Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PEMBUATAN SOL Fe(OH)3 & AGAR-AGAR

SMA Negeri 1 Slawi


Tahun Pelajaran 2012/2013
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

KE

Hari/ tanggal :
Praktikum

: PEMBUATAN KOLOID

A. Dasar Teori
Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam
medium pendispersi.

Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan

medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Sol


adalah system koloid yang fase tedispersinya berupa zat padat dan medium
pendispersinya berupa zat cair atau zat padat. Bila medium pendispersinya berupa zat
padat disebut sol padat. Sedangkan emulsi adalah system koloid yang fase
terdispersinya berupa zat cair dan medium pendispersinya berupa zat cair atau zat
padat. Bila medium pendispersinya berupa zat padat dikenal dengan emulsi padat.
Beberapa emulsi (fase terdispersi cair dan medium pendispersi cair) membentuk
campuran yang kurang stabil. Misalnya minyak dengan air, setelah dikocok akan
diperoleh campuran yang segera memisah jika didiamkan. Emulsi yang semacam itu
memerlukan suatu zat pengemulsi (emulgator) untuk membentuk suatu campuran
yang stabil. Contohnya : detergen yang digunakan sebagai emulgator bagi emulsi
minyak didalam air. Dari pengertian di atas, tampak bahwa proses dialam ini banyak
berhubungan dengan system koloid. Tidak terkecuali di lingkungan tempat tinggal
kita.
System koloid dapat dibuat dengan menggabungkan ukuran partikel-partikel
larutan sejati menjadi berukuran partikel koloid atau dinamakan kondensasi. Selain itu
juga dapat dibuat dengan cara menghaluskan ukuran partikel suspense kasar menjadi
berukuran partikel koloid, cara ini dinamakan dispersi.
1. Cara Kondensasi
Dengan cara kondensasi, partikel-partikel fase terdispersi dalam larutan
sejati yang berupa molekul atom atau ion diubah menjadi partikel-partikel
berukuran koloid. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu cara kimia dan cara fisika.
Cara ini juga dapat dilakukan melalui reaksi reaksi kimia, seperti reaksi redoks,
hidrolisis, dan dekomposisi rangkap atau dengan pergantian pelarut.
2. Cara Dispersi

Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid.


Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan
a.

bunga listrik (cara busur bredig).


Cara Mekanik
Menurut cara ini butir butir kasar digerus dengan lumping atau
penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian
diaduk dengan medium dispersi.
Contoh: sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang
bersama-sama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian

mencampur serbuk halus itu dengan air.


b. Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari
suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptasi (pemecah). Zat pemeptasi
memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid.
Contoh: agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet
c.

oleh bensin, dan lain-lain.


Cara Busur Bredig
Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol sol logam.

B. Tujuan Percobaan
Membuat dan mengamati pembuatan sol Fe(OH)3 dan agar-agar.
C. Alat dan Bahan
Alat
: gelas kimia 100 mL, piper tetes, pengaduk kaca, busen + kaki
tiga.
Bahan
: akuades, larutan FeCl3 jenuh, dan serbuk agar-agar.
D. Cara Kerja
1. Sol Fe(Oh)3
a. Tuangkan 25 mL akuades ke dalam gelas kimia 100 mL dan panaskan
sampai mendidih.
b. Tambahakan 20 tetes larutan FeCl3 jenuh. Panaskan campuran sambil
diaduk perlahan-lahan hingga terbentuk larutan berwarna cokelat merah.
Amati hasilnya !
2. Agar-agar
a. Masukkan akuades ke dalam tabung reaksi sebanyak setengah tbung
kemudian masukkan 3 gram serbuk agar-agar dalam tabung reaksi
tersebut.
b. Panaskan campuran sambil diaduk dan didinginkan. Amati !
E. Hasil Kerja
No

Percobaan

Pengamatan

1.

2.

Pembuatan sol Fe(OH)3

Terbentuk suatu larutan yang lebih kental dan


Fe(OH)3 warnanya coklat kemerahan, ketika diberi
cahaya ( di senter) di tempat yang gelap, terlihat
suatu berkas sinar yang melayang-layang dalam
larutan.

Pembuatan agar-agar

Setelah didinginkan (dibiarkan sejenak), menjadi


padat seperti gel.

F. Permasalahan
1. Percobaan apakah yang termasuk pembuatan koloid dengan cara dispersi dan
kondensasi?
Jawab :
Pembuatan agar-agar termasuk dalam pembuatan koloid secara dispersi,
yaitu dengan cara peptisasi. Cara peptiasi ini menggunakan zat pemeptiasi
(pemecah) yaitu akuades yang dipanaskan untuk memecah molekul-molekul
besar yakni serbuk agar-agar supaya menjadi molekul-molekul kecil ukuran
koloid. Setelah akuades dan agar-agar sudah menyatu sepenuhnya kemudian
didinginkan sejenak. Maka jadilah sol padat yaitu agar-agar.
Proses pembuatan koloid secara kondensasi pada percobaan diatas adalah
pembuatan sol Fe(OH)3 yang dilakukan melalui reaksi hidrolisis. Reaksi
hidrolisis merupakan suatu reaksi garam dengan air. Cara kondensasi itu sendiri
bekerja dengan menggabungkan ion-ion dari larutan sejati sehingga membentuk
partikel yang lebih besar seperti ukuran partikel koloid (1-100 nm). Reaksi
tersebut sudah berlangsung ketika sudah terjadi perubahan warna campuran yang
semula merah bata menjadi berwarna coklat kemerahan.
2. Tuliskan persamaan reaksi pada percobaan diatas!
Jawab :
a. Sol Fe(OH)3
FeCl(aq) + 3 H2O(l) Fe(OH)3 (koloid) + 3HCl(aq)
b. Agar-agar
Akuades + Serbuk agar-agar Gel Agar-agar
3. Apa yang terjadi saat akuades yang dipanasi ditetesi FeCl3 jenuh?
Jawab :
Akuades berubah warna menjadi cokelat kemerahan yang merupakan suatu tanda
adanya reaksi hidrolisis yang sedang berlangsung.
G. Kesimpulan

Dari hasil praktikum di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa
cara dalam membuat koloid, yaitu cara kondensasi dan cara dispersi. Cara kondensasi
yaitu dengan menggabungkan partikel-partikel halus menjadi lebih kasar melalui
suatu reaksi kimia. Dalam percobaan ini dapat dilakukan dengan cara hidrolisis yakni
pada pembutan sol Fe(OH)3. Sedangkan cara dispersi yaitu dengan memecah partikelpartikel kasar menjadi partikel yang lebih halus atau partikel koloid yakni pada
pembutan agar-agar.

Anda mungkin juga menyukai