Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA II

SEMESTER : IV (EMPAT)
TAHUN AJARAN : 2021/2022
HARI / TGL. PERCOBAAN : SABTU / 05 MARET 2022
MODUL PERCOBAAN : TETAPAN KESETIMBANGAN
KELOMPOK : B-2 (B-DUA)

NAMA NIM
IZHARUL HAQ 200405076

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
MEDAN
2022
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kode : F/Dik-3/SPMI-PSTK-
FAKULTAS TEKNIK USU

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Tanggal : 8 Agustus 2019


Revisi : 01
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN Halaman : 1/1

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


MODUL PRAKTIKUM : TETAPAN KESETIMBANGAN
KELOMPOK : B-2 (B-DUA)
NAMA/NIM : IZHARUL HAQ/200405076
HARI/TGL. PRAKTIKUM : SABTU/05 MARET 2022

Medan, 2022
Dosen Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. Renita Manurung, M.T.)


Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara
Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan
pemilik dokumen ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kode : F/Dik-3/SPMI-PSTK-
FAKULTAS TEKNIK USU

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Tanggal : 8 Agustus 2019


Revisi : 01
LEMBAR PENGESAHAN ASISTEN Halaman : 1/1

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


MODUL PRAKTIKUM : TETAPAN KESETIMBANGAN
KELOMPOK : B-2 (B-DUA)
NAMA/NIM : IZHARUL HAQ/200405076
HARI/TGL. PRAKTIKUM : SABTU/05 MARET 2022

Medan, 2022
Asisten

(Roza Dhya Fauziah)


Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara
Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan
pemilik dokumen ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kode : F/Dik-3/SPMI-PSTK-
FAKULTAS TEKNIK USU

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Tanggal : 8 Agustus 2019


Revisi : 01
LEMBAR PENUGASAN Halaman : 1/1

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


MODUL PRAKTIKUM : TETAPAN KESETIMBANGAN
KELOMPOK : B-2 (B-DUA)
NAMA/NIM : 1. JULYANI WIJAYA/200405019
2. LAILA APRIANI/200405020
3. IZHARUL HAQ/200405076
HARI/TGL. PRAKTIKUM : SABTU/05 MARET 2022

HCl : Etanol : Asam Asetat = 6 : 5 : 5


HCl : Etanol : Asam Asetat = 6 : 4 : 4
HCl : Etanol : Asam Asetat = 6 : 3 : 3
HCl : Etanol : Asam Asetat = 6 : 1 : 1
HCl 2N
NaOH 2M 100 mL

Medan, 04 Maret 2022


Asisten

(Roza Dhya Fauziah)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara


Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan
pemilik dokumen ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kode : F/Dik-3/SPMI-PSTK-
FAKULTAS TEKNIK USU

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Tanggal : 8 Agustus 2019


Revisi : 01
LEMBAR DATA Halaman : 1/1

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


MODUL PRAKTIKUM : TETAPAN KESETIMBANGAN
KELOMPOK : B-2 (B-DUA)
NAMA/NIM : 1. JULYANI WIJAYA/200405019
2. LAILA APRIANI/200405020
3. IZHARUL HAQ/200405076
HARI/TGL. PRAKTIKUM : SABTU/05 MARET 2022

Penentuan Volume Titrasi Blanko


Volume NaOH yang
Larutan Blanko Normalitas HCL (N) Normalitas NaOH
terpakai (ml)
NaOH 2 2 5

Penentuan Volume Titrasi Larutan Sampel


Volume NaOH yang
Run Volume Campuran (ml) Normalitas NaOH
terpakai (ml)
1 16 2 8,55
2 14 2 7,92
3 12 2 7,53
4 8 2 6,76

Penentuan Tetapan Kesetimbangan melalui Energi Bebas Gibbs (ΔG)


Kc praktik ΔG° KcO teori % Ralat
495,729 49566,990
620,112 62028,915
4,7 0,99810
623,563 62374,732
372,905 37261,334

Medan, 05 Maret 2022


Asisten

(Roza Dhya Fauziah)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara


Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan
pemilik dokumen ini.
Laporan Keterampilan
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM : KIMIA FISIKA

PRAKTIKUM MATA KULIAH : TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA II

MODUL : TETAPAN KESETIMBANGAN

NAMA PRAKTIKAN / NIM : IZHARUL HAQ / 200405076

KELOMPOK : B-2 (B-DUA)

TANGGAL / SESI PRAKTIKUM : 05 MARET 2021 / SESI I

ASISTEN : ROZA DHYA FAUZIAH

DOSEN PEMBIMBING MODUL : Prof. Dr. Ir. RENITA MANURUNG, M.T.

Hasil dan Pembahasan :

1.1 Reaksi Esterifikasi

Reaksi esterifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat dan alkohol


membentuk ester dengan mengkonversi asam lemak bebas yang terkandung di dalam
trigliserida menjadi metil ester dan hasil samping dari reaksi ini terbentuk air. Hasil
samping berupa air tersebut dapat diatasi dengan menggunakan metanol berlebih, air yang
terbentuk akan larut dalam metanol dan tidak menghambat proses reaksi. Selain itu, metanol
juga dapat menghambat laju hidrolisis dalam suasana basa karena metanol dalam bentuk ion
metoksida bereaksi dengan trigliserida menghasilkan metil ester (Suleman, dkk., 2019).
Ester dengan asam karboksilat dan turunan asam karboksilat membentuk ester asam karboksilat
dengan reaksi sebagai berikut:
CH3COOH + C2H5OH ⇌ CH3COOC2H5 + H2O

(Fessenden dan Fessenden, 1982)


Reaksi esterifikasi adalah contoh dari reaksi kesetimbangan yang terbatas. Konversi
yang dihasilkan biasanya rendah karena batas yang ditentukan oleh kesetimbangan
termodinamika. Ester dan air sebagai produk samping diperoleh dari reaksi ini. Katalis asam
kuat merupakan katalis yang sering digunakan pada pembuatan ester (Sulaiman dan
Sindhuwati 2019). Produk yang dihasilkan pada proses menggunakan katalis lebih banyak dan
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

lebih bagus kualitasnya (Putra, dkk., 2021).


Pada percobaan ini dilakukan reaksi kimia berupa etanol (C2H5OH) dicampurkan
dengan asam asetat (CH3COOH) dan ditambahkan HCl sebagai katalis reaksi untuk
mempercepat waktu reaksi agar dapat menghasilkan etil asetat (CH3COOC2H5) dengan air
(H2O).
1.2 Hasil Perhitungan Tetapan Kesetimbangan Teori
Kesetimbangan kimia menjelaskan keadaan di mana laju reaksi maju dan laju reaksi
balik sama besar dan di mana konsentrasi reaktan dan produk tetap tidak berubah seirng
berjalannya waktu. Bergantung pada jenis spesi yang bereaksi, konstanta kesetimbangan dapat
dinyatakan dalam molaritas (untuk larutan) atau tekanan parsial (gas). Untuk reaksi kimia yang
umum
aA + bC ⇌ cC + dD
konsentrasi reaktan dan produk pada kesetimbangan (dalam mol per liter) dihubungkan oleh
rumus konstanta kesetimbangan
[𝐶]𝑐 [𝐷]𝑑
kc = [𝐴}𝑎{𝐵]𝑏 (Chang, 2005)

Persamaan berikut mendeskripsikan hubungan antara perubahan energi standar, ∆Go


dan K (konstanta kesetimbangan).
∆𝐺 = ∆𝐺 𝑜 + 𝑅𝑇𝑙𝑛𝐾 (Chen, dkk., 2021)
Pada saat setimbang ∆𝐺=0 maka:
∆𝐺 o = -RT ln K (Chen, dkk., 2021)
−∆𝐺 𝑜
K = exp ( ) (Chen, dkk., 2021)
𝑅𝑇

Keterangan:
R = 8,814 Kj/k.mol
T = absolute temperature (k)
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tetapan kesetimbangan adalah sebagai berikut.
1. Faktor konsentrasi, pengaruh pembentukan seyawa padatan dalam reaksi.
2. Faktor volume, volume system diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser.
3. Faktor tekanan, apabila tekanan dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser.
4. Faktor suhu, ∆H dalam persamaan reaksi (Indriani, dkk., 2017).
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.3 Hasil Perhitungan Tetapan Kesetimbangan Praktik


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data percobaan berupa volume
NaOH yang terpakai dan mol dari HCl dengan titrasi blanko. Data tersebut diolah sehingga
diperoleh nilai tetapan kesetimbangan pada masing-masing campuran dengan komposisi yang
berbeda. Data percobaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Penentuan Tetapan Kesetimbangan
Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi
Kc
CH3COOH (M) C2H5OH (M) CH3COOC2H5 (M) H2O (M)
0,4438 0,3269 5,0250 14,3112 495,7286
0,4171 0,3103 4,5829 17,5156 620,1117
0,4217 0,3282 3,9533 21,8282 623,6533
0,4400 0,3933 1,7475 36,9248 372,9053

Tabel 2. Penentuan Tetapan Kesetimbangan melalui Energi Bebas Gibbs


Kc Praktik ∆𝐺° Kc Teori % Ralat
495,729 49566,990
620,112 62028,915
4,7 0,99810
623,563 62374,732
372,905 37261,334
Adapun faktor yang mempengaruhi persen ralat adalah sebagai berikut
1. Tidak teliti dalam mengamati perubahan warna indokator sehingga terjadi kesalahan dalam
menentukan titik ekivalen dan titik akhir titrasi.
2. Larutan sampel yang kurang tercampur sehingga data percobaan yang diperoleh tidak sesuai
teori sehingga mempengaruhi hasil tetapan kesetimbangan yang diperoleh.
3. Suhu tidak konstan yang mempengaruhi laju reaksi untuk mencapai kesetimbangan.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Kesimpulan dan Saran

I. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dari percobaan ini sebagai berikut:

1. Tetapan kesetimbangan secara teori adalah 0,99810.

2. Tetatapan kesetimbangan untuk campuran sampel pada setiap run secara berurut
sebesar 495,729; 620,112; 623,563; dan 372,905

3. Konsentrasi produk CH3COOC2H5 yang diperoleh pada setiap run secara berturut
adalah 5,0250; 4,5829; 3,9533; dan 1,7475.

4. Ralat yang diperoleh pada percobaan ini untuk keempat run diperoleh sebesar
49566,990%, 62028,915%, 62374,732%, dan 37261,334%

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kesetimbangan kimia adalah


konsentrasi, tekanan, volume, dan suhu.

II. Saran

Adapun saran untuk percobaan ini sebagai berikut:

1. Praktikan disarankan untuk memvariasikan zat peniter seperti KOH sebagai


pembanding zat peniter pada saat menitrasi .

2. Praktikan disarankan untuk memvariasikan kensentrasi katalis untuk mengetahui


pengaruhnya terhadap nilai tetapan kesetimbangan.

3. Praktikan disarankan untuk memvariasikan katalis lain seperti H2SO4 agar diketahui
pengaruhnya terhadap cepat atau lambatnya tercapai kesetimbangan dibanding
menggunakan HCl.

4. Praktikan disarankan untuk memvariasikan suhu untuk melihat pengaruhnya


terhadap tercapainya kesetimbangan.

5. Praktikan disarankan untuk memvariasikan sampel yang digunakan, seperti metanol


sebagai sampel pembanding.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR PUSTAKA

Aliwarga, L., Reynard, dan A. V. Victoria. 2019. Pengendapan Titanium pada Larutan Pasir
Besi dalam Asam Sulfat. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara 15(2): 109-118.

Chang, R. 2005. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2 Edisi 3. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Chen, T., T. Da, dan Y. Ma. 2021. Reasonable Calculation oh The Themodynamic Parameters
from Adsorption Equilibrium Constant. Journal of Molecular Liquids 322: 1-10.

Fessenden, R. J. dan J. S. Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga.
Jakarta.

Indriani, A., I. B. Suryadharma, Yahmin. 2017. Identifikasi Kesulitan Peserta DIdik dalam
Memahami Kesetimbangan Kimia. Jurnal Pembelajaran Kimia 2(1): 9-13.

Putra, M. R. R., Azharudddin, dan A. A. Sani. 2021. Pengaruh Katalis (NaOH) dalam Proses
serta Hasil Pengolahan Oli Bekas menjadi Bahan Bakar Cair (BBC). Machinery Jurnal
Teknologi Pangan 2(1): 8-14

Sulaiman, M. A., dan Sindhuwati. 2019. Studi Kasus Pengaruh Feed Flow Rate dan Suhu
Operasi terhadap Pembentukan Propil Asetat pada Reaktor Equilibrium Chemcad.
Distilat: Jurnal Teknologi Separasi 6(2): 297-303.

Suleman, N., Abas, dan M. Paputungan. 2019. Esterifikasi dan Transesterifikasi Stearin Sawit
untuk Pembuatan Biodiesel. Jurnal Teknik 17(1): 66-77.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN A
LEMBAR PERHITUNGAN
1. Pembuatan Larutan
1.1 Pembuatan NaOH 2 N sebanyak 100 ml
NNaOH = MNaOH x valensi
MNaOH =2M
Vlarutan = 100 ml
m 1000
MNaOH = x
Mr v
m = 8g
Dilarutkan sebanyak 8 gram NaOH dengan Aquadest hingga volume 100 ml.
1.2 Pembuatan Larutan HCl 2 N 50 mL
N = MHCl x valensi
2 = MHCl x 1
MHCl = 2 M
ρ x 10 x %
M =
Mr
1,188 x 10 x 37
M =
36,5

M = 12 M

M1 V1 = M2 V2
12 x V1 = 2 x 50
V1 = 8,33 mL
Dicampurkan sebanyak 8,33 mL HCl 2 N 37% dengan aquadest hingga 50 mL

2. Data Pengamatan
Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:

Suhu air pada saat percobaan 25oC : 298 K


Massa jenis Asam Asetat (CH3COOH) (ρ) : 1,05 g/Ml
Massa Jenis Etanol (C2H5OH) (ρ) : 0,789 g/mL
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Konstanta Gas Ideal : 8,314 J/mol.K


Mr CH3COOH : 60 g/mol
Mr C2H5O : 46,07 g/mol
0 : -3,9344 x 102J/mol
∆G298 CH3COOH
0 C H OH : -1,6785 x 102J/mol
∆G298 2 5
0 CH COOC H : -3,2800 x 102J/mol
∆G298 3 2 5
0 H O : -2,2859 x 102J/mol
∆G298 2

Densitas / Massa jenis air pada 25oC : 0,99708 g/mL

3. Pengolahan Data
3.1 Perhitungan Energi Bebas Gibbs Reaksi
3.1.1 Perhitungan Energi Bebas Gibbs Reaksi
0 0 0
∆G298 = Σ(Koef. ∆Gproduk ) - (Koef. ∆Greaktan )
0 0
= [(1 × ∆G298 CH3 COOC2 H5 ) + (1 × ∆G298 H2 O) + (1 ×
0 0
∆G298 CH3 COOH) + (1 × ∆G298 C2 H5 OH)]
= [(-3,2800 x 102) + (-2,2859 x 102)] - [(-3,9344 x 102) + (-1,6785 x 102)]
= 4,7 J/mol

3.1.2 Perhitungan Nilai Tetapan Kesetimbangan Melalui Hubungan Energi Bebas Gibbs
0
∆G298 -4,7
ln Kc298 = = (8,314)(298)
RT

ln Kc298 = -0,001897
Kc298 = 0,9981

3.2 Hubungan Jumlah mol ekuivalen H+


Dilakukan titrasi HCl 5 mL 2 N dan diperoleh volume NaOH yang terpakai
sebanyak 5 mL
Mol Ekuivalen H+ = mol ekuivalen NaOH x V NaOH
=2x5
= 10 mmol
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3.3 Perhitungan Tetapan Kesetimbangan Praktek


3.3.1 Run 1 (HCl : Etanol : Asam Asetat = 6 : 5 : 5)
Hasil Titrasi Larutan Sampel digunakan NaOH 2 N sebanyak 8,55 mL
Mencari mol mula-mula Etanol.
m
Etanol =
VEtanol
m = ρEtanol x VEtanol
m = 0,784 x 5
m = 3,92 gram
m 3,92
n = = = 0,0856 mol
Mr 46,07

Mol asam asetat sisa = mol H+ total – mol H+ blanko


Mol asam asetat sisa = mol NaOH – mol NaOH blanko
Mol asam asetat sisa = (8,55 x 2 N ) – 10 mmol
= 7,1 mmol
= 0,0071 mol
Karena HCl yang digunakan mengandung pelarut aquadest maka jumlah mol
aquadest harus dihitung.
Menghitung densitas
Massa Piknometer kosong : 50 gram
Massa Piknometer + aquadest : 60 gram

Suhu Aquadest : 25oC


ρaquadest : 0,99708 g/mL
Massa Pikno + HCl : 56,44g
Massa HCl : 6,44 g
ρHCl : 1,188 gr/mL
Menghitung mol aquadest
 x 10 x %
M =
Mr
1,188 x 10 x %
2 =
36,5
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

% = 6,145%
% aquadest = 100% - 6,145% = 93,855%
V aquadest = 93,855% x mL = 4,6927 mL
v
Mol Aquadest = = 0,3094 mol
Mr

CH3COOH(aq) + C2H5OH(aq) ↔ CH3COOC2H5(aq) + H2O(aq)

M 0,0875 0,0856 - 0,3094

B 0,0804 0,0804 0,0804 0,0804

S 0,0071 0,0052 0,0804 0,2290

0,0071 0,0804
[CH3COOH] = = 0,4438 M [CH3COOC2H5] = = 5,025 M
0,016 0,016

0,0052 0,2906
[C2H5OH] = = 0,325 M [H2O] = = 14,3125 M
0,016 0,016

[CH3 COOC2 H5 ][H2 O] [5,025][14,3125]


Kc =[CH COOH][C H OH] = [0,443][0,325] = 498,6328
3 2 5

Tabel 1.1 Hasil Perhitungan Nilai Tetapan Kesetimbangan Praktik


Run Volume [CH3COOH] [C2H5OH] [CH3COOC2H5] [H2O] Kc
NaOH M M M M Praktik
Terpakai
1 8,55 0,4438 0,3269 5,0250 14,3112 495,7286
7,92 0,4171 0,3103 4,5829 17,5156 620,1117
2
7,53 0,4217 0,3282 3,9533 21,8282 623,5633
3
6,76 0,4400 0,3933 1,7475 36,9248 372,9053
4

3.4 Perhitungan Ralat Nilai Ketetapan Kesetimbangan


Kc Teori - Kc Praktik
%Ralat = | | x 100%
Kc Teori
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

0,9981-495,7286
%Ralat = | | x 100%
0,9981

%Ralat = 49566,990 %

Tabel 1.2 Hasil Perhitungan Ralat


Kc praktik ΔG° KcO teori % Ralat
495,7286 49566,990
620,1117 62028,915
4,7 0,99810
623,5633 62374,732
372,9053 37261,334
A B C D E F G H
76 LAMPIRAN B
77 PROGRAM KOMPUTER
78
79 Suhu air saat percobaan (T) = =C79 C = =F79 K
80 Massa jenis air pada T (ρ) = =C80 gram/ml
81 Massa jenis asam asetat (ρ) = =C81 gram/ml
82 Massa jenis etanol (ρ) = =C82 gram/ml
83 Massa jenis HCl (ρ) = =C83 gram/ml
84 Konstanta Gas Ideal (R) = =C84 J/mol K
85 Mr CH3COOH = =C85 gram/mol
86 Mr C2H5OH = =C86 gram/mol
o
87 ΔG CH3COOH = =C87 J/mol = =C87/1000 J/mol
o
88 ΔG C2H5OH = =C88 J/mol = =C88/1000 J/mol
o
89 ΔG CH3COOCH3 = =C89 J/mol = =C89/1000 J/mol
o
90 ΔG H2O = =C90 J/mol = =C90/1000 J/mol
91
92
93 LB.1 Perhitungan Molalitas Ekivalen H+
94 Konsentrasi HCl (N) Vsampling (mL) VNaOH (mL) NaOH (N) Mol ekivalen H+ (blanko)
95 =A95 =B95 =C95 =D95 =E95
96
97 LB.2 Perhitungan Molalitas Pelarut HCl
98 Kadar HCl (%) Kadar Pelarut HCl (%) m pelarut (g) mol H2O
99 =2*36,5/(C83*10) =100-A99 =B99*B95/100*C83 =C99/18,02
100
101 LB.3 Penentuan Jumlah Mol Mula-Mula
102 Run HCl (mL) C2H5OH (mL) CH3COOH (mL) Vcampuran (L) Mol CH3COOH Mol C2H5OH Mol H2O
103 I =B103 =C103 =D103 =(B103+C103+D103)/1000 =($C$81*D103)/$C$85 =($C$82*C103)/$C$86
104 II =B104 =C104 =D104 =(B104+C104+D104)/1000 =($C$81*D104)/$C$85 =($C$82*C104)/$C$86
=D99
105 III =B105 =C105 =D105 =(B105+C105+D105)/1000 =($C$81*D105)/$C$85 =($C$82*C105)/$C$86
106 IV =B106 =C106 =D106 =(B106+C106+D106)/1000 =($C$81*D106)/$C$85 =($C$82*C106)/$C$86
107
108 LB.4 Penentuan Jumlah Mol setelah Bereaksi
109 Konsentrasi NaOH '= 2 N
110 Run HCl (mL) C2H5OH (mL) CH3COOH (mL) VNaOH (mL) Mol CH3COOH (sisa) Mol Reaksi Mol C2H5OH (sisa)
111 I =B111 =C111 =D111 =E111 =((E111*$B$109)-$E$95)/1000 =F103-F111 =G103-G111
112 II =B112 =C112 =D112 =E112 =((E112*$B$109)-$E$95)/1000 =F104-F112 =G104-G112
113 III =B113 =C113 =D113 =E113 =((E113*$B$109)-$E$95)/1000 =F105-F113 =G105-G113
114 IV =B114 =C114 =D114 =E114 =((E114*$B$109)-$E$95)/1000 =F106-F114 =G106-G114
115
116 LB.5 Penentuan Tetapan Kesetimbangan
117 Konsentrasi CH3COOH (M) Konsentrasi C2H5OH (M) Konsentrasi Mol C2H5OH Konsentrasi H2O Kc
118 =F111/E103 =H111/E103 =G111/E103 =($H$103-G111)/E103 =C118*D118/(A118*B118)
119 =F112/E104 =H112/E104 =G112/E104 =($H$103-G112)/E104 =C119*D119/(A119*B119)
120 =F113/E105 =H113/E105 =G113/E105 =($H$103-G113)/E105 =C120*D120/(A120*B120)
121 =F114/E106 =H114/E106 =G114/E106 =($H$103-G114)/E106 =C121*D121/(A121*B121)
122
123 LB.6 Penentuan Tetapan Kesetimbangan melalui Energi Bebas Gibbs (DG)
124 Kc praktik DG Kc teori %Ralat
125 =C118*D118/(A118*B118) =ABS((($C$125-A125)/$C$125)*100)
126 =C119*D119/(A119*B119) =ABS((($C$125-A126)/$C$125)*100)
=((1*F89)+(1*F90))-((1*F87)+(1*F88)) =EXP(-B125/(C84*298))
127 =C120*D120/(A120*B120) =ABS((($C$125-A127)/$C$125)*100)
128 =C121*D121/(A121*B121) =ABS((($C$125-A128)/$C$125)*100)
A B C D E F G H
76 LAMPIRAN C
77 HASIL PROGRAM KOMPUTER
78
79 Suhu air saat percobaan (T) = 25 C = 298 K
80 Massa jenis air pada T (ρ) = 0,99708 gram/ml
81 Massa jenis asam asetat (ρ) = 1,05 gram/ml
82 Massa jenis etanol (ρ) = 0,789 gram/ml
83 Massa jenis HCl (ρ) = 1,188 gram/ml
84 Konstanta Gas Ideal (R) = 8,314 J/mol K
85 Mr CH3COOH = 60 gram/mol
86 Mr C2H5OH = 46,07 gram/mol
o
87 ΔG CH3COOH = -3,9344E+05 J/mol = -3,9344E+02 J/mol
o
88 ΔG C2H5OH = -1,6785E+05 J/mol = -1,6785E+02 J/mol
o
89 ΔG CH3COOCH3 = -3,2800E+05 J/mol = -3,2800E+02 J/mol
o
90 ΔG H2O = -2,2859E+05 J/mol = -2,2859E+02 J/mol
91
92
93 LC.1 Perhitungan Molalitas Ekivalen H+
94 Konsentrasi HCl (N) Vsampling (mL) VNaOH (mL) NaOH (N) Mol ekivalen H+ (blanko)
95 2 5 5 2 10
96
97 LC.2 Perhitungan Molalitas Pelarut HCl
98 Kadar HCl (%) Kadar Pelarut HCl (%) m pelarut (g) mol H2O
99 6,145 93,855 5,575 0,3094
100
101 LC.3 Penentuan Jumlah Mol Mula-Mula
102 Run HCl (mL) C2H5OH (mL) CH3COOH (mL) Vcampuran (L) Mol CH3COOH Mol C2H5OH Mol H2O
103 I 6 5 5 0,016 0,0875 0,0856
104 II 6 4 4 0,014 0,0700 0,0685
0,3094
105 III 6 3 3 0,012 0,0525 0,0514
106 IV 6 1 1 0,008 0,0175 0,0171
107
108 LC.4 Penentuan Jumlah Mol setelah Bereaksi
109 Konsentrasi NaOH = 2 N
110 Run HCl (mL) C2H5OH (mL) CH3COOH (mL) VNaOH (mL) Mol CH3COOH (sisa) Mol Reaksi Mol C2H5OH (sisa)
111 I 6 5 5 8,55 0,0071 0,0804 0,0052
112 II 6 4 4 7,92 0,0058 0,0642 0,0043
113 III 6 3 3 7,53 0,0051 0,0474 0,0039
114 IV 6 1 1 6,76 0,0035 0,0140 0,0031
115
116 LC.5 Penentuan Tetapan Kesetimbangan
117 Konsentrasi CH3COOH (M) Konsentrasi C2H5OH (M) Konsentrasi Mol C2H5OH Konsentrasi H2O Kc
118 0,4438 0,3269 5,0250 14,3112 495,7286
119 0,4171 0,3103 4,5829 17,5156 620,1117
120 0,4217 0,3282 3,9533 21,8282 623,5633
121 0,4400 0,3933 1,7475 36,9248 372,9053
122
123 LC.6 Penentuan Tetapan Kesetimbangan melalui Energi Bebas Gibbs (DG)
124 Kc praktik DG Kc teori %Ralat
125 495,729 49566,990
126 620,112 62028,915
4,7 0,99810
127 623,563 62374,732
128 372,905 37261,334
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN D
APLIKASI INDUSTRI
Pengendapan Titanium pada Larutan Pasir Besir dalam Asam Sulfat

Pasir besi merupakan cadangan potensial yang belum termanfaatkan dengan baik
sebagai sumber bahan baku industri besi baja maupun sebagai sumber titanium. Pemisahan
titanium dari pasir besi akan menguntungkan karena titanium merupakan bahan dengan nilai
ekonomi tinggi. Endapan titanium dapat diperoleh dari pasir besi melalui tahapan pelarutan,
ekstraksi reaktif, dan pengendapan titanium. Pelarutan pasir besi asal Yogyakarta dengan asam
sulfat 6 M selama 8 jam pada temperatur didih (110–115 °C), dengan perbandingan
stoikiometri antara pasir besi dan asam sulfat sebanyak 1:4 dapat menghasilkan Fe(III) larut
sebanyak 73,18%, Fe(II) 12%, dan Ti(IV) 28,86%.
Pengurangan kadar besi dari larutan pasir besi dilakukan melalui ekstraksi
menggunakan TBP (Tri-Buthyl Phosphate) 33,4% dengan perbandingan volume fase akuatik
terhadap fase organik sebesar 1:1 untuk tiga kali pengulangan ekstraksi. Pengendapan
dilakukan melalui pengaturan pH larutan, dengan penambahan larutan NaOH 15 M ke dalam
larutan pasir besi. Konsentrasi awal titanium yang diamati antara 28.0-112.5 % w/v dan rentang
pH 0 – 4. Perhitungan untuk tetapan kesetimbangan untuk kondisi-kondisi yang ditetapkan
dalam percobaan ini mendapatkan bahwa dengan meningkatnya harga pH, harga tetapan
kesetimbangan akan menurun. Untuk rentang pH 0,48 - 0,59, maka harga tetapan
kesetimbangan reaksi hampir sama besar, begitu pula untuk rentang pH antara 1,05 - 1,3 dan
1,85 - 2,02.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa titanium dan besi mengendap bersama-sama
sebanyak 100% dan semakin besar konsentrasi awal titanium, pH pengendapan semakin kecil.
Keberadaan besi dalam larutan pasir besi memengaruhi kemurnian titanium dioksida yang
diperoleh sehingga perlu diupayakan agar larutan pasir besi telah bebas besi sebelum
pengendapan dilakukan.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Mulai

Pelarutan

Oksidasi

Ekstraksi

Pengendapan

Selesai

Gambar D.1 Diagram Alir Penelitian


(Aliwarga, dkk.,2019)

Anda mungkin juga menyukai