Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALISA

SEMESTER : I (SATU)
TAHUN AJARAN : 2022/2023
KELOMPOK : A-14 (A-EMPAT BELAS)
HARI/TGL. PERCOBAAN : RABU/07 DESEMBER 2022
JUDUL PERCOBAAN : PENENTUAN KADAR Fe DENGAN
CARA PERMANGANOMETRI

NAMA NIM
DEVI ARTA ULI PANJAITAN 220405093

LABORATORIUM KIMIA ANALISA


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KODE: F/Dik-3/SPMI-PSTK-
FAKULTAS TEKNIK USU
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA TANGGAL: 8 Agustus 2019

REVISI: 01
LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN: 1/1

LABORATORIUM KIMIA ANALISA

MODUL PRAKTIKUM : PENENTUAN KADAR Fe DENGAN


CARA PERMANGANOMETRI
KELOMPOK : A-14 (A-EMPAT BELAS)
NAMA/NIM : DEVI ARTA ULI PANJAITAN/220405093
HARI/TGL.PRAKTIKUM : RABU/07 DESEMBER 2022

Medan, 2022
Dosen Pembimbing

(Mersi Suriani Sinaga S.T., M.T.)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara.


Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya
tanpa persetujuan pemilik dokumen ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KODE: F/Dik-3/SPMI-PSTK-
FAKULTAS TEKNIK USU
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA TANGGAL: 8 Agustus 2019

REVISI: 01
LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN: 1/1

LABORATORIUM KIMIA ANALISA

MODUL PRAKTIKUM : PENENTUAN KADAR Fe DENGAN


CARA PERMANGANOMETRI
KELOMPOK : A-14 (A-EMPAT BELAS)
NAMA/NIM : DEVI ARTA ULI PANJAITAN/220405093
HARI/TGL.PRAKTIKUM : RABU/07 DESEMBER 2022

Medan, 2022
Asisten

(M.Aldi Pranata Ginting)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara.


Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya
tanpa persetujuan pemilik dokumen ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KODE: F/Dik-3/SPMI-PSTK-
FAKULTAS TEKNIK USU
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA TANGGAL: 8 Agustus 2019

REVISI: 01
LEMBAR PENUGASAN
HALAMAN: 1/1

LABORATORIUM KIMIA ANALISA

MODUL PRAKTIKUM : PENENTUAN KADAR Fe DENGAN


CARA PERMANGANOMETRI
KELOMPOK : A-13 (A-TIGA BELAS)
NAMA/NIM : 1. YOLANI BATUBARA/220405006
2. KEZIA VALERINA BRETA S/220405055
HARI/TGL.PRAKTIKUM : RABU/07 DESEMBER 2022

KMnO4 1,4 N ;100 mL

H2C2O40,6 N ; 100 mL
H2SO4 9N ; 100 mL
FeSO4.7H2O 0,83 N ; 100 mL

Medan, 06 Desember 2022


Asisten

(M.Aldi Pranata Ginting)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara.


Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya
tanpa persetujuan pemilik dokumen ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KODE: F/Dik-3/SPMI-PSTK-
FAKULTAS TEKNIK USU
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA TANGGAL: 8 Agustus 2019

REVISI: 01
LEMBAR DATA
HALAMAN: ½

LABORATORIUM KIMIA ANALISA

MODUL PRAKTIKUM : PENENTUAN KADAR Fe DENGAN


CARA PERMANGANOMETRI
KELOMPOK : A-13 (A-TIGA BELAS)
NAMA/NIM : 1. YOLANI BATUBARA/220405006
2. KEZIA VALERINA BRETA S/220405055
HARI/TGL.PRAKTIKUM : RABU/07 DESEMBER 2022

I. Hasil
1.1. Hasil Pembuatan KMnO4
Massa BeratMolekul Volume larutan Normalitas
KMnO4 KMnO4 KMnO4 KMnO4
(g) (g/mol) (mL) (N)

4,424 158 100 1,4

1.2. Hasil Standarisasi KMnO4

Volume Volume Volume Normalitas


Run H2C2O4 H2SO4 KMnO4 % Ralat
(mL) (mL) (mL) Nt Np

1 10 10 3,7 1,4 1,62


15,7%
2 10 10 3,9 1,4 1,54

3 10 10 3,5 1,4 1,71

Rata-Rata 10 10 3,7 1,4 1,62 15,7%

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara.


Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya
tanpa persetujuan pemilik dokumen ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KODE: F/Dik-3/SPMI-PSTK-
FAKULTAS TEKNIK USU
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA TANGGAL: 8 Agustus 2019

REVISI: 01
LEMBAR DATA
HALAMAN: 2/2

1.3. Hasil Percobaan Kadar Fe

Volume Volume Volume Volume Normalitas


Run Sampel H2SO4 H3PO4 KMnO4 %Ralat
Nt Np
(mL) (mL) (mL) (mL)
1 10 10 2 2,1 0,83 0,34

2 10 10 2 2,1 0,83 0,34 59%

3 10 10 2 2,1 0,83 0,34

Rata-Rata 10 10 2 2,1 0,83 0,34 59%

Medan, 07 Desember 2022


Asisten

(M.Aldi Pranata Ginting)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara.


Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya
tanpa persetujuan pemilik dokumen ini.
Laporan Keterampilan
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM : KIMIA ANALISA
PRAKTIKUM MATA KULIAH : KIMIA ANALISA
MODUL : PENENTUAN KADAR Fe DENGAN CARA
PERMANGANOMETRI
NAMA PRAKTIKAN/NIM : YOLANI BATUBARA/220405006
KELOMPOK : A-13 (A-TIGA BELAS)
TANGGAL / SESI PRAKTIKUM : 07 DESEMBER 2022 / SESI II (DUA)
ASISTEN : M.ALDI PRANATA GINTING
DOSEN PEMBIMBING MODUL : MERSI SURIANI SINAGA S.T., M.T.

Hasil dan Pembahasan :


I. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan kadar Fe berdasarkan pengukuran volume
melalui reaksi reduksi oksidasi menggunakan larutan kalium permanganat (KMnO 4) sebagai
oksidator.
II. Landasan Teori
2.1. Pengertian Permanganometri
Metode permanganometri didasarkan pada reaksi oksidasi ion permanganat. Reaksi
oksidasi ini dapat berlangsung dalam suasana asam, netral dan alkalis. Adapun reaksi yang
terjadi sebagai berikut:
KMnO₄ (aq) + 8H⁺ (aq) + 5e⁻ -->Mn²⁺ (aq) + 4H₂O (Fatinnatin dan Fransiska.,2020).

Titrasi permanganometri dipilih karena memiliki beberapa kelebihan, diantaranya yaitu


lebih mudah digunakan dan efektif, karena reaksi ini tidak memerlukan indikator, Hal ini
dikarenakan larutan KMnO₄ sudah berfungsi sebagai indikator, yaitu ion MnO₄⁻ berwarna ungu
setelah direduksi menjadi ion Mn tidak berwarna dan disebut juga sebagai autoindikator
(Fatinnatin dan Fransiska.,2020).

2.2. Reaksi pada Permanganometri


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Reaksi reduksi mno4- pada setiap kondisinya adalah sebagai berikut:


pH asam : MnO₄⁻ + 8H⁺ + e⁻ --> Mn²⁺+ 4H2O (Alauhdin.,2020).
pH netral: MnO₄⁻ + 4H⁺ + 3 e⁻ --> MnO22- + 2H2O
pH basa : MnO₄⁻ + e⁻ --> MnO₄
Analisis kadar kalsium oksalat pada penelitian ini menggunakan metode titrasi
permanganometri titik larutan baku sekunder yang digunakan pada penelitian ini yaitu kalium
permanganat KMnO₄ titik larutan kalium permanganat sangat sulit untuk didapatkan dalam
kemurnian tinggi sehingga perlu diperhatikan beberapa hal dalam proses pembuatan larutannya.
Penentuan nilai permanganat berdasarkan prinsip titrasi permanganometri dalam suasana
asam yaitu zat organik dapat dioksidasi dengan KMnO₄ dalam suasana asam dengan pemanasan
titik sisa KMnO₄ direduksi dengan asam oksalat berlebih. Kelebihan asam oksalat dititrasi
kembali dengan KMnO₄. Akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna menjadi merah muda.
Untuk mengetahui konsentrasi KMnO₄ pada proses pembekuan larutan KMnO₄,
digunakan rumus persamaan sebagai berikut:
(N × V) KMnO₄ = (N × V)  C2H2O4 (Apriyanti.,2018).

2.3. Standarisasi Kalium Permanganat


Larutan standar KMnO₄ ini termasuk autoindikator sehingga tidak memerlukan zat
indikator.
(Alaudin.,2020).
w (mg)x2x25/100
KMnO₄= v(ml)

2.4. Teori H2C2O4 dan larutan yang mengandung Fe


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

III.Bahan dan Peralatan Percobaan


3.1.Bahan Percobaan
1. KMnO4 (kalium permanganat)
2. H2O (aquadest)
3. H2C2O4 (asam oksalat)
4. H2SO4 (asam sulfat)
5. H3PO4 (asam fosfat)
6. FeSO4 (besi(II) sulfat)

3.2. Peralatan Percobaan


1. Erlenmeyer
2.Beaker Glass
3. Pipet tetes
4. Spatula
5. Neraca analitik
6. Batang pengaduk
7. Kompor Listrik
8. Termometer
9. Buret
10. Statif dan klem
11. Gelas ukur
12. Corong
13. Kasa
14.Aluminium foil
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

IV. Prosedur Percobaan


4.1. Penyiapan larutan KMnO4
1. Sebanyak 4,424 gram KMnO4 ditimbang dan dimasukkan ke dalam beaker glass.
2. Ditambahkan ke beaker glass 100 ml aquadest.
3. Larutan diaduk rata dan dipanaskan hingga mendidih.
4. Setelah mendidih, larutan tersebut didinginkan.

4.2. Standarisasi larutan KMnO4


1. Sebanyak 3,78 gr H2C2O4.6H2O dilarutkan dengan 100 ml air.
2. Pipet 10 ml larutan H2C2O4 0,6 N ke dalam Erlenmeyer dan dicampurkan dengan 18,3
ml H2SO49 N.
3. Larutan diaduk rata dan dipanaskan sampai suhu 70o-80o C.
4. Larutan dititrasi dengan KMnO4 sampai didapat warna merah rosa.
5. Setelah warna tersebut terbentuk, volume KMnO4 yang terpakai dicatat.
6. Ulangi percobaan diatas sebanyak tiga kali.
7. Hitung konsentrasi KMnO4.

4.3. Penentuan kadar Fe


1. Larutan FeSO4 yang mengandung Fe dipipet sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer.
2. Tambahkan 10 ml H2SO46 N dan 2 ml H3PO4 85%.
3. Lakukan titrasi perlahan-lahan dengan larutan KMnO4 hingga didapatkan larutan dengan
warna merah rosa.
4. Catat volume KMnO4 yang dipakai.
5. Ulangi percobaan sebanyak tiga kali.
6. Hitung kadar Fe dalam sampel.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

V. Pembahasan
Langkah pertama adalah membuat larutan KMnO4 dengan melarutkan 4,424 gram kristal
KMnO4 dengan aquadest kedalam beaker glass hingga volume larutan mencapai 100mL
kemudian larutan tersebut dipanaskan. Pemanasan ini bertujuan untuk mempercepat reaksi.
Setelah itu, standarisasi KMnO4 dengan mencampurkan 10 mL H2C2O4 0,6 N dan 10 mL
H2SO46N. Adapun fungsi penambahan asam sulfat kedalam larutan adalah untuk memberikan
suasana asam, hal ini dilakukan karena titik akhir titrasi lebih mudah diamati bila reaksi
dilakukan dalam suasana asam dan juga agar reaksipada H2SO4 tidak menghasilkan produk dan
tidak bereaksi dengan titran.
Pada saat suasana asam zat H2SO4 akan mengalami reduksi menghasilkan ion Mn2+ yang
tidak berwarna sedangkan apabila reaksi dilakukan pada pH netral atau basa maka akan
terbentuk padatan MnO2 yang berwarna coklat yang dapat mengganggu dalam penentuan titik
akhir titrasi hingga dapat mengganggu dalam perhitungan kadar. Larutan dipanaskan dengan
intervalwaktu 70oC-80oC hal ini dilakukan agar mempercepat proses dari larutan tersebut. Jika
suhu dibawah 60oC maka reaksi akan berjalan dengan lambat dan mengubah MnO 4- menjadi
MnO2- yang berakhir menjadi endapan coklat sedangkan jika suhu diatas 80 oC akan merusak
asam oksalat dan terurai menjadi CO2 dan H2O sehingga hasil akhir lebih kecil. Kami melakukan
3 kali tes pada percobaan permanganometri ini. Normalitas yang didapat dari standarisasi larutan
KMnO4 adalah 1,62 N dan normalitas yang didapatkan secara teori adalah 1,4 N sehingga
ralatyang didapat sebesar 59%. Dan pada hasil percobaan kadar Fe mendapatkan Normalitas
teori sebesar 0,83 N dan Normalitas praktik sebesar 0,34 N. Sehingga persen ralat yang
didapatkan sebesar 59%.

(a) (b)
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 5.1 : (a) Proses titrasi,


(b) Hasil akhir titrasi

VI. Kesimpulandan Saran


6.1.Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatpadapraktikumpermanganometriiniadalah:
1. Titrasi permanganometri merupakan titrasi yang menggunakan prinsip reaksi redoks
yang dilakukan berdasarkan reaksi Kalium Permanganat KMnO4.
2. Pada pembuatan larutan KMnO4 1,4 N yaitu dengan melarutkan 4,424 gram dalam
100 mL aquadest, didapatkan konsentrasi KMnO4 sebesar 1,62 N.
3. Titrasi permanganometri dapat digunakan untuk menentukan kadar Fe dalam FeSO4.
4. Pada percobaan standarisasi larutan KMnO4 diperoleh sebesar 1,62 N dengan ralat
sebesar 15,7%.
5. Pada penentuan kadar Fe diperoleh konsentrasi sebesar 0,34 N dengan ralat sebesar 59%.

6.2. Saran
Saran yang harus dilaksanakan kedepannya adalah:
1. Sebaiknya praktikkan selanjutnya menghafal dan memahami modul sebelum
melaksanakan praktikum.
2. Sebaiknya praktikkan memeriksa atau mengecek alat dan bahan sebelum
menggunakannya.
3. Sebaiknya praktikkan melakukkan praktikum dengan serius dan sesuai dengan prosedur
4. Sebaikknya saat melihat pengukuran suhu dan pengukuran volume pada saat praktikum
lebih teliti
5. Sebaikknya pada saat melakukan titrasi harus lebih baik lagi.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DaftarPustaka

Alaikum, M. 2020. Buku Ajar Kimia Analitik Dasar. Semarang: UNNES Press

Apriyanti, A., dan Apriyani, E. M. 2018. Analisis Kadar Zat Organik pada Air Sumur Warga
Sekitar TPA dengan Metode TitrasiPermanganometri. Alkimia: Jurnal Ilmu Kimia Dan
Terapan 2(2) :10-13.

Fatinnatin, F., dan Priska Fransiska. 2020. Pengkujian Kualitas Air Bersih Dan Air Limbah di
UPT Laboratorium Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik. Jurusan Teknik Kimia.
Universitas Internasional Semen Indonesia Gresik.

Wulandari, D. J.,
Yanti, S., &Arlianti, L. (2021). Pembuatan Asam Oksalat Dari Campuran Sekam Padi Dan
Sabut KelapaDengan Metode Hidrolisis Alkali. JurnalIlmiahFakultas Teknik, 2(1), 1-7.

Wulandari, W. A., &Soedjono, E. S. (2017). Penurunan COD dan Deterjen pada


SaluranKalidami Kota Surabaya denganOksidator H2O2 dan KMnO4. Jurnal Teknik
ITS, 6(2), F441-F444.

Anda mungkin juga menyukai