Kesetimbangan kimia adalah reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah,
atau disebut dengan reaksi bolak-balik. Reaksi kesetimbang terjadi ketika konsentrasi
zat reaktan dan konsentrasi zat produk adalah tetap terhadap waktu yang sedang
berlangsung. Kesetimbangan memiliki sifat statis dan dinamis. Namun pada reaksi
kimia, kesetimbangan bersifat dinamis. Artinya, saat tercapai kesetimbangan reaksi
tidak berhenti, tetapi terus berlangsung. Saat dalam keadaan setimbang, zat-zat
reaktan saling bereaksi sehingga molekul-molekul zat di produk (hasil reaktan)
betambah. Dengan demikian, reaksi akan berlangsung terus-menerus ke dua arah dan
laju yang sama.
Reaksi kesetimbangan adalah reaksi dimana zat-zat hasil reaksi dapat bereaksi
kembali membentuk zat-zat semula. Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi kimia
yang reversibel. Reaksi reversibel adalah reaksi yang di mana produk reaksi dapat
bereaksi balik membentuk reaktan. Reaksi-reaksi yang dilakukan di laboraturium
pada umumnya berlangsung satu arah. Akan tetapi, ada juga reaksi yang dapat
berlangsung dua arah atau dapat balik. Reaksi searah disebut juga reaksi irreversibel.
Reaksi dapat balik atau dapat berubah menjadi zat-zat semula disebut dengan reaksi
reversibel.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang dapat mempengaruhi kesetimbangan kimia.
Manfaat yang diperoleh dari percobaan ini adalah dapat mengetahui lebih
jelas tentang bagaimana pengaruh suhu dan konsentrasi pada perubahan reaksi
kesetimbangan kimia, dan mengetahui pula penyebab terbentuknya endapan serta
proses reaksi kesetimbangan untuk dapat kembali ke keadaan semula.
BAB II
TINJAUAN PERPUSTAKAAN
Fakta yang paling penting tentang reaksi kimia adalah bahwa semua reaksi
kimia reversibel dapat balik lagi. Bilamana suatu reaksi kimia dimulai, hasil reaksi
mulai menimbun, dan seterusnya akan bereaksi satu sama lain memulai suatu reaksi
yang kebalikannya. Setelah beberapa lama, tercapailah kesetimbangan dinamis.
Dalam beberapa hal, kesetimbangan ini terletak hampir sama sekali berada dipihak
pembentukan suatu atau beberapa zat, maka reaksi itu nampak seakan-akan
berlangsung sampai selesai. Kesetimbangan kimia menjelaskan keadaan dimana laju
reaksi maju dan laju reaksi balik sama besar dan dimana konsentrasi reaktan dan
produk tetap tidak berubah seiring berjalannya waktu (Svehla, 1985).
Kesetimbangan kimia adalah proses dinamis ketika reaksi kedepan dan reaksi
balik terjadi pada laju yang sama tetapi pada arah yang berlawanan. Konesntrasi pada
setiap zat tinggal tetap pada suhu konstan. Kesetimbangan terkait dengan proses
pengamatan dari waktu. Banyak reaksi kimia tidak sampai berakhir dan mencapai
satu titik ketika konsentrasi zat-zat bereaksi dan produk tidak lagi berubah dengan
berubahnya waktu. Suatu sistem dalam keadaan setimbang cendrung
mempertahankan kesetimbangannya, sehingga bila ada pengaruh dari luar maka
sistem tersebut akan berubah sedemikian rupa agar segera diperoleh keadaan
kesetimbangan lagi (Bresnick, 2002).
Suatu reaksi kesetimbangan, adalah bersifat khusus dan mempunyai tetapan
kesetimbangan yang berbeda-beda. Namun, harga dari tetapan kesetimbangan terbagi
atas dua jenis berdasarkan fase reaksi yang terlibat dalam suatu reaksi yakni tetapan
kesetimbangan konsentrasi (Kc) dan tetapan kesetimbangan tekanan (Kp). Harga Kc
hanya ditentukan oleh zat-zat yang berfase cair (liquid) dan gas. Sedangkan harga Kp
hanya ditentukan oleh zat-zat yang berfase gas saja. Jika diketahui suatu reaksi :
Kc = [C]r . [D]s
[A]p . [B]q
Berdasarkan wujud zat yang bereaksi, kesetimbangan kimia terbagi dua. yaitu,
kesetimbangan homogen. yaitu kesetimbangan dimana zat yang terlibat berwujud
sama. Contoh: N2(g) + 3H2(g) → NH3(g), dan kesetimbangan heterogen dimana zat
yang terlibat dalam reaksi berbeda wujud. Contoh: H2O (l) → H2O(g) (Krisnadwi,
2014).
Agar tercipta suatu reaksi setimbang diperlukan kondisi tertentu antara lain
reaksinya bolak-balik, sistemnya tertutup, dan bersifat dinamis. Hukum
kesetimbangan yaitu bila suatu reaksi dalam keadaan setimbang, maka hasil kali
konsentrasi zat-zat hasil reaksi dipangkatkan koefisiennya dibagi dengan hasil kali
konsentrasi zat-zat pereaksi dipangkatkan koefisiennya akan mempunyai harga yang
tetap. Tetapan kesetimbangan bagi suatu reaksi adalah khas untuk suatu reaksi dan
harganya tetap pada suhu tertentu. Artinya setiap reaksi akan mempunyai harga
tetapan kesetimbangan yang cenderung tidak sama dengan reaksi lain meskipun
suhunya sama, dan untuk suatu reaksi yang sama harga K akan berubah jika suhunya
berubah. Azaz Le Chatelier yaitu jika dalam suatu sistem kesetimbangan diberikan
aksi, maka sistem akan berubah sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu sekecil
mungkin. Beberapa aksi yang dapat menimbulkan perubahan pada sistem
kesetimbangan antara lain perubahan konsentrasi, perubahan volume, perubahan
tekanan, dan perubahan suhu (Sudarmo, 2006).
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 2. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Svehla, G. 1985. Vogel : Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimakro. PT. Kalman Media Pusaka, Jakarta.