Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REPORT

“PENDIDIKAN ORANG DEWASA DALAM AL-QUR'AN”

Critical Book Report ini diselesaikan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Ilmu
pendidikan Islam

DOSEN PENGAMPU :

Dr. MOHAMMAD AL FARABI, M.Ag.

DISUSUN OLEH :
ALFINA DAMAYANTI

(0310203016)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji syukur kita ucapkan kepada Allah Swt, karena atas nikmat dan karunianya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam “Critical
Book Report” (CBR) ini yaitu mengenai “Pendidikan Orang Dewasa dalam Al-Qur’an”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Mohammad Al Farabi, M.Ag.
selaku dosen Ilmu Pendidikan Islam yang telah banyak memberikan banyak bimbingan
dan pengajaran kepada saya selama proses pembelajaran mata kuliah ini. Saya sangat
berharap kiranya critical book report ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
mengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu,
saya minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna menyempurnakan tugas ini, akhir kata saya ucapkan
terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Medan, Januari 2021

Alfina damayanti
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................2

DAFTAR ISI .............................................................................................3

BAB I IDENTITAS BUKU ........................................................................4

BAB II DESKRIPSI ISI POKOK BUKU .....................................................5

BAB III PENILAIAN BUKU .....................................................................6

A. KELEBIHAN BUKU ........................................................................ 6


B. KELEMAHAN BUKU ..................................................................... 6

BAB IV KONTRIBUSI DALAM PENGEMBANGAN KAJIAN ILMU


PENDIDIKAN ISLAM MASA KINI DAN MASA MENDATANG............ 7
BAB V PENUTUP .....................................................................................8

A. KESIMPULAN ................................................................................. 8
B. SARAN ............................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................9


BAB I
IDENTITAS BUKU

➢ Buku Utama

Judul Buku : “Pendidikan Orang Dewasa dalam Al-Qur’an”


Penulis Buku : Dr. Mohammad Al Farabi, M.Ag.
Tahun Terbit : 2018
Penerbit : KENCANA
Kota : Jakarta
Ukuran Buku : 13,5x205,5 cm
Halaman : 344 Halaman
ISBN : 978-602-422-283-3
BAB II
DESKRIPSI ISI POKOK BUKU

A. FILOSOFIS PENDIDIKAN ORANG DEWASA

Dalam sejarah perkembangan ilmu pendidikan, kajian awal tentang konsep


pendidikan di dunia ini berasal dari pemahaman tentang persoalan belajar pada anak dan
pengalaman mengajar terhadap anak-anak. Dengan pemahaman tersebut aktivitas
pembelajaran secara dominan didasarkan pada pengetahuan. Konsep inilah kemudian
dikenal dengan istilah pedagogi, yang diartikan sebagai, the art and science of teaching
children (ilmu seni mengajar anak-anak),sehingga muncullah rumusan konsep sederhana
antara pendidikan anak-anak (pedagogi) dan pendidikan orang dewasa (andragogi). Bila
pada pedagogi diartikan sebagai ilmu dan seni mengajar anak-anak, maka pada andragogi,
lebih dimaknai sebagai “the art and science of helping adult learn” (ilmu dan seni membantu
orang dewasa belajar).dengan akhirnya konsep pendidikan orang dewasa, maka
pemahaman tentang pendidikan Tidak lagi sekadar upaya untuk mentransmisikan
pengetahuan, tetapi juga membentuk efektif dan mengembangkan keterampilan sebagai
wujud proses pembelajaran sepanjang hayat (life long education).

Knowles menjelaskan, terjadinya perbedaan antara kegiatan belajar anak-anak


dengan orang dewasa, disebabkan orang dewasa memiliki enam hal, yakni: (1) Konsep
diri (the-self-concept); (2) Pengalaman hidup (the role of the learner's experience); (3) Kesiapan
belajar ( readiness to learn); (4) Orientasi belajar (orientation to learning); (5) Kebutuhan
pengetahuan (the need to know); (6) Motivasi ( motivation). Keenam hal inilah yang menjadi
asumsi dasar untuk menjadikan andragogi sebagai ilmu dalam melandasi
penyelenggaraan serta pengembangan pendidikan non formal dan pendidikan formal saat
ini.

Berbeda halnya dengan Knowles, ajaran Islam memandang lebih mendalam


tentang potensi yang dimiliki orang dewasa dalam proses pendidikan. Orientasi
pendidikan orang dewasa dalam Islam diarahkan untuk memaksimalkan potensi akal
('aql) dan kalbu (qalb) sejarah bersamaan dalam memahami ayat-ayat kauniyah dan
qauliyahnya Allah SWT. Potensi akal adalah untuk berpikir, sedangkan potensi kalbu
adalah untuk berzikir. orang-orang dewasa yang mampu memahami secara mendalam
tentang ayat-ayat Allah dengan penggunaan maksimal daya pikir dan zikir yang terdapat
pada potensi akal dan kalbunya itulah yang disebut dengan ulul albab. Hal ini dinyatakan
dalam Surah Ali Imran (3): 190-191.

Sejatinya pendidikan orang dewasa dapat mengakomodasikan segala aspek yang


dibutuhkan orang dewasa yang terkait dalam aktivitas pembelajaran. Karena itu, idealnya
dalam pendidikan orang dewasa dapat di laksanakan langkah-langkah pembelajaran
sebagai berikut:
a. Menciptakan iklim belajar yang cocok untuk orang dewasa
b. Menciptakan struktur organisasi untuk perencanaan yang bersifat partisipatif;
c. Mendiagnosis kebutuhan belajar;
d. Merumuskan tujuan belajar:
e. Mengembangkan rancangan kegiatan belajar;
f. Melaksanakan kegiatan belajar;
g. Mendiagnosis kembali kebutuhan belajar (evaluasi);

B. PENGERTIAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, “pendidikan” diartikan dengan proses


pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dalam pelatihan. Pendidikan orang
dewasa yang dimaksud adalah proses yang di dalamnya terdapat interaksi pembelajaran
antara pendidik dan peserta didik yang berusia dewasa, baik dalam lingkup pendidikan
formal maupun nonformal.
Menurut mustofa kamil, definisi pendidikan orang dewasa merujuk pada kondisi
peserta didik orang dewasa baik dilihat dari dimensi fisik (biologis), psikologis, dan sosial.
Seseorang dikatakan dewasa secara biologis apabila ia setelah mampu melakukan peran-
peran sosial yang biasa berlaku di masyarakat. Dengan demikian, istilah dewasa
didasarkan atas kelengkapan kondisi fisik juga usia, dan kewajiban, di samping itu dapat
berperan sesuai dengan tuntutan tugas dari status yang dimiliki.

Jadi Pendidikan orang dewasa adalah suatu proses belajar yang sistematis dan
berkelanjutan pada orang yang berstatus dewasa dengan tujuan untuk mencapai
perubahan pada pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan. Kondisi-kondisi yang dapat
di timbulkan dari definisi ini yakni: (1) Orang dewasa termotivasi untuk belajar sesuai
dengan kebutuhan dan minat mereka; (2) Orientasi belajar bagi orang dewasa adalah
berpusat pada kehidupan; (3) Pengalaman sebagai sumber kekayaan untuk belajar orang
dewasa; (4) Orang dewasa mengharapkan berhubungan sendiri dengan kebutuhan yang
tepat; (5) Perbedaan individual di antara perorangan berkembang sesuai dengan umurnya.

C. PRINSIP- PRINSIP PENDIDIKAN ORANG DEWASA


Dalam pendidikan orang dewasa, kemandirian merupakan tolak ukur utama
dalam setiap pengembangan model belajar. Oleh karena itu konsep pembelajaran dalam
konteks andragogi, secara lebih khusus memiliki inti dasar yang mengacu pada
menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai kemandirian bagi setiap peserta didiknya
(warga belajar). Tanpa Tujuan itu, setiap pembelajaran dalam konteks andragogi menjadi
tidak bermakna yang sama saja dengan model pembelajaran lainnya. Asumsi ini
merupakan batasan khusus yang mampu membedakan konsep pembelajaran Andragogi
dengan konsep pembelajaran pedagogi.

Sesuai dengan tingkat perkembangannya, orang dewasa diasumsikan memiliki


kesiapan belajar, karena mereka Harus menghadapi perannya sebagai pekerja, orang tua,
atau pemimpin organisasi. Pembelajaran dewasa siap untuk Belajar hal-hal yang mereka
perlu diketahui agar mengatasi situasi kehidupannya secara efektif. Bagi pembelajar
Dewasa, faktor pengalaman masa lampau sangat berpengaruh pada setiap tindakan yang
akan dilakukan. Karena itu pengalaman yang baik perlu digali dan ditumbuh kembangkan
ke arah yang lebih bermanfaat. Disampang itu, pengembangan intelektual orang dewasa
melalui suatu proses pengalaman secara bertahap dapat diperluas. Sejatinya, pendidikan
orang dewasa dapat mengakomodasikan segala aspek yang dibutuhkan orang Dewasa
yang terkait dalam aktivitas pembelajaran.

Prinsip lain dari pendidikan orang dewasa adalah lebih banyak menekankan pada
kebutuhan belajar peserta didik dan pada sisi lain lebih banyak menekankan pada
pengembangan ranah afektif dan psikomotor, seperti motivasi, sikap modern,
keterampilan (vokasional), dan keahlian yang berkaitan dengan pekerjaan pekerjaan
tertentu.

D. TUJUAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA

Tujuan pendidikan pada orang dewasa berbeda dengan tujuan pendidikan pada
anak-anak. Pada pendidikan anak-anak, tujuan pendidikan sulit diterapkan sebelum
pelaksanaan aktivitas pembelajaran, namun pada pendidikan orang dewasa tujuan
pendidikan bersifat fleksibel, maksudnya dapat ditentukan secara bersama-sama oleh
pihak dan peserta didik sesuai dengan kebutuhan yang dipandang lebih penting bagi
kelompok pembelajar dewasa.

Secara umum, pendidikan orang dewasa bertujuan untuk membantu pembelajaran


dewasa memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan guna meningkatkan
kesejahteraan dalam kehidupannya. Karena itulah kegiatan inti dalam pembelajaran
orang dewasa lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan target yang ingin dicapai oleh para
pembelajar dewasa untuk keperluan dalam waktu yang dekat. Biasanya materi dan
kegiatan an-najah diarahkan untuk kebutuhan kerja atau yang sesuai dengan jenis
pekerjaan yang sedang digeluti.

Pada sisi lain, dalam pendidikan orang dewasa, komunikasi multi arah digunakan
oleh pendidik dan peserta Sebagai warga belajar. Dengan kata lain, prinsip yang terdapat
dalam pendidikan orang dewasa tidak Menghendaki terjadinya komunikasi satu arah
antara pendidik dan peserta didik yang cenderung didominasi Oleh pendidik/fasilitator.
Karena itu, dalam pendidikan orang dewasa, peserta didik ikut serta dilibatkan dalam
Menentukan perencanaan proses pembelajaran dan evaluasinytertent.
BAB III
PENILAIAN BUKU

A. KELEBIHAN BUKU

• Dapat menambah wawasan serta ilmu pembelajaran yang sangat banyak dan
bermanfaat karena di dalam buku terdapat bahasa / kalimat pada buku sangat rapi
• Pembahasan pada buku sangat terperinci, sehingga mudah dipahami
• Cover buku nya menarik
• Hampir disetiap halaman memiliki footnote, sehingga membuat pembaca
memiliki banyak inspirasi
• Penjelasan materinya sangat panjang dan jelas dan juga disertai dengan dalil-dalil
yang berkaitan sehingga, sehingga membuat pembaca mengkaji kembali isi dari
kandungan Al-qur'an
• Kesalahan dalam penulisan kata sangat minimum
• Setiap halaman buku sangat tertata rapi mulai dari halaman, identitas buku, hak
cipta, kata pengantar, daftar isi, pembahasan hingga daftar pustaka

B. KELEMAHAN BUKU

• Kalimat yang digunakan sedikit rumit dan mungkin membuat beberapa


pembacanya kurang memahami isi dalam buku
• Halamannya terlalu banyak membuat pembaca cepat merasa bosan
• Banyak terdapat pengulangan kalimat yang memiliki arti yang sama
• Tampilkan sampul buku nya terlalu simpel
• Terdapat beberapa kata yang tidak diketahui maknanya oleh pembaca
• Penjelasan disetiap pembahasan terlalu panjang namun semua inti dari materi
pembahasan nya hampir rata-rata penting, sehingga membuat mahasiswa bingung
untuk merangkumnya
BAB IV
KONTRIBUSI DALAM PENGEMBANGAN KAJIAN ILMU PENDIDIKAN
ISLAM MASA KINI DAN MASA MENDATANG

Dalam mendukung pengembangan kajian ilmu pendidikan Islam untuk masa kini
dan masa mendatang buku ini sangat berpengaruh untuk bahan pengajaran bagi para
remaja yang beranjak dewasa ataupun yang telah dewasa agar menjadikan seseorang
kedepannya memiliki persiapan yang matang untuk menghadapi kehidupan yang
selanjutnya. Sehingga dengan buku ini dapat diaplikasikan sebagai media belajar untuk
mendidik dan menjadikan nya manusia yang memiliki pengalaman, kemandirian,
berpengetahuan, berkualitas, serta terampil dan bertanggung jawab dalam hidupnya yang
akan datang. Menurut saya buku ini juga sangat bagus untuk diterapkan sebagai media
pengajaran bagi peserta didik. Karena pada buku ini terdapat sangat banyak pembelajaran
berupa ilmu pendidikan Islam, dan buku ini juga membatu peserta didik atau pengajar
dalam berlangsungnya kegiatan belajar mengajar melalui sarana media buku ini sebagai
bahan pembelajaran, jika tanpa ada nya sarana media buku. Maka kegiatan pembelajaran
tidak dapat dilaksanakan secara maksimal.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengertian Pendidikan Orang Dewasa adalah suatu proses belajar yang sistematis
dan berkelanjutan pada orang yang berstatus dewasa dengan tujuan untuk mencapai
perubahan pada pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan. Kondisi-kondisi yang dapat
di timbulkan dari definisi ini yakni: (1) Orang dewasa termotivasi untuk belajar sesuai
dengan kebutuhan dan minat mereka; (2) Orientasi belajar bagi orang dewasa adalah
berpusat pada kehidupan; (3) Pengalaman sebagai sumber kekayaan untuk belajar orang
dewasa; (4) Orang dewasa mengharapkan berhubungan sendiri dengan kebutuhan yang
tepat; (5) Perbedaan individual di antara perorangan berkembang sesuai dengan umurnya.

Kemudian pendidikan orang dewasa dikaitkan dengan Konsep Al-qur’an dan


ajaran Islam memandang lebih mendalam tentang potensi yang dimiliki orang dewasa
dalam proses pendidikan. Orientasi pendidikan orang dewasa dalam Islam diarahkan
untuk memaksimalkan potensi akal (‘aql) dan kalbu (qalb) sejarah bersamaan dalam
memahami ayat-ayat kauniyah dan qauliyahnya Allah SWT. Potensi akal adalah untuk
berpikir, sedangkan potensi kalbu adalah untuk berzikir. Orang-orang dewasa yang
mampu memahami secara mendalam tentang ayat-ayat Allah dengan penggunaan
maksimal daya pikir dan zikir yang terdapat pada potensi akal dan kalbunya itulah yang
disebut dengan ulul albab. Hal ini dinyatakan dalam Surah Ali Imran (3): 190-191.

B. SARAN

Saya selaku penulis Critical Book Report menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dalam pembuatan (CBR) ini khususnya dalam masalah pengetikan, karena
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan pembuatan tugas cbr yang akan datang. Selain itu, penulis meminta maaf
kepada pihak penulis buku terhadap pengktiritikan yang tidak sesuai dengan apa yang di
harapkan dan seyogyanya pengkritikkan ini dilakukan semata-mata untuk memberikan
evaluasi kepada penulis untuk lebih baik kedepannya dalam menerbitkan sebuah buku.
Karena buku adalah ilmu pengetahuan untuk kita. Sebab keraguan bukanlah lawan
keyakinan, keraguan adalah sebuah elemen dari kegagalan. Dan kita tidak harus takut
pada kegagalan, tetapi pada keberhasilan melakukan sesuatu yang tidak berarti.

Dr. Mohammad Al Farabi, M.Ag. 2018. Pendidikan Orang Dewasa Dalam Al-Qur’an.
Jakarta : KENCANA.

Anda mungkin juga menyukai