MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah etika profesi
Prof. Ir. Lilis Sukeksi M.Sc., Ph.D
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Julyani Wijaya (200405019)
Izharul Haq (200405076)
Mhd. Al Hadid (200405086)
Yonathan L.S (200405133)
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat selesai menyusun makalah ini dengan judul “Pelanggaran
Terima kasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Ibu Prof. Ir. Lilis
Sukeksi M.Sc., Ph.D, selaku Dosen Mata Kuliah Etika Profesi yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang penulis tekuni. Penulis sangat berharap semoga makalah
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Tidak
lupa penulis mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.
Penulis
Bab I
Pendahuluan
Pada tanggal 26 April 1986 pukul 01:23 pagi, reaktor nomor empat di Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di Uni Soviet di dekat Pripyat di
atmosfer di seluruh kawasan Uni Soviet bagian barat dan Eropa. Bencana nuklir ini
yang dilibatkan untuk menanggulangi bencana ini sekitar 500.000 orang, dan
Dilansir dari IdnTimes, pada tanggal 26 April 1986, pekerja di pabrik nuklir
sedang menguji reaktor nomor 4 karena sistem pendingin bekerja di bawah daya
yang terbatas. Tapi mereka mematikan sistem pengaturan daya dan mematikan
menyebabkan ledakan yang cukup besar hingga meledakkan atap dari reaktor.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penyusunan makalah ini penulis
tersebut?
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah
PEMBAHASAN
Etika profesi adalah suatu sikap etis yang dimiliki seorang profesional
sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam mengembang tugasnya serta
masyarakat.
Etika profesi ini berperan sebagai sistem norma, nilai, dan aturan
profesional secara tertulis yang dengan tegas menyatakan apa yang benar/ baik,
dan apa yang tidak benar/ tidak baik bagi seorang profesional. Dengan kata lain,
kode etik profesi dibuat agar seorang profesional bertindak sesuai dengan aturan
dan menghindari tindakan yang tidak sesuai dengan kode etik profesi.
2.2 Pelanggaran Etika dalam Film
1.
Pekerja yang melakukan uji coba tersebut tidak teliti, kurang paham,
dan tidak berpengalaman dikarenakan uji coba ini mendadak diberitahu oleh
2.
kebenarannya.
3.
Salah satu petinggi yang bertanggung jawab saat dilakukannya uji coba
memiliki watak yang keras kepala, dan hanya memikirkan bahwa uji coba
selesai dan dapat bekerja kembali seperti biasa. Dan terkesan memaksakan.
4.
profesi dikarenakan beberapa para pekerja dan juga pejabat PLTN Chernobyl
melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai etika profesi, yang
mana nilai-nilai etika profesi penting untuk dipegang dan dijadikan pedoman
bagi seluruh profesi. Kelima hal yang terjadi diatas bukti bahwa para
mereka.
menjunjung tinggi etika keprofesian pastinya tidak akan berbohong hanya agar
ini bukan merupakan pelanggaran etika profesi yang besar, tetapi tidak
begitu, tidak didapati penyelesaian masalah yang baik dan akan berakhir
keuntungan. Hal ini jelas melanggar etika profesi dan moral, dikarenakan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika profesi adalah suatu sikap etis yang dimiliki seorang profesional
sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam mengembang tugasnya serta
kehidupan manusia.
diantaranya adalah (1) Pekerja yang melakukan uji coba tersebut tidak teliti, kurang
paham, dan tidak berpengalaman. (2) Dyatlov berbohong dan bersikeras bahwa
ledakan tersebut hanyalah kecelakaan biasa, walaupun pekerja yang lain sudah
saat dilakukannya uji coba memiliki watak yang keras kepala, dan hanya
memikirkan bahwa uji coba selesai dan dapat bekerja kembali seperti biasa. Dan
terkesan memaksakan. (4) Para pekerja PLTN tidak menggunakan APD yang
sesuai, seperti masker, alat pelindung diri dan juga sarung tangan. (5) Pemerintah