Anda di halaman 1dari 3

A.

Hasil pengamatan

Perlakuan Pengamatan
Disiapkan Kristal cuso4 dilarutkan Didapatkan larutan cuso4 yang
dengan aquadest 100ml lalu berwarna biru terang
dipanaskan
Ditambahkan seng yang berasal dari Larutan berwarna biru dan terdapat
baterai endapan kecoklatan
Disaring Didapatkan endapan tembaga dan
ZnSO4

B. Pembahasan

Pada pratikum kali ini dilakukan percobaaan mengenai pembuatan ZnSO4


dari seng yang terdapat didalam baterai yang dimasukkan kedalam larutan
CuSO4. Prinsip percobaaan dari pembuatan ZnSO4 ini adalah serbuk seng
yang dimasukkan kedalam larutan CuSO4. Akan terjadi saling bertukarnya
muatan ion yang berupa reaksi reduksi dan oksidasi. Tujuan dilakukan
percobaan ini adalah untuk membuat larutan ZnSO4 dari larutan CuSO4 dan
seng dan untuk mempelajari proses ion exchange dari laaarutan garam.

Oksidasi adalah proses yang mengakibatkan hilangnya satu electron atau


lebih dari dalam zat. Bila suatu unsur dioksidasi, keadaan oksidasinya berubah
keharga yang lebih positif. suatu zat pengoksidasi adalah zat yang
memeproleh electron, dan dalam proses itu zat direduksi. Definisi oksidasi ini
sangat umum, karena itu berlaku juga untuj proses dalam zat padat, lelehan,
maupun gas. Reduksi sebaliknya adalah suatu proses yang mengakibatkan
diperolehnya satu electron atau lebih oleh zat. Bila suatu unsur direduksi,
keadaan oksidasinya berubah menjadi lebih negative. Jadi suatu zat pereduksi
adalah zat yang kehilangan electron, dalam proses itu zat ini
dioksidasi.definisi reduksi ini juga sangat umum. Ini sangat jelas, karena
electron-elektron yang dilepaskan oleh sebuah zat harus diambil oleh zat yang
lain. Perlu diingat bahwa ketika reakso oksidasi berlangsung pada saat yang
bersamaan pula reaksi reduksi juga berlangsung. Oleh karena itu, logis yntuk
mengatakan mengenai reaksi redoks bila merujuk ke proses-proses yang
melibatkan serah terima muatan (Svehla,1985).

Dalam praktikum ini, dilakukan penvcampuran antar logam Zn dalam


bentuk serbuk dengan larutan CuSO4. Larutan CuSO4 berwarna biru ketika
dicampurkan dengan logam Zn akan mengalami reaksi redoks yang
berlangsung secara serempak. Dimana logam Zn akan mengalami reduksi. Hal
ini terlihat ketika serbuk Zn akan melarut dan ion Cu 2+ yang lama kelamaan
akan mengendap didalam larutan yang berupa endapan berwarna cokelat-
kehitaman yang menandakan telah terjadinya perpibdahan ion-ion dari Cu 2+
dan Zn. Proses ini berlangsung hingga dapat terlihat bahwa warna filtrate
yaitu bening seharusnya. Tetaapi larutan masih berwarna biru yang
menandakan tidak semua seng berekasi dan menghasilkan ZnSO4.

Secara umum, aktivitas ion Zn didalam fasa metal dan fasa larutan akan
berbeda, menyediakan tenaga yang mempercepat penghilangan atau perolehan
Zn2+ melalui lempengan metal. Ketika menganggap atom-atom dari seng
memasuki larutan CuSO4, electron –elektron tertinggal pada permukaan metal
dan larutan mendapatkkan sebuah miuatan positif . ion-ion seng cenderung
meninggalkan larutan, tersimpan sebagai atom-atom pada lempengan metal
dan pada ahirnya kesetimbangan pun terjadi. Pada titik ini terjadi pemisahan
muatan dan sebuah gaya elektrostatis atau selisih potensial telah terbentuk
pada pertemuan dan fasa padat dan fasa cair ( Underwood.2009)

Menurut teori tersebut, serbuk Zn mengalami proses reduksi dimana


lempeng/ serbuk Zn akan terurai menjadi ion Zn2+ yang kemudia ion Zn2+ ini
akan tertinggal pada larutan sedangkan ion Cu2+ mengalami reaksi yang
sebaliknya. Ion Cu2+ mengalami reaksi yang sebaliknya. Ion Cu2+ dalam
CuSO4 akan digantikan oleh Zn sehingga terbentuk ZnSO4. Hal ini dapat
terjadi karena baik Cu dan Zn sama sama memiliki muatan yang sama. Ini
sesuai dengan adanya teori penggantian ion atau ion exchange. Rekasi yang
terjadi antara lain :
Oksidasi : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-
Reduksi : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)

Cu2+(aq) + Zn(s) → Zn2+(aq) + Cu(s)

Dan berdasarkan reaksi pada larutan CuSO4 dengan logam Zn adalah


Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)
Pada pelepasan electron, muatan positif bertambah. Sebaliknya,
penangkapan electron menyebabkan penurunan muatan positif atau
penambahan muatan negative. Dari reaksi tersebut, baik Zn maupun Cu akan
mengalami perubahan Biloks atom Zn mengalami penambahan biloks dari 0
menjadi +2 sedangkan Cu mengalami penurunan bilok dari +2 menjadi 0
(chang.2005)

Pada reaksi pencampuran serbuk seng dengan larutan CuSO4 terjadi


penyerapan kalor yang timbul akibat reaksi kimia yang terjadi. Penyerapan
kalor inilah yang menyebabkan logam seng membutuhkan cakupan
kalor/pemanasan sehingga dapat bereaksi. Hal ini memilik adanya reaksi
eksoterm. Setalh dicampurkan larutan disaring untuk memisahkan endapan
dengan larutannnya.
Daftar Pustaka

Chang,Raymond.2005. Kimia Dasar Prinsip Jilid 1 Edisi ketiga. Jakarta : Elangga

Svehla,G.1985. Buku Tekas Analisis Anorganik Kualitatif Maakri dan Semi mikro.
Jakarta : P.T Kalman Media Pustaka

Underwood,A.G dan JR. R.ADay. 2009. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi 6. Jakarta :
Erlangga

https://www.academia.edu/6843315/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_ANORGANIK_II_pemb
uatan_ZnSO4 diakses pada hari rabu 15 april 2020 pada pukul 13.11 Wib.

Anda mungkin juga menyukai