Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN UJIAN AKHIR SEMESTER

PENGANTAR PENDIDIKAN

TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN

Dosen pengampu:

Drs. Mahmudi Efendi,M.Si

DISUSUN OLEH:

1. Sulastria Ningsih (E1C02310192)


2. Rabiatul Adwiyah (E1C02310213)
3. Supardin Kurniawan (E1C02310193)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MATARAN

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan ridho-nya
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk memenuhi persyaratan tugas mata
kuliah Pengantar Pendidikan .Shalawat serta salamtak lupa saya haturkan kepada junjungan
nabi kita Nabi Muhammad SAW, selaku panutan kita semuadalam merubah peradaban dan
menjadi suri tauladan dalam Pendidikan.Melalui kata pengantar ini saya lebih dahulu
meminta maaf dan memohon pemakluman bila mana isi makalah inibanyak kekurangan
dan penulisan yang saya buat kurang tepat, maka dari itu saya memohon kritik dan saran
yang membangun guna untuk perbaikan dalam pembuatan makalah di masa yang akan
datang.

Mataram, 9 Oktober 2023

Kelompok 2

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

Daftar Isi.............................................................................................................................. iii

BAB I ................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2

C. Tujuan ....................................................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3

A. Pengertian Pendidikan ............................................................................................... 3

B. Esensi Tujuan dan Fungsi ......................................................................................... 4

C. Tujuan Pendidikan .................................................................................................... 5

D. Fungsi Pendidikan ..................................................................................................... 6

E. Lingkungan Pendidikan ............................................................................................ 9

F. Jadwal pelaksanaan presentasi ................................................................................ 10

G. Link yang digunakan untuk presentasi:................................................................... 10

H. Isi presentasi ............................................................................................................ 10

I. Hasil tanya Jawab diskusi ....................................................................................... 11

J. Pertanyaan dan Penjelasan tambahan dari dosen pengampu .................................. 12

Pertanyaan yang diajukan oleh dosen ..................................................................... 12

BAB III............................................................................................................................... 15

PENUTUP .......................................................................................................................... 15

iii
Kesimpulan ..................................................................................................................... 15

Saran ............................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan fenomena kemanusiaan universal yang jika benar


aktivasinya akan menumbuhkembangkan multidimensi kemampuan dasar anak
didik hingga ke titik kesejatiannya. Dalam istilah ilmu pendidikan, anak didik yang
mencapai kesejatiannya itu disebut manusia "berpendidikan", "berketerdidikan",
atau "berketerpelajaran", yaitu mereka yang mampu mengoptimasi potensi diri
sebagai insan pribadi yang taat asas memposisikan diri sebagai pemegang mandat
kultural dan Illahiat. Jika aktivitasi proses pendidikan itu berlangsung secara salah
akan melahirkan tragedi kemanusiaan dan pemanusiaan, satu bentuk dosa sejarah
orang dewasa, termasuk guru dan pendidik pada umumnya, yang gagal
mendewasakan anak-anak sebagai pewaris generasi.
Pendidikan dan pembelajaran merupakan dua sisi yang ber- beda sekaligus
bersentuhan erat. Pembelajaran merupakan bisnis inti pendidikan pada tempat dan
situasi apa pun. Praktik pendidikan dan pembelajaran yang tidak dipandu oleh teori
atau ilmu pendidikan merupakan awal dari bencana proses kemanusiaan,
pemanusiaan, dan pembudayaan manusia. Pemikiran yang radikal mengatakan
bahwa praktik pendidikan tanpa teori pendidikan hanya untuk orang yang "idiot",
sedangkan praktik kependidikan berbasis teori pendidikan hanya menjadi milik
orang-orang yang "jenius".
Menghindarkan praktik kependidikan yang dilakukan oleh orang-orang
yang "idiot" itulah yang menjadi obsesi utama penulisan buku ini. Pendidikan anak
bangsa menuntut kehadiran orang-orang yang "jenius", yaitu mereka yang mampu
memadukan teori dengan praktik kependidikan atau menghindari praktik
kependidikan tanpa teori atau ilmu Pendidikan.

1
B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini


penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka dalam makalah ini penulis akan
mencoba untuk membahas dan menjabarkan tentang:

1. Apa Pengertian Pendidikan?


2. Bagaimana Esensi Tujuan dan Fungsi?
3. Apa Tujuan Pendidikan?
4. Apa Fungsi Pendidikan?
5. Jenis Lingkungan Pendidikan?
C. Tujuan
Tujuan sesuai dengan rumusan masalah di atas dapat di simpulkan tujuannya yaitu:
1. Mengetahui apa pengertian Pendidikan
2. Mengetahui Bagaimana Esensi
3. Mengetahui Tujuan Pendidikan
4. Mengetahui apa fungsi Pendidikan
5. Mengetahui apa saja jenis lingkungan pendidikan
6.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan fenomena kemanusiaan universal yang jika
benar aktivasinya akan menumbuhkembangkan multidimensi kemampuan
dasar anak didik hingga ke titik kesejatiannya. Dalam istilah ilmu pendidikan,
anak didik yang mencapai kesejatiannya itu disebut manusia "berpendidikan",
"berketerdidikan", atau "berketerpelajaran", yaitu mereka yang mampu
mengoptimasi potensi diri sebagai insan pribadi yang taat asas memposisikan
diri sebagai pemegang mandat kultural dan Illahiat. Jika aktivitasi proses
pendidikan itu berlangsung secara salah akan melahirkan tragedi kemanusiaan
dan pemanusiaan, satu bentuk dosa sejarah orang dewasa, termasuk guru dan
pendidik pada umumnya, yang gagal mendewasakan anak-anak sebagai
pewaris generasi
Pendidikan memiliki definisi yang sangat luas dan dapat dilihat dari
berbagai sudut. Definisi Umum Pendidikan dapat diartikan sebagai Suatu
metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang
diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan, proses, cara dan pembuatan mendidik
2. Menurut Undang-Undang
a. UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 : Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan
bagi peranannya di masa yang akan datang

3
b. UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
3. Etimologi (Bahasa)
Bahasa Yunani : berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan
“agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan
sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching children)
4. Psikologi
Pendidikan adalah Mencakup segala bentuk aktivitas yang akan memudahkan
dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Esensi Tujuan dan Fungsi
Tujuan dan fungsi pendidikan seseringnya sulit dibedakan, bahkan
dikacaukan. Kata tujuan merujuk pada hasil, sedangkan fungsi merujuk pada proses.
Tujuan berkaitan dengan akhir dari sebuah proses atau capaian yang diperoleh dari
proses pendidikan itu. Fungsi merujuk pada hasil lain yang mungkin terjadi sebagai
sampingan atau konsekuensi dari proses pendidikan itu. Fungsi pun bisa bermakna
efek samping yang muncul dari sebuah proses pendidikan. Kata tujuan bermakna
penye- ngajaan, sementara fungsi lebih bermakna efek alami yang ditimbulkan dari
sebuah proses untuk mencapai tujuan itu.
Secara tradisional tujuan utama pendidikan adalah transmisi pengetahuan
atau proses membangun manusia menjadi berpendidikan. Transfer pengetahuan
yang diperoleh di bangku sekolah atau di lem- baga pelatihan ke dunia nyata adalah
sesuatu yang terjadi secara alami sebagai konsekuensi dari kepemilikan
pengetahuan oleh peserta didik alau siswa. Karenanya, tujuan pendidikan adalah
seperti apa yang dinyatakan, berikut segala upaya mencapainya. Fungsi
diasumsikan terjadi tanpa usaha yang diarahkan, lebih bersifat alami, untuk tidak
disebut sebagai kebetulan belaka.

4
Tugas utama pendidikan adalah menanamkan keyakinan dan memfasilitasi
proses belajar siswa. Hasilnya adalah perolehan belajar atau yang lebih utama
adalah kesadaran akan pentingnya belajar, serta pengetahuan tentang belajar
bagaimana belajar. Manusia benar-benar merupakan masyarakat belajar, tidak
terkecuali kakek-nenek, orang tua, siswa, dan anak-anak. Menurut Emma Goldman,
"Satu-satunya tujuan pendidikan adalah untuk mengajar siswa bagaimana menjalani
hidupnyadengan mengembangkan pikiran dan memperlengkapi dia untuk
menghadapi realitas.
Pendidikan yang dibutuhkan bersifat teoritis atau konseptual, di mana anak
diajar berpikir, memahami, mengintegrasikan, dan membuktikan suatu fenomena.
Dari sisi pandang yang hampir sama dapat dirumuskan bahwa tujuan pendidikan
adalah mengajar siswa bagaimana bisa berpikir, meningkatkan kualitas pikiran, dan
memung- kinkan dia berpikir bagi dirinya sendiri, bukan hanya sekadar
exmenambah beban memori otak.
C. Tujuan Pendidikan
Atas tujuan pendidikan perlu dirumuskan untuk tiba pada suatu titik yang
telah ditetapkan sebelumnya. Titik tujuan pendidikan itu lebih bersifat imajiner
ketimbang nyata. Pendidikan yang dilaksanakan tanpa tujuan akan berakhir dengan
kegagalan. Secara normatif tujuan pendidikan di Indonesia diamanatkan dalam UU
No. 20. Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Di dalam UU ini disebutkan bahwa
pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Secara akademik, pendidikan memiliki beberapa tujuan. Pertama,
mengoptimasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki oleh siswa.
Kedua, mewariskan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi untuk menghindari
sebisa mungkin anak-anak tercabut dari akar budaya dan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Ketiga, mengembangkan daya adaptabilitas siswa untuk menghadapi
situasi masa depan yang terus berubah, baik intensitas maupun persyaratan yang

5
diperlukan sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keempat,
meningkatkan dan mengembangkan tanggung jawab moral siswa, berupa
kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dengan
spirit atau keyakinan untuk memilih dan menegakkannya. Kelima, mendorong dan
membantu siswa mengem- bangkan sikap bertanggungjawab terhadap kehidupan
pribadi dan sosialnya, serta memberikan kontribusi dalam aneka bentuk secara
seluasnya kepada masyarakat. Keenam, mendorong dan membantu siswa
memahami hubungan yang seimbang antara hukum dan kebebasan pribadi dan
sosial. Ketujuh, mendorong dan mengembangkan rasa harga diri kemandirian
hidup, kejujuran dalam bekerja, dan integritas. Kedelapan, mendorong dan
mengembangkan kemampuan siswa untuk melanjutkan studi, termasuk merangsang
minat gemar belajar demi pengembangan pribadi. Kesembilan, mendorong dan
mengembangkan dimensi fisik, mental, dan disiplin bagi siswa untuk menghapi
dinamika kerja yang seba menuntut persyaratan fisik dan ketepatan waktu.
Kesepuluh, mengembangkan proses berpikir secara teratur pada diri siswa.
Kesebelas, mengembangkan kapasitas diri sebagai makhluk Tuhan yang akan
menjadi pengemban amanah di muka bumi ini.

D. Fungsi Pendidikan
Pendidikan membawa misi mulia sebagai proses kemanusiaan dan
pemanusiaan, baik alami maupun buatan. Di Indonesia, pendidikan nasional
dikonsepsikan sebagai berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Hal ini secara nyata tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas dan produk hukum lainnya.
Di dalam literatur akademik, kajian mengenai fungsi pendidikan
memunculkan pertanyaan yang banyak dan mendalam. Jiddu Krishnamurti (1895-
1986), misalnya, membuat sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan upaya
menelaah fungsi pendidikan. Perhatikan pertanyaan-pertanyaannya berikut ini.
Mengapa siswa pergi ke sekolah, belajar berbagai mata pelajaran, berusaha lulus

6
ujian dan bersaing satu sama lain untuk mencapai nilai yang lebih baik? Apakah ini
yang disebut pendidikan? Mengapa siswa belajar keras selama pendidikan di
sekolah? Apakah itu hanya untuk lulus ujian dan mendapatkan pekerjaan untuk
hidup? Apakah fungsi pendidikan untuk mempersiapkan siswa sementara mereka
masih terlalu muda untuk memahami kese- luruhan proses? Apakah memiliki
pekerjaan dan memperoleh penghasilan dari pekerjaan itu merupakan produk
pendidikan? Apakah siswa dididik hanya untuk itu?
Hidup tidak identik dengan pekerjaan. Hidup adalah sesuatu yang luar biasa
luas dan mendalam. Hidup adalah misteri besar, sebuah wilayah luas di mana kita
berfungsi sebagai manusia. Jika kita hanya mempersiapkan diri untuk memperoleh
penghasilan, kita akan kehilangan titik pada keseluruhan alur kehidupan. Bagi
siswa, memahami hidup mestinya jauh lebih penting daripada hanya sekadar
mempersiapkan diri untuk ujian dan menjadi sangat mahir dalam matematika, fisika,
atau mata pelajaran lainnya.
Tentunya pendidikan tidak memiliki makna kecuali ini membantu siswa
untuk memahami kehidupan yang luas dengan segala seluk- beluknya, keindahan
yang luar biasa, serta mengalami penderitaan dan kegembiraan yang silih berganti.
Pendidikan berfungsi mengoptimasi kapasitas atau potensi dasar siswa. Siswa pun
harus didorong untuk berpikir bebas, tanpa rasa takut, tanpa melulu dijejali rumus-
rumus, sehingga ia mampu menemukan sendiri apa yang nyata dan apa yang benar.
Jika takut, siswa tidak akan pernah menjadi cerdas. Siswa harus sampai pada
keyakinan bahwa sejak usia muda sangat penting untuk hidup dalam lingkungan di
mana tidak ada rasa takut yang berlebihan. Ketika sudah beranjak tua pun, dia tidak
menjadi serba takut: takut hidup, takut kehilangan pekerjaan, takut tradisi, takut
kepada tetangga, takut mati, dan lain-lain.
Merujuk pada uraian di atas, fungsi pendidikan sesunguhnya adalah
membangun manusia yang beriman, cerdas, kompetitif, dan bermartabat. Beriman,
mengandung makna bahwa manusia mengakui adanya eksistensi Tuhan dan
mengikuti ajaran dan menjauhi larangan- nya. Kecerdasan spiritual yang dimiliki
siswa tercermin dari keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, budi pekerti luhur, altruis

7
(semangat membantu orang lain secara cuma-cuma), motivasi tinggi, optimis, dan
kepribadian unggul. Kecerdasan emosional dan spiritual tercermin dari sensitivitas
dan apresiasi akan kehalusan dan keindahan seni budaya; beraktual- isasi diri
melalui interaksi sosial yang: membina dan memupuk hubungan timbal balik,
demokratis, empatik, simpatik, menjunjung tinggi HAM, ceria dan percaya diri,
menghargai kebhinekaan, berwawasan kebangsaan, serta kesadaran akan hak dan
kewajiban. Kecerdasan intelektual tercermin dari kompetensi dan kemandirian
dalam bidang IPTEKS, sertainsan intelektual yang kritis, kreatif, dan imajinatif.
Cerdas secara kinestetik berkaitan dengan sosok pribadi sebagai insan yang sehat,
bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas atau cekatan, serta insan
adiraga.
Kemampuan berkompetisi tercermin dari kepribadian unggul dan gandrung
keunggulan, bersemangat juang tinggi, mandiri dan pantang menyerah, pembangun
dan pembina jejaring, bersahabat dengan per- ubahan, inovatif dan menjadi agen
perubahan, produktif dan sadar mutu, berorientasi global, dan pembelajar sepanjang
hayat. Bermartabat mengandung makna memiliki haga diri, jati diri, dan integritas
sebagai bangsa.
Untuk mencapai tujuan dan fungsi di atas, pendidikan nasional kita harus
dilaksanakan dengan prinsip-prinsip tertentu, yaitu: (1) demokratis dan berkeadilan
serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa; (2) sebagai satu kesatuan yang
sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna; (3) sebagai suatu proses
pembudayaan dan pember- dayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat;
(4) memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran; (5) mengembangkan budaya membaca,
menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat, dan memberdayakan semua
komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu layanan pendidikan. Hal ini penting untuk mewujudkan kinerja
pendidikan yang sesung- guhnya, yaitu mengoptimasi peserta didik agar tumbuh
dan berkembang menjadi manusia seutuhnya.

8
E. Lingkungan Pendidikan
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak
didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang
sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu
lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarnya
lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.
Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses
pendidikan (pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll)
dinamakan lingkungan pendidikan. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan
adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan
sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat
mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di
dalam lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut
Ki Hajar Dewantara lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah an lingkungan masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan.
1. Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil
orang karena hubungan semenda dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk
keluarga inti (nucleus family: ayah, ibu dan anak) ataupun keluarga yang
diperluas (disamping inti, ada orang lain: kakek/nenek, adik/ipar, pembantu
dan lain-lain). Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh keseluruhan situasi
dan kondisi keluarganya.
Sebagian dari tujuan pendidikan itu akan dicapai melalui jalur
pendidikan sekolah ataupun jalur pendidikan luar sekolah lainnya (kursus,
kelompok belajar dan sebagainya). Bahkan peran jalur pendidikan sekolah
makin lama makin penting, khususnya yang berkaitan dengan aspek
pengetahuan dan keterampilan.

9
2. Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam
keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam
keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah.
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk
melaksanakan pendidikan. Semakin jauh suatu masyarakat semakin penting
peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam
proses pembangunan masyarakatnya itu.
Dari sisi lain, sekolah juga menerima banyak kritik atas berbagai
kelemahan dan kekurangannya yang mencapami puncaknya dengan gagasan
Ivan Illich untuk membebaskan masyarakat dari wajib sekolah dengan buku
yang terkenal Bebas dari Sekolah .
F. Jadwal pelaksanaan presentasi: Jum’at, 8 September 2023
G. Link yang digunakan untuk presentasi: https://meet.google.com/wjy-fvwu-ngz
H. Isi presentasi:

10
I. Hasil tanya Jawab diskusi
Lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan:
1. Yussi Rakhmanda : Menurutmu apa tujuan utama dari Pendidikan,mengapa ?
Jawaban : Tujuan utama dari pendidikan adalah membantu individu mengembangkan
pengetahuan,keterampilan,nilai,dan pemahaman yang diperlukan untuk berfungsi
secara efektif dalam masyarakat.Pendidikan memainkan peran penting dalam
pengembangan pribadi,peningkatan kehidupan sosial,dan konstribusi terhadap
kemajuan masyarakat secara keseluruhan. Melalui Pendidikan,seseorang dapat
mengembangkan potensi mereka, memahami dunia yang lebih luas, dan konstribusi
pada perbaikan sosial, ekonomi, dan budaya
2. Zilpiani : Apa itu psikomotor di dunia Pendidikan ?
Jawaban: Psikomotor dalam dunia pendidikan Merujuk pada aspek kemampuan fisik,
keterampilan motorik, dan koordinasi gerakan seseorang. Ini adalah salah satu dari
tiga domain utama dalam pendidikan, yang lainnya adalah domain kognitif (yang

11
berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman) dan domain afektif (yang berkaitan
dengan emosi, sikap, dan nilai-nilai).
Dalam domain psikomotor, pendidikan fokus pada pengembangan keterampilan fisik
dan motorik individu. Ini mencakup berbagai aktivitas fisik, seperti berjalan, berlari,
bermain olahraga, menari, memainkan alat musik, dan keterampilan lainnya yang
melibatkan pergerakan tubuh. Tujuan utama dari pendidikan psikomotor adalah untuk
meningkatkan kemampuan fisik, koordinasi, dan keterampilan praktis individu.
3. Yusrohh Amelia : Apa fungsi Pendidikan bagi masyarakat secara keseluruhan ?
Jawaban:
a. Pendidikan memiliki peran penting dan beragam fungsi bagi masyarakat secara
keseluruhan.
b. Pengembangan Sumber Daya Manusia : Pendidikan membantu mengembangkan
potensi individu. Ini menciptakan tenaga kerja yang terampil dan berpengetahuan,
yang merupakan aset penting bagi pertumbuhan ekonomi dan perkembangan
masyarakat.
c. Peningkatan Kualitas Hidup : Pendidikan memberikan akses ke pengetahuan,
keterampilan, dan informasi yang memungkinkan orang hidup dengan lebih baik.
d. Peningkatan Mobilitas Sosial : Melalui pendidikan, seseorang dapat meraih
peluang ekonomi dan sosial yang lebih baik.
e. Pengembangan Kewarganegaraan yang Bertanggung : Pendidikan mengajarkan
nilai-nilai kewarganegaraan, demokrasi, hak asasi manusia, dan partisipasi dalam
proses politik.
f. Inovasi dan Kemajuan Teknologi : Pendidikan memainkan peran penting dalam
inovasi dan kemajuan teknologi.
J. Pertanyaan dan Penjelasan tambahan dari dosen pengampu
• Pertanyaan yang diajukan oleh dosen
1. Bagaiman cara meningkatkan Pendidikan?
Jawaban: Beberapa cara dpat membantu meningkatkan pendidikan yaitu
peningkatan akses, pengembangan kurikulum, pelatihan guru, penggunaan
teknologi, pendidikan inklusif, pendidikan Berbasis komunitas, pendidikan

12
sepanjang hayat, evaluasi dan akuntabilitas, pembiayaan pendidikan dan kebijakan
pendidikan.
2. Apakah di tujuan pendidikan di setiap sekolah itu sama apa berbeda ?
Jawaban: Tujuan pendidikan pada dasarnya serupa di banyak sekolah, yaitu untuk
mempersiapkan siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang
mereka butuhkan untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif dan
bertanggung jawab. Namun, cara setiap sekolah mencapai tujuan ini bisa berbeda,
tergantung pada misi, visi, dan nilai-nilai mereka. Misalnya, beberapa sekolah
mungkin fokus pada pendidikan akademik yang ketat, dengan tujuan
mempersiapkan siswa untuk pendidikan tinggi dan karier profesional. Sekolah lain
mungkin menekankan pendidikan holistik yang mencakup pengembangan
intelektual, fisik, emosional, dan sosial siswa. Ada juga sekolah yang memiliki
fokus khusus, seperti seni, sains, teknologi, atau bahasa, dan tujuan mereka mungkin
mencakup pengembangan keterampilan dan pengetahuan di area ini. Jadi, meskipun
tujuan pendidikan umumnya serupa, cara setiap sekolah mencapai tujuan ini bisa
sangat berbeda.
• Penjelasan tambahan dari dosen pengampu
Pendidikan yang ingin di capai oleh suatu sekolah tertentu atau oleh Lembaga maka
itu disebut sebagai tujuan institusional.Apa tujuan institusional itu yaitu tujuan yang
ingin di capai oleh Lembaga sekolah,jadi tujuan itu dalam Pendidikan dan tujuan yang
bersifat lembagaada yang tujuan bersifat bidang studi tujuan yang ingin di,tujuan
institusuinal yaitu tujuan yang ingin di capai oleh bidang studi masing-masing,misalnya
nanti anda menjadi guru bahasa maka itu tujuannya di sebut tujuan kurikuler berarti
tujuan yang ingin di capai oleh bidang studi ,tujuan bidang studi itu akan di turukan
dalam kurikulumn sekarang ada standar kompetensi dasar ya tujuan yang ingin di capai
oleh pokok bahasa tertentu dan di pecah menjadi standar kompetensi kompetisi dasar
yang di capai oleh bidang studi itu, dan di pecah lagi menjadi indikator tujuan
pembelajaran yakni tujuan Pendidikan itu bisa bersifat khusus jadi bersifat dalam artian
untuk mencapai tujuan bidang studi, kemudian bidang studi di buat lebih khusus lagi
menjadi bidang studi pokok bahasaan tertentu. bagaimana untuk melihat kualitas

13
Pendidikan?maka bisa dilihat dari sejauh mana sekolah tersebut bisa mencapai tujuan
Pendidikan yang sudah di rumuskan.

14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tujuan dan Fungsi Pendidikan" dapat bervariasi tergantung pada konteks, sudut pandang,
dan argumen yang diajukan dalam makalah tersebut. Namun, secara umum, berikut
adalah beberapa kesimpulan yang umumnya muncul dalam diskusi mengenai tujuan dan
fungsi pendidikan:
Pendidikan sebagai Investasi dalam Perkembangan Individu, Pendidikan sebagai Sarana
Penyampaian Pengetahuan dan Nilai, Pendidikan sebagai Persiapan untuk Masa Depan,
Pendidikan sebagai Alat untuk Pemberdayaan, Pendidikan sebagai Media untuk
Pemahaman Antarbudaya dan Pendidikan sebagai Alat Perubahan Sosial.
Saran
Penting untuk fokus pada pemahaman yang kuat tentang konsep dasar pendidikan, seperti
tujuan pendidikan, teori pembelajaran, dan peran pendidik. Serta pentingnya
menghubungkan teori dengan praktik dalam lingkungan pendidikan nyata. Diskusi aktif,
membaca literatur yang relevan, dan mencari contoh nyata dalam pendidikan dapat
membantu memperdalam pemahaman tentang fungsi dan tujuan Pengantar Pendidikan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Cong Sujana, I. W. (2019). Fungsi dan Tujuan Pendidikan. In ADI WIDYA: Jurnal
Pendidikan Dasar: Vol. Volume. 4, Nomor 1 (p. 31).

16

Anda mungkin juga menyukai