ANALISIS GRAVIMETRI
Pengertian Analisis Gravimetri
Analisis Gravimetri adalah analisis yang dilakukan untuk menentukan jumlah zat yang
didasarkan pada penimbangan hasil reaksi setelah bahan yang dianalisis direaksikan
Hasil Reaksi :
Sisa Bahan
Gas
Endapan
1. Cara evolusi :
Bahan direaksikan, sehingga timbul suatu gas dengan cara memanaskan bahan atau
mereaksikan dengan bahan lain.
Analisis Proksimat : Penetapan banyaknya masing-masing komponen dalam suatu contoh,
tanpa memperhatikan struktur senyawa yang sebenarnya
2. Cara Pengendapan
Analit direaksikan sehingga terjadi suatu endapan dan endapan tersebut ditimbang.
Analisis gravimetri berdasarkan reaksi kimia :
aA + bB AaBb
2.Pengaturan Keadaan
1. Pelarutan Larutan
Analit
4. Penumbuhan
3. Pembentukan Kristal
Endapan Endapan
5. Penyaringan
dan Pencucian 6. Pemanasan /
Pemijaran
Endapan
7. Pendinginan 8. Penimbangan
Endapan
PEMBENTUKAN ENDAPAN
Proses Pengendapan
Partikel Partikel
Ion Nuklei
Koloid Endapan
Endapan Koloid:
Hidrofil (gelatinous): Fe(OH)3, Cr(OH)3, Al(OH)3 Hidrofob : AgCl,
AgBr,AgI
Bentuk Fisik Endapan
Endapan Kasar
Untuk kelancaran penyaringan dan pencucian, sehingga diperoleh
endapan murni
Mengatur agar endapan tidak terjadi terlalu cepat atau terlalu lambat
Endapan Bulky
Endapan dengan volume atau berat besar, tetapi berasal dari analit
yang hanya sedikit
Endapan Spesifik
Pereaksi yang digunakan hanya mengendapkan komponen yang dianalisis
SIFAT DAN JENIS KONTAMINAN ENDAPAN
Jenis Kontaminan
True Precipitation
(Pengotoran karena pengendapan sesungguhnya)
Pengotoran terjadi oleh zat yang mengendap karena Ksp zat
tersebut ikut terlampaui (terjadi reaksi yang membentuk endapan
zat pengotor tersebut disamping endapan yang memang
dikehendaki).
Contoh:
Suatu larutan yang berisi ion – ion Ca2+ dan Mg2+ dianalisa untuk
2+
penentuan jumlah Ca dengan mengendapkannya sebagai CaC2O4.
Coprecipitation
(Pengotoran karena terbawa oleh analit)
Pengotor tidak mengendap melainkan hanya terbawa oleh endapan analit.
Pengepungan (Occlusion)
Occlusion terjadi karena partikel – partikel kecil masuk ke dalam
kristal pada proses pertumbuhan kristal.
Bila pertumbuhannya lambat, maka partikel tersebut akan larut dan
partikel yang terjadi menjadi besar dan murni. Tetapi bila prosesnya cepat,
partikel kecil tersebut masuk di antara kisi kristal dan menjadi kotoran isomorf
(membentuk larutan padat dengan endapan semula atau mixed crystal
meminimalkan Coprecipitation:
Metode penambahan dari kedua reagent
Pencucian
Digestion (Membiarkan endapan berhubungan langsung dengan induknya)
Pengendapan kembali
Pemisahan
TEKNIK PELARUTAN DALAM ANALISIS GRAVIMETRI
Syarat terbentuknya endapan dalam larutan
Pereaksi Pengendap
Senyawa Anorganik
3+
o NH4OH untuk Fe2+
o H2SO4 untuk Ba
o HCl untuk Ag+
o NaOH untuk Cu2+
Senyawa Organik
o dimetilglioksim untuk nikel
o 8-hidroksikuinolin untuk magnesium
o 1-nitroso-2 naftol untuk kobal
Reaksi Pengendapan
1. Kadar (%) bobot suatu analit dalam contoh ditentukan berdasarkan atas
2. Bobot contoh
3. Bobot endapan
4. Faktor gravimetri ( perbandingan berat formula yang dicari terhadap berat
formula yang ditimbang)
5. Perhitungan pH
Faktor GravimetrI
Perhitungan pH
Asam Basa
pH = -log[H+] pOH =-log[OH-]
pH + pOH = 14
pH = 14 – pOH
Mol
Mol : Satuan yang menyatakan jumlah zat dalam kimia
1 mol = 6,02 × 1023 partikel (Avogrado)
𝐠𝐫𝐚𝐦 𝒈𝒓𝒂𝒎
𝑴𝒐𝒍 = =
𝐌𝐫/𝐀𝐫 𝑩𝑴
Molaritas (M)
𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝐵𝑀 𝒈𝒓𝒂𝒎
𝑀= → 𝑀= → 𝑴= 𝑩𝑴 × 𝑳
𝐿 𝐿
Normalitas (N)
𝑔𝑟𝑒𝑘 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝐵𝐸 𝒈𝒓𝒂𝒎
𝑁= → 𝑁= → 𝑵=
𝐿 𝐿 𝑩𝑬 × 𝑳
% (b/b) (berat/berat) =
% (v/v) (volume/volume) =
% (b/v) (berat/volume) =
38% NaCl (b/v) = 38 gram NaCl ditambahkan air sampai volumenya 100 mL
Ppm ( Part per million)
Ppm = mg/L atau mg/Kg
Pengenceran
V1 . C1 = V2 . C2
V : Volume
C : Konsentrasi ( M, N, %, ppm)
𝒈 𝒈 𝒈
𝑵= → 𝑵= 𝑵= ×𝒂
𝑩𝑬 × 𝑳 𝑩𝑴 𝑩𝑴 × 𝑳
𝒂
×𝑳
Sehingga :
N=M×a
𝟏𝒈 𝒎𝒈
= . . .… …
𝟏𝟎𝟎 𝒎𝑳 𝑳
𝒎𝒈
𝟏𝟎𝟎𝟎 𝒈 𝒎𝒈
𝟏𝒈
× 𝑳 =
𝟏
× 𝟏𝟎𝟔
𝟏𝟎𝟎 𝒎𝑳 𝟏𝟎−𝟑 𝟏𝟎𝟎 𝑳
𝒎𝒍
𝑎 𝑟 𝑛 𝑟
𝑛 𝑟 𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑒𝑛 𝑎 𝑎
𝐵𝑀 𝑒𝑛 𝑎 𝑎
Atau 𝑒𝑛 𝑎 𝑎
𝑀𝑎 𝑎 𝑛 𝑟 𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑒𝑛 𝑎 𝑎 𝑀𝑎 𝑎 𝑒𝑛 𝑎 𝑎
Contoh soal
1. Suatu sampel seberat 0,6025 g dari suatu garam klorida dilarutkan dalam air, dan
klorida didendapkan dengan menambahkan perak nitrat berlebih. Endapan
perak klorida disaring, dicuci, dan dikeringkan, dan diketahui beratnya 0,7134 g
a) Berapa % kadar Cl dalam sampel dengan rumus dan stoikiometri
b) Hitung kadar klorida sebagai % NaCl (Ar Na = 23 Ag = 108 Cl = 35,5
a) Menggunakan rumus :
g endapan
%𝐶𝑙 = 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖 100%
g sampel
0,7134 g 𝑟 𝐶𝑙
%𝐶𝑙 = 100%
0,6025 g Mr AgCl
0,7134 g 35,5 𝑔/𝑚𝑜𝑙
%𝐶𝑙 = 100%
0,6025 g 143,5 g/mol
%𝐶𝑙 = 29,29 %
Menggunakan stoikiometri :
- -
Cl (aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NO3 (aq)
4,97 x 10-3 mol 4,97 x 10-3 mol
gr
𝑀𝑜𝑙 𝑔𝐶𝑙 =
Mr
0,7134 g
𝑀𝑜𝑙 𝑔𝐶𝑙 =
143,5 g/mol
Mol AgCl = 4,97 x 10-3 mol
Mol Cl- = 1/1 x 4,97 x 10-3
= 4,97 x 10-3
gr Cl- = mol Cl- x Ar Cl-
= 4,97 x 10-3 mol x 35,5 g/mol
= 0,1765 g
0,1765 g
%Cl- = 100 %
0,6025 g
%Cl- = 29,29 %
g endapan
b) %𝐶𝑙 = 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖 100%
g sampel
0,7134 g 𝑟 𝐶𝑙
%𝐶𝑙 = 100%
0,6025 g Mr NaCl
0,7134 g 35,5 𝑔/𝑚𝑜𝑙
%𝐶𝑙 = 100%
0,6025 g 58,5 g/mol
%𝐶𝑙 = 71,85 %
2. Suatu sampel kuningan mengandung 9,20 % timah ; 5,40 % timbal ; 4,30 % seng ;
dan 81 % tembaga. Unsur unsur tersebut ditentukan secara gravimetri dengan
menimbang endapan sebagai berikut:
SnO2 ; PbSO4 ; CuSCN ; Zn2P2O7. Jika contoh seberat 0,6 g dianalisis. Berapa
berat masing masing endapan
(Ar = Sn = 119 Pb = 207 Zn = 65 P = 31 Cu = 63,5)
bobot endapan
% Sn =
bobot sampel Ar Sn
SnO2
100%
x g 119 g/mol
9,20 % = 100%
0,6 g 151 g/mol
g
9,20 % x 151 0,6 𝑔
Bobot endapan = g
mol
119mol 100 %
bobot endapan Ar Pb
% Pb = PbSO4
100%
bobot sampel
x g 207 g/mol
5,40 % = 100%
0,6 g 303 g/mol
g
5,40 % x 303 0,6 𝑔
mol
Bobot endapan = 207
g
100 %
mol
bobot endapan Ar Cu
% Cu = CuSCN
100%
bobot sampel
x g 63,5 g/mol
81,10 % = 100%
0,6 g 121,5 g/mol
g
81,10 % x 121,5 0,6 𝑔
mol
Bobot endapan = 63,5
g
100 %
mol