Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

UJI LARUTAN ELEKTROLIT


DAN NON ELEKTROLIT

Disusun Oleh :
 Aisyah Nur Fadillah
 Andi Isnaini Saleh
 Annisa Zuhri Apridayanti
 Ika Yulianti
 Mikalisa Aryani
 Putri Pradisha Adha

KELAS X-4

SMA NEGERI 1 TANAH GROGOT


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Kimia Uji Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit ini.
Laporan kimia ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki laporan kimia ini.
Akhir kata kami berharap semoga Laporan Praktikum Kimia Uji Larutan Elektrolit
dan Non Elektrolit ini untuk masyarakan dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Tanah Grogot, 25 Maret 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Tujuan Penelitian...................................................................................... 1

2. Dasar Teori................................................................................................ 1

BAB II METODE PENGAMATAN

1. Waktu dan Tempat................................................................................... 3

2. Alat dan Bahan......................................................................................... 3

3. Cara Kerja................................................................................................. 3

BAB III HASIL PENGAMATAN

1. Hasil Pengamatan..................................................................................... 4

2. Analisis Hasil Pengamatan........................................................................ 4

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan............................................................................................... 6

2. Saran......................................................................................................... 6

3. Pertanyaan................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
 Tujuan Penelitian
1. Menguji hantaran listrik melalui hantaran
2. Mengidentifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit

 Dasar Teori
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan
dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini
dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat
terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam
cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Tidak hanya padatan, gas
juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, contohnya saja karbon dioksida atau
oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara
gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran
logam) dan mineral tertentu.

Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.


Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit
pada tahun 1884 yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia
hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena
mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air
terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang
disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama
dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan
netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya
gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel
yang bermuatan (kation dan anion). Larutan ini dapat bersumber dari senyawa
ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa
yang mempunyai ikatan kovalen polar)

Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya.
Beberapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dengan baik
meskipun konsentrasinya kecil, larutan ini dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan
larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar lemah meskipun konsentrasinya
tinggi dinamakan elektrolit lemah.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna
(derajat ionisasi ? = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak
mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik,
maka daya hantarnya kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat
ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Contoh :
NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)

Yang tergolong elektrolit kuat adalah:

 Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.

 Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti:
NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.

 Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian
(derajat ionisasi ? << 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit
mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi
tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah
ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).

Contoh :

CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)

Yang tergolong elektrolit lemah:

a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain


b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain

Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi dua yaitu
larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Sifat elektrolit dan non elektrolit
didasarkan pada keberadaan ion dalam larutan yang akan mengalirkan arus
listrik. Jika dalam larutan terdapat ion, larutan tersebut bersifat elektrolit. Jika
dalam larutan tersebut tidak terdapat ion larutan tersebut bersifat non elektrolit.
Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan,
sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik.
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:

- Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
- Larutan alkohol dan lain-lain.

BAB II
METODE PENGAMATAN
 Waktu dan Tempat

Hari Percobaan : Sabtu, 11 Maret 2017

Waktu Percobaan : 09.00 – 10.45 WITA

Tempat Percobaan : Laboratorium Kimia

 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan antara lain :
1. Alat Uji Elektrolit
- 3 Baterai besar
- Lampu
- Kabel berukuran 1 meter
- 2 batang karbon baterai
- Penjepit Buaya
- Lakban
- Papan triplek
2. Kertas tisu
3. Air suling
4. 2 Gelas kimia
5. Pengaduk
6. Larutan NaCl
7. Larutan HCl
8. Larutan NaOH
9. Larutan gula pasir
10. Larutan NH3
11. Larutan cuka
12. Alkohol 70%
13. Larutan H2SO4
14. Larutan air kapur
15. Larutan detergen
16. Air jeruk nipis

 Cara Kerja
Langkah-langkah yang dilakukan pada saat percobaan :
1. Susunlah alat penguji daya hantar listrik larutan
2. Gunakan elektroda dari grafit batu baterai bekas
3. Ujilah larutan yang terdapat pada table pengamatan dengan cara
mencelupkan elektroda ke dalam larutan (bila akan berganti larutan
cucilah elektrodanya dan keringkanlah dengan kertas tisu)

BAB III
HASIL PENGAMATAN
 Hasil Pengamatan

Lampu Gelembung Gas


NO
Jenis Larutan Tidak Tidak
. Redup Terang Sedikit Banyak
nyala ada
1. Larutan H2SO4  
2. Larutan Amonia  
3. Larutan HCl  
4. Larutan NaOH  
5. Larutan Alkohol  
6. Larutan Cuka  
7. Larutan Garam  
8. Larutan Gula  
9. Larutan Air Kapur  
10. Larutan Deterjen  
11. Air Jeruk Nipis  

 Analisis Hasil Pengamatan


1. Larutan H2SO4
Larutan ini seharusnya merupakan larutan elektrolit kuat menurut teori,
tetapi berdasarkan percobaan kami larutan ini termasuk larutan elektrolit
lemah karena lampu tidak menyala dan terdapat banyak gelembung gas.

2. Larutan Amonia
Larutan ini termasuk elektrolit lemah. Tetapi pada percobaan kami lampu
tidak menyala dan ada sedikit gelembung. Seharusnya, lampu redup dan
ada sedikit gelembung.

3. Larutan HCl
Larutan ini seharusnya merupakan larutan elektrolit kuat menurut teori,
tetapi berdasarkan percobaan kami larutan ini termasuk larutan elektrolit
lemah karena lampu tidak menyala dan terdapat banyak gelembung gas.
4. Larutan NaOH
Larutan ini seharusnya merupakan larutan elektrolit kuat menurut teori,
tetapi berdasarkan percobaan kami larutan ini termasuk larutan elektrolit
lemah karena lampu tidak menyala dan terdapat banyak gelembung gas.

5. Larutan Alkohol
Larutan ini menurut teori termasuk larutan elektrolit lemah. Tetapi
menurut percobaan kami, larutan ini termasuk larutan non-elektrolit
karena lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.

6. Larutan Cuka
Larutan ini menurut teori termasuk elektrolit lemah dan sesuai dengan
hasil pengamatan kami. Tetapi berdasarkan percobaan kami lampu tidak
menyala dan ada sedikit gelembung gas.

7. Larutan Garam
Larutan ini seharusnya merupakan larutan elektrolit kuat menurut teori,
tetapi berdasarkan percobaan kami larutan ini termasuk larutan elektrolit
lemah karena lampu tidak menyala dan terdapat banyak gelembung gas.

8. Larutan Gula
Larutan ini menurut teori termasuk larutan elektrolit lemah. Tetapi
menurut percobaan kami, larutan ini termasuk larutan non-elektrolit
karena lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.

9. Larutan Air Kapur


Larutan ini menurut teori termasuk larutan elektrolit lemah. Tetapi
menurut percobaan kami, larutan ini termasuk larutan non-elektrolit
karena lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.

10. Larutan Deterjen


Larutan ini seharusnya merupakan larutan elektrolit kuat menurut teori,
tetapi berdasarkan percobaan kami larutan ini termasuk larutan elektrolit
lemah karena lampu tidak menyala dan terdapat banyak gelembung gas.

11. Air Jeruk Nipis


Larutan ini termasuk larutan elektrolit lemah karena lampu tidak menyala
dan ada sedikit gelembung gas.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kami, kami menyimpulkan bahwa bahan yang
mempunyai nyala lampu dan gelembung pada batang elektroda atau hanya yang
mempunyai gelembung saja termasuk dalam larutan elektrolit. Sedangkan yang tidak
menghasilkan nyala lampu atau gelembung termasuk dalam larutan non-elektrolit.
Pada larutan elektrolit, semakin tinggi konsentrasi kandungan zat pada larutan, akan
menghasilkan nyala lampu semakin terang.

Saran
Sebaiknya saat kita melakukan percobaan dan mengganti larutan, kita
sebaiknya mencuci gelas tempat larutan dengan sangat bersih, agar tidak tercampur
dengan larutan sebelumnya dan menyebabkan tercampurnya larutan sebelumnya
dengan larutan yang akan diujikan dan juga di cek benar-benar apakah lampu pada
alat uji elektrolit sudah menyala atau belum dan apakah baterai yang digunakan
sudah cukup.

Pertanyaan
Dari hasil pengamatan di atas larutan manakah yang dapat menghantarkan listrik dan
yang tidak dapat menghantarkan listrik?
Jawab : 1. Larutan yang dapat menghantarkan listrik antara lain :
 Larutan H2SO4
 Larutan Amonia
 Larutan HCl
 Larutan NaOH
 Larutan Cuka
 Larutan Garam
 Larutan Deterjen
 Air Jeruk Nipis

2. Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik antara lain :


 Larutan Alkohol
 Larutan Gula
 Larutan Air Kapur

DAFTAR PUSTAKA

http://dahliasylvia.blogspot.co.id/2014/02/laporan-praktikum-kimia-uji-larutan.html
http://tenfinityscientists.blogspot.co.id/2013/02/uji-coba-larutan-elektrolit-dan-
non_908.html
https://nebulasmansa.wordpress.com/2013/11/25/laporan-hasil-pengamatan-
praktikum-larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/
http://ardinlirnawati.blogspot.co.id/2015/05/makalah-kimia-larutan-elektrolit-
dan.html

Anda mungkin juga menyukai