BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
5
Tanda yang digunakan disini yaitu Q (panas) adalah positif jika panas
diadsorpsikan oleh sistem dari sekelilingnya, dan negatif jika panas dilepaskan
dari sistem ke sekelilingnya. Kesamaan lainnya dengan kerja panas yang diserap
atau dilepaskan juga tergantung pada jalannya sistem. Kapasitas panas molar
adalah kapasitas panas dari 1 mol zat, dan panas spesifik adalah kapasitas panas
per gram zat.
C = n , C = w.c’
dimana n merupakan jumlah mol, w merupakan berat zat adalah kapasitas
panas molar dan c adalah kapasitas panas spesifik. Q adalah panas yang
dibutuhkan untuk menaikan temperature zat sebesar ∆t drajat. Panas yang dapat
diserap dengan volum konstan maupun pada tekanan konstan. Kedua kapasitas
panas dapat didefinisikan sebagai kapasitas panas pada tekanan konstan dan
volume konstan (Dogra S, 1990).
Alat yang paling penting untuk mengukur ∆v adalah Kalorimeter dan
adiabatic. Perubahan temperature ∆T dari Kalorimeter yang dihasilkan dari reaksi
sebanding dengan energy yang dibebaskan atau diserap sebagai kalor. Oleh karena
itu, dengan mengukur ∆T dapat ditentukan dengan Qv sehingga dapat diketahui
∆v. konversi dari ∆T menjadi qv tidak bisa lepas dari kapasitas kalor C dari
Kalorimeter. Dimana C merupakan koevisien perbandingan antara energi yang
diberikan sebagai kalor dari kenaikan temperature yang disebabkannya.
Q = C x ∆T
Untuk mengukur besar C dialiri arus listrik melalui pemanas dalam
Kalorimeter dan ditentukan kerja listrik yang dilakukan padanya (Atkins, 1999).
Kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu Kalorimeter sebesar 1 0C pada
air dengan massa 1 gram disebut tetapan Kalorimeter. Dalam proses ini berlakulah
Asas Black, yaitu :
Q lepas = Q serap
Qair panas = Qair dingin + QKalorimeter
m1. c (Tp - Tc) = m2 . c (Tc – Td) + c (Tc – Td)
(Petrucci, 1987).
6
Sedang hubungan kuantitatif antara kalor dari bentuk lain energi disebut
termodinamika. Termodinamika kimia dapat didefinisikan sebagai cabang kimia
yang menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengan
kesetimbangan dalam reaksi kimia dan perubahan keadaan (Keenan, 1980).
Kalorimeter yaitu cara penentuan kalor reaksi dengan menggunakan
Kalorimeter. Perubahan entalpi adalah perubahan kalor yang diukur pada tekanan
konstan. Untuk menentukan perubahan entalpi dilakukan dengan cara yang sama
dengan penentuan perubahan kalor yang dilakukan pada tekanan konstan.
Perubahan kalor pada suatu reaksi dapat diukur melalui pengukuran perubahan
suhu yang terjadi pada reaksi tersebut. Pengukuran perubahan kalor dapat
dilakukan dengan cara (alat) yang disebut Kalorimeter. Sehingga, Kalorimeter
adalah suatu sistem terisolasi (tidak ada perpindahan meteri ataupun energi
dengan lingkungan diluar Kalorimeter). Kalorimeter terbagi menjadi dua, yaitu
Kalorimeter bom dan Kalorimeter sederhana. Jika dua buah zat atau lebih
dicampur menjadi satu maka zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor,
sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, sampai tercapai
kesetimbangan netral.
Kalorimeter Bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
(nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna khusus digunakan
untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran. Kalorimeter ini terdiri
dari sebuah Bom (tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari bahan
stanless steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi) dan sejumlah iar
yang dibatasi dengan wadah yang kedap panas. Sejumlah sampel di tempatkan
pada lubang tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor
(Kalorimeter) dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam yang
terpasang dalam tabung. Reaksi pembakaran yang terjadi didalam Bom, akan
menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom. Oleh karena itu, tidak ada kalor
yang terbuang ke lingkungan, maka :
Qreaksi = - (qair + qbom)
Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus :
qair = m . c . ∆T
7
Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus : qbom =
Cbom x ∆T
Reaksi yang berlangsung pada Kalorimeter Bom berlangsung pada volume
tetap (∆v = nol). Oleh karena itu, perubahan kalor yang terjadi didalam sistem =
perubahan energi dalamnya.
∆E = q + w, dimana w = -p . ∆v
(jika ∆v = nol, dan w = nol) maka, ∆E = qv
Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan
karbohidrat, protein dan lemak. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang
tingginya kurang lebih 19 cm, dan garis tengahnya kurang dari 7,5 cm. bagian
dasarnya melengkung keatas dan membentuk sebuah penyangkup. Penyangkop ini
disumbat dengan sebuah sumbat karet yang berlubang dibagian tengah. Bagian
atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebout yang bundar.
Pengukuran kalor reaksi, selain kalor reaksi pembakaran dapat dilakukan
dengan menggunakan Kalorimeter pada tekanan tetap yaitu dengan Kalorimeter
sederhana yang dibuat dari gelas stirofoam. Kalorimeter ini biasanya dipakai
untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya
8
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.2 Bahan-bahan
Aquades
Aquades panas
Aquades dingin
Kertas label
Tissue
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Perhitungan
ρair p = 1 gr/mL
Cair p = 4,18 J/g°C
ρair = 1 gr/mL
mair = 50 mL = 50 gram
T1 + T2 + T3 + T4 + T5 + T6 + T7 + T8 257
∆T = = = 32,13 °C
8 8
4.2.4 C Kalorimeter
𝑄𝑘𝑎𝑙
Ckal = ∆𝑇
3,08 𝐾𝐽
= (32,13−28)
= 3,08/4,13
= 746 J/0C
4.3 Grafik
31 Series1
30
29
28
27
270 300 330 390 420 450 480 510
Sekon
12
4.4 Pembahasan
Perubahan energi dalam reaksi kimia selalu dapat dibuat sebagai panas,
sebab itu lebih tepat bila istilahnya disebut panas reaksi. Alat yang dipakai untuk
mengukur panas reaksi yaitu Kalorimeter. Setiap Kalorimeter mempunyai sifat
khas dalam mengukur panas. Ini dapat terjadi karena Kalorimeter sendiri (baik
gelas atau politena atau logam) menghisap panas, sehingga tak semua panas
terukur.
Kegunaan dari Kalorimeter ini dapat digunakan untuk mengukur perubahan
panas reaksi yang terjadi didalam alat kalor. Aplikasi Kalorimeter ini diperoleh/
dibuat untuk alat rumah tangga yaitu termos air yang bertujuan untuk menjaga
panas agar bertahan lama.
Kalorimeter terdiri dari beberapa bagian, yaitu antara lain :
Pengaduk : untuk mengaduk larutan agar terjadi tumbukan antar partikel
sehingga mempercepat reaksi.
Termometer : berfungsi untuk mengukur perubahan suhu yang terjadi pada
larutan dalam Kalorimeter.
Tutup : berfungsi sebagai penjaga suhu agar tidak keluar dari sistem (menuju
lingkungan).
Prinsip percobaan Kalorimeter ini adalah mengukur perubahan panas yang
terjadi pada Kalorimeter dengan menggunakan air dingi dan air panas sebagaib
pembanding suhu serta menambahkannya dan membandingkan hasilnya.
Digunakannya prinsip Asas Black yaitu Q serap = Q lepas. Benda yang bersuhu
tinggi melepas kalor dari yang bersuhu rendah menyerap kalor. Prinsip dari
percobaan ini juga didasarkan atas perbedaan titik suhu akibat penambahan suatu
larutan tertentu yang diaduk mengakibatkan terjadinya tumbukan antar partikel
larutan sehingga mengakibatkan mempercepat suatu reaksi (menjaga suhu).
Isotermik, yaitu suatu sistem dapat mengalami proses termidinamika dimana
terjadi perubahan-perubahan didalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi
berlangsung dalam suatu karatan, proses ini dinamakan isotermik (isoterm).
Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam
13
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas
dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan
(∆V = 0), gas tidak melakukan usaha (W=0), dan kalor yang diberikan sama
dengan perubahan energi dalamnya. Kalor disini dapat dinyatakan sebagai kalor
gas pada volume konstan Qv.
Qv= ∆U
Jika gas melakukian proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap
konstan, gas melakukan usaha (W=P. ∆U). kalor disini dapat dinyatakan sebagai
kalor gas pada tekanan konstan Qp disebut dengan isobarik.
Qp = W + ∆U
Proses adiabatik yaitu tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar
(dilepaskan) oleh sistem (Q=0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama
dengan perubahan energi dalamnya. (W=∆U) jika, suatu sistem berisi gas yang
mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-masing P1 dan V1 mengalami
proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi P2 dan V2.
Usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai :
1
𝑊 = 𝑌−1 (𝑃1 . 𝑉1 − 𝑃2 . 𝑉2 )
Jika dua buah larutan yang berbeda suhunya, dan dicampurkan, maka suhu
yang tinggi akan memberikan suhu yang rendah hingga suhunya sama.
Jumlah kalor diserap benda (larutan) dingin sama dengan jumlah kalor yang
dilepas benda (larutan) panas.
Benda (larutan) yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan
kalor yang diserap bila dipanaskan.
Kapasitas panas merupakan sifat-sifat air yang memberikan definisi asal
dari kalori adalah banyaknya perubahan temperature yang dialami air waktu
mengambil atau melepaskan sejumlah panas. Selain itu kapasitas panas adalah
jumlah energi panas yang diperlukan untuk mengubah temperature suhu benda
(larutan) sebesar 1 0C. Kapasitas panas bersifat ekstensif yang berarti bahwa
jumlahnya tergantung dari besar sampel. Contoh pada air menaikkan suhu 1 gram
air sebesar 1 0C diperlukan 4,18 Joule.
Fungsi reagen pada percobaan ini yaitu antara lain :
Aquadest panas, agar memperoleh Asas Black dengan menyamakan energi
panas dengan energi dingin.
Aquades berfungsi sebagai sampel yang digunakan dimana salah satunya
akan dipanaskan, dan aquades dingin bertujuan untuk menerima suhu (kalor)
yang dilepas dari aquades panas (hal Asas Black).
Fungsi perlakuan dalam percobaan ini antara lain :
Pengaduka, bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi selain itu
bertujuan agar larutan dapat bertubrukan antar partikel sehingga dapat
mencampurkan kalor yang ada didalamnya.
Penutupan alat Kalorimeter yang bertujuan untuk menjaga suhu yang ada
dalam Kalorimeter agar tidak terkontaminasi dengan suhu yang ada
diruangan, (agar tidak terjadi perubahan kalor dari system ke lingkungannya,
atau sebaliknya).
Pemanasan aquades bertujuan untuk mendistribusikan kalor dari suhu yang
tinggi ke suhu yang rendah ketika mengalami pengadukan dalam
Kalorimeter.
Faktor kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu antara lain :
15
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam percobaan Kalorimeter ini, maka dapat ditentukan besar tetapan
(kapasitas Kalorimeter) adalah sebesar 746 Joule/0C.
Dalam percobaan Kalorimeter ini, dapat dihitung besar kalor (Q)
calorimeter adalah 3,08 KJ (3080 Joule).
Hubungan Asas Black dengan Kalorimeter adalah kita dapat menghitung
kalor jenis suatu zat. Alat yang digunakan untuk menentukan kalor jenis
zat disebut Kalorimeter.
5.2 Saran
Diharapkan dalam percobaan selanjutnya dapat menggunakan sampel yang
lain berupa kloroform, agar dapat mengetahui besar kalor yang dihasilkan.
15
17
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W. 1999. Kimia Fisika Edisi Keempat Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.
Cromes, Alan H. 1994. Fisika Untuk Ilmu-Ilmu Hayati. Yogyakarta : UGM Press.
Petrucci, Ralph A. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta :
Erlangga.