Disusun oleh:
Agus Rofi’i (21510083)
Rini Astini (21510106)
Prasetiyani Pujiastuti (21510117)
PROGRAM STUDI
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCASARJANA
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2022
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaik
annya makalah Landasan Kependidikan dengan Topik Pendidikan dan
Kebudayaan. Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing Dr. Ghufron
Abdullah, M.Pd. yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyele
saikan makalah ini.
Makalah ini terdiri dari 3 bab tentang Pendidikan dan Kebudayaan. Makal
ah ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami tentang Pengertian
Pendidikan, Hakikat Manusia, Hakikat Pendidikan, dan Hakikat Kebudayaan.
Kami jauh dari sempurna, dan ini merupakan langkah baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, dari keterbatasan waktu dan kemampuan kami, m
aka kami harapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada u
mumnya.
Penulis
II
iii
DAFTAR ISI
Hal
COVER ……………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………. 1
C. Tujuan dan Manfaat …………………………………….. 2
D. Sistematika Penulisan ....................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan........................................................ 3
B. Hakikat Manusia…………................................................. 8
C. Hakikat Pendidikan…………..............................................
D. Hakikat Kebudayaan………………………………………
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................
B. Saran………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
III
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Pendidikan modern menerapkan prinsip multiintegensi, yang
menuntut perkembangan anak didik secara harmonis yang mencakupi
perkembangan: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Landasan
Pendidikan sangat dibutuhkan dalam dunia Pendidikan dan wajib dipelajari oleh
mahasiswa pascasarjana manajemen Pendidikan. Pengembangan Intelektual,
pengembangan emosional trntunya menjadi point penting dalam mengembangkan
ilmu melalui materi perkuliahan ini.
Landasan Pendidikan sendiri memberikan ilmu yang memfokuskan pada
perkembangan anak didik. Tentunya dengan mempelajari materi Pendidikan dan
kebudayaan, dapat memberikan dasar seorang pendidik untuk memahami hakikat
Pendidikan yang sebenarnya. Karena topik pembicaraan dalam makalah ini akan
menjadi dasar dari seluruh bab berikutnya yang masuk dalam kualifikasi
Pendidikan.
Tentunya masalah Pendidikan adalah masalah utama yang dihadapi oleh
manusia. Dengan adanya Pendidikan tentunya diharapkan akan mendidik manusia
menjadi manusia yang bermartabat. Tentunya kita perlu pula mempelajari hakikat
manusia di samping hakikat Pendidikan itu sendiri. Dalam makalah ini, juga
menyinggung masalah mengenai hakikat kebudayaan, karena sejatinya manusia
dapat belajar melalui sebuah proses pembudayaan sehingga nantinya akan
menghasilkan manusia yang berbudaya dan bermartabat.
B. Rumusan Masalah
Adapun pokok-pokok permasalahan di dalam makalah ini, diantaranya adalah:
1. Apakah pengertian dan definisi pendidikan?
2. Apakah pengertian dari hakikat manusia?
3. Apakah pengertian hakikat pendidikan?
4. Apakah pengertian dari hakikat kebudayaan?
1
2
2. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah mahasiswa dapat memahami penger
tian pendidikan, pengertian hakikat manusia, pengertian Pendidikan, dan
pengertian hakikat kebudayaan.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pengertian pendidikan, asal dan arti kata pendidikan, batasan tentang
pendidikan, makna beberapa unsur Pendidikan,
2. Pengertian hakikat manusia, wujud hakikat manusia, dimensi hakikat
manusia, implikasi dan implementasi dalam kurikulum,
3. Pengertian hakikat Pendidikan, fungsi Pendidikan, tujuan Pendidikan dan
pembelajaran, konsep Pendidikan sepanjang hayat,
4. Pengertian hakikat kebudayaan, hubungan antara sekolah dan masyarakat,
Pendidikan dan perkembangan kebudayaan, Pendidikan dan perubahan sosial
budaya, Pendidikan dan moral serta agama.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
1. Asal dan arti Pendidikan
Pendidikan merupakan padan kata dari pedagogi (paedagogoi). Pedagogi atau
paedagogi berasal dari kata Bahasa Yunani pedagogues (paedagogia), dan dalam
bahasa Latin paedagogus. Pedagogues, paedagogus dalam kehidupan orang
Yunani kuno merupakan sebutan seseorang yang bertugas menghantar dan
menjemput anak sekolah serta mengasuhnya sebagai pembantu rumah tangga.
Bgaimanapun paedagogue itu bukan guru. Dalam kehidupan Yunani kuno, guru
disebut governor.
Pedagogi juga berarti “perbuatan mendidik”. Dan paedagogiek yang berarti
“ilmu Pendidikan”. Pendidikan dalam bahasa Inggris adalah pedagogy, yaitu: the
study of educational goals and processes (studi tentang tujuan dan proses
Pendidikan). Mendidik dalam bahasa Latin educare yang berasal dari e-ducare
yang artinya “menggiring ke luar”. pembentukan manusia atau pemuliaan
manusia (Drost, 1999:1).
Dari asal dan arti kata yang terkait dengan Pendidikan tersebut dikelompokkan
ke dalam dua kategori (Komar, 2006: 45), yaitu: (a) cara untuk mempengaruhi
anak agar mencapai kedewasaan (Pendidikan informal), dan (b) konsep education,
yaitu cara memperoleh pengetahuan di sekolah (“Pendidikan formal”;
pengajaran).
3
4
Pedagogik atau ilmu mendidik ialah suatu ilmu yang bukan saja menelaah
obyeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki obyek itu, melainkan
mempelajari pula betapa hendaknya bertindak. Mendidik adalah mempengaruhi
anak dalam usaha membimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha membimbing
adalah usaha yang disadari dan dilakukan dengan sengaja antara orang dewasa
dengan anak/yang belum dewasa. (M.J.Langeveld).
Dari Batasan tersebut mencakupi unsur-unsur: Pendidikan adalah ilmu,
Pendidikan memiliki obyek kajian, Pendidikan merupakan suatu Tindakan, usaha
sadar, pengaruh, oleh orang dewasa.
Ilmu Pendidikan mempelajari Susana dan proses Pendidikan. (Sutari Imam
Bernadib). Batasan tersebut menunjuk obyek formal Pendidikan. Ilmu Pendidikan
adalah pemikiran ilmiah tentang realitas yang kita sebut Pendidikan (mendidik
dan dididik). Pendidikan adalah kegiatan atau proses memanusiakan manusia,
yang terjadi dalam dan dengan pembudayaan, yang disebut proses hominisasi dan
humanisasi. (Drijarkara, 1980).
Berikut ini menunjuk adanya unsur-unsur pendidikan sebagai pemikiran
ilmiah yaitu mencakup mendidik dan dididik. Lebih lanjut dijelakan tentang sifat-
sifat ilmiah, yaitu: kritis, metodis, dan sistematis. Kritis memiliki arti semua
pernyataan dan semua afirmasi harus memiliki dasar yang kuat, tidak membeo.
Metodus, artinya dalam prosesberpikir dan menyelidiki itu orang menggunakan
suatu cara tertentu. Sistematis, artinya dalam proses pemikiran ilmiah tersebut
pemikir dijiwai suatu ide yang menyeluruh dan menyatukan (sistematik, holistic,
dan sistematis). Unsur yang menonjol adalah: pemanusiaan manusia dalam
pembuadayaan.
Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya (Ki Hajar Dewantara).
Unsur-unsur yang dicakupi adalah: Kekuatan kodrat, sebagai manusia pribadi dan
anggota masyarakat, serta keselamatan dan kebahagiaan.
4
5
5
6
Kata bantuan lebih tepat karena lebih memposisikan si terdidik sebagai subyek,
yang berperan utama, sedang peran pendidik hanyalah membantu. Pendidik
adalah pendamping, sebagai kolega, teman berinteraksi, berkedudukan sederajad
dengan si terdidik, bukan sebagai atasan dan bawahan.Perkembangan bakat.
Prinsip pendidikan sebagai bantuan memiliki arti membantu proses penidikan
sebagai usaha sadar untuk “membentuk” anak didik. Yang memiliki arti
membentuk dirinya sendiri. Jadi bukan anak didik dibentuk oleh pendidik,
melainkan anak didik membentuk dirinya sendiri dengan bantuan pendidik.
6
7
7
8
8
9
9
10
Manusia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu (space and time) yang disebut
kemampuan bereksistensi. Manusia bukan “ber-ada” emlainkan “meng-ada”
atau “bereksistensi
c. Kata hati
Kata hati (conscience of man) = pelita hati, hati Nurani, suara hati, lubuk hati
adalah kemampuan memahami apa yang telah, sedang, dan akan terjadi serta
akibat bagi dirinya; yang memberikan penerangan tentang baik-buruknya
Tindakan sebagai manusia. Kata hati = kemampuan membuat keputusan yang
baik/benar secara cerdas; menjadi petunjuk moral/perbuatan.
d. Memiliki moral
Moral adalah norma (ukuran) tentang baik-buruknya Tindakan; filsafat
moral disebut etika, yang tidak identic dengan etiket (sopan-santun). Orang
yang moraknya tidak sesuai dengan kata hatinya= bermoral rendah (asor), atau
tidak bermoral.
e. Tanggung jawab
Tanggung jawab dapat terhadap: diri sendiri, sesama, dan
tuhan.Bertanggung jawab berarti sadar dan rela menerima akibat dari
tindakannya sesuai tuntutan hati Nurani, norma sosial, norma agama.
f. Kebebasan/kemerdekaan
Kebebasan tidak terlepas dari tuntutan kodrat manusia (hati Nurani, moral),
artinya: bebas untuk bertindak sejauh tidak bertentangan dengan tuntutan
kodrat manusia (bebas dalam keterikatan).
g. Hak dan kewajiban
Tidak ada hak tanpa kewajiban. Kewajiban bukan beban melainkan
keniscayaan, sebagai manusia. Mengingkari kewajiban berarti mengingkari
kemanusiaannya.
10
11
Akal
11
Jiwa Rasa
Kehendak
Susunan Kondrat
Unsur
Tubuh
Binatang 12
MANUSIA
Unsur Benda
Mati
Makhluk Hidup
Sifat Kodrat
Makhluk Sosial
MakhlukUnsur
Mandiri
Tumbuhan
Kebutuhan Kodrat
Makhluk Tuhan
12
13
13
14
C.
14
15
15