KALORIMETRI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat
dimusnahkan dan dapat diciptakan melainkan hanya dapat diubah
dari satu bentuk kebentuk lain.Di alam ini banyak terdapat energi
seperti energi listrik,energi kalor,energi bunyi,namun energi kalor
hanya dapat dirasakan seperti panas matahari .Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering melihat alat-alat pemanas yang
menggunakan energi listrik seperti teko pemanas, penanak nasi,
kompor listrik ataupun pemanas ruangan. Pada dasarnya alat-alat
tersebut memiliki cara kerja yang sama yaitu merubah energi listrik
yang mengalir pada kumparan kawat menjadi energi kalor/panas.
Sama halnya dengan kalorimeter yaitu alat ayang digunakan untuk
mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian kalorimetri
dimusnahkan.
Jika benda atau system diisolasi dari alam, maka temperatur harus
Sebagai contoh, jika energi dari reaksi kimia eksotermal diserap air,
q air = m x c x ∆T
q bom = C x ∆H
(J )
maka kelor rekasi sama dengan kalor yang diserap oleh air
stainless steel) dan sejumlah air atau suatu larutan yang dibatasi
larutan di dalam gelas. Jadi, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor
q reaksi = - q larutan
dalam kalorimeter.
∆U = q
netralisasi asam-basa.
∆H = q
B. Prinsip kerja
arus listrik pada suatu bahan maka tara panas listrik yang dimiliki
nilai yang kecil. Hal ini merupakan suatu anggapan yang salah
C. jenis-Jenis Kalorimeter
1) Kalorimeter bom
Kalorimeter bom merupakan kalorimeter yang khusus
digunakan untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi
pembakaran.Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bom ( tempat
berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari bahan stainless
steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi ) dan
sejumlah air yang dibatasi dengan wadah yang kedap
panas.Reaksi pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan
menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom
2) Kalorimeter Sederhana
qkalorimeter = Ckalorimeter x DT
dengan :
Ckalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter ( J / oC ) atau ( J / K
kalorimeter.
qreaksi = – qlarutan
qlarutan = m x c x DT
dengan :
( J / g. K )
perubahan entalpinya.
DH = qp
Suatu benda yang mempunyai suhu lebih tinggi dari fluida bila
mb . Cb . ( tb-t2 ) = ( ma . Ca + H ) ( t2 – t1 )
Dimana :
mb = massa benda
ma = massa air
+ pengaduk)
(t2 – t1)
Keterangan :
c = 4200 J/kg.k
oleh karena itu pada kalor berlaku hukum setelah energi jika dua buah
benda yang suhunya barlainan hukum kekelan energi jika dua buah benda
adalah jumlah kalor, adalah massa benda dan ∆t adalah perubahan suhu
perubahan suhu ini dapat dicari dengan t2 – t1. Dimana suhu saat
setimbang kurang dengan suhu mula – mula, kalor jenis zat disebut
dengan kalorimeter.
kapasitas kalor juga disebut harga air (H) atau di sebut juga harga
yaitu :
Q lepas = Q trima
ma . Ca + H = mb . Cb (tb – t2)
(t2 – t1)
H = mb . Cb (tb – t2) – ma . Cb
(t2 – t1)
H = mb . Cb (tb – t2) – ma . Cb (t2 – t1)
(t2 – t1)
D. Kalorimeter Makanan
kalor zat makanan karbohidrat, protein, atau lemak. Alat ini terdiri
terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral
lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes itu terdapat kabel listrik yang
E. Bentuk kalorimetri
dapat dibuang.
F. Pengukuran pH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk
(yang juga berarti pangkat), dan ada pula yang merujuk pada
elektrolit latar yang relatif tinggi. Oleh karena konsentrasi asam dan
berbentuk
gradien biasanya lebih kecil sedikit dari satu. Untuk faktor gradien
kerancuan.
pOH
berdasarkan persamaan
[OH−] = KW /[H+]
kologaritma:
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Petrucci, Ralph. H, 1987, Fisika Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2