Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

Nama Lengkap :  Charin partikasari


Nomor Registrasi :1307620059
Kelas/Semester : Kimia B/ 114
Kelompok : kelompok 3
Dosen Pengampu : Dr. Yusmaniar, M.Si.
AsistenLaboratorium : 1. Kristina Fitry Sitanggang 1303617035
  2. Mega Gladiani Sutrisno 1307617012

Tanggal Pengumpulan Nilai


Laporan Awal Laporan Akhir

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
A. TUJUAN
1. Mengamati pengaruh konsentrasi,suhu,luas
permukaan dan katalis terhadap kecepatan
reaksi.
2. Mengamati perubahan yang terjadi dalam
percobaan kecepatan reaksi.
3. Menentukan orde reaksi pada pengaruh
konsentrasi terhadap kecepatan reaksi.
4. Mengindentifikasi perbedaan larutan jika
ditambahkan katalis dan tanpa katalis.
5. Mengindentifikasi prinsip kerja katalis
dalam mempercepat reaksi.
B. PRINSIP PERCOBAAN
Pada praktikum yang berjudul
kecepatan reaksi ini terdapat 4 kali percobaan,
yaitu pengaruh konsentrasi,suhu,luas
permukaan dan katalis pada suatu larutan.
Percobaan ini bertujuan untuk mengamati
pengaruh konsentrasi suhu, luas permukaan
dan katalis terhadap kecepatan reaksi.
Prinsip percobaan ini berdasarkan
hukum laju reaksi yang menyatakan perubahan
konsentrasi pereaksi ataupun prduk dalam
satuan waktu. Metode yang digunakan yaitu
variasi konsentrasi, perbedaan suhu, besar atau
kecilnya luas permukaan zat, dan penambahan
katalis.dari percobaan tersebut diperoleh data
waktu dari tiap-tiap percobaan yang di dapat
dengan melihat suatu larutan yang dicampurkan
oleh zat-zat lain. Disaaat larutan sudah berubah
menjadi keruh disitulah waktu dihentikan.

Hipotesa percobaan ini yaitu semakin


besar konsentrasi zat maka semakin besar pula
laju reaksinya. Dan semakin tinggi suhu maka
laju reaksinya semakin besar. Semakin luas
permukaan suatu zat( semakin kecil ukuran)
maka laju reaksinya semakin besar, dan jika
ditambahkan katalis maka laju reaksinya akan
semakin besar pula.
Laju reaksi didefinisikan sebagai
perubahan konsentrasi persatuan waktu. Laju
reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi
molekul reaktan atau konsentrasi molekul
produk terhadap waktu. Laju reaksi tidak tetap
melainkan berubah terus menerus seiring
dengan perubahan konsentrasi ( Chang,2006).
FAKTOR-FAKTORYANG
MEMPENGARUHI KECEPATAN REAKSI
Suatu zat yang bereaksi mempunyai
konsentrasi yang berbeda-beda.Konsentrasi
menyatakan pengaruh kepekatan atau zat yang
berperan dalam proses reaksi. Semakin besar
nilai konsentrasi, maka laju reaksi akan
semakincepat. Hal ini dikarenakan zat yang
konsentrasinya besar mengandung jumlah
partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-
partikelnya tersusun lebih rapatdibangding zat
yang konsentrasinya rendah. Partikel yang
susunannya lebihrapat, akan sering bertumbukan
dibandingkan dengan partikel yang
susunannyarenggang, sehingga kemudian
terjadinya reaksi makin besar (Utami, 2009).
Kelajuan suatu reaksi homogen bergantung pada
konsentrasi dari pereaksi-pereaksi dalam
larutan. Larutan dapat berupa cairan atau gas.
Dalam larutan cair konsentrasi dari pereaksi
dapat diubah berdasarkan penambahan pereaksi
atau pengambilan pereaksi atau dengan
mengubah volume dari sistem atau berdasarkan
penambahan atau pengurangan pelarut .
Hampir semua reaksi menjadi lebih
cepat bila suhu dinaikan. Peningkatan kecepatan
reaksi tersebut dikarenakan kalor yang diberikan
akan menambah energi kinetik partikel pereaksi.
Jumlah dan energi tabrakan bertambah besar
sehingga kecepatan untuk melewati energi
aktifas menjadi lebih besar ( syukri,1999).
Kenaikan suhu dapat mempercepat laju
reaksi karena dengan naiknya suhu,energi
kinetik partikel zat-zat meningkat sehingga
memungkinkan semakin banyaknya tumbukan
efektif yang menghasilkan perubahan.
Bedasarkan teori tumbukan,reaksi terjadi bila
molekul bertumbukan dengan energi yang
cukup besar disebut energi aktivasi.
Luas permukaan mempercepat laju
reaksi karena semakin luas permukaanzat akan
semakin banyak bagian zat yang saling
bertumbukan dan semakin besar peluang
adanya tumbukan efektif yang menghasilkan
perubahan. Semakin luas permukaan zat dan
semakin kecil ukuran partikel zat, maka reaksi
pun akansemakin cepat (Oxtoby, 2001).
Pada reaksi kimia terjadi tumbukan
antar partikel atom unsur atau antar partikel
molekul senyawa. Adanya tumbukan partikel
atau antarpartikel yang bereaksi berarti adanya
bidang sentuh antarpartikel yan bereaksi.
Katalis adalah suatu zat yang berfungsi
mempercepat terjadinya reaksi,tetapi pada
akhir reaksi dapat diperoleh kembali. Fungsi
katalis adalahmenurunkan energi aktivasi
sehingga jika ke dalam suatu reaksi
ditambahkankatalis, maka reaksi akan lebih
mudah terjadi (Utami, 2009).
Kehadiran katalis dalam suatu reaksi
dapat memberikan mekanisme alternatif untuk
menghasilkan hasil reaksi dengan energi yan
lebih rendah dibandingkan dengan reaksi tanpa
katalis. Energi pengaktifan yang lebih rendah
menunjukan bahwa jumlah bagian molekul-
molekul yang memiliki energi kinetik cukup
untuk bereaksi jumlahnya lebih banyak. Jadi
kehadiran katalis adalah meningkatkan adanya
tumbukan yang efektif, yang berarti juga
membesar laju reaksi ( supardi,2008).
C. ALAT DAN BAHAN
ALAT:
1. Rak tabung reaksi = 1 buah
2. Tabung reaksi =6 buah
3. Gelas kimia 100 ML = 4 buah
4. Termometer = 1buah
5. Stopwatch = 1 buah
6. Gelas ukur 100 ML = 1 buah
7. Gelas ukur 10 ML = 1buah
8. Botol semprot = 1 buah
9. Sumbat tabung reaksi = 4 buah
10. Balon karet panjang = 3 buah
11. Mortir + alu = 1 buah
12. Water bath = 1 buah
13. Pembakar spritus = 1 buah
14. Kertas + spidol = 1 buah
15. Kaki tiga = 1 buah
16. Kasa asbes = 1 buah
BAHAN
1. Larutan Na2S2O3 0,1 M =150 ml
2. Larutan HCL 0,1 M =160 ml
3. Larutan HCL 1 M =30 ml
4. Larutan KmnO4 0,01 M =75 ml
5. Larutan MnSO4 0,1 M =5 ml
6. H2SO4 pekat (± 5M) =6 ml
7. Larutan H2C2O4 0,05 M = 60 ml
8. Marmer pecahan = 15 gr
9. Es batu & aluminium foil
D. BAGAN ALUR PERCOBAAN
1. Pengaruh konsentrasi terhadap
kecepatan reaksi

25 ml Na2S2O3 0,1 M
Dimasukan kedalam 4 botol masing-
masing.
Beri tanda silang dengan spidol pada
kertas putih dan tempatkan di bawah
gelas kimia.

20 ml Na2S2O3 ditambahkan 5 ml air


ditambahkan 5 ml air

Dimasukan ke dalam 4 buah tabung


reaksi.
Pegang salah sau tabug reaksi yang
berisi 20 ml HCl 0,1 M dan di tuangkan
perlahan ke gelas kimia a hingga tanda
silang tidak terlihat dan sambil
menyalakan stopwatch.
Catat waktu yang diperlukan.
Ulangi percobaan dengan mengganti
larutan 25 ml Na2S2O3 0,1 M dengan
 10 ml Na2S2O3 + 5 ml H2O
 15 ml Na2S2O3 + 10 ml H2O
 10 ml Na2S2O3 + 15 ml H2O
2. Pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi

20 ml HCl 0,1 M

Dimasukan ke dalam tabung reaksi.

20 ml Na2S2O3 0,1 M

Dimasukan kedalam gelas kimia 100


ml a.
Didinginkan ke dua larutan dengan
batu es selama 5 menit.
Di ukur selalu dari salah satu larutan.
Di letakan gelas kimia di atas kertas
bertanda silang.

20 ml HCl 0,1 M ( tabung reaksi a)


Dimasukan kedalam gelas kimia a
hingga tanda silang tidak terlihat
sambil menyalakan stopwatch.
Diambil larutan b dan gelas kimia b,
ulangi langkah kerja di atas tanpa
melalui pendinginan.
Diambil gelas kimia c kemudian
panaskan pasangan larutannya
selama 5 menit, dilakukan tanda
silang tidak terlihat dan nyalakn
stopwatch.
Di ulang untuk gelas kimia d, namun
pemanasannya menjadi 10 menit
sehingga suhu larutan bertambah
tinggi, dilakukan tanda silang dan
nyalakan stopwatch.

3. pengaruh luas permukaan terhadap


kecepatan reaksi

10 ml HCL 1 M

dimasukan ketabung reaksi

2 gr CaCo3 ( biji jagung)

2 gr CaCo3 (pasir)

2 gr CaCo3 ( tepung)

dimasukan ke balon
dinyalakan stopwatch saat
dicampurkan.
matikan stopwatch saat balon berdiri
tegak.
catat waktu yang dibutuhkan.
4. Pengaruh katalis terhadap kecepatan
reaksi

25 ml KMnO4 0,01 M

Dimasukan kedalam gelas kimia (3)

25 ml H2C2O4 0,05 M
Dimasukan ke dalam tabung reaksi (3)
Dilakukan:
 Gelas 1 langsung di lepaskan
hingga warna KmnO4 hilang
 Gelas 2 dipanaskan 10 menit
dan direaksikan hingga warna
KmnO4 hilang
 Gelas 3 + 5 ml MnSO4 0,1 M
dan direaksikan
Catat waktu dari mulai direaksikan
hingga warna KmnO4 hilang.

E. DATA PENGAMATAN
I. Pengaruh Konsentrasi terhadap
kecepatan reaksi

NOMER ALAT VOLUME WAKTU


HCL 0,1 M Na2S2O3 0,1 M AIR
A 20 ML 25 ML 0 ML 01.26
B 20 ML 25 ML 5 ML 01.47
C 20 ML 25 ML 10 ML 02.34
D 20 ML 25 ML 15 ML 03.56
II. Pengaruh suhu terhadap kecepatan
reaksi
NOMER ALAT VOLUME SUHU RATA- WAKTU
RATA
HCL 0,1 M Na2S2O3
A 20 ML 25 ML < 00,5 MENIT 04.50
B 20 ML 25 ML - 02.02
0
C 20 ML 25 ML 60 C,5 MENIT 15 detik
D 20 ML 25 ML 600C,10 MENIT 8 detik

III. Pengaruh luas permukaan terhadap


kecepatan reaksi
NOMER ALAT VOLUME HCL 1M BATU PUALAM WAKTU
JUMLAH UKURAN
A 10 ML 2 GRAM BIJI JAGUNG 01.21 menit
B 10 ML 2 GRAM BIJI PASIR 01.40 menit
C 10 ML 2 GRAM HALUS 14 detik
IV. Pengaruh katalis terhadap kecepatan reaksi

NOMOR 25 ML KmnO4 0,01 M + 2 ML H2SO4 5 M WAKTU


ALAT SUHU ( 0C) PENAMBAHAN PEMANASAN REAKS
I
Mnso4 0,1 M H2C2O4 0,05
M
1 - 20 ML - 25
detik
2 60 20 ML 10 MENIT 14
detik
3 60 5 ML 20 ML 10 MENIT 10
detik

F. ANALISI DATA
1. PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP
KECEPATAN REAKSI
Pada percobaan pertama sampai
ke empat penambahan H2O semakin bertambah
volumenya. Maka semakin banyak volume H2O
waktunya akan semakin bertambah lama. Dan H2O
semakin banyak, larutannya jadi tidak pekat.
Partikelnyapun menjadi renggang jadi
mempengaruhi kecepatan reaksinya. Jika kecepatan
reaksinya lambat maka waktu yang dibutuhkan juga
lebih lama.
2. PENGARUH LUAS PERMUKAAN TERHADAP
KECEPATAN REAKSI
Pada percobaan pertama sampai
ketiga luas permukaan semakin zat semakin kecil
ukuran partikel zat nya maka reaksi akan semakin
cepat. Maka itu batu pualam yang halus butuh
waktu lebih cepat.
3. PENGARUH SUHU TERHADAP LECEPATAN
REAKSI
Pada percobaan pertama sampai
keempat larutan yang dipanaskan lebih butuh waktu
yang cepat karena kenaikan suhu menyebabkan
peningkatan energi kinetik partikel zat-zat sehingga
memungkinkan semakin banyaknya tumbukan, jadi
laju reaksinya makin cepat.
4. PENGARUH KATALIS TERHADAP
KECEPATAN REAKSI
Pada percobaan ini MnSO4
sebagai katalis sedangkan KmnO4 berperan sebagai
autokatalis jadi sebenarnya dua-duanya katalis jadi
reaksinya berlangsung lebih cepat. Karena katalis
itu sendiri tidak bereaksi jadi dapat menurunkan
energi aktivasi suatu reaksi dan energi aktivasi
sendiri adalah energi tumbukan terendah yang
diperlukan untuk mencapai suatu reaksi dapat
berlangsung.
G. PERTANYAAN TERAKHIR
1. MENGAPA LARUTAN Na2S2O3 dan HCL tidak
boleh berdekatan sebelum direaksikan?
= hal itu dikarenakan sifat HCL yang mudah
menguap dan bersifat reaktif. Apalagi jika dalam
keadaan terbuka. Bila Na2S2O3 berdekatan dengan
HCL keduanya akan bereaksi membentuk H2SO4
yang merupakan asam kuat.
2. Berdasarkan percobaan, kesimpulan apa yang
diperoleh?
=semakin besar konsentrasi pereaksi ( Na2S2O3)
maka semakin besar laju reaksi yang terjadi.
3. Bagaimana jika percobaan tersebut dibalik? Dimana
larutan HCL yang di encerkan seperti yang
dilakukan pada Na2S2O3.
= bila percobaan dibalik dengan menggunakan
Na2S2O3 dengan HCL hal tersebut tidak
memberikan pengaruh yang sama sebab fungsi HCL
sebenarnya adalah sebagai pelarut saja seperti
halnya air.
4. Berdasarkan data yang diperoleh: dapatkah anda
jelaskan kaitannya dengan teori tumbukan?
= menurut utami ( 2008). Konsentrasi menyatakan
pengaruh kepekatan atau zat yang berperan dalam
proses reaksi. Semakin besar nilai konsentrasi, maka
laju reaksi akan semakin cepat. Hal ini karena zat
yang konsentrasinya besar mengandung jumlah
partikel yang lebih banyak, sehingga partikel
tersusun lebih rapat. Dengan ini saat proses reaksi
berlangsung, tumbukan akan lebih sering
intensitasnya.

KESIMPULAN
1. Pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi
terlihat pada saat konsentrasi tinggi sehingga reaksi
berlangsung cepat.
2. Pada pengaruh suhu tampak saat keadaan dingin
reaksi berlangsung sangat lambat sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama.
3. Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi
aluminium. Semakin kecil atau semakin sedikit
potongan aluminium maka semakin cepat terjadinya
tumbukan dengan demikian semakin cepat pula
terjadinya reaksi.

DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2006. Kimia Dasar : Konsep-
Konsep Inti Jilid 2. Jakarta :Erlangga.
Oxtoby, David W. Dkk. 2001.Prinsip-Prinsip
Kimia Modern Jilid 1. Jakarta :Erlangga
Utami, Budi. Dkk. 2009.Kimia Untuk SMA/MA
KELAS XI Program Ilmu Alam.Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Syukri,s.1999. kimia Dasar Jilid 2. Bandung: UI
Press.
Supardi,DKK.2008.Kimia Dasar II: semarang :
PT UNNES Press.

Anda mungkin juga menyukai