Medan, 2020
Dosen Pembimbing
MODUL : GRAVIMETRI
I. Landasan Teori
Analisa kuantitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk
mengatahui kadar suatu zat. Analisa kuantitatif berkaitan dengan penetapan
beberapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam sampel. Zat yang
ditetapkan tersebut, yang sering kali dinyatakan sebagai Konstituen atau analit,
menyusun Sebagian kecil atau Sebagian besar dari sampel yang di analisis.
Pengertian lain dari analisis kuantitatif adalah penetapan berapa banyak suatu
zat tertentu yang Terkandung dalam suatu sampel. (day, 1999)
Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan
hasil reaksi Pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang
paling tua dan sederhana Dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya
(Israwardani,2019).
Analisis gravimetri dibedakan menjadi dua macam, yaitu endapan yang
terbentuk dari Reaksi antara zat dengan suatu pereaksi, dan juga endepan yang
terbentuk dari elektrokimia. Prinsip analis gravimetri adalah yang didasarkan
pada pengukuran berat, yang melibatkan Pembentukan isolasi dan pengukuran
berat dari suatu endapan (Nita, 2020).
Metode gravimetri memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah
tingkat sensitifitas Yang tinggi, hasil analisis data pengukuran yang spesifik dan
tepat, mudah dalam Pengoperasiannya dan dapat mengetahui pengotor yang
terdapat pada sampel (wira dan merpaung, 2020).
Dimetilglioksima ( C4H8O2N2 ) adalah salah satu reagen yang paling
digunakan dalam Penentuan nikel, khususnya pada determinasi dari logam
secara gravimetri, yang merupakan Metode klasik analis. Zat padat tidak
bewarna ini ialah turunan dioksim dari diketon diasetil. Dimetil glioksim dapat
dibuat dari butanon pertama melalui reaksi dengan etil nitrit ( C2H5NO2 ) lalu