25 ml Na2S2O3 0,1 M
Dimasukan kedalam 4 botol masing-
masing.
Beri tanda silang dengan spidol pada
kertas putih dan tempatkan di bawah
gelas kimia.
20 ml HCl 0,1 M
20 ml Na2S2O3 0,1 M
10 ml HCL 1 M
2 gr CaCo3 (pasir)
2 gr CaCo3 ( tepung)
dimasukan ke balon
dinyalakan stopwatch saat
dicampurkan.
matikan stopwatch saat balon berdiri
tegak.
catat waktu yang dibutuhkan.
4. Pengaruh katalis terhadap kecepatan
reaksi
25 ml KMnO4 0,01 M
25 ml H2C2O4 0,05 M
Dimasukan ke dalam tabung reaksi (3)
Dilakukan:
Gelas 1 langsung di lepaskan
hingga warna KmnO4 hilang
Gelas 2 dipanaskan 10 menit
dan direaksikan hingga warna
KmnO4 hilang
Gelas 3 + 5 ml MnSO4 0,1 M
dan direaksikan
Catat waktu dari mulai direaksikan
hingga warna KmnO4 hilang.
E. DATA PENGAMATAN
I. Pengaruh Konsentrasi terhadap
kecepatan reaksi
F. ANALISI DATA
1. PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP
KECEPATAN REAKSI
Pada percobaan pertama sampai
ke empat penambahan H2O semakin bertambah
volumenya. Maka semakin banyak volume H2O
waktunya akan semakin bertambah lama. Dan H2O
semakin banyak, larutannya jadi tidak pekat.
Partikelnyapun menjadi renggang jadi
mempengaruhi kecepatan reaksinya. Jika kecepatan
reaksinya lambat maka waktu yang dibutuhkan juga
lebih lama.
2. PENGARUH LUAS PERMUKAAN TERHADAP
KECEPATAN REAKSI
Pada percobaan pertama sampai
ketiga luas permukaan semakin zat semakin kecil
ukuran partikel zat nya maka reaksi akan semakin
cepat. Maka itu batu pualam yang halus butuh
waktu lebih cepat.
3. PENGARUH SUHU TERHADAP LECEPATAN
REAKSI
Pada percobaan pertama sampai
keempat larutan yang dipanaskan lebih butuh waktu
yang cepat karena kenaikan suhu menyebabkan
peningkatan energi kinetik partikel zat-zat sehingga
memungkinkan semakin banyaknya tumbukan, jadi
laju reaksinya makin cepat.
4. PENGARUH KATALIS TERHADAP
KECEPATAN REAKSI
Pada percobaan ini MnSO4
sebagai katalis sedangkan KmnO4 berperan sebagai
autokatalis jadi sebenarnya dua-duanya katalis jadi
reaksinya berlangsung lebih cepat. Karena katalis
itu sendiri tidak bereaksi jadi dapat menurunkan
energi aktivasi suatu reaksi dan energi aktivasi
sendiri adalah energi tumbukan terendah yang
diperlukan untuk mencapai suatu reaksi dapat
berlangsung.
G. PERTANYAAN TERAKHIR
1. MENGAPA LARUTAN Na2S2O3 dan HCL tidak
boleh berdekatan sebelum direaksikan?
= hal itu dikarenakan sifat HCL yang mudah
menguap dan bersifat reaktif. Apalagi jika dalam
keadaan terbuka. Bila Na2S2O3 berdekatan dengan
HCL keduanya akan bereaksi membentuk H2SO4
yang merupakan asam kuat.
2. Berdasarkan percobaan, kesimpulan apa yang
diperoleh?
=semakin besar konsentrasi pereaksi ( Na2S2O3)
maka semakin besar laju reaksi yang terjadi.
3. Bagaimana jika percobaan tersebut dibalik? Dimana
larutan HCL yang di encerkan seperti yang
dilakukan pada Na2S2O3.
= bila percobaan dibalik dengan menggunakan
Na2S2O3 dengan HCL hal tersebut tidak
memberikan pengaruh yang sama sebab fungsi HCL
sebenarnya adalah sebagai pelarut saja seperti
halnya air.
4. Berdasarkan data yang diperoleh: dapatkah anda
jelaskan kaitannya dengan teori tumbukan?
= menurut utami ( 2008). Konsentrasi menyatakan
pengaruh kepekatan atau zat yang berperan dalam
proses reaksi. Semakin besar nilai konsentrasi, maka
laju reaksi akan semakin cepat. Hal ini karena zat
yang konsentrasinya besar mengandung jumlah
partikel yang lebih banyak, sehingga partikel
tersusun lebih rapat. Dengan ini saat proses reaksi
berlangsung, tumbukan akan lebih sering
intensitasnya.
KESIMPULAN
1. Pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi
terlihat pada saat konsentrasi tinggi sehingga reaksi
berlangsung cepat.
2. Pada pengaruh suhu tampak saat keadaan dingin
reaksi berlangsung sangat lambat sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama.
3. Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi
aluminium. Semakin kecil atau semakin sedikit
potongan aluminium maka semakin cepat terjadinya
tumbukan dengan demikian semakin cepat pula
terjadinya reaksi.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2006. Kimia Dasar : Konsep-
Konsep Inti Jilid 2. Jakarta :Erlangga.
Oxtoby, David W. Dkk. 2001.Prinsip-Prinsip
Kimia Modern Jilid 1. Jakarta :Erlangga
Utami, Budi. Dkk. 2009.Kimia Untuk SMA/MA
KELAS XI Program Ilmu Alam.Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Syukri,s.1999. kimia Dasar Jilid 2. Bandung: UI
Press.
Supardi,DKK.2008.Kimia Dasar II: semarang :
PT UNNES Press.