Anda di halaman 1dari 13

DASAR PENDIDIKAN PANCASILA

DISUSUN OLEH :
1. RISNA MARIATI LUBIS ( 4161131030 )
2. SOFIA ANDINI MANURUNG ( 41611310 )
3. WILDYA RICKY ANANDA ( 416131041 )
4. VEREN REANOVTA ( 4163131032)
KELAS : PENDIDIKAN KIMIA C 2016
JURUSAN : KIMIA
KELOMPOK : SATU
MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmad dan karunianya
sehingga saya masih bisa menyusun Makalah Dasar Pendidikan Pancasila.

Sholawat dan salam tidak lupa saya hunjukkan keruh Baginda Besar Nabi
Muhammad SAW, Yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang
berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

Pada kesempatan kali ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pengampuh Mata Kuliah Pendidikan Pancasila yang telah membimbing kami dalam
pembuatan Makalah ini. Dan tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dalam membuat Makalah ini.
Semoga tugas kami ini bermanfaat bagi saya, para pembaca, dan masyarakat.

Kami menyadari bahwa pembuatan Makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
sehingga saya masih mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman semua untuk
melengkapi kesempurnaan tugas kami ini.

Medan, 12 September 2017

Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ........................................................ Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ............................................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah .......................................................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan............................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN ......................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1 Dasar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi .......... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Dasar Filosofis ......................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Dasar Sosiologis ...................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Dasar Yuridis ........................................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Tujuan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi ........ Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP ................................................................. Error! Bookmark not defined.
3.1 Kesimpulan..................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.2 Saran ............................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang
adil dan makmur.

Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya,
sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari
kehidupan bangsa Indonesia.

Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu
diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai
luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan,
baik di pusat maupun di daerah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana dasar dari pendidikan pancasila ?


2. Apa tujuan pembelajaran pencasila dalam dunia pendidikan di Indonesia
khusunya perguruan tinggi ?

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui dasar-dasar pancasila


2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan pembelajaran pencasila dalam dunia
pendidikan di Indonesia khusunya perguruan tinggi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi

Tujuan pendidikan pancasila dapat dipahami dengan menelaah dasar-dasar


pendidikan pancasila sebagai bagian yang tidak terpisah dalam konsep pendukung
capaian dalam penyelenggaraan pendidikan pancasila di perguruan tinggi. Dasar-dasar
yang dimaksud yakni dasar filosofis, sosiologis, dan dasar yuridis. Sebagaimana
dikemukakan oleh sejumlah pengamat bahwa gerakan untuk merevitalisasi Pancasila
saat ini semakin menunjukkan gejala yang menggembirakan. Forum-forum ilmiah di
berbagai tempat telah diselenggarakan baik oleh masyarakat umum maupun kalangan
akademisi.

Tidak terkecuali lembaga negara yaitu MPR mencanangkan empat pilar berbangsa
yang salah satunya adalah Pancasila. Memang ada perdebatan tentang istilah pilar
tersebut, karena selama ini dipahami bahwa Pancasila adalah dasar negara, namun
semangat untuk menumbuh kembangkan lagi Pancasila perlu disambut dengan baik.

Undang undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan


Tinggi yang belum lama disahkan, secara eksplisit juga menyebutkan bahwa terkait
dengan kurikulum nasional setiap perguruan tinggi wajib menyelenggarakan mata
kuliah Pancasila, Kewarganegaraan, Agama dan Bahasa Indonesia. Menindaklanjuti
undang undang tersebut, Dikti juga menawarkan berbagai hibah pembelajaran untuk
keempat mata kuliah tersebut.

Pancasila adalah dasar filsafah negara indonesia, sebagaimana tercantum dalam


pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu setiap warga negara Indonesia harus
mempelajari, mendalami, menghayati, dan mengamalkan dalam segala bidang
kehidupan. Pancasila merupakan warisan luar biasa dari pendiri bangsa yang mengacu
kepada nilai-nilai luhur. Nilai nilai luhur yang menjadi panutan hidup tersebut telah
hilang otoritasnya, sehingga manusia menjadi bingung. Kebingungan tersebut dapat
menimbulkan krisis baik itu krisis moneter yang berdampak pada bidang politik,
sekaligus krisis moral pada sikap perilaku manusia.
Dalam upaya merespon kondisi tersebut, pemerintah perlu mengantisipasi agar
tidak menuju kearah keadaan yang lebih memprihatinkan. Salah satu solusi yang
dilakukan oleh pemerintah, dalam menjaga nilai-nilai panutan dalam berbangsa dan
bernegara secara lebih efektif yaitu melalui bidang pendidikan.

Adapun dasar-dasar pendidikan pancasila tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.1.1 Dasar Filosofis

Pada saat Republik Indonesia diproklamasikan pasca Perang Dunia kedua,


dunia dicekam oleh pertentangan ideologi kapitalisme dengan ideologi komunisme.
Kapitalisme berakar pada faham individualisme yang menjunjung tinggi kebebasan
dan hak-hak individu; sementara komunisme berakar pada faham sosialisme atau
kolektivisme yang lebih mengedepankan kepentingan masyarakat di atas
kepentingan individual. Kedua aliran ideologi ini melahirkan sistem kenegaraan
yang berbeda. Faham individualisme melahirkan negara -negara kapitalis yang
mendewakan kebebasan (liberalisme) setiap warga, sehingga menimbulkan
perilaku dengan superioritas individu, kebebasan berkreasi dan berproduksi untuk
mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Sementara faham kolektivisme melahirkan negara-negara komunis yang


otoriter dengan tujuan untuk melindungi kepentingan rakyat banyak dari
eksploitasi segelintir warga pemilik kapital. Pertentangan ideologi ini telah
menimbulkan ‘perang dingin’ yang dampaknya terasa di seluruh dunia. Namun
para pendiri negara Republik Indonesia mampu melepaskan diri dari tarikan-
tarikan dua kutub ideologi dunia tersebut, dengan merumuskan pandangan dasar
(philosophische grondslag) pada sebuah konsep filosofis yang bernama Pancasila.
Nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila bahkan bisa berperan sebagai penjaga
keseimbangan (margin of appreciation) antara dua ideologi dunia yang
bertentangan, karena dalam ideologi Pancasila hak-hak individu dan masyarakat
diakui secara proporsional.

Rumusan tentang Pancasila tidak muncul dari sekedar pikiran logis-


rasional, tetapi digali dari akar budaya masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Maka
Bung Karno hanya mengaku diri sebagai penggali Pancasila, karena nilai-nilai
yang dirumuskan dalam Pancasila itu diambil dari nilai-nilai yang sejak lama hadir
dalam masyarakat Nusantara.

Oleh karena itulah Pancasila disebut :

1. Mengandung nilai-nilai dasar filsafat (philosophische grondslag),


2. Merupakan jiwa bangsa (volksgeist) atau jati diri bangsa (innerself of nation), dan
3. Menjadi cara hidup (way of life) bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

Dengan demikian nilai-nilai dalam Pancasila merupakan karakter bangsa, yang


menjadikan bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Pendidikan
Pancasila perlu karena dengan cara itulah karakter bangsa dapat lestari, terpelihara
dari ancaman gelombang globalisasi yang semakin besar.

2.1.2 Dasar Sosiologis

Bangsa Indonesia yang penuh kebhinekaan terdiri atas lebih dari 300 suku
bangsa yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau, secara sosiologis telah
mempraktikan Pancasila karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
merupakan kenyataan-kenyataan (materil, formal, dan fungsional) yang ada dalam
mas yarakat Ind onesia. Kenyataan objektif ini menjadikan Pancasila sebagai dasar
yang mengikat setiap warga bangsa untuk taat pada nilai-nilai instrumental yang
berupa norma atau hukum tertulis (peraturan perundang-undangan, yurisprudensi,
dan traktat) maupun yang tidak tertulis seperti adat istiadat, kesepakatan atau
kesepahaman, dan konvensi.
Kebhinekaan atau pluralitas masyarakat bangsa Indonesia yang tinggi,
dimana agama, ras, etnik, bahasa, tradisi-budaya penuh perbedaan, menyebabkan
ideologi Pancasila bisa diterima sebagai ideologi pemersatu. Data sejarah
menunjukan bahwa setiap kali ada upaya perpecahan atau pemberontakan oleh
beberapa kelompok masyarakat, maka nilai-nilai Pancasilalah yang dikedepankan
sebagai solusi untuk menyatukan kembali. Begitu kuat dan ‘ajaibnya’ kedudukan
Pancasila sebagai kekuatan pemersatu, maka kegagalan upaya pemberontakan yang
terakhir (G30S/PKI) pada 1 Oktober 1965 untuk seterusnya hari tersebut dijadikan
sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Bangsa Indonesia yang plural secara sosiologis
m embutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila
perlu dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga keutuhan masyarakat
bangsa. Pelestarian nilai-nilai Pancasila dilakukan khususnya lewat proses
pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut
dapat disemaikan dan dikembangkan secara terencana dan terpadu.

2.1.3 Dasar Yuridis

Pancasila telah menjadi norma dasar negara dan dasar negara Republik
Indonesia yang berlaku adalah Pancasila yang tertuang dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pembukaan UUD NRI
Tahun 1945) junctis Keputusan Presiden RI Nomor 150 Tahun 1959 mengenai
Dekrit Presiden RI/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Tentang Kembali Kepada
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Naskah
Pembukaan UUD NRI 1945 yang berlaku adalah Pembukaan UUD NRI Tahun
1945 yang disahkan/di tetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) tanggal 18 Agustus 1945. Sila -sila Pancasila yang tertuang dalam
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 secara filosofis-sosiologis berkedudukan
sebagai Norma Dasar Indonesia dan dalam konteks politis-yuridis sebagai Dasar
Negara Indonesia. Konsekuensi dari Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945, secara yuridis konstitusional mempunyai kekuatan hukum yang
sah, kekuatan hukum berlaku, dan kekuatan hukum mengikat.

Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional,


digunakan sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi. Pasal 39 ayat (2)
menyebutkan, bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib
memuat: (a) Pendidikan Pancasila, (b) Pendidikan Agama, (c) Pendidikan
Kewarganegaraan. Didalam operasionalnya, ketiga mata kuliah wajib dari kurikulum
tersebut, dijadikan bagian dari kurikulum berlaku secara nasional.

Sebelum dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 tahun 1999, Keputusan


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 30 tahun 1990 menetapkan status pendidikan
Pancasila dalam kurikulum pendidikan tinggi sebagai mata kuliah wajib untuk setiap
program studi dan bersifat nasional. Silabus pendidikan pancasila semenjak tahun 1983
sampai tahun 1999, telah banyak mengalami perubahan untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan yang berlaku dalam masyarakat, bangsa, dan negara yang
berlangsung cepat, serta kebutuhan untuk mengantisipasi tuntunan perkembangan ilmu
pengetahuan yang sangat pesat disertai dengan pola kehidupan mengglobal. Perubahan
dari silabus pancasila adalah dengan keluarnya keputusan Direktur Jendral Pendidikan
Tinggi, Nomor: 265/Dikti/Kep/2000 tentang penyempurnaan kurikulum inti mata
kuliah pengembangan kepribadian pendidikan pancasila pada perguruan tinggi
Indonesia. Dalam kepurusan ini dinyatakan, bahwa mata kuliah pendidikan pancasila
yang mencakup unsur filsafat pancasila, merupakan salah satu komponen yang tidak
dapat dipisahkan dari kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MKPK) pada
susunan kurikulum inti perguruan tinggi di Indonesia mata kuliah pendidikan pancasila
adalah mata kuliah wajib untuk diambil oleh setiap mahasiswa pada perguruan tinggi
untuk program diploma/politeknik dan program sarjana. Pendidikan pancasila
dirancang dengan maksud untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang
pancasila sebagai filsafat atau tata nilai bangsa, dasar negara, dan ideologi nasional
dengan segala implikasinya.

Selanjutnya, berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 22/UU/2000


tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, dan penilaian hasil
belajar mahasiswa, telah ditetapkan bahwa pendidikan agama, pendidikan pancasila,
dan kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi.
Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan, maka, Direktur Jendral
Pendidikan Tinggi mengeluarkan surat keputusan No. 43/Dikti/Kep./2006 tentang
kampus-kampus pelaksanaan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di
perguruan tinggi, SK ini adalah penyempurnaan dari SK yang lalu.

2.2 Tujuan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi

Dengan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, diharapkan


dapat tercipta wahana pembelajaran bagi para mahasiswa untuk secara akademik
mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan
negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Republik Indonesia.

Pendidikan Pancasila sebagai bagian dari pendidikan Nasional bertujuan untuk


mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional. Sistem pendidikan nasional yang ada
merupakan rangkaian konsep, program, tata cara, dan usaha untuk mewujudkan tujuan
nasional yang diamanatkan Undang -Undang Dasar Tahun 1945, yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa. Jadi tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan
Tinggi pun merupakan bagian dari upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Penjabaran secara spesifik sehubungan dengan tujuan penyelenggaraan Pendidikan


Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk:

1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila
kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing
untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
3. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap
berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui
sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun
1945.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta
penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat
berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan
eksternal masyarakat bangsa Indonesia.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Tujuan pendidikan pancasila dapat dipahami dengan menelaah dasar-dasar


pendidikan pancasila sebagai bagian yang tidak terpisah dalam konsep pendukung
capaian dalam penyelenggaraan pendidikan pancasila di perguruan tinggi. Dasar-
dasar yang dimaksud yakni dasar filosofis, sosiologis, dan dasar yuridis.

2.Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk:

- Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

- Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar


Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta
membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

- Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi


terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI
Tahun 1945.

- Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai


ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta
penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat
berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan
eksternal masyarakat bangsa Indonesia.
3.2 Saran

Melalui Pendidikan Pancasila warga Negara Republik Indonesia diharapkan


mampu memahami, menganalisis, dan menjawab masalah yang dihadapi oleh
bangsanya secara konsisten dan berkesinambungan dengan cita-cita dan tujuan
nasional. Diharapkan juga dapat menghayati filsafat dan ideologi Pancasila.

Untuk lebih lanjutnya kita sebagai generasi muda diharapkan mampu menjadi
manusia Indonesia yang berpancasila, sebelum menguasai IPTEK yang dimilikinya.
Kita juga diharapkan unggul dalam penguasaan IPTEK dan seni namun tidak
kehilangan jati dirinya dan apalagi tercabut dari akar budaya bangsa dan
keimanannya.
DAFTAR PUSTAKA

Sarinah, Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi,Yogyakarta:


Deepublish 2016

Setijo,P.,(2009),Pendidikan Pancasila Prespektif Sejarah Perjuangan Bangsa,Jakarta:


Grasindo

Syarbaini,S.,(2012),Pendidikan Pancasila,Jakarta: Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Praktikum Reaksi Identifikasi Kation
    Laporan Praktikum Reaksi Identifikasi Kation
    Dokumen11 halaman
    Laporan Praktikum Reaksi Identifikasi Kation
    صوفيا انديني مانورونع
    50% (8)
  • CBR B. Inggris
    CBR B. Inggris
    Dokumen4 halaman
    CBR B. Inggris
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Penelitian Kualitatif
    Penelitian Kualitatif
    Dokumen3 halaman
    Penelitian Kualitatif
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Penelitian Kualitatif
    Penelitian Kualitatif
    Dokumen3 halaman
    Penelitian Kualitatif
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Biosintesis Fosfolipid
    Biosintesis Fosfolipid
    Dokumen4 halaman
    Biosintesis Fosfolipid
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • CBR Siklus Born Haber
    CBR Siklus Born Haber
    Dokumen2 halaman
    CBR Siklus Born Haber
    صوفيا انديني مانورونع
    100% (1)
  • Biosintesis Fosfolipid
    Biosintesis Fosfolipid
    Dokumen4 halaman
    Biosintesis Fosfolipid
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Titrasi Asam Basa
    Titrasi Asam Basa
    Dokumen9 halaman
    Titrasi Asam Basa
    Muhammad Bachrun
    Belum ada peringkat
  • METABOLISME Karbohidrat8a
    METABOLISME Karbohidrat8a
    Dokumen27 halaman
    METABOLISME Karbohidrat8a
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran Pekerjaan
    Surat Lamaran Pekerjaan
    Dokumen1 halaman
    Surat Lamaran Pekerjaan
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Nisa
    Nisa
    Dokumen3 halaman
    Nisa
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Mini Riset P3kim
    Mini Riset P3kim
    Dokumen6 halaman
    Mini Riset P3kim
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • CBR Kimia
    CBR Kimia
    Dokumen10 halaman
    CBR Kimia
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Kalorimeter
    BAB 1 Kalorimeter
    Dokumen17 halaman
    BAB 1 Kalorimeter
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Biolog1
    Laporan Praktikum Biolog1
    Dokumen1 halaman
    Laporan Praktikum Biolog1
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Kimia Analitik 1
    Laporan Praktikum Kimia Analitik 1
    Dokumen5 halaman
    Laporan Praktikum Kimia Analitik 1
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Kalorimeter
    BAB 1 Kalorimeter
    Dokumen17 halaman
    BAB 1 Kalorimeter
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Behavioristik Print
    Behavioristik Print
    Dokumen5 halaman
    Behavioristik Print
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Diagram Terner
    Diagram Terner
    Dokumen5 halaman
    Diagram Terner
    Muhammad Nazib
    100% (1)
  • B.I Print
    B.I Print
    Dokumen8 halaman
    B.I Print
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Dokumen8 halaman
    Bahasa Indonesia
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Analisis Bakteri
    Jurnal Analisis Bakteri
    Dokumen11 halaman
    Jurnal Analisis Bakteri
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • CJR Pancasila
    CJR Pancasila
    Dokumen12 halaman
    CJR Pancasila
    صوفيا انديني مانورونع
    100% (1)
  • Makalah Proposal 1
    Makalah Proposal 1
    Dokumen7 halaman
    Makalah Proposal 1
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang: Page - 1
    Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang: Page - 1
    Dokumen7 halaman
    Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang: Page - 1
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • CBR Profesi
    CBR Profesi
    Dokumen6 halaman
    CBR Profesi
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Ejaan Bahasa Indonesia 2017
    Ejaan Bahasa Indonesia 2017
    Dokumen22 halaman
    Ejaan Bahasa Indonesia 2017
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • India Journal of Chemistry Vol
    India Journal of Chemistry Vol
    Dokumen11 halaman
    India Journal of Chemistry Vol
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat
  • Panca Sila
    Panca Sila
    Dokumen34 halaman
    Panca Sila
    صوفيا انديني مانورونع
    Belum ada peringkat