Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA

Oleh :
Adellian Nugraha
Hashfi El Muhandish
M. Izzatito Rahman
Siska Maulidiah

XI MIPA 7
SMA Negeri 1 Gresik
Kegiatan 9.1
I. JUDUL
Mengamati Sistem Koloid

II. TUJUAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengamati dan membedakan koloid dari tampilan fisik
(kenampakannya), serta beberapa sifatnya secara umum.

III. WAKTU PELAKSANAAN


Senin, 29 April 2019

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat Jumlah Bahan
Gelas kimia 100 cm3 4 buah Gula pasir
Lampu senter 1 buah Susu bubuk
Corong 1 buah Pasir
Erlenmeyer 1 buah
Kertas saring secukupnya

V. CARA KERJA
a. Siapkan 3 gelas kimia dan isilah dengan air kira-kira setengahnya.
b. Larutkan satu spatula gula pasir ke dalam gelas kimia 1, satu spatula susu bubuk ke
dalam gelas kimia 2, dan satu spatula pasir ke dalam gelas kimia 3.
c. Sorotlah setiap larutan dengan senter. Amati jalannya sinar pada setiap larutan.
Catat hasil pengamatan anda.
d. Saringlah ketuga larutan tersebut dengan kertas saring dan tampung hasil
saringannya di dalam erlenmeyer. Amati apakah residu yang tertinggal pada kertas
saring dan filtrat hasil saringan dalam erlenmeyer.

VI. HASIL PENGAMATAN


Sistem Sebelum Sesudah Penyaringa Kestabilan
dispersi disaring disaring n ( ada (mudah
( kekeruhan ( kekeruhan tidaknya mengendap
, kestabilan, dan residu, atau tidak )
jalannya jalannya kondisi
sinar) sinar) filtrat)
Larutan Jernih, Jernih, sinar Tidak ada Tidak
(air+gula stabil, sinar menembus
pasir) menembus
Koloid (air Keruh, Keruh, tidak Tidak ada Tidak
+susu Stabil, tidak menembus
bubuk) menembus
Suspensi Keruh, tidak Jernih, sinar Ada Mudah
( air +pasir) stabil, menembus
menembus

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami, dapat disimpulkan bahwa
Dispersi halus ( larutan ) : campuran air dengan gula pasir
Dispersi koloid : campuran air dengan susu bubuk
Dispersi kasar ( suspensi) : campuran air dengan pasir
Hasil dari percobaan ini yaitu dapat membedakan antara larutan sejati, koloid, dengan
suspensi.
1) Larutan
Contohnya adalah larutan gula dalam air. Ciri-cirinya:
-Distribusi partikelnya homogen
-Terdiri dari 1 Fasa
-Stabil
-Tidak dapat disaring
-Tidak mudah mengendap
2) Koloid
Contohnya adalah campuran antara air dengan susu bubuk. Ciri-cirinya:
-Distribusi partikelnya heterogen(terlihat homogen)
-Terdiri dari 2 Fasa
-Stabil
-Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaringan khusus
-Tidak mudah mengendap
3) Suspensi
Contohnya adalah campuran antara air dengan pasir. Ciri-cirinya :
-Distribusi partikelnya heterogen
-Terdiri dari 2 Fasa
-Tidak stabil
-Dapat disaring
-Mudah mengendap
Kegiatan 9.2
I. JUDUL
Kestabilan Koloid

II. TUJUAN
Percobaan ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh ion terhadap
pengendapan koloid, serta bagaimana cara menstabilkan koloid agar tidak
mudah terpisah.

III. WAKTU PELAKSANAAN


Senin, 29 April 2019

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat Jumlah Bahan
Tabung reaksi 7 buah Sol Fe(OH)3
Rak tabung reaksi 1 buah Larutan NaCl ( 0,1 M ;
0,2 M; 1 M)
Pipet tetes 1 buah Larutan Na2SO4 0,1 M
Larutan Na3SO4 0,1 M
Minyak
Air sabun atau deterjen

V. CARA KERJA
Bagian 1 : Pengaruh elekrolit terhadap koloid
a. Ambilah 3 tabung reaksi dan isikan masing-masing 2 mL sol Fe(OH)3.
b. Tambahkan pada tabung 1 : 2 mL NaCl 0,1 M ; pada tabung 2:Na2SO4 0,1 M ; dan
pada tabung 3 : Na3SO4 0,1 M. Amati perubahan yang terjadi.
c. Sediakan 3 tabung reaksi dan isikan masing-masing dengan 2 mL sol Fe(OH)3.
d. Tambahkan pada tabung 1 : 2 mL NaCl 0,1 M ; pada tabung 2: NaCl 0,2 M ; dan
pada tabung 3 : NaCl 1 M. Amati perubahan yang terjadi.
Bagian 2 : Menstabilkan koloid
a. Isikan ke dalam tabung reaksi : 4 mL air dan 4 mL minyak kemudian kocoklah
campuran tersebut. Diamkan sebentar dan amati perubahannya selama dan sesudah
dikocok.
b. Tambahkan 3 tetes deterjen ke dalam campuran tersebut dan kocoklah sekali lagi.
Amati dan bandingkan campuran tersebut setelah ditambah deterjen dengan sebelum
ditambah deterjen.

VI. HASIL DAN KESIMPULAN


Bagian 1 :
1.1
Tabung 1 Tidak keruh
(Fe(OH)3+NaCl 0.1 M)
Tabung 2 Sedikit Keruh
(Fe(OH)3+Na2SO4 0.1 M)
Tabung 3 Keruh
(Fe(OH)3+NaCl 0.1 M)

1.2
Tabung 1 Tidak keruh
(Fe(OH)3+NaCl 0.1 M)
Tabung 2 Sedikit Keruh
(Fe(OH)3+NaCl 0.2 M)
Tabung 3 Keruh
(Fe(OH)3+NaCl 1 M)

Dari percobaan bagian ini, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi
larutan, daya tarik menarik antara partikel elektrolit dan partikel koloid
semakin kuat sehingga koagulasi berlangsung cepat sehingga kestabilan koloid
terganggu.
Bagian 2 :

Air+minyak Tidak dapat menyatu


Air +minyak+detergen Dapat menyatu

Pada bagian ini, dapat disimpulkan bahwa penstabilan koloid dapat dilakukan
dengan menambahkan ion, dialisis, ataupun emulgator.
Kegiatan 9.3
I. JUDUL
Pembuatan Koloid

II. TUJUAN
Percobaan ini bertujuan untuk membuat sistem dispersi koloid dengan dua cara, yaitu
dengan cara kondensasi dan dispersi.

III. LANDASAN TEORI


Sistem koloid terdiri dari fase terdispersi dan medium pendispersi. Sol adalah salah
satu jenis koloid yang fase terdispersinya berupa zat padat. Sedangkan berdasarkan
medium pendispersinya, sol dibagi menjadi dua jenis yaitu sol yang medium
pendispersinya berupa zat cair dan sol padat yang medium pendispersinya berupa zat
padat. Sistem koloid dapat dibuat dengan cara kondensasi yaitu menggabungkan
ukuran partikel-partikel larutan sejati menjadi berukuran partikel koloid. Selain itu,
sistem koloid dapat juga dibuat dengan cara dispersi yaitu dengan cara ,menghaluskan
ukuran partikel suspensi kasar menjadi berukuran partikel koloid.

IV. WAKTU PELAKSANAAN


Senin, 29 April 2019

V. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
Gelas kimia Larutan FeCl3 jenuh
Lampu spiritus Larutan HCl 2 M
Kaki tiga dan kawat kasa Larutan Na2S2O3 0,05 M
Pipet tetes Larutan AlCl3 0,1 M
Spatula Larutan NaOH 0,1 M
Lumpang porselen dan mortar Gula pasir
Serbuk belerang

VI. CARA KERJA


Bagian 1 : Pembuatan koloid dengan kondensasi
a. Panaskan 50 mL akuades pada gelas kimia. Setelah mendidih, tambahkan dengan
10 tetes larutan FeCl3 jenuh sambil diaduk. Hentikan pemanasan jika larutan mulai
berubah menjadi cokelat. Amati perubahan yang terjadi.
b. Reaksikan 5 mL larutan HCl 2 M dengan 5 mL larutan Na2sS2O3 0,5 M. Catat
pengamatan Anda dan selidiki sifat campuran setelah reaksi selesai.
c. Reaksikan 5 mL larutan AlCl3 0,1 M dengan 5 mL larutan NaOH 0,1 M di dalam
tabung reaksi dan amati hasil reaksinya.
Bagian 2 : Pembuatan koloid dengan dispersi langsung
a. Ambilah 1 sendok gula pasir dan 1 sendok serbuk belerang. Geruslah campuran
tersebut pada lumpang porselen sampai lembut.
b. Ambil separuh dari gerusan belerang dan gula tersebut kemudian tambahkan satu
sendok gula. Serus kembali campuran ini sampai lembut.
c. Ambil lagi separuhnya, kemudian tambahkan 1 sendok gula lagi kemudian gerus
lagi sampai lembut.
d. Ulangi sekali lagi langkah di atas.
e. Ambil sepucuk sendok hasil gerusan yang terakhir, kemudian masukkan ke dalam
air, amati apa yang terjadi.
f. Ambil serbuk belerang yang belum digerus dengan gula, kemudian masukkan ke
dalam 100 mL akuades. Amati dan bandingkan dengan pelarutan dari hasil gerusan.

VII. HASIL DAN KESIMPULAN


Pada percobaan bagian 1, yaitu pembuatan koloid dengan cara kondensasi.
Akuades + FeCl3 jenuh Berubah warna dari kuning menjadi
coklat
HCl + Na2SO4 0,5 M Berubah dari bening menjadi kuning dan
tidak tembus cahaya
AlCl3 0,1 M +NaOH Berubah menjadi bening, sedikit keruh
dan dapat tembus cahaya
Pada percobaan bagian 2 dilakukan untuk memperkecil zat terdispersi sebelum
terdispersikan ke dalam medium pendispersi. Ukuran partikel dapat diperkecil dengan
menggiling partikel sampai ukuran tertentu, serbuk belerang dihaluskan dulu denggan
menggerus bersama kristal gula secara berulang-ulang. Dalam proses ini, gula
berfungsi sebagai zat yang membantu belerang membentuk koloid di dalam air karena
gula memiliki sifat membentuk larutan di dalam air.
1) Pada gerusan pertama, terlihat bahwa serbuk belerang mengambang pada air. Hal
ini dikarenakan belerang mempunyai sifat yang tidak dapat larut dalam air.
2) Pada gerusan yang kedua, setelah belerang ditambahkan dengan 1 sendok gula
terlihat bahwa serbuk belerang mulai terdispersi dalam air walaupun sedikit
mengambang.
3) Pada gerusan yang ketiga, setelah ditambahkan dengan 1 sendok gula lagi, terlihat
bahwa serbuk belerang akan menjadi lebih halus dan apabila dimasukkan ke dalam air
mudah menyebar dan tidak ada serbuk belerang yang mengambang lagi. Karena
ukuran partikelnya sudah membentuk ukuran partikel koloid.

Anda mungkin juga menyukai