Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN SINGKAT

PRAKTIKUM PROSES PEMISAHAN I

NAMA PERCOBAAN : KOLOM ABSORPSI GAS


HARI/TANGGAL PERCOBAAN : SABTU/6 NOVEMBER 2021
KELOMPOK : A-4 (A-EMPAT)
NAMA PRAKTIKAN/NIM : AHMAD IHSAN/190405129

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kode : F/Dik-3/SPMI-PSTK-
FAKULTAS TEKNIK USU

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Tanggal : 8 Agustus 2019


Revisi : 01
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN Halaman : 1/1

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


MODUL PRAKTIKUM : KOLOM ABSORPSI GAS
KELOMPOK : A-4 (A-EMPAT)
NAMA/NIM : AHMAD IHSAN/190405129
HARI/TGL. PRAKTIKUM : SABTU/6 NOVEMBER 2021

Medan, 2021
Dosen Pembimbing

(Dr. Ir. Iriany, M.Si)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara


Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan
pemilik dokumen ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kode : F/Dik-3/SPMI-PSTK-
FAKULTAS TEKNIK USU

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Tanggal : 8 Agustus 2019


Revisi : 01
LEMBAR PENGESAHAN ASISTEN Halaman : 1/1

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


MODUL PRAKTIKUM : KOLOM ABSORPSI GAS
KELOMPOK : A-4 (A-EMPAT)
NAMA/NIM : AHMAD IHSAN/190405129
HARI/TGL. PRAKTIKUM : SABTU/6 NOVEMBER 2021

Medan, 2021
Asisten

(Wisnu Junior Butarbutar)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara


Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan
pemilik dokumen ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kode : F/Dik-3/SPMI-PSTK-
FAKULTAS TEKNIK USU

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Tanggal : 8 Agustus 2019


Revisi : 01
LEMBAR PENUGASAN Halaman : 1/1

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


MODUL PRAKTIKUM : KOLOM ABSORPSI GAS
KELOMPOK : A-4 (A-EMPAT)
NAMA/NIM : 1. AHMAD IHSAN/190405129
2. KHARISMA ELI DAVID HAREFA/190405135
HARI/TGL. PRAKTIKUM : SABTU/6 NOVEMBER 2021

Laju alir air (𝐹1 ) : 4 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 dan 5 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡


Laju alir udara (𝐹2 ) : 90 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 dan 100 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Laju alir 𝐶𝑂2 (𝐹3 ) : 3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Waktu tunak : 3 menit
Waktu analisa gas : (4,8,12) menit
Waktu analisa cairan : (7,14,21) menit
Volume analisa gas : 30 mL
Volume analisa cairan : 100 mL
Konsentrasi KOH gloves :1M
Konsentrasi KOH pentiter : 0,3 M

Medan, 6 November 2021


Asisten

(Wisnu Junior Butarbutar)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara


Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan
pemilik dokumen ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kode : F/Dik-3/SPMI-PSTK-
FAKULTAS TEKNIK USU

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Tanggal : 8 Agustus 2019


Revisi : 01
LEMBAR DATA Halaman : 1/2

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


MODUL PRAKTIKUM : KOLOM ABSORPSI GAS
KELOMPOK : A-4 (A-EMPAT)
NAMA/NIM : 1. AHMAD IHSAN/190405129
2. KHARISMA ELI DAVID HAREFA/190405135
HARI/TGL. PRAKTIKUM : SABTU/6 NOVEMBER 2021

A.1 Hasil Analisis Gas


Tabel A.1 Data Hasil Analisis Gas
𝐹1 𝐹2 𝐹3 𝑉1 𝑉2 𝑖𝑛 𝑉2 𝑖𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑉2 𝑜𝑢𝑡 𝑉2 𝑜𝑢𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
(L/menit) (L/menit) (L/menit) (mL) (mL) (mL) (mL) (mL)
1,10 0,9
90 1,20 1,167 0,9 0,933
1,20 1
4 3 30
1,30 0,80
100 1,30 1,233 0,90 0,900
1,10 1
1,10 1
90 1,20 1,200 1 1,033
1,30 1,10
5 3 30
1,40 0,90
100 1,50 1,267 1 1
1,90 1,10

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara


Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan
pemilik dokumen ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kode : F/Dik-3/SPMI-PSTK-
FAKULTAS TEKNIK USU

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Tanggal : 8 Agustus 2019


Revisi : 01
LEMBAR DATA Halaman : 2/2

A.2 Hasil Analisis Cairan


Tabel A.2 Data Hasil Analisis Cairan
𝐹1 𝐹2 𝐹3 Waktu 𝑉1 Volume NaOH
(L/menit) (L/menit) (L/menit) (menit) (mL) 𝑉2 𝑖𝑛 (𝑚𝑙) 𝑉2 𝑜𝑢𝑡 (𝑚𝑙)
7
0,400 0,225
90 14
0,600 0,300
21
4 3 100 0,600 0,200
7
0,600 0,300
100 14
0,800 0,300
21
0,900 0,400
7
0,400 0,200
90 14
0,500 0,300
21
5 3 100 0,600 0,400
7
0,600 0,300
100 14
0,800 0,200
21
1,100 0,600

Medan, 6 November 2021


Asisten

(Wisnu Junior Butarbutar)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara


Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan
pemilik dokumen ini.
Laporan Keterampilan
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM : OPERASI TEKNIK KIMIA

PRAKTIKUM MATA KULIAH : PROSES PEMISAHAN I

MODUL : KOLOM ABSORPSI GAS

NAMA PRAKTIKAN / NIM : AHMAD IHSAN / 190405129

KELOMPOK : A-4 (A-EMPAT)

TANGGAL / SESI PRAKTIKUM : SABTU, 6 NOVEMBER 2021 / PAGI (07.30)

ASISTEN : WISNU JUNIOR BUTARBUTAR

DOSEN PEMBIMBING MODUL : Dr. Ir. IRIANY, M.Si

Hasil dan Pembahasan :


1. Hasil Analisis Gas
Berdasarkan percobaan analisis gas yang dilakukan, diperoleh data yang dimuat dalam
Tabel 1.1 Data Hasil Analisis Gas sebagai berikut:

Tabel 1.1 Data Hasil Analisis Gas


V2 (mL)
F1 F2 F3 V1 Fa %
Yit V2i V2o Yi Yo
(L/detik) (L/detik) (L/detik) (mL) V2i V2o (L/detik) Ralat
rata-rata rata-rata
1,1 0,9
1,5 0,032 1,2 1,167 0,9 0,933 0,039 0,031 0,1750 1105,56
1,2 1,0
0,067
1,3 0,8
1,67 0,029 1,3 1,233 0,9 0,900 0,041 0,030 0,2725 1311,48
1,1 1,0
0,50 3
1,1 1,0
1,5 0,032 1,2 1,200 1,0 1,033 0,040 0,034 0,1314 1140,00
1,3 1,1
0,083
1,4 0,9
1,67 0,029 1,5 1,267 1,0 1,000 0,042 0,033 0,2289 1349,63
0,9 1,1
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Keterangan:
F1 = Laju alir air (L/detik)
F2 = Laju alir udara (L/detik)
F3 = Laju alir CO2 (L/detik)
Yit = Fraksi mol CO2
V1 = Volume sampel CO2 (mL)
V2i = Volume CO2 dalam alur gas inlet (mL)
V2o = Volume CO2 dalam alur gas outlet (mL)
Yi = Fraksi volume CO2 dalam alur gas inlet
Yo = Fraksi volume CO2 dalam alur gas outlet
Fa = Jumlah CO2 yang diserap antara puncak dan dasar (L/detik)

Dari tabel 1.1 dapat dilihat hasil perhitungan fraksi mol CO 2, fraksi volume CO2 dalam
alur gas inlet dan outlet, serta persen ralatnya. Dari percobaan ini digunakan laju alir CO2 (F1)
sebesar 0,067 L/detik dan 0,083 L/detik, laju alir udara (F2) sebesar 1,5 L/detik dan 1,7 L/detik,
serta laju alir air (F3) sebesar 0,50 L/detik.
Dari hasil perhitungan analisa gas, diperoleh persen ralat untuk laju alir CO 2 (F3) yang
sama yaitu 0,50 L/detik, pada laju alir air (F1) 0,067 L/detik dengan laju alir udara (F2) sebesar
1,5 L/detik dan 1,7 L/detik berturut-turut sebesar 1105,56% dan 1311,48%. Sedangkan pada
laju alir air (F1) sebesar 0,083 L/detik dengan laju alir udara (F2) sebesar 1,5 L/detik dan 1,7 L
berturut-turut sebesar 1140,00% dan 1349,63%. Adanya persen ralat ini terjadi karena analisis
gas dengan penarikan piston yang tidak sesuai, sehingga terjadi perbedaan volume CO 2 yang
sangat besar.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.1. Pengaruh Laju Absorpsi Gas CO2 (FA) terhadap Laju Alir Udara (F2)
Berdasarkan percobaan yang dilakukan diperoleh hubungan Pengaruh Laju Absorpsi Gas
CO2 (FA) terhadap Laju Alir Udara (FA) yang dinyatakan dalam grafik pada Gambar 1.1
dibawah ini :
Laju Absorpsi (L/detik)

0,030

0,025

0,020

0,015 F air = 0,067 L/detik


0,010 F air = 0,083 L/detik

0,005
0 1,40 1,50 1,60 1,70 1,80
Laju Alir Udara(L/detik)

Gambar 1.1. Grafik Pengaruh Laju Absorpsi Gas CO2 (FA) terhadap Laju Alir Udara (F2)

Pada gambar 1.1 menunjukkan hubungan laju alir udara (F2) terhadap laju absorpsi gas
CO2 (FA). Untuk laju alir air (F1) 0,067 L/detik dengan laju alir udara (F2) 1,5 L/detik dan 1,7
L/detik didapat laju absorpsi gas CO2 (Fa) sebesar 0,0124 L/detik dan 0,0197 L/detik. Dapat
dilihat bahwa terjadi peningkatan laju absorpsi gas CO2 (Fa) seiring bertambahnya laju alir
udara (F2). Untuk laju alir air (F1) 0,083 L/detik dengan laju alir udara (F2) 1,5 L/detik dan 1,7
L/detik didapat laju absorpsi gas CO2 (Fa) sebesar 0,0089 L/detik dan 0,0158 L/detik. Dapat
dilihat bahwa terjadi peningkatan laju absorpsi gas CO2 (Fa) seiring bertambahnya laju alir
udara (F2).
Menurut teori, semakin kecil laju alir maka persen penyerapan akan semakin tinggi
karena semakin kecil laju alir akan memperlama waktu kontak antara CO2 dan H2O sehingga
CO2 dapat terdifusi dengan baik ke dalam H2O (Sylvia, dkk., 2018).
Dari teori yang ada, dapat disimpulkan bahwa laju alir udara berbanding terbalik terhadap
laju absorpsi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil percobaan yang diperoleh belum sesuai dengan
teori. Penyimpangan yang terjadi pada percobaan ini disebabkan oleh :
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1. Laju alir udara, air dan CO2 tidak konstan selama percobaan.
2. Terdapat udara yang tertinggal pada pipa sehingga menghambat kenaikan cairan.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.2. Pengaruh Fraksi Gas CO2 yang Masuk (Yi) terhadap Laju Alir Udara (F2)
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diperoleh hubungan Pengaruh Fraksi Gas CO2
yang Masuk (Yi) terhadap Laju Alir Udara (F2) dinyatakan dalam grafik pada gambar
1.2. dibawah ini :
Fraksi Gas CO2 yang Masuk (Yi)

0,043

0,042

0,041

0,040
F air = 0,067 L/detik
0,039 F air = 0,083 L/detik

0,038
1,40 1,50 1,60 1,70 1,80

Laju Alir Udara (L/detik)

Gambar 1.2 Grafik Pengaruh Fraksi Gas CO2 yang Masuk (Yi) terhadap Laju Alir
Udara (F2)
Dari gambar 1.2 menunjukkan grafik laju alir air 0,067 L/detik dengan laju alir udara 1,5
L/detik dan 1,7 L/detik terjadi kenaikan laju absorpsi gas CO2 dari 0,039 L/detik menjadi 0,041
L/detik dan pada laju alir air 0,083 L/detik dengan laju alir udara 1,5 L/detik dan 1,7 L/detik
terjadi peningkatan laju absorpsi gas CO2 dari 0,040 L/detik menjadi 0,042 L/detik.
Menurut teori, semakin kecil laju alir maka persen penyerapan akan semakin tinggi
karena semakin kecil laju alir akan memperlama waktu kontak antara CO2 dan H2O sehingga
CO2 dapat terdifusi dengan baik ke dalam H2O (Sylvia, dkk., 2018).
Berdasarkan teori tersebut, hasil percobaan belum sesuai teori, karena menunjukkan
hubungan yang berbanding lurus, di mana semakin meningkat laju alir udara (F2) maka fraksi
gas CO2 masuk (Yi) juga semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
yakni :
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1. Laju alir udara, air, dan gas CO2 yang tidak konstan selama percobaan

2. Ketinggian cairan dalam packing tidak konstan sehingga kontak cairan dan gas tidak
sempurna.

3. Masih terdapat udara yang tertinggal pada pipa sehingga mengganggu kenaikan cairan

4. Adanya ion Ca2+ dan Mg2+ pada absorben yang menganggu proses absorpsi
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.3. Pengaruh Laju Absorpsi Gas CO2 (FA) terhadap Fraksi Gas CO2 yang Masuk (Yi)
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diperoleh hubungan Pengaruh Laju Absorpsi
Gas CO2 (FA) terhadap Fraksi Gas CO2 yang Masuk (Yi) dinyatakan dalam grafik pada
gambar 1.3. dibawah ini :

Gambar 1.3. Pengaruh Laju Absorpsi Gas CO2 (FA) terhadap Fraksi Gas CO2 yang
Laju Absorpsi (L/detik)

0,025
0,020
0,015
F air = 0,067 L/detik
0,010 F air = 0,083 L/detik
0,005
00,03 0,04 0,05 0,06
Fraksi Gas CO2 Masuk (Yi)

Masuk (Yi)

Pada gambar 1.3 menunjukkan hubungan laju absorpsi gas CO2 (Fa) terhadap fraksi gas
CO2 masuk (Yi). Untuk laju alir air (F1) 0,067 L/detik dan 0,083 L/detik didapat bahwa terjadi
kenaikan fraksi gas CO2 masuk (Yi) seiring bertambahnya laju absorpsi gas CO2 (Fa).
Berdasarkan teori, hubungan fraksi mol CO2 yang masuk dengan laju absorpsi gas CO2
dapat ditunjukkan dalam persamaan dibawah ini :
Qair Dair y yCO2 out
RA = ( ) ( CO2 in − )............................................Pers 1 (Majeed, 2017)
Mair 1−yCO2 in 1−yCO2 out

Dimana :
RA = Laju absorpsi CO2 (kmol/h)
Qair = Laju volumetric udara (m3/h)
Dair = Densitas udara dalam keadaan standar (kg/m 3)
Mair = Berat molekul udara (kg/kmol)
YCO2 in = Fraksi mol CO2 inlet
YCO2 out = Fraksi mol CO2 outlet
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari persamaan di atas, laju alir gas CO2 berbanding lurus dengan besarnya fraksi mol
CO2 masuk. Semakin tinggi fraksi mol CO2 yang masuk maka laju absorpsi akan semakin besar
dan begitu sebaliknya.
Kecepatan alir cairan dan udara memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja proses
absorpsi CO2 dan penyerap dalam fase cair, dan sebagai hasilnya meningkatkan penghilangan
CO2 dan mengurangi konsentrasi CO2 dalam fase gas (Saidi, 2016).
Berdasarkan teori tersebut, untuk hasil percobaan pada laju alir air (F1) 0,067 L/detik dan
0,083 L/detik sudah sesuai dengan teori.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.4. Pengaruh Laju Absorpsi Gas CO2 (FA) Terhadap Fraksi Gas CO2 Keluar (Yo)
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diperoleh hubungan Pengaruh Laju Absorpsi
Gas CO2 (FA) Terhadap Fraksi Gas CO2 Keluar (Yo) dinyatakan dalam grafik pada
gambar 1.4 dibawah ini :

0,4

0,35
Fraksi Gas Keluar (Yo)

0,3

0,25
F air = 0,067 L/detik
0,2 F air = 0,083 L/detik

0,15

0,1
00 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3
Laju Absorpsi (L/detik)

Gambar 1.4. Grafik Pengaruh Laju Absorpsi Gas CO2 (FA) Terhadap Fraksi Gas CO2
Keluar (Yo)

Pada gambar 1.4 menunjukkan hubungan laju absorpsi gas CO2 (Fa) terhadap fraksi gas
CO2 keluar (Yo). Untuk laju alir air (F1) 0,067 L/detik dan 0,083 L/detik didapat bahwa terjadi
penurunan fraksi gas CO2 keluar (Yo) seiring bertambahnya laju absorpsi gas CO2 (Fa).
Berdasarkan teori, hubungan laju absorpsi dengan fraksi mol CO 2 yang masuk dapat
ditunjukkan pada Persamaan dibawah ini :
𝑞𝐺 (𝑦𝑖𝑛 −𝑦𝑜𝑢𝑡 )
𝜙= ……………… Pers 2 (Kittiampon dkk., 2017)
𝑉𝑟

Dimana :
Φ = Laju absorpsi keseluruhan (kmol h-1 m-3)
qG = Laju alir gas (kmol h-1)
yin = Fraksi gas CO2 masuk
yout = Fraksi gas CO2 keluar
Vr = Volume reaktor (m3)
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dari persamaan di atas, didapat bahwa laju absorpsi gas CO2 (Fa) berbanding lurus
dengan besarnya fraksi mol CO2 keluar (Yo), di mana semakin tinggi laju absorpsi gas CO2
(Fa) maka fraksi mol CO2 keluar (Yo) akan semakin besar dan begitu sebaliknya.
Berdasarkan teori tersebut, untuk hasil percobaan pada laju alir air (F1) 0,067 L/detik
dan 0,083 L/detik belum sesuai teori, dikarenakan mengalami penurunan fraksi mol CO2 keluar
(Yo). Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, yaitu :
1. Larutan NaOH yang ada di dalam glove telah jenuh.
2. Kurangnya ketelitian dalam melihat kenaikan NaOH.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2. Hasil Analisis Cairan


Dari percobaan yang telah dilakukan, juga dilakukan analisa terhadap cairan untuk
mengetahui kandungan gas CO2 di dalam air, baik pada aliran inlet maupun outlet. Untuk
analisa kandungan gas CO2 dalam cairan dilakukan dengan titrasi menggunakan larutan NaOH
dan mereaksikan NaOH dengan total gas CO2 pada aliran inleet maupun outlet, dengan reaksi
yang berlangsung yaitu :
CO2 (g) + H2O(l) → H2CO3(l) (Al-Idrus, dkk., 2017)
H2CO3(l) + 2NaOH (l) → Na2CO3(l) + H2O(l) (Pouhet, 2015)
Tabel 2.1 Tabel Hasil Analisis Cairan
Inlet Cairan Outlet Cairan Laju Laju absorpsi
F1 F2 F3 t
Vbi Cdi Vbo Cdo absorpsi rata-rata
(L/detik) (L/detik) (L/detik) (menit)
(mL) (mmol/mL) (mL) (mmol/mL) (mol/detik) (mol/detik)
7 0,400 0,0012 0,225 0,0007 0,000035
1,5 14 0,600 0,0018 0,300 0,0009 0,000060 0,0000714
21 0,600 0,0018 0,200 0,0006 0,000080
0,067
7 0,600 0,0018 0,300 0,0009 0,000060
1,7 14 0,800 0,0024 0,300 0,0009 0,000100 0,0001071
21 0,900 0,0027 0,400 0,0012 0,000100
0,50
7 0,400 0,0012 0,200 0,0006 0,000050
1,5 14 0,500 0,0015 0,300 0,0009 0,000050 0,0000714
21 0,600 0,0018 0,400 0,0012 0,000050
0,083
7 0,600 0,0018 0,300 0,0009 0,000075
1,7 14 0,800 0,0024 0,200 0,0006 0,000150 0,0001786
21 1,100 0,0033 0,600 0,0018 0,000125

Keterangan:
F1 = Laju alir air (L/detik)
F2 = Laju alir udara (L/detik)
F3 = Laju alir CO2 (L/detik)
t = Waktu (menit)
Vbi = Volume larutan KOH yang dititrasi ke dalam tangki (mL)
Cdi = Konsentrasi CO2 bebas pada cairan inlet (mol/ml)
Vbo = Volume larutan KOH yang dititrasi pada keluaran cairan (mL)
Cdo = Konsentrasi CO2 bebas pada cairan outlet (mol/ml)
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pada tabel 2.1 dapat dilihat hasil perhitungan CO2 bebas pada cairan inlet dan outlet,
laju absorpsi dan laju absorpsi rata-rata terhadap masing-masing waktu percobaan yaitu 7, 14
dan 21 menit. Dalam percobaan ini digunakan laju alir air (F1) sebesar 0,067 L/detik dan
0,083 L/detik. Pada laju alir udara (F2) sebesar 1,5 L/detik dan 1,7 L/detik dan pada laju alir
CO2 (F3) sebesar 0,50 L/detik.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.1. Pengaruh Laju Absorpsi Gas CO2 (FA) terhadap Laju Alir Udara (F2)
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, diperoleh hubungan Pengaruh Laju
Absorpsi Gas CO2 (FA) terhadap Laju Alir Udara (F2) yang dinyatakan dalam grafik pada
gambar 2.1 di bawah ini:

0,00016
Laju Absorpsi (mol/detik)

0,00014
0,00012 7 menit F air = 0,067 L/detik
14 menit F air = 0,067 L/detik
0,0001
21 menit F air = 0,067 L/detik
0,00008
7 menit F air = 0,083 L/detik
0,00006
14 menit F air = 0,,083 L/detik
0,00004
21 menit F air = 0,083 L/detik
0,00002
0 1,4 1,5 1,6 1,7
Laju Alir Udara (L/detik)

Gambar 2.1 Grafik Pengaruh Laju Absorpsi Gas CO2 (FA) terhadap Laju Alir Udara (F2)
Pada gambar 2.1 menunjukkan hubungan pengaruh laju absorpsi gas CO2 (FA) terhadap
laju alir udara (F2) dalam mol/detik. Pada laju alir air (F1) sebesar 0,067 L/detik dengan laju
alir udara (F2) 1,5 L/detik dan 1,7 L/detik. Pada menit ke 7; 14; dan 21 yang memiliki data laju
absorpsi mengalami kenaikan 0,000035 menjadi 0,00006; 0,00006 menjadi 0,0001; dan
0,00008 menjadi 0,0001 mol/detik.
Pada kondisi laju alir air 0,083 L/detik pada kondisi laju alir gas awal dan akhir yang
sama yaitu 1,5 L/detik 1,67 L/detik untuk menit ke 7; 14; dan 21 diperoleh data laju absorpsi
yang mengalami kenaikan 0,00005 menjadi 0,000075; 0,00005 menjadi 0,00015; dan 0,00005
menjadi 0,000235 mol/detik.
Menurut teori, dengan meningkatnya laju alir gas maka menyebabkan turbulensi yang
terjadi di dalam kolom bahan isian menjadi lebih besar sehingga kontak antara gascair akan
menjadi lebih cepat sehingga laju transfer massa dari gas ke cairan menjadi lebih cepat dan
koefisien transfer massa (KGa) menjadi lebih besar (Ningrum, dkk., 2019).
Berdasarkan teori tersebut, hasil percobaan yang diperoleh sudah sesuai dengan teori
karena menunjukkan kenaikan laju absorpsi seiring meningkatnya laju alir udara.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.2. Hubungan Laju Absorpsi Gas CO2 (mol/detik) terhadap Waktu (menit)
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, diperoleh hubungan laju absorpsi gas CO 2
(mol/detik) terhadap waktu (menit) yang dinyatakan dalam grafik pada gambar 2.2 di bawah
ini :

0,000160
Laju Absorpsi (mol/detik)

F air = 0,067 L/detik; F udara


= 1,5 L/detik
0,000120 F air = 0,067 L/detik; F udara
= 1,67 L/detik
0,000080 F air = 0,083 L/detik; F udara
= 1,5 L/detik
F air = 0,083 L/detik; F udara
0,000040
= 1,67 L/detik

0,000000
0 540 1080 1620
Waktu (detik)

Gambar 2.2 Grafik Hubungan Laju Absorpsi Gas CO2 (mol/detik) Terhadap Waktu (menit)
Pada Gambar 2.2 menunjukkan hubungan laju absorpsi gas CO2 terhadap waktu pada
laju alir air 0,067 L/detik dengan laju alir udara 1,5 L/detik, diperoleh laju absorpsi gas CO2
yang mengalami kenaikan dari menit ke-7 sampai menit ke-21. Kemudian, pada laju alir air
0,067 L/detik, pada laju alir udara 1,67 L/detik diperoleh laju absorpsi gas CO2 yang
mengalami kenaikan dari menit ke-7 sampai menit ke-21. Lalu, pada laju alir air 0,083 L/detik,
pada laju alir udara 1,5 L/detik diperoleh laju absorpsi gas CO2 yang konstan pada 0,00005
L/detik. Dan pada laju alir air 0,083 L/detik, pada laju alir udara 1,67 L/detik diperoleh laju
absorpsi gas CO2 yang fluktuaktif, dimana pada rentang menit ke-7 sampai menit ke-14
mengalami kenaikan, dan pada rentang menit ke-14 sampai menit ke-21 diperoleh penurunan
laju absorpsi.
Menurut teori, semakin besar laju alir atau debit aliran masuk maka persen penyerapan
akan semakin rendah. Hal ini disebabkan gas CO2 memiliki sedikit waktu untuk berdifusi ke
dalam H2O (Sylvia, dkk., 2018).
Dari percobaan diperoleh hasil grafik yang mengalami kenaikan laju absorpsi gas CO2
dengan meningkatnya waktu. Maka diperoleh hasil yang sesuai dengan teori. Akan tetapi, ada
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

bagian yang mengalami penurunan pada laju alir air. Adapun beberapa alasan yang
mengakibatkan terjadinya penyimpangan pada analisis cairan ini yaitu:
1. Ketidaktelitian dalam melihat naiknya NaOH dalam peralatan hempl.
2. Laju alir udara, air, dan gas CO2 yang tidak konstan selama percobaan.
3. Larutan NaOH yang terdapat dalam glove telah jenuh.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Kesimpulan dan Saran :


1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh pada percobaan ini adalah:
1.1. Analisa Gas
1. Persen ralat yang diperoleh pada percobaan analisa gas pada laju alir air (F1) 0,067
L/detik dan 0,083 L/detik pada tiap laju alir udara (F2) 1,5 L/detik dan 1,7 /detik
sebesar 1105,56%; 1311,48%; 1140%; dan 1393,63%
2. Pengaruh laju alir udara (F2) terhadap fraksi gas CO2 masuk (Yi) sudah belum teori
di mana hubungannya berbanding lurus.
3. Pengaruh laju alir udara (F2) terhadap laju absorpsi gas CO2 (Fa) pada laju alir air
(F1) 0,067 L/detik dan 0,083 L/detik belum sesuai teori dimana hubungannya
berbading lurus. Hal itu disebabkan oleh :
2.3. Laju alir udara, air dan CO2 tidak konstan selama percobaan.
2.4. Terdapat udara yang tertinggal pada pipa sehingga menghambat kenaikan
cairan.
4. Pengaruh laju absorpsi gas CO2 (Fa) terhadap fraksi gas CO2 masuk (Yi) pada laju
alir air (F1) 0,067 L/detik dan 0,083 L/detik sudah sesuai teori, dikarenakan
mengalami kenaikan fraksi mol CO2 masuk (Yi).
5. Pengaruh laju absorpsi gas CO2 (Fa) terhadap fraksi gas CO2 keluar (Yo) pada laju
alir air (F1) 0,067 L/detik dan 0,083 L/detik belum sesuai teori, dikarenakan
mengalami penurunan fraksi mol CO2 keluar (Yo). Hal itu dikarenakan :
a. Larutan NaOH yang ada di dalam glove telah jenuh.
b. Kurangnya ketelitian dalam melihat kenaikan NaOH.

1.2. Analisa Cairan


1. Pengaruh laju alir udara (F2) terhadap laju absorpsi gas CO2 (Fa) yang diperoleh
belum sesuai dengan teori karena tidak satupun hasil menunjukkan kenaikan laju
absorpsi.
2. Pengaruh waktu (t) terhadap laju absorpsi gas CO2 (Fa) pada laju alir air (F1) 0,067
L/detik pada (F2) 1,5 L/detik 1,67 L/detik belum sesuai teori, dikarenakan tidak
terjadi kenaikan laju absorpsi.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan untuk percobaan ini antara lain:
1. Disarankan untuk memvariasikan laju alir CO2 sebagai perbandingan.
2. Disarankan untuk menggunakan gas lain, seperti NH3 sebagai perbandingan.
3. Disarankan menggunakan jenis packing yang lain sebagai pembanding, seperti pall
ring dan berl saddle.
4. Disarankan untuk memvariasikan volume sampel CO2 yang digunakan sebagai
perbandingan.
5. Disarankan untuk melakukan tiap percobaan dalam ulangan tiga kali agar diperoleh
data yang lebih akurat.

Anda mungkin juga menyukai