Anda di halaman 1dari 22

TANGGAL :1 NOVEMBER 2020

PRAKTIKUM MATA KULIAH FISIKA DASAR I

SEMESTER 113

KALORIMETER ALIRAN

NAMA: CHARIN PARTIKASARI

NIM : 1307620059

NILAI LAPORAN AWAL NILAI LAPORAN AKHIR NILAI AKHIR

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Jakarta

2020
A. TUJUAN
1. Menentukan tara atau faktor kesetaraan panas mekanik dengan
kalorimeter aliran.
2. Mengetahui bagaimana mekanisme kerja kalorimeter aliran.
3. Mengetahui besarnya energi listrik yang dilepaskan dan diterima
kalorimeter
4. Dapat menentukan perubahan suhu yang terjadi.
5. Dapat menentukan turunan persamaan konstanta joule (J).
B. TEORI
Kalorimeter merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur jumlah panas, Salah satu jenis kalorimeter adalah
kalorimeter aliran. Kalorimeter aliran bekerja dengan mengaliri air
terus menerus dari bejana ke dalam tabung kalorimeter yang berisi
elemen pemanas lewat salah satu ujungnya dan mengeluarkan air
tersebut pada ujung yang lain. .( Tippler, A paul 1998. Fisika untuk
sains dan tekhnik jilid I . Jakarta : Erlangga)
. Elemen pemanas dialiri arus I A dengan tegangan V.
Aliran air yang kontinyu menyebabkan perbedaan suhu pada kedua
ujung tabung kalorimeter. Dengan mengukur massa air yang keluar,
jumlah panas adalah dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut:
Q = m c (T2 – T1) + h (kalori), atau m c θ + h(1)
Di mana
m = massa air,
c = kalorjenis air,
θ = perbedaan suhu; dan
h = faktor koreksi.
Energi adalah suatu kuantitas yang kekal, yang dapat
berubah bentuk, dan juga dapat pindah dari sistem ke sistem lain,
akan tetapi jumlah keseluruhannya tetap. Energi tidak dapat
dibentuk dari nol juga tidak dapat dimusnahkan.
Apabila suatu rangkaian panghantar yang memiliki beda potensial
V dan dialiri arus listrik I dalam waktu t detik, maka energi listrik
yang

W= V.I.t joule (2)

terjadi dalam penghantar itu dapat dirumuskan secara matematis


sebagai berikut :

Sehingga persamaan (1) sebanding dengan persamaan (2)


VIt  (mc + h) atau VIt = J(mc  + h) (3)
di mana J disebut tara panas mekanik (joule/kalori).
Dengan melakukan percobaan pada arus yang berbeda (I' A) selama
t sekon yang sama dari
selisih persamaan (3) dan (4) menjadi :
V' I' t = j (m' c ' + h) (4)
dari selisih persamaan (3) dan (4) diperoleh ;

(5)
TEORI TAMBAHAN
Kalorimeter merupakan suatu alat yang fungsinya untuk
mengukur kalori jenis suatu zat. Salah satu bentuk kalorimeter
adalah kalorimeter campuran. Kalori meter ini terdiri dari sebuah
bejana logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya
ditempatkan dalam bejana lain yang agak lebih besar. Kedua bejana
dipisahkan oleh bahan penyekat msialnya gabus atau wol.
Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator agar pertukaran kalor
dengan sekotar kalorimeter dapat dikurangi. (Fisika untuk
universitas jilid I.: Erlangga)
Terdapat beberapa jenis kalorimeter, yaitu:
1. Kalorimeter Bom, yaitu digunakan untuk mengukur kalor yang
dikeluarkan ketika sebuha zat terpanaskan. Penggunaannya
biasanya dalam pembakaran makanan dengan kadar kalor dari
pembakaran biji-bijian untuk kadar energi.
2. Kalorimeter sederhana, yaitu digunakan untuk mengukut kalor
reaksi yang berlangsung pada fase larutan. Kalor reaksi sama
dengan jumlah kalor yang diserap atau dilepas larutan. .(Giancolli ,
douglas . 2001. Fisika jilid 1. Jakarta :Erlangga).
Pada sistem Alat percobaan kalorimeter, terdapat beberapa
sub-fungsi aliran energi dan aliran sinyal. Energi panas masuk
ke sistem diubah menjadi besaran fisik berupa perubahan suhu.
Dengan demikian, sensor secara terus menerus akan membaca
perubahan suhu tersebut. (Utomo et al., 2018)

Panas adalah yang berpindah jadi prinsipnya adalah


kekekalan energi. Kualitas panas yang ditambahkan pada suatu
benda sebagai positif dan kuantitas yang meninggalkan benda
adalah negatif. Ketika sejumlah benda berinteraksi, maka aljabar
dari setiap kuantitas panas yang dipindahkan pada semua benda
harus sama dengan nol. Hal ini dapat dibuktikan dengan asas Black
yaitu:
Q keluar = m c ∆T
Dengan :
m = massa air (larutan) di dalam kalorimeter
c = kalor jenis air (larutan) di dalam kalorimeter
∆T = kenaikan suhu larutan (kalorimeter)
Dengan cara yang sama pula;

Q masuk = Q air + Q wadah


Atau bisa ditulis
Q3 = Q2+Q1
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu resistor
dinyatakan dalam persamaan:
W=Vit
Dengan :
W = energi listrik
V = tegangan listrik
i = arus listrik
t = lama aliran listrik
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat
dinyatakan dengan persamaan
Q = m c ∆T
Dalam percobaan ini energi listrik yang dilepaskan akan diterima
oleh airdan kalorimeter. Berdasarkan asas Black bahwa kalor yang
dilepas sama dengan kalor yang diterima, maka energi listrik yang
yang diterima kalorimeter dan air itu sendiri akan menjadikan
perubahan panas. Adapun besarnya nilai kesetaraan kalor listrik
adalah
γ = ( V i t )/ (mk ck + ma ca ) ∆T
Dengan :
W = energi ca = kalor jenis
listrik air
V = tegangan ∆T = kenaikan
listrik suhu larutan
I = arus listrik (kalorimeter)

t = lama aliran
listrik
mk = massa
kalorimeter
ck = kalor jenis
kalorimeter
ma = massa air
Kalor itu sendiri merupakan jumlah energi yang
dipindahkan antar benda yang memiliki suhu yang berbeda.
Secara sponta kalor mengalir dari suatu benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu lebih rendah. Satuan umum
untuk kalor adalah kal dan dapat didefinisika sebagai jumlah
kalor yang dihasilkan untuk menaikkan suhu setiap 1 gram air
sebesar 1 derajat celcius. Besarnya kalor ang diserap atau
dilepaskan oleh suatu benda berbanding lurus dengan massa
benda, kalor jeis benda, dan perubahan suhu dari kalorimeter
tersebut. Dalam satuan SI satuan kalor adalah joule, satuan
kalor yang lainnya adalah kalori. Maka hubungan antar
keduanya adalah
1 joule = 0,24 kalori
1kalori = 4,2 joule
Dengan menggunakan hukum hess, kalor pada reaksi kimia
dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi
pembentukan standar energi ikatan secara eksperimen. Proses
dalam kalorimeter adalah termasuk proses adiabatik yaitu tidak
ada energi yang lepas atau masuk ke dalam kalorimeter.
Bila dua sistem yang temperaturnya berbeda-beda
dipersatukan, maka temperature terakhir yang dicapai oleh
kedua sistem tersebut berada diantara dua temperatur
permukaan tersebut. Suatu zat bahan (material substance) yakni
kalorik, terdapat didalam setiap benda. Sebuah benda pada
temperatur tinggi mengandung lebih banyak kalori daripada
benda temperatur rendah. Bila kedua benda tersebut disatukan,
maka benda yang kaya kalorinya kehilangan sebagian kalorinya
yang diberikank epada benda lain sampai kedua benda tersebut
belum mencapai temperatur yang sama. Teori kalorik mampu
menjelaskan percampuran zat-zat didalam sebuah kalorimeter.
Sedangkan kalorimeter tersebut merupakan alat untuk
menentukan kalor jenis suatu zat.
Aplikasi prinsip kerja kalorimeter dalam kehidupan sehari-hari
adalah
1. Setrika listrik
2. Kompor listrik
3. Hair driyer
4. Magic com
5. Dispenser
Kalor merupakan suatu energi yang berpindah dari
benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Benda
yang menerima kalor, suhunya akan atau wujudnya berubah.
Benda yang melepas kalor, suhunya akan turun atau wujudnya
berubah. Jika suatu benda menerima atau melepaskan kalor
maka temperatur zat tersebut akan berubah. Besar perubahan
temperatur pada benda dapat ditentukan besarnya sesuai dengan
besarnya kalor yang diserap atau yang dilepas benda. Kalor
jenis suatu benda merupakan karakteristik benda yang
mengaitkan kalor yang diserap dengan perubahan temperatur
pada benda.
Kalorimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur kalor. Kalorimeter, yang menggunakan teknik
pencampuran dua zat dalam suatu wadah, umumnya digunakan
untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Bebrapa jenis
kalorimeter yang sering dipakai antara lain, kalorimeter
aluminium, kalorimeter elektrik, kalorimeter gas, dan
kalorimeter bom.
Menentukan kalor jenis suatu zat dengan kalorimeter,
dapat digunakan hukum kekekalan energi atau asas black. Jika
kalor jenis suatu zat diketahui, kalor jenis zat lain yang
dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung. Dengan
menggunakan kalorimeter bom, nilai suatu energi makanan
dapat diukur. Sedangkan dengan menggunakan kalorimeter gas
jumlah energi yang terkandung dalam bahan bakar fosil dapat
diketahui.
Bila dua benda atau lebih mempunyai suhu yang
berbeda-beda dan saling bersinggungan, maka akhirnya kedua
benda tersebut akan berada dalam kesetimbangan (mempunyai
suhu yang sama). Hal ini terjadi disebabkan karena adanya
perpindahan kalor di antara benda-benda tersebut. Benda yang
suhunya tinggi melepaskan kalor, sedangkan benda yang
suhunya rendah akan menyerap kalor. Jumlah kalor yang
dilepas dan diterima telah dinyatakan oleh Joseph Black dalam
suatu azas yang disebut “asas Black” atau hukum pertukaran
panas. Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu
kalorimeter sebesar 1 pada air dengan massa 1 gram disebut
tetapan kalorimetri.
Mengenai perpindahan kalor, dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Konduksi
Konduksi merupakan proses perpindahan kalor tanpa
disertai perpindahan partikel. Setiap zat dapat menghantarkan
kalor secara konduksi, baik zat yang tergolong konduktor
maupun isolator.
2. Konveksi
Konveksi merupakan proses perpindahan kalor yang
dilakukan oleh pergerakan fluida akibat perbedaan massa jenis.
Contohnya terjadinya angin darat dan angin laut.
3. Radiasi
Radiasi (pancaran) merupakan proses perpindahan energi
kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Contohnya
perpindahan kalor dari matahari ke permukaan bumi.
Kuat arus listrik
Kuat arus listrik (I) adalah banyaknya muatan listrik
yang mengalir (Q) tiap satuan waktu dalam suatu
penghantar.Secara matematis dapat dituliskan sebagai:
I = Satuan kuat arus listrik adlah coulumb / detik atua sama
dengan ampere(A).
Beda potensial
Beda potensial (V) adalah besarnya energi (W) yang
diperlukan untuk memindahkan muatan (Q) dari suatu titik yang
potensialnya lebih tinggi ke beda potensial yang lebih rendah.
Kalor
Kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda
ke benda yang lainnya karena adanya perbedaan
temperatur.Dalam satuan SI,satuan untuk kalor,sebagaimana
bentuk energi lain ,adalah joule.Para ilmuan dahulu mempunyai
gagasan aneh mengenai sifat kalor.Mereka menganggap sebagai
zat cair yang disebut kalorik.Semua zat dianggap mempunyai
kalorik sampai jumlah tertentu sesuai dengan seberapa
panasnya.Kalorik ini dipertahankan sehingga apabila suatu
benda dipanaskan oleh benda lain berarti bahwa kalorik
dipindahkan dari benda yang lebih panas.Seandainya ide ini
dibenarkan oleh kenyataan bahwa kalau bahan bakar
terbakar,bobotnya akan berkurang.Namun,ketika para ilmuwan
berusaha menentukan perubahan bobot pada zat yang
dibakar,mereka menemukan bahwa hasilnya membingungkan
dan sering bertentangan.Hal inilah yang menyebabkan para
ilmuwan tidak membuat teori kalorik.Mereka hanya
memperbaiki teorinya sedikit dengan menyatakan bahwa
kalorik adalah suatu zat cair yang tidak berbobot.Pada tahun
1800-an sejumlah ilmuawan mengemukakan bahwa kalor
berhubungan dengan energi, terutama seorang ilmuawan
seorang pembuat minuman dari Inggris, James Presscot
Joule(1818-1819).
Kalor jenis
Banyaknya kalor (Q) yang diperlukan suatu untuk menaikan
suhu benda sebanding dengan massa(m) dan perubahan suhu zat
( ∆T ),dirumuskan sebagai:
Q = m.c. ; satuanya joule atau kalori
c = kalor jenis (J.Kg-1.K-1)
Q = banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu
satu kilogram suatu benda sebesar satu derajat celcius.
Selain joule,satuan kalor yang biasa digunakan adalah
kalori,denga konversi :
1 joule =0.24 kalori atau 1 kalori =4.18 joule.
1 kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan
untuk menaikan suhu satu gram air murni sebesar satu derajat
celsius.
Asas Black
Bunyi asas Black adalah banyaknya kalor yang dilepaskan oleh
benda yang bersuhu tinggi, banyaknya kalor yang diterima
(diserap oleh benda yang bersuhu rendah.secara matematis,asas
Black dirumuskan sebagai :
Qlepas = Qterima
C. ALAT DAN BAHAN
1. Tabung Kalorimeter
2. Gelas ukur
3. Regulator (Rg)
4. Ampermeter 0-5A
5. Rheostat(Rh)
6. Bejana Air
7. Termometer 2 buah
8. Voltmeter
9. Stop watch
D. CARA KERJA
1. Isilah tabung kalorimeter dengan air sampai penuh hingga tidak
ada udara didalamnya dan permukaan air berada pada ujung
pipa keluar.
2. Rangkailah alat sesuai dengan gambar (2). Diskusikan dengan
asisten sebelum menghubungkannya dengan sumber arus.
3. Alirkan air di dalam tabung secara kontinyu dan aturlah arus
listrik sebesar 1,5 A.
4. Setelah suhu T1 dan T2 tetap dengan perbedaan sekecil
mungkin (misal 5°) air yang keluar dari tabung kalorimeter
ditampung selama 2 menit. Data untuk massa air dan suhu (T1
dan T2) serta V dan i dengan demikian dapat diperoleh.
5. Ulangi percobaan di atas dengan mengatur arus 2A; 2,5A; 3 A

E. PERTANYAAN AWAL
1. Carilah harga tara panas mekanik dalam buku referensi; berikan
analisa anda bila terjadi perbedaan dengan hasil percobaan yang
anda lakukan.
2. Jelaskan mengapa perbedaan θ dengan θ ' harus sekecil
mungkin!
3. Turunkan persamaan (5)!
Jawab :
1. Harga tara panas mekanik atau konstannta joule menurut
referensi adalah 1 J = 4,2 Joule/kalori. 1 kalori = 4,2 Joule atau
1 Joule = 0,24 kalori.
2. Karena kalor akan berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah
maka perbedaan θ dengan θ ' harus sekecil mungkin agar
perpindahan suhu ke lingkungannya kecil dan dapat diabaikan.
Jika pebedaan suhunya tinggi, suhunya akan menyebar ke
lingkungan dan suhu yang kita hitung dalam sistem sudah
berkurang, karena kalornya sudah mengalami perpindahan dan
menyebabkan hasil yang kurang akurat.
3. Penurunan persamaan (5)
' '
t(Vi−V i )
J= ' '
c (m−m ❑ )
dJ ti
 =
dV c ( m−m' ❑' )

dJ -t i'
 =
dV ' c (m−m' ❑' )
' '
dJ - cmt (Vi−V i )
 =
d [ c ( m−m' ❑' ) ]
2

' '
dJ - cm' t(Vi−V i )
 =
d' [ c ( m−m' ❑' ) ]
2

dJ tV
 =
dI c ( m−m' ❑' )

dJ -t V'
 =
d I ' c (m−m ' ❑' )

F. PENGAMATAN
G. PENGOLAHAN DATA
Data Tunggal
Percobaan 1

 Massa Bejana kosong = 90,10 gram = 0,0901 kg


Nst neraca = 0,1 gr = 0,0001 kg
∆X=12 x nst
∆X=12 x 0,0001 kg
∆X=5 x 10-5
Ksr=5x10-5kg0,0901x100%
Ksr=5,54 x 10-6 %(4AP)
X=0,0901±5 x 10-5 kg

 Massa Air = 180,35 gram =  0,1835 kg


Nst neraca = 0,1 gr = 0,0001 kg
∆X=12 x nst
∆X=12 x 0,0001 kg
∆X=5 x 10-5
Ksr=5x10-5kg0,1835x100%
Ksr=2,72 x 10-5 %(4AP)
X=0,1835±5 x 10-5 kg

 Kuat Arus Awal 

I0=2 A 
Nst Amperemeter= 0,001 A 
∆X=12 x nst
∆X=12 x 0,001 A
∆X=5 x 10-4
Ksr=5x10-4kg2Ax100%
Ksr=2,5 x 10-6% (4AP)
X=2±5 x 10-4 kg
 Waktu
t = 120 sekon 
Nst stopwatch = 1 sekon 
  ∆X=12×Nst  
   ∆X=12× 1 s 
  ∆X= 0.5 s 
Ksr= 0.5 s x 120 s x 100% 
 Ksr= 0,6 % (4AP) 
        X=(120± 0.5) sekon 

Percobaan 2

 Massa Bejana kosong = 90,10 gram = 0,0901 kg


Nst neraca = 0,1 gr = 0,0001 kg
∆X=12 x nst
∆X=12 x 0,0001 kg
∆X=5 x 10-5
Ksr=5x10-5kg0,0901x100%
Ksr=5,54 x 10-6 %(4AP)
X=0,0901±5 x 10-5 kg

 Massa Air = 170,55 gram =  0,1705 kg


Nst neraca = 0,1 gr = 0,0001 kg
∆X=12 x nst
∆X=12 x 0,0001 kg
∆X=5 x 10-5
Ksr=5x10-5kg0,1705x100%
Ksr=2,93 x 10-6 %(4AP)
X=0,1705±5 x 10-5 kg

 Kuat Arus Awal 

I0=2 A 
Nst Amperemeter= 0,001 A 
∆X=12 x nst
∆X=12 x 0,001 A
∆X=5 x 10-4
Ksr=5x10-4kg2Ax100%
Ksr=2,5 x 10-6% (4AP)
X=2±5 x 10-4 kg

 Waktu
t = 120 sekon 
Nst stopwatch = 1 sekon 
  ∆X=12×Nst  
   ∆X=12× 1 s 
  ∆X= 0.5 s 
Ksr= 0.5 s x 120 s x 100% 
 Ksr= 0,6 % (4AP) 
        X=(120± 0.5) sekon 

Data Majemuk
Percobaan 1
I=2A
 Tegangan (Volt)
V` V 2

8,350 69,72
8,374 70,12
8,364 69,95
8,339 69,53
8,350 69,72
∑ V =8,355  ∑V2=69,81 

∆V=1nn∑v2-(∑v)2 n-1 
∆V=15569,81-(8,355)24 
∆V=15349,05-69,804 
∆V=1569,81 
∆V=1,67 V 
Ksr =∆VV x 100% 
Ksr=1,678,355×100% 
Ksr= 0,0019 % (4AP) 
V = (V ± ∆V ) = (8,355 ± 1,67) V 

 Arus (Ampere)
I` I 2

2,059 4,239
2,044 4,177
2,031 4,124
2,036 4,145
2,036 4,145
∑I`=2,041  ∑I2=4,166 

∆I= 1nnƩI2- (ƩI)²n-1 


  ∆I=1554,166-(2,041)24
  ∆I=1520,83-4,1654
  ∆I=154,166
  ∆I=0,408 A
Ksr = ∆II X 100%
 Ksr=0,4082,041×100%
Ksr= 0,0019 % (4AP)
I = (I ± ∆I ) = (2,041 ± 0,408) A

Percobaan 2
I=2A
 Tegangan (Volt)
V` V 2

10,33 106,70
10,34 106,91
10,33 106,70
10,32 106,50
10,33 106,70
∑ V =10,33  ∑V2=106,70 

∆V=1nn∑v2-(∑v)2 n-1 
∆V=155106,70-(10,33)24 
∆V=15533,5-106,704 
∆V=15106,7 
∆V=2,06 V 
Ksr =∆VV x 100% 
Ksr=2,0610,33×100% 
Ksr= 0,0019 % (4AP) 
V = (V ± ∆V ) = (10,33 ± 2,06) V 

 Arus (Ampere)
I` I 2

2,514 6,320
2,516 6,330
2,515 6,325
2,512 6,310
2,514 6,320
∑I`=2,514  ∑I2=6,321 

∆I= 1nnƩI2- (ƩI)²n-1 


  ∆I=1556,321-(2,514)24
  ∆I=1531,605-6,3204
  ∆I=156,321
  ∆I=0,502 A
Ksr = ∆II X 100%
 Ksr=0,5022,514×100%
Ksr= 0,0019 % (4AP)
I = (I ± ∆I ) = (2,514 ± 0,502) A

H. PERHITUNGAN
Tentukan tara panas mekanik (j) dan berikan interpretasi anda.

Harga tara panas mekanik adalah satuan energi dalam bentuk panas.
  Pada umumnya, satuan energi dalam bentuk panas adalah kalori atau Btu
(British Thermal Unit).

Besaran Tara mekanik


1 kalori itu didefinisikan sebesar:

1 kal = 4,184 J

1 Btu = 252 kal = 1,054 kJ

Untuk panas jenis air adalah:


 Cair: 1 kal/g.℃ = 1 kkal/kg.℃ 1 kkal/kgK = 4,184 kJ/kgK
 Cair: 1 Btu/lb.℉ = 41900 J/kgK    5

Dalam buku atau sumber lain, 1 kalori didefinisikan sebesar: 


1 kal = 3,969 × 10-3Btu = 4,1868 J 
Dan untuk panas jenis air adalah: Cair = 1 kal/g.℃ = 1 Btu /lb.℉ = 41900 J/kg.K 

Percobaan I 
Dik : 
t = 120s
v = 8,527 v
I = 2,0692 A
V’ = 8,355 v
I’ = 2,0412 A
=1Co

θ' = 1,5 Co

M =180,35 gram
M’ =180,30 gram
C =4,200 J/kg C
o

Dit :
J…?
Jawab : 
J= tv.i-v'.i'cm.θ-m'.'
J= 1208,527×2,0692-8,355 ×2,04124,2180,35×1-180,30×1,5
J= 12017,64-17,054,2 180,35-270,45
J= 70,8-378,84
J=-0,187 Joule/Kalori

Percobaan II
Dik : 
t = 120s
v = 10,422 v
I = 2,5276 A
V’ = 8,33 v
I’ = 2,5142 A
=1C o
θ' = 1,5 C
o

M =180,35 gram
M’ =170,53 gram
C =4,200 J/kg C
o

Dit :
J…?
Jawab : 
J= tv.i-v'.i'cm.θ-m'.'
J= 12010,422×2,5276-8,33 ×2,51424,2180,35×1-170,53×1,5
J= 12026,34-20,944,2 180,35-255,79
J= 648-316,848
J=-2,045 Joule/Kalori

I. PERTANYAAN
1. Carilah harga tara panas mekanik dalam buku referensi; berikan analisa anda bila
terjadi perbedaan dengan hasil percobaan yang anda lakukan.
Jawab : Harga tara panas mekanik atau konstannta joule menurut referensi adalah 1 J
= 4,2 Joule/kalori. 1 kalori = 4,2 Joule atau 1 Joule = 0,24 kalori.

2. Jelaskan mengapa perbedaan qdengan q' harus sekecil mungkin!


Jawab : Agar perpindahan suhu ke lingkungannya kecil dan dapat diabaikan. Jika
pebedaan  suhunya tinggi, suhunya akan menyebar ke lingkungan yang berarti suhu
yang kita hitung dalam sistem sudah berkurang, karena kalornya sudah mengalami
perpindahan dan menyebabkan hasil yang kurang akurat

3. Turunkan persamaan (5)


Jawab :

dJ/dV     =  ti/c(mq−m′q′)
dJ/dV'    =−ti'/c(mq−m′q′)
dJ/dq     =−cmt(Vi−V′i′)/[c(mq−m′q′)]2
dJ/dq'    =−cm't(Vi−V′i′)/[c(mq−m′q′)]2
dJ/dI     =   tV/c(mq−m′q′)
dJ/dI'    = −tV'/c(mq−m′q′)

J. ANALISA DAN PEMBAHASAN


       Tujuan dari praktikum ini secara garis besar yaitu, untuk menghitung energy
kalor yang diterima oleh calorimeter dan menentukan tara atau factor kesetaraan
panas mekanik dengan calorimeter aliran. Alat dan bahan yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah tabung calorimeter, gelas ukur, regulator, amperemeter,
rheostat, bejana air, thermometer, voltmeter, stopwatch dan neraca ohaus. Selama
percobaan berlangsung, praktikan hanya bertugas untuk menentukan berapa besar
massa air, tegangan listrik, arus listrik, dan perubahan suhu yang terjadi selama
pengisisan air ke dalam tabung hingga keluar dan sampai ke dalam bejana.Pada
percobaan kalorimeter aliran, praktikan melakukan perhitungan dan pengolahan data
mengenai nilai tara panas mekanik menggunakan calorimeter.
Pada percobaan pertama, kami menggunakan arus sebesar 2 A. Arus yang
tertera pada amperemeter juga tidak stabil, menunjukkan angka 2 A dengan angka di
belakang koma yang bervariasi. Suhu yang ditunjukkan pada thermometer
menunjukan ∆T yaitu 0,5 C. Tara panas mekanik yang didapatkan pada percobaan
0

Pertama adalah sebesar -0,187 J/kal. Mengapa dihasilkan angka (-) pada Tara panas?
Karena reaksi merupakan reaksi eksoterm, yg mengeluarkan suhu system ke
lingkungan, sehingga (-) menunjukkan bahwa kalor keluar ke lingkungan
Pada percobaan kedua, kami mengaliri arus sebesar 2 A. Sedangkan arus yang
tertera juga tidak stabil. Arus menunjukkan angka 2.0 A tetapi masih memiliki angka
yang bervariasi setelahnya. Suhu yang tertera pada termometer menunjukan ∆T yaitu
0,5 C. Dari hasil perhitungan tara panas mekanik yang didapatkan pada pecobaan
0

kedua ini adalah sebesar -2,045 J/kal. Mengapa dihasilkan angka (-) pada Tara panas?
Karena reaksi merupakan reaksi eksoterm, yg mengeluarkan suhu system ke
lingkungan, sehingga (-) menunjukkan bahwa kalor keluar ke lingkungan
Sehingga tara panas rata-rata yang kami dapatkan adalah sebesar -1,116
Joule/Kalori yang memiliki KSR lebih dari 0,00019%.
Berdasarkan KSR yang kami dapatkan dari perhitungan dapat disimpulkan terdapat
banyak sekali kesalahan yang terjadi pada praktikum kalorimeter aliran yang kami lakukan.
Berbagai kesalahan yang terjadi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya :
 Kesalahan praktikan dalam melaksanakan praktikum.
 Kurangnya kesabaran praktikan dalam melaksanakan praktikum karena saat
mengaliri arus yang baru praktikan tidak menunggu  termometer kembali
turun pada suhu normalanya.
 Kurang telitinya praktikan dalam pengambilan data.
 Kurangnya konsentrasi praktikan dalam melaksanakan praktikum.
 Kurang telitinya praktikan dalam membaca neraca
 Terdapat gelembung udara pada tabung kalorimeter yang sulit diantisipasi
karena terdapat kebocoran pula pada tabung kalorimeter yang digunakan.
 Pembukaan kran kalorimeter yang tidak stabil di setiap percobaan sehingga
massa air yang keluar juga tidak stabil.

K. KESIMPULAN
1. Tara atau faktor kesetaraan panas mekanik dapat ditentukan dengan menggunakan
alat kalorimeter aliran.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi praktikum ini adalah, arus listrik, massa air, suhu,
dan tegangan.
3. Hubungankalordengansuhu benda adalah semakin besar energi kalor yang dimiliki
benda maka akan semakin tinggi suhu benda
4. Hubungan kalor dan energi listrik adalah W = jadi dapat disimpulkan bahwa semakin
besar energi listrik yang digunakan maka semakin besar pula kalor yang dihasilkan.
5. Kalorimeter aliran dapat mengubah energi listrik menjadi energi panas pada
percobaan menggunakan air dan alat pendukung lainnya.
6. Kalorimeter adalah pengukuran panas dari reaksi kimia atau perubahan fisik.

L. DAFTAR PUSTAKA
Utomo, A. C., Budiono, & Suwarsono. (2018). Rancang Bangun Sistem Akuisisi Data
Untuk. Jurnal SENTRA, 55–60.
.( Tippler, A paul 1998. Fisika untuk sains dan tekhnik jilid I . Jakarta :
Erlangga)
.(Giancolli , douglas . 2001. Fisika jilid 1. Jakarta :Erlangga).

Anda mungkin juga menyukai