Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“MEMAHAMI TINJAUAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM


TERHADAP PENDIDIK DAN ANAK DIDIK”

Dibuat guna menyelesaikan tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan


Islam

Dosen pengampu : Ripal Sobandi, S.Pd

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1. Syifa Fauziah
2. Pian Nurpaujiansya
3. Ai Nurhalimah

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYYAH AZ-ZAHRA

Tahun Ajaran 2023/2024

Jl. Bongas Bubuay, Ds. Wangunsari Kec.Bantarkalong, Kab.


Tasikmalaya
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 21 Maret 2023

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

A. Pengertian dan Hakikat Pendidikan Islam ............................................. 3


B. Pengertian dan Hakikat Pendidik .......................................................... 3
C. Kedudukan Pendidik ............................................................................ 4
D. Kompetensi Pendidik............................................................................ 4
E. Pengertian Peserta Didik ......................................................................4
F. Hakikat Peserta Didik ........................................................................... 5
G. Tugas dan Fungsi Pendidikan Islam ..................................................... 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8

A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran ...................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidik dan peserta didik merupakan komponen penting dalam
system Pendidikan Islam. Kedua komponen ini saling berinteraksi dalam
proses pembelajaran untuk mewujudkan tujuan Pendidikan yang
diinginkan. Oleh karena itu, pendidik sangat berperan besar sekaligus
menentukan kemana arah potensi peserta didik yang akan di kembangkan.
Hal ini membuktikan bahwa posisi peserta didik pun tidak hanya
sekedar pasif laksana cangkir kosong yang siap menerima air kapan dan
dimanapun. Akan tetapi peserta didik harus aktif, kreatif dan dinamis dalam
berinteraksi dengan gurunya, sekaligus dalam upaya pengembangan
keilmuannya.
Konsep pendidik dan peserta didik dalam perspektif Pendidikan
Islam memiliki karakteristik tersendiri yang sesuai dengan karakteristik
Pendidikan Islam itu sendiri. Karakteristik ini akan membedakan knsep
pendidik dan peserta didik dalam pandangan pendidik lainnya. Hal itu juga
dapat ditelusuri melalui tugas dan persyaratan ideal yang harus dimiliki oleh
seorang pendidik dan peserta didik dalam pandangan pendidik lainnya.
Tentu semua itu tidak terlepas dari landasan ajaran Islam itu sendiri,
yaitu Al-Qur’an dan Sunnah yang menginginkan perkembangan pendidik
dan peserta didik tidak bertentangan dengan ajaran kedua landasan tersebut
sesuai dengan pemahaman maksimal manusia.
Jika karakteristik yang diinginkan oleh Pendidikan Islam dapat
dipenuhi, maka Pendidikan yang berkualitas niscaya akan dapat diraih.
Untuk itu, kajian dan analisis filosofis sangat dibutuhkan dalam
merumuskan konsep pendidik dan peserta didik dalam perspektif
Pendidikan Islam sehingga diperoleh pemahaman yang utuh tentang kedua
komponen tersebut.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan hakikat Pendidikan islam ?
2. Apa pengertian dan hakikat pendidik ?
3. Apa kedudukan pendidik ?
4. Apa kompetensi pendidik ?
5. Apa pengertian peserta didik ?
6. Apa hakikat peserta didik ?
7. Apa tugas dan fungsi Pendidikan Islam ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan hakikat Pendidikan Islam
2. Mengetahui pengertian dan hakikat pendidik
3. Mengetahui kedudukan pendidik
4. Mengetahui kompetensi pendidik
5. Mengetahui pengertian
6. Mengetahui hakikat peserta didik
7. Mengetahui tugas dan fungsi Pendidikan Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Hakikat Pendidikan Islam

Manusia adalah sujek sekaligus objek dalam Pendidikan. Manusia tidak


dapat berkembang secara sempurna tanpa ada Pendidikan. Hasan Langgulung
menyebut tiga alas an manusia memerlukan Pendidikan. Yang pertama, adanya
upaya pewarisan nilai (transfer of value) antara generasi tua ke generasi muda
dalam tatanan masyarakat yang bertujuan agar nilai hidup manusia seperti
intelektual, seni, politik, ekonomi, dan tetap terpelihara, upaya ini dikenal
dengan Pendidikan.

Kedua, manusia dalam kehidupannya sebagai individu berkecenderungan


untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki secara optimal sehingga
membutuhkan sarana yang disebut Pendidikan.

Ketiga. Manusia dapat mengaplikasikan pewarisan nilai dan pengambangan


potensi yang dimiliki memerlukan Pendidikan. Ada tiga kata kunci Pendidikan
yang bnerkaitan dengan pengertian umum Pendidikan, yaitu insting, Pendidikan
dan kebudayaan.

Di dunia Muslim dikenal beberapa istilah seperti al-tarbiyyah, al-ta’lim, al-


ta’dib dan al-riyadah. Istilah-istilah tersebut digunakan untuk melacak
termasuk Pendidikan yang digunakan al-Qur’an dan implikasinya.

B. Pengertian dan Hakikat Pendidik

Pendidik dalam khazanah Pendidikan Islam disebut dengan murabbi,


mu’alim, muaddib, mudarris. Istilah murabbi berasal dari kata rabba-yarbu,
berarti bertambah dan tumbuh. Pendidik sebagai murabbi berperan membuat
pertumbuhan, perkembanhan dan menyuburkan nalar (intelktual) dan efektif
(jiwa) peserta didik. Istilah Mu’alim berasal dari kata ‘a lam yang artinya dasar
‘alima, berarti mengetahui. Pendidik ditunjuk dengan mu’allim
menggambarkan sosok yang memiliki kompetensi keilmuan luas sehingga ia
layak membuat orang berilmu. Istilah mu’addib berasal dari kata ‘addaba berarti

3
sopan. Kata ‘addaba berarti menjadikan seseorang sopan. Pendidik disebut
mu’addib berperan membuat peserta didik menjadi manusia yang memiliki
akhlak mulia sehingga mereka berperilaku terpuji.

Istilah mudarris berasal dari kata darrasa. Secara etimologis berarti


“meninggalkan bekas”, sehingga pendidik disebut mudarris karena ia bertugas
membuat bekas dalam jiwa peserta didik berupa perubahan perilaku, sikap dan
penambahan atau pengembangan pengetahuan (kognitif) mereka. Jadi, dari
istilah-istilah tersebut pendidik adalah orang yang bertanggungjawab terhada[p
perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan potensi
mereka baik potensi afektif, potensi kognitif, maupun potensi psikomotorik.
Adapun hakikat pendidik sebagaimana dijelaskan oleh WJS. Poerwadaminta
adalah orang yang mendidik, yang berarti bahwa pendidik adalah orang yang
melakukan kegiatan dalam bidang mendidik.

C. Kedudukan Pendidik
Pendidik bagi peserta didik dapat disebut sebagai bap[ak spiritual yang
memberikan santapan jiwa peserta didik dengan pengetahuan dan pengalaman
untuk meluruskan perilaku yang bengkok. Pendidikan dalam perspektif filsafat
Pendidikan Islam, memiliki posisi penting, terhormat dan kedudukan tinggi
dalam Islam.
D. Kompetensi Pendidik dalam Pendidikan Islam

Istilah kompetensi merupakan serapan dari Bahasa inggris, competence,


berarti kecakapan dan kemampuan. W.R Houston mendefinisikan kompetensi
sebagai suatu tugas yang memadat atau pemilikan pengetahuan, keterampilan
dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang (competence ordinary is
defined as adequacy for a task or a possesi on of require knowledge, skill, and
abilities).

E. Pengertian Pesera Didik


Peserta didik adalah pihak yang mencari dan menerima pengetahuan,
pengalaman dan nilai. Peserta didik tidak hanya sebagai objek, tetapi subjek
pendidikan dan pembelajaran. Peserta didik adalah anak yang sedang tumbuh
dan berkembang baik fisik maupun psikis untuk mencapai tujuan pendidik

4
melalui Lembaga Pendidikan. Istilah pesera didik dalam Bahasa arab
ditunjukkan dengan mutarabbi, muta’aliim, muta’addibn, dan mudarris.
Mutarabbi bermakna anak (peserta didik) yang dijadikan sebagai objek untuk
dididik, dipelihara, diatur, diurus, diperbaiki, diperbaharui melalui kegiatan
Pendidikan yang dilakukan secara Bersama-sama dengan pendidik (murabbi).
Muta’allim bermakna orang yang sedang belajar meniru, menyontoh sikap
dan perilaku yang sopan dan santun melalui kegiatan Pendidikan dari seorang
mu’addib sehingga terbangun dalam dirinya orang yang berperadaban.
Mudarris bermakna orang yang berusaha belajar melatih intelektualnya
melalui proses pembelajaran sehingga memilih kecerdasan intelektual dan
keterampilan yang dibangun oleh seorang mudarris. Peserta didik yang
bervariasi tersebut menegaskan bahwa peserta didik itu orang yang sedang
mengalami dan menerima proses Pendidikan.
F. Hakikat Peserta Didik

Hakikat Peserta Didik menurut (Zahara Idris dan H. Lisna Jamal) adalah
sebagai berikut:

a) Peserta didik adalah pribadi yang sedang berkembang.


b) Peserta didik bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri sesuai dengan
wawasan Pendidikan seumur hidup.
c) Peserta didik adalah pribadi yang memiliki potensi, baik fisik maupun
psikologis yang berbeda-beda sehingga masing-masing merupakan insan
yang unik
d) Peserta didik memerlukan pembinaan individual dan perlakuan yang
manusiawi.
e) Peserta didik pada dasarnya merupakan insan yang aktif menghadapi
lingkungannya.
f) Peserta didik memiliki kemampuan untuk mandiri.
G. Tugas dan Fungsi Pendidikan Islam

Tugas Pendidikan Islam senantiasa bersambung dan tanpa batas.


Menurut Ibnu Taimiyah sebagaimana yang dikutip oleh Majid Irsan al-
Kaylani. Tugas Pendidikan Islam pada hakikatnya tertumpu pada dua aspek,

5
yaitu Pendidikan Tauhid dan Pendidikan pengembangan tabi’at peserta
didik. Pendidikan tauhid dilakukan dengan pemberian pemahaman terhadap
jenis-jenis tauhid (rububiyah, uluhiyah, sifat, dan asma); ketundukan,
keptuhan dan keikhlasan menjalankan Islam, dan menghindarkan dari
segala bentuk kemusyrikan. Sedangkan Pendidikan pengembangan tabi’at
peserta didik adalah mengembangkan tabi’at itu agar mampu memenuhi
tujuan penciptanya, yaitu beribadah kepada Allah SWT. Dan menyediakan
bekal untuk beribadah. Untuk menela’ah tugas-tugas Pendidikan Islam,
dapat dilihat dari tiga pendekatan, yaitu :

a. Pendidikan Sebagai Pengembangan Potensi

Tugas ini merupakan realisasi dari pengertian al-insya (menumbuhkan


atau mengaktualisasikan potensi asumsi tugas ini adalah bahwa manusia
mempunyai sejumlah potensi atau kemampuan. Sedangkan Pendidikan
merupakan proses untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-
potensi tersebut. Dalam islam, potensi laten yang dimiliki manusia banyak
ragamnya, Abdul Mujib menyebutkan tujuh macam potensi bahwa manusia,
yaitu :

a) Al-fithrah (citra asli).


b) Struktur manusia.
c) Al-hayah (Vitality).
d) Al-Thab’u (Tabi’at).
e) Al-khuluq (Karakter).
f) Al-Sajiyah (Bakat).
g) Al-Sifat (Sifat-Sifat).
h) Al-Amal (Perilaku).
b. Pendidikan Sebagai Pewaris Budaya
Tugas ini merupakan realisasi dari pengertian al-tabligh (menyampaikan
atau transformasi kebudayaan). Tugas Pendidikan selanjutnya adalah
mewariskan nilai-nilai budaya islami. Dalam Pendidikan islam, sumber
nilai budaya dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :

6
a) Nilai Ilahiyah, nilai yang dititahkan AllahSWT melalui Rasul-
Nya yang diabadikan pada wahyu, inti nilai ini adalah iman dan
takwa.
b) Nilai Insaniyah, nilai yang tumbuh atas kesepakatan manusia
serta hidup dan berkembang dari peradaban manusia. Nilai ini
bersifat dinamis, yang keberlakuannya relative dan dibatasi
ruang dan waktu.
c. Interaksi antara Pengembangan Potensi dan Pewarisan Budaya

Interaksi antara potensi dan budaya itu harus mendapatkan tempat dalam
proses Pendidikan, untuk harmonisasi interaksi antara potensi dan budaya,
diperlukan adanya intervensi eksternal yang datangnya dari Sang Maha
Mutlak, karena baik pengembangan potensi maupun pewaris budaya,
keduanya memiliki relavitas yang tinggi. Pada tataran ini hidayah Allah
menjadi penting dalam memandu aktivitas Pendidikan Islam.

Fungsi Pendidikan Islam adalah menyediakan fasilitas yang dapat


memungkinkan tugas-tugas Pendidikan Islam tersebut tercapai dan berjalan
dengan lancar. Menurut Kurshid Ahmad, yang dikutip Ramayulis, fungsi
Pendidikan Islam adalah sebagai berikut :

a. Alat untuk memelihara, memperluas dan menghungkan tingkat-


tingkat kebudayaan.
b. Alat untuk menadakan perubahan, inovasi dan perkembangan yang
secara garis besarnya melalui pengetahuan dan skill yang baru
ditemukan.

7
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Pendidikan dalam agama Islam, memiliki beberapa istilah yang
mencakup tentang maknanya masing-masing, diantara term tersebut yaitu
al-tarbiyah, al-ta’alim, al-ta’dib. Al-tarbiyah mencakup proses
pengembangan yang paripurna untuk potensi yang dimiliki oleh individu
dalam segala aspek baik dari pengetahuan maupun moral yang mendidik
peserta didik.
Al-Ta’lim hanya mencakup pengajaran seorang pendidik terhadap
peserta didik. Sedangkan al-ta’dib mencakup akhlak atau budi pekerti
peserta didik. Pendidik dalam perspektif Pendidikan Islam adalah orang
yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan
mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi
afektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran
agama islam.
Dalam perspektif Pendidikan Islam peserta didik merupakan subjek
dan objek. Peserta didik merupakan orang yang menerima sesuatu dari
pendidik melalui proses al-tarbiyah, al-ta’lim, al-ta’dib. Oleh karena itu
proses kependidikan tidak akan terlaksana tanpa keterlibatan peserta didik
di dalamnya.
B. Saran
Dengan dipersentasikannya makalah ini diharapkan mahasiswa
sebagai calon pendidik dapat mengetahui hakikatnya menajadi pendidik
yang baik dan bertanggung jawab sebagai pendidik sehingga terciptanya
proses belajar mengajar yang baik dan membuahkan hasil yang maksimal.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini, terdapat banyak
kekurangan, diharapkan pembaca memberi saran yang membangun guna
pembuatan makalah ini yang lebih baik di masa yang akan dating.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com

Anda mungkin juga menyukai