Anda di halaman 1dari 11

PELANGGARAN ETIKA PROFESI DALAM FILM CHERNOBYL (2019)

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah etika profesi
Prof. Ir. Lilis Sukeksi M.Sc., Ph.D

Disusun Oleh:
Kelompok 9
Julyani Wijaya (200405019)
Izharul Haq (200405076)
Mhd. Al Hadid (200405086)
Yonathan L.S (200405133)

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat selesai menyusun makalah ini dengan judul “Pelanggaran

Etika Profesi Dalam Film Chernobyl (2019)”.

Terima kasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Ibu Prof. Ir. Lilis

Sukeksi M.Sc., Ph.D, selaku Dosen Mata Kuliah Etika Profesi yang telah

memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai

dengan bidang studi yang penulis tekuni. Penulis sangat berharap semoga makalah

ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran

dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Tidak

lupa penulis mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah

berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan

pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.

Medan, November 2021

Penulis
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Bencana Chernobyl adalah kecelakaan reaktor nuklir terburuk dalam sejarah.

Pada tanggal 26 April 1986 pukul 01:23 pagi, reaktor nomor empat di Pembangkit

Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di Uni Soviet di dekat Pripyat di

Ukraina meledak. Akibatnya, isotop radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke

atmosfer di seluruh kawasan Uni Soviet bagian barat dan Eropa. Bencana nuklir ini

dianggap sebagai kecelakaan nuklir terburuk sepanjang sejarah. Jumlah pekerja

yang dilibatkan untuk menanggulangi bencana ini sekitar 500.000 orang, dan

menghabiskan dana sebesar 18 miliar rubel dan mempengaruhi ekonomi Uni

Soviet. Ribuan penduduk terpaksa diungsikan dari Kota Chernobyl.

Dilansir dari IdnTimes, pada tanggal 26 April 1986, pekerja di pabrik nuklir

sedang menguji reaktor nomor 4 karena sistem pendingin bekerja di bawah daya

yang terbatas. Tapi mereka mematikan sistem pengaturan daya dan mematikan

sistem secara otomatis, sehingga semua tanda peringatan keselamatan dan

gangguan anti-ledakan lainnya tidak terdeteksi ketika sistemnya mati. Selama

pemeriksaan, terjadilah kesalahan seperti adanya lonjakan listrik yang

menyebabkan pelet bahan bakar di dalam reaktor meledak, yang akhirnya

menyebabkan ledakan yang cukup besar hingga meledakkan atap dari reaktor.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penyusunan makalah ini penulis

merasa termotivasi untuk melakukan suatu analisis yang berjudul “Pelanggaran

Etika Profesi dalam Film Chernobyl (2019)”.


1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan etika profesi?

2. Bagaimana pelanggaran etika profesi dalam film Chernobyl (2019)?

3. Bagaimana penanganan akibat pelanggaran yang terjadi dalam film

tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengertian etika profesi.

2. Untuk mengetahui pelanggaran etika profesi dalam film Chernobyl (2019).

3. Untuk penanganan akibat pelanggaran yang terjadi dalam film tersebut.

1.4 Metode Penulisan

Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah

metode penulisan deskriptif, yaitu penulis mencoba memaparkan masalah yang

akan dibahas dalam makalah.


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Teori Etika Profesi

Etika profesi adalah suatu sikap etis yang dimiliki seorang profesional

sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam mengembang tugasnya serta

menerapkan norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi)

dalam kehidupan manusia.

Etika Profesi (professional ethics) adalah sikap hidup berupa keadilan

untuk dapat/bisa memberikan suatu pelayanan professional terhadap

masyarakat itudengan penuh ketertiban serta juga keahlian yakni sebagai

pelayanan dalam rangka melakukan tugas yang merupakan kewajiban terhadap

masyarakat.

Etika profesi ini berperan sebagai sistem norma, nilai, dan aturan

profesional secara tertulis yang dengan tegas menyatakan apa yang benar/ baik,

dan apa yang tidak benar/ tidak baik bagi seorang profesional. Dengan kata lain,

kode etik profesi dibuat agar seorang profesional bertindak sesuai dengan aturan

dan menghindari tindakan yang tidak sesuai dengan kode etik profesi.
2.2 Pelanggaran Etika dalam Film

1.

Pekerja yang melakukan uji coba tersebut tidak teliti, kurang paham,

dan tidak berpengalaman dikarenakan uji coba ini mendadak diberitahu oleh

petinggi PLTN Chernobyl.

2.

Dyatlov berbohong dan bersikeras bahwa ledakan tersebut hanyalah

kecelakaan biasa, walaupun pekerja yang lain sudah memberitahukan

kebenarannya.
3.

Salah satu petinggi yang bertanggung jawab saat dilakukannya uji coba

memiliki watak yang keras kepala, dan hanya memikirkan bahwa uji coba

selesai dan dapat bekerja kembali seperti biasa. Dan terkesan memaksakan.

4.

Para pekerja PLTN tidak menggunakan APD yang sesuai, seperti

masker, alat pelindung diri dan juga sarung tangan.


5.

Pemerintah Mengambil keputusan yang kurang informasi dan

sewenang-wenangnya yang mana akan merenggut banyak jiwa.

Pelanggaran-pelanggaran di atas termasuk kedalam pelanggaran etika

profesi dikarenakan beberapa para pekerja dan juga pejabat PLTN Chernobyl

melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai etika profesi, yang

mana nilai-nilai etika profesi penting untuk dipegang dan dijadikan pedoman

bagi seluruh profesi. Kelima hal yang terjadi diatas bukti bahwa para

pengemban profesi di PLTN Chernobyl tidak memegang etika keprofesian

mereka.

Pada Pelanggaran pertama menunjukkan bahwa para pekerja belum

profesional dalam pekerjaannya dikarenakan tidak sepenuhnya memahami

prosedur kerja. Selanjutnya pada pelanggaran kedua, seorang profesional yang

menjunjung tinggi etika keprofesian pastinya tidak akan berbohong hanya agar

terlihat sempurna dalam pekerjaannya, padahal mengakui kesalahan dan

memperbaikinya justru adalah sikap seorang profesional sejati. Pada

pelanggaran ketiga, menjadi atasan dalam sebuah perusahaan tidak membuat

kita dapat semena-mena kepada pekerja dibawah kita, memaksakan pendapat


hingga mengakibatkan kerusakan fatal. Pada pelanggaran keempat, mungkin

ini bukan merupakan pelanggaran etika profesi yang besar, tetapi tidak

memakai APD pada saat bekerja merupakan kesalahan fatal, karena

penggunaan APD hal mendasar bagi setiap profesional. Untuk pelanggaran

terakhir, seperti kebanyakan pemerintahan yang sewenang-wenang,

menyelesaikan masalah dengan unsur politik adalah ciri khasnya. Dengan

begitu, tidak didapati penyelesaian masalah yang baik dan akan berakhir

dengan pemerintah berusaha memanfaatkan momentum ini, mengambil

keuntungan. Hal ini jelas melanggar etika profesi dan moral, dikarenakan

terdapat korban manusia dalam kasus ini.


BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Etika profesi adalah suatu sikap etis yang dimiliki seorang profesional

sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam mengembang tugasnya serta

menerapkan norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) dalam

kehidupan manusia.

Adapun pelanggaran etika profesi yang terjadi pada film chernobyl

diantaranya adalah (1) Pekerja yang melakukan uji coba tersebut tidak teliti, kurang

paham, dan tidak berpengalaman. (2) Dyatlov berbohong dan bersikeras bahwa

ledakan tersebut hanyalah kecelakaan biasa, walaupun pekerja yang lain sudah

memberitahukan kebenarannya. (3) Salah satu petinggi yang bertanggung jawab

saat dilakukannya uji coba memiliki watak yang keras kepala, dan hanya

memikirkan bahwa uji coba selesai dan dapat bekerja kembali seperti biasa. Dan

terkesan memaksakan. (4) Para pekerja PLTN tidak menggunakan APD yang

sesuai, seperti masker, alat pelindung diri dan juga sarung tangan. (5) Pemerintah

Mengambil keputusan yang kurang informasi dan sewenang-wenangnya yang

mana akan merenggut banyak jiwa.


3.2 Saran

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan kami dan kurangnya referensi yang
ada.
Kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan pembelajaran untuk
penulisan makalah di lain kesempatan.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya, dan juga para
pembaca pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai