oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara
gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran
logam) dan mineral tertentu.
Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya.
Beberapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dengan baik
meskipun konsentrasinya kecil, larutan ini dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan
larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar lemah meskipun konsentrasinya
tinggi dinamakan elektrolit lemah.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna
(derajat ionisasi ? = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak
mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik,
maka daya hantarnya kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat
ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Contoh :
NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti:
NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian
(derajat ionisasi ? << 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit
mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi
tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah
ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Contoh :
Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi dua yaitu
larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Sifat elektrolit dan non elektrolit
didasarkan pada keberadaan ion dalam larutan yang akan mengalirkan arus
listrik. Jika dalam larutan terdapat ion, larutan tersebut bersifat elektrolit. Jika
dalam larutan tersebut tidak terdapat ion larutan tersebut bersifat non elektrolit.
Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan,
sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik.
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
- Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
- Larutan alkohol dan lain-lain.
BAB II
METODE PENGAMATAN
Waktu dan Tempat
Cara Kerja
Langkah-langkah yang dilakukan pada saat percobaan :
1. Susunlah alat penguji daya hantar listrik larutan
2. Gunakan elektroda dari grafit batu baterai bekas
3. Ujilah larutan yang terdapat pada table pengamatan dengan cara
mencelupkan elektroda ke dalam larutan (bila akan berganti larutan
cucilah elektrodanya dan keringkanlah dengan kertas tisu)
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan
2. Larutan Amonia
Larutan ini termasuk elektrolit lemah. Tetapi pada percobaan kami lampu
tidak menyala dan ada sedikit gelembung. Seharusnya, lampu redup dan
ada sedikit gelembung.
3. Larutan HCl
Larutan ini seharusnya merupakan larutan elektrolit kuat menurut teori,
tetapi berdasarkan percobaan kami larutan ini termasuk larutan elektrolit
lemah karena lampu tidak menyala dan terdapat banyak gelembung gas.
4. Larutan NaOH
Larutan ini seharusnya merupakan larutan elektrolit kuat menurut teori,
tetapi berdasarkan percobaan kami larutan ini termasuk larutan elektrolit
lemah karena lampu tidak menyala dan terdapat banyak gelembung gas.
5. Larutan Alkohol
Larutan ini menurut teori termasuk larutan elektrolit lemah. Tetapi
menurut percobaan kami, larutan ini termasuk larutan non-elektrolit
karena lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
6. Larutan Cuka
Larutan ini menurut teori termasuk elektrolit lemah dan sesuai dengan
hasil pengamatan kami. Tetapi berdasarkan percobaan kami lampu tidak
menyala dan ada sedikit gelembung gas.
7. Larutan Garam
Larutan ini seharusnya merupakan larutan elektrolit kuat menurut teori,
tetapi berdasarkan percobaan kami larutan ini termasuk larutan elektrolit
lemah karena lampu tidak menyala dan terdapat banyak gelembung gas.
8. Larutan Gula
Larutan ini menurut teori termasuk larutan elektrolit lemah. Tetapi
menurut percobaan kami, larutan ini termasuk larutan non-elektrolit
karena lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
Saran
Sebaiknya saat kita melakukan percobaan dan mengganti larutan, kita
sebaiknya mencuci gelas tempat larutan dengan sangat bersih, agar tidak tercampur
dengan larutan sebelumnya dan menyebabkan tercampurnya larutan sebelumnya
dengan larutan yang akan diujikan dan juga di cek benar-benar apakah lampu pada
alat uji elektrolit sudah menyala atau belum dan apakah baterai yang digunakan
sudah cukup.
Pertanyaan
Dari hasil pengamatan di atas larutan manakah yang dapat menghantarkan listrik dan
yang tidak dapat menghantarkan listrik?
Jawab : 1. Larutan yang dapat menghantarkan listrik antara lain :
Larutan H2SO4
Larutan Amonia
Larutan HCl
Larutan NaOH
Larutan Cuka
Larutan Garam
Larutan Deterjen
Air Jeruk Nipis
DAFTAR PUSTAKA
http://dahliasylvia.blogspot.co.id/2014/02/laporan-praktikum-kimia-uji-larutan.html
http://tenfinityscientists.blogspot.co.id/2013/02/uji-coba-larutan-elektrolit-dan-
non_908.html
https://nebulasmansa.wordpress.com/2013/11/25/laporan-hasil-pengamatan-
praktikum-larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/
http://ardinlirnawati.blogspot.co.id/2015/05/makalah-kimia-larutan-elektrolit-
dan.html