Anda di halaman 1dari 17

MATA KULIAH WAWASAN KEPENDIDIKAN

“PENGERTIAN PENDIDIKAN SECARA UMUM DAN DITINJAU DARI


PENGERTIAN KLASIK SERTA MODERN”

DISUSUN OLEH:
NI KADEK OPPI SWANDARI ; 2113011007 ; 2021
NI PUTU GITA CANDRIKA DEWI ; 2113011008 ; 2021
GEDE WISNU BUDIPRATAMA ; 2113011019 ; 2021

KELOMPOK I

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2021
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puji syukur kami selaku tim penulis panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat beliau yang telah
memberikan kesempatan dan kemampuan kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan makalah yang sederhana ini dalam bidang wawasan kependidikan
hususnya mengenai “Pengertian Pendidikan Secara Umum dan Ditinjau dari
Pengertian Klasik Serta Modern” dengan tepat waktu.
Penulis berharap tulisan ini dapat menambah pengetahuan yang telah ada
maupun menjadi wawasan baru khususnya dalam hal definisi pendidikan baik
ditinjau secara umum, klasik, maupun modern. Penulis juga berusaha membahas
materi yang bersumber dari buku, jurnal, dan website ini secara rinci dan terstruktur
dengan bahasa yang lugas sehingga mempermudah pembaca untuk memahami isi
tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini,
oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca sangat kami
harapkan untuk memperbaiki makalah ini ke depannya. Semoga tulisan ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua, khususnya para pembaca.
Om Santih, Santih, Santih Om

Singaraja, 29 Agustus 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3


2.1 Pengertian Ilmu Pendidikan dan Pendidikan Secara Umum ........................ 3

2.1.1 Pengertian Ilmu Pendidikan Secara Umum ......................................... 3

2.1.2 Pengertian Pendidikan Secara Umum ................................................. 4

2.2 Pengertian Pendidikan Ditinjau Dari Pengertian Klasik dan Modern .......... 6

2.2.1 Pengertian Klasik ................................................................................. 6

2.2.2 Pengertian Modern .............................................................................. 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12


3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 12

3.2 Saran ........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13


BAHAN DISKUSI ............................................................................................... 14

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah suatu usaha untuk memanusiakan manusia, dimana secara
umum pendidikan memiliki arti proses perubahan atau pendewasaan manusia
dimana yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya tidak bisa menjadi
bisa, dan yang awalnya tidak paham menjadi paham. Pendidikan memiliki subjek
dan objek atau sasaran yaitu manusia. Pendidikan dapat dilakukan tidak hanya di
lingkungan sekolah saja, tapi juga bisa didapat dari lingkungan keluarga dan
masyarakat. Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk
menumbuhkembangkan potensi-potensi yang telah dibawa manusia sejak lahir.
Oleh karena keberadaan manusia yang tidak dapat terlepas dari lingkungannya,
menyebabkan keberlangsungan proses pendidikan itu akan selamanya berkaitan
dengan lingkungan dan akan saling mempengaruhi secara timbal balik.
Potensi-potensi manusia selain bisa dikembangkan dari pendidikan, juga dapat
dikembangkan melalui pengalaman selama hidup. Dimana, pengalaman itu terjadi
karena adanya interaksi secara efektif dan efisien antara manusia dan lingkungan,
baik lingkungan fisik ataupun lingkungan sosial manusia. Interaksi manusia dengan
lingkungannya dalam ruang lingkup pendidikan mengandung beberapa elemen-
elemen yang memiliki sifat sangat kompleks. Kompleksitas elemen-elemen yang
saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam ruang lingkup pendidikan
memembentuk sebuah sistem yaitu sistem pendidikan.
Di lain sisi, ilmu pendidikan yang sama halnya dengan ilmu-ilmu pengetahuan
yang lain, ilmu pendidikan membahas masalah- masalah yang bersifat ilmu, bersifat
teori ataupun yang bersifat praktis (terapan). Sebagai salah satu ilmu pengetahuan,
ilmu pendidikan juga berbicara dan membahas masalah-masalah yang menyangkut
dari segi pelaksanaan baik itu menyangkut teori-teori, pedoman-pedoman, maupun
prinsip-prinsip tentang pelaksanaan pendidikan. Hal tersebut juga tertuju pada
bagaimana cara seseorang dalam bertindak sebagai pendidik, bergerak dalam
situasi pendidikan, serta tertuju kepada bagaiman pelaksanaan nya realisasi dan
cita-cita ideal yang telah tersusun dalam sebuah ilmu pendidikan secara teoritis.
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun permasalahan yang akan dicari
pemecahannya dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari ilmu pendidikan dan pendidikan secara umum?
2. Apakah pengertian pendidikan ditinjau dari pengertian klasik dan modern?

1.3 Tujuan
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengertian dari ilmu pendidikan dan pendidikan secara umum.
2. Mengetahui pengertian pendidikan ditinjau dari pengertian klasik dan
modern.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai referensi mengenai pengertian ilmu pendidikan dan pendidikan
baik itu secara umum, klasik, dan modern.
2. Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain untuk menggali dan
melakukan kajian mengenai pengertian dari ilmu pendidikan dan
pendidikan secara umum, klasik, dan modern.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmu Pendidikan dan Pendidikan Secara Umum


Berbagai ahli pendidikan menyatakan bahwa ilmu pendidikan merupakan
penerapan dari berbagai ilmu-ilmu untuk suatu dalam pelaksanaan pendidikan.
Pendidikan hanya memanfaatkan hasil dari antropologi, sosiologi, dan psikologi.
Dengan penelitian yang lebih mendalam ditemukan bahwa ilmu pendidikan adalah
ilmu yang berdiri sendiri yang mempunyai metode kajian serta objek yang berbeda
dengan ilmu-ilmu lain yang ada. Berikut merupakan pengertian ilmu pendidikan
dan pendidikan secara umum:
2.1.1 Pengertian Ilmu Pendidikan Secara Umum
Ilmu pendidikan atau paedagogiek, asal katanya dari bahasa Yunani yaitu
pedagogues, serta dalam bahasa Latin paedagogus, yang memiliki arti
pemuda yang memiliki tugas mengantar anak ke sekolah dan menjaga anak
itu untuk bertingkah laku baik, susila, dan berdisiplin. Lalu istilah itu
digunakan untuk pendidik (pedagog) dan berkembang menjadi pedagogi
kegiatan mendidik, paedagogiek untuk ilmu pendidikan. Adapun beberapa
pengertian ilmu pendidikan yang disampaikan oleh para ahli yaitu:
a) Menurut Prof. Brodjonegoro dan Drs. Soetedjo:
Ilmu pendidikan atau pedagogik adalah sebuah teori pendidikan,
perenungan mengenai pendidikan. Dalam artian yang lebih luas ilmu
pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang persoalan
yang timbul dalam praktek kegiatan pendidikan.
b) Menurut Prof. DR. M.J. Langeveld:
Ilmu pengetahuan atau pedagogik adalah sebuah ilmu yang tidak
hanya mengenai obyeknya untuk menerangkan suatu keadaan obyek yang
hakiki, melainkan mempelajari mengenai bagaimana hendaknya
bertindak.
c) Menurut Prof. DR. N. Driyarkara:
Ilmu pendidikan adalah sebuah pemikiran mengenai ilmiah realitas
yang biasa disebut pendidikan (mendidik dan pendidik).
4

d) Menurut DR. Sutari Imam Barnadib:


Ilmu pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari suasana dan
beberapa proses pendidikan.
Jika dilihat beberapa dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa ilmu
pendidikan tidak dapat dibebaskan dari makna sebuah pendidikan. Oleh
sebab itu, dapat diartikan bahwa ilmu pendidikan adalah sebagai ilmu
mengenai pendidikan. Misalnya saja Langeveld yang menyebutkan bahwa
ilmu pendidikan adalah sebagai ilmu pengetahuan yang praktis sebab ilmu
ini membicarakan tentang perbuatan atau tingkah laku pada manusia yang
secara khusus yaitu pada perbuatan mendidik, namun di dalamnya sangat
banyak pembahasan tentang hal-hal yang bersifat teoritis. Pembahasan
mengenai ilmu pendidikan dan pendidikan menyangkut hakikat manusia
yang menjelaskan tentang kedudukan pendidik dan peserta didik dalam
melakukan interaksi pendidikan. Dalam pelaksanaannya pendidikan
sangatlah bergantung pada keyakinan ahli ilmu pendidikan yang dijelaskan.
Jadi yang dimaksud dengan ilmu pendidikan secara umum adalah suatu
kumpulan ilmu pengetahuan yang tersusun mengenai pendidikan yang
selanjutnya menjelaskan secara detail mengenai proses kegiatan
pembelajaran yang aktif guna menghasilkan seorang individu yang memiliki
kemampuan, kekuatan, kecerdasan, dan berbagai hal yang dipergunakan
untuk menjalani kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat
kedepannya.
2.1.2 Pengertian Pendidikan Secara Umum
Kata pendidikan identik dengan proses kegiatan belajar mengajar.
Pekerjaan keguruan atau pengajaran dapat dilakukan oleh siapa pun atau
lebih jelasnya semua orang dapat menjadi guru. Dengan konsekuensi
pengajar menguasai materi yang akan diajarkan kepada para siswanya.
Mengenai bagaimana cara mengajar materi tersebut, akan diperoleh dari
pengalaman-pengalaman pengajar saat melakukan proses pembelajaran.
Dari uraian di atas, mempelajari teori-teori pendidikan, metode mengajar
yang terdapat pada ilmu pendidikan kurang menjadi perhatian. Sebaiknya
5

sangat perlu kita mengetahui pengertian dari pendidikan itu sendiri. Adapun
beberapa pengertian pendidikan yang disampaikan oleh para ahli yaitu:
a) Ki Hajar Dewantara:
Waktu mengembangkan sistem pendidikannya melalui Perguruan
Taman Siswa, memberikan pengertian dari pendidikan adalah sebagai
berikut. Pendidikan adalah sebuah jalan di dalam hidup dan tumbuh
kembangnya anak-anak. Dengan maksud, pendidikan adalah penuntun
segalanya yang terdapah pada diri anak-anak itu supaya mereka sebagai
manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai sebuah
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
b) Menurut Prof. DR. M.J. Langeveld:
Pendidikan merupakan setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan
bantuan yang ditujukan kepada anak untuk pendewasaan anak tersebut.
Serta membantu anak untuk cakap melakukan tugas hidupnya sendiri.
Sebuah pengaruh datangnya dari seorang yang dewasa dan ditujukan
kepada seorang yang belum dewasa.
c) Menurut DR. M. I. Soelaeman:
Pendidikan dikenal dengan julukan “usaha pemanusian manusia”.
Bukan dalam artian “digarapnya” manusia, sedangkan untuk
menghindarkan ia “tidak di manusiakan” dalam artian diperlakukan,
dihadapkan, dan diarahkan kepada kehidupan yang tidak manusiawi. Agar
kehidupannya manusiawi dalam artian bertingkah laku dengan
berpedoman serta berjalan ke arah kehidupan dan norma kesusilaan.
Dapat meningkatkan kehidupannya sebagai manusia, dalam artian
menigkatkan martabatnya sebagai seorang manusia.
d) Menurut Prof. DR. N. Driyarkara:
Pendidikan adalah pemanusiaan manusia yang masih muda atau
pengangkatan manusia yang masih muda ke taraf insani.

Dari beberapa pengertian para ahli di atas mengenai pendidikan,


dapat dianalisis bahwa pendidikan adalah perbuatan manusiawi. Mengenai
pendidikan pada hakikatnya hanya berkisar pada kemanusiaan. Pendidikan
lahir dari orang dewasa (pendidik) dan orang yang belum dewasa (peserta
6

didik) dalam suatu kesatuan hidup. Tindakan yang dilakukan oleh orang
yang sudah dewasa secara sengaja dan sadar dilandasi oleh nilai-nilai
kemanusiaan. Jadi tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan dan
keterampilan, namun acuan terhadap berbagai nilai kemanusiaan yang
diutamakan. Nilai-nilai kemanusiaan itu mengarah pada kepribadian dan
watak. Pendidikan tidak hanya berkaitan tentang masa kini dan masa lalu.
Namun pendidikan berkaitan dengan kehidupan manusia di masa yang akan
datang. Dengan ini pendidikan dapat dimulai dari sekarang, dengan modal
pengalaman yang ada di masa lalu, guna diarahkan pada masa yang akan
datang. Jadi dalam pendidikan kita harus memusatkan pikiran kepada
masalah yang akan dihadapi.
Jadi yang dimaksud dengan pendidikan secara umum adalah
hubungan antarpribadi pendidik dan peserta didik. Yang dalam sebuah
pergaulan terjadi komunikasi dan kontak diantara masing-masing pribadi.
Hubungan ini jika ditingkatkan ke tingkat hubungan pendidikan maka pasti
akan terjadi suatu hubungan makna antara pendidik dan peserta didik.
2.2 Pengertian Pendidikan Ditinjau dari Pengertian Klasik dan Modern
2.2.1. Pengertian Klasik
Pendidikan merupakan suatu aset berharga bagi suatu bangsa
kedepannya. Seiring perkembangan zaman dan pandangan, terdapat dua
jenis teori mengenai proses pendidikan yang meliputi pendidikan yang
ditinjau dari teori klasik, serta pendidikan yang ditinjau dari teori modern.
Menurut pandangan para ahli, teori pendidikan berdasarkan teori klasik
ini merupakan teori yang tertua mengenai dunia pendidikan. Dalam
pengertian pendidikan ditinjau dari teori klasik, hal ini memiliki arti bahwa
pendidikan didasarkan atas filsafat-filsafat klasik yang memandang bahwa
pendidikan memiliki fungsi sebagai suatu upaya untuk memelihara,
mempertahankan, serta mewariskan berbagai warisan budaya yang telah ada.
Dalam teori pendidikan berdasarkan teori klasik, sistem pendidikan lebih
mementingkan isi daripada proses pendidikannya. Isi pendidikan yang
dimaksud adalah berbagai bahan pengajaran diambil dari disiplin-disiplin
ilmu pengetahuan yang telah ditemukan dan kemudian dikembangkan oleh
7

para ahli dalam bidangnya dan kemudian disusun secara logis serta
sistematis, contohnya yaitu seperti teori-teori pada bidang fisika, biologi,
matematika, bahasa, sejarah dan lain sebagainya.
Konsep Pendidikan yang terkandung dalam teori pendidikan klasik ini
adalah sentralisasi guru, dimana tenaga pendidik atau guru merupakan
peranan utama dalam kegiatan pendidikan dan menjadi pusat segala aktivitas
pendidikan baik dilingkungan sekolah, maupun luar sekolah. Guru atau
tenaga pendidik memiliki peranan yang lebih dominan dibandingkan peserta
didiknya. Dalam implementasi pendidikan pada teori ini, para siswa hanya
perlu untuk memperhatikan dan menerima materi dari guru mereka tanpa
adanya interaksi atau keterlibatan langsung dari aktivitas para siswa.
Pelaksanaan pendidikan dengan metode klasik seperti ini tentunya dapat
memberikan berbagai pengaruh dalam proses pendidikannya. Dengan
metode pendidikan klasik seperti ini, para siswa hanya perlu mendengarkan
dan materi yang diberikan oleh guru mereka yang mana dengan kata lain,
konsep pendidikan ini cenderung berfokus kepada kemampuan pengajaran
guru yang kemudian hal ini akan membuat siswa menjadi pasif dalam
kegiatan pendidikan.
Dengan perilaku atau peranan para siswa yang tidak aktif/pasif dalam
kegiatan pendidikan, hal ini juga dapat berdampak pada tidak
berkembangnya kreativitas dan rasa ingin tahu para siswa didikan. Adapun
beberapa ciri-ciri mendasar yang terdapat pada teori pendidikan klasik ini
antara lain sebagai berikut:
a) Keterikatan secara emosional antara pendidik dan peserta didik.
b) Menekankan isi daripada proses.
c) Memiliki tujuan tertentu yang bersifat Khusus.
d) Aturan yang dipakai merupakan kebiasaan di masa lampau.
Dalam teori klasik, terdapat empat aliran dasar yang telah berkembang,
yaitu meliputi aliran empirisme, aliran nativisme, aliran naturalisme, dan
aliran konvergensi. Keempat aliran tersebut akan dijelaskan secara singkat
melalui uraian berikut:
A. Aliran Empirisme.
8

Tokoh dalam aliran empirisme ini adalah John Locke (1632-1704)


yang merupakan seorang filsuf bangsa Inggris. Kata empirisme berasal
dari kata empiri yang memiliki arti pengalaman. Dalam aliran empirisme
dijelaskan bahwa seorang anak lahir kedunia ini sebagai kertas kosong.
Manusia dilahirkan ke dunia ini dengan jiwa dan watak yang hampir
sama yaitu suci dan bersih. Kemudian pendidikan dan lingkungan lah
yang akan membuat manusia berbeda-beda. Teori ini juga didukung oleh
beberapa ahli pendidikan lainnya, antara lain Helvatus dan Claude
Adrien Helvetius.
B. Aliran Nativisme.
Aliran ini dikemukakan oleh Arthur Schopenhauer (1788-1860).
Aliran nativisme berasal dari kata nalivus yang artinya terlahir. Dalam
aliran ini dijelaskan bahwa potensi-potensi dan kepibadian bersifat
kodrati merupakan faktor pembawaan dari kelahiran. Menurut aliran ini,
mendidik berarti membiarkan seorang anak tumbuh berdasarkan
pembawaannya dari lahir. Berhasil atau tidaknya perkembangan
bergantung pada tinggi rendahnya dan jenis pembawaan yang dimiliki
oleh anak. Pendidikan dalam aliran ini dinilai tidak memiliki kekuatan
sama sekali sehingga sering disebut aliran pesimistis.
C. Aliran Naturalisme.
Tokoh dalam aliran naturalisme ini adalah Jean Jacques Rousseau
(1712-1778) yang merupakan seorang filsuf bangsa Perancis. Dalam
aliran ini dikemukakan bahwa semua manusia yang baru lahir memiliki
pembawaan yang baik yang kemudian akan menjadi rusak di tangan
manusia itu sendiri. Hal ini juga berarti bahwa pendidikan dapat merusak
pembawaan baik yang dimiliki seseorang sejak lahir dan semua
pendidikan tidak aka nada hasilnya. Adapun tokoh yang memiliki
pendapat hampir sama dengan Rousseau ini adalah Rohracher yang
merupakan seorang psikolog dari Austria. Aliran naturalisme juga sering
disebut aliran negativisme, karena berpandangan bahwa tenaga pendidik
hanya wajib membiarkan pertumbuhan peserta didiknya dengan
sendirinya yang selanjutnya hanya perlu diserahkan ke alam.
9

D. Aliran Konvergensi.
Teori ini dipelopori oleh William Stern (1871-1938) yang
merupakan seorang ahli pendidikan bangsa Jerman. Beliau berpendapat
bahwa faktor pembawaan dan faktor lingkungan sama pentingnya
terhadap hasil perkembangan peserta didik. Sehingga perkembangan
pribadi seseorang sesungguhnya merupakan hasil kerjasama antara
potensi heriditas (internal), dan lingkungan, serta pendidikan (eksternal)
yang mana dengan kolaborasi yang tepat akan dapat mencapai hasil
sesuai dengan yang diharapkan. Jadi, pada teori konvergensi yang
dikemukakan oleh William Stern terdapat tiga kesimpulan utama yaitu
sebagai berikut:
a) Pendidikan itu serba mungkin diberikan kepada anak didik.
b) Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan kepada anak
untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah
pembawaan yang buruk.
c) Hasil pendidikan tergantung kepada pembawaan dan lingkungan.

2.2.2. Pengertian Modern


Secara umum pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan,
keterampilan serta kebiasaan yang dilakukan suatu individu (manusia) dari
satu generasi ke generasi lainnya yang menyebabkan perubahan-perubahan
dimana yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya tidak paham
menjadi paham, dan yang awalnya tidak bisa menjadi bisa. Proses
pembelajaran ini melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian yang terjadi
tak hanya dari lingkungan sekolah saja, melainkan bisa dari lingkungan
keluarga ataupun masyarakat. Layaknya mahluk hidup, pendidikan pun ikut
mengalami perubahan dari masa ke masa. Dimana yang awalnya pendidikan
didapat secara autodidak, lalu mulai diajarkan dalam lingkungan sekolah
melalui perantara guru, kemudian terus berkembang dimana pendidikan
tidak hanya bisa didapat melalui lingkungn sekolah, tapi mulai bisa di akses
melalui internet.
Di era globalisasi ini, manusia dipaksa cepat dalam menangkap
perubahan-perubahan sosial yang terjadi di berbagai bidang, seperti bidang
10

politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta tak terkecuali di bidang


pendidikan. Oleh karena itu, maka pendidikan terus mengalami perubahan
(inovasi), sebab proses pendidikan yang tidak sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman hanya akan membuat manusia stagnan. Sehingga,
pemahaman atau pandangan orang mengenai hakikat pendidikan itu pun
berubah-ubah, yang secara sederhana dapat dikatagorikan sebagai
pandangan pendidikan tradisional dan pendidikan modern. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Modern adalah cara-cara belajar yang
sesuai dengan tuntutan era kekinian, untuk dapat dipersiapkan anak didik
pada masanya. Pendidikan modern berlaku bagi hidup untuk menumbuhkan,
memupuk, mengembangkan, memelihara dan mempertahankan tujuan
pendidikan yang telah dicapai.
Adapun teori-teori dalam pendidikan modern ini yaitu:
a) Pengajaran Alam Sekitar.
Salah satu usaha untuk memberikan dasar, agar pendidikan dan
pengajaran berhasil ialah mempergunakan lingkungan hidup anak
sebagai tolak semua pendidikan. Pengajaran semacam itu dinamai
pengajaran heimatkunde atau ekologi. Tokoh penting yang berperan
dalam perkembangan teori ini adalah Fr. A. Finger dari jerman.
b) Pengajaran Pusat Perhatian.
Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat decroly dari
belgia dengan pengajaran melalui pusat-pusat minat. Pendidikan menurut
decroly adalah Ecole Pour La Vic, Par La Vie yang dalam Bahasa
Indonesia memiliki arti sekolah untuk hidup dan oleh hidup. Anak harus
di didik, diarahkan, dan dipersiapkan dalam bermasyarakat. Oleh karena
itu anak harus mempunyai pengetahuan terhadap diri sendiri dan
pengetahuan tentang dunianya. Dunia ini terdiri dari alam dan
kebudayaan dunia harus hidup dan mengembangkan kemampuannya
untuk menggapai cita-cita. Oleh karena itu ia harus mempunyai
pengetahuan yang bersifat subjektif dan objektif atas dirinya sendiri dan
dunianya.
c) Sekolah Kerja.
11

Sekolah kerja merupakan konsep pendidikan yang menjadi titik


kulminasi dari pandangan yang mementingkan keterampilan dalam
pendidikan. Sekolah kerja menekankan agar pendidikan
mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan. Tokoh penting
yang berperan dalam perkembangan teori ini adalah G.kereschensteiner
dari jerman.
d) Taman Siswa.
Taman siswa ialah lembaga pendidikan yang didirikan oleh Ki hajar
dewantara pada 3 juli 1992 di Yogyakarta. Taman siswa merupakan
badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat yang
menggunakan pendidikan dalam arti luas untuk mencapai cita-cita.
Menurut Ki hajar dewantara pendidikan bagi tiap-tiap bangsa berarti
pemeliharaan guna mengembangkan generasi muda agar dapat
berkembang dengan sehat lahir batin. Sistem pendidikan yang di cita-
citakan beliau yakni pendidikan yang berdasarkan kebudayaan suatu
bangsa kita sendiri dan mengutamakan kepentingan masyarakat. Dasar
pendidikan dan pengajaran dalam Taman Siswa ialah Panca Darma
Taman Siswa yang disusun tahun 1947.
12

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Ilmu pendidikan adalah kumpulan ilmu pengetahuan yang tersusun
mengenai pendidikan yang selanjutnya menjelaskan secara detail mengenai
proses kegiatan pembelajaran yang aktif guna menghasilkan individu yang
memiliki kemampuan dan sebagainya
2. Pendidikan berkaitan erat dengan proses mendidik ini menuntun
berkembangnya seseorang yang bukan hanya sekedar memberikan ilmu
pengetahuan dan keterampilan, namun juga mementingkan nilai-nilai
kemanusiaan yang mengarah kepada kepribadian dan watak.
3. Dari teori klasik dijelaskan bahwa pendidikan didasarkan atas filsafat-
filsafat klasik yang memandang bahwa pendidikan memiliki fungsi sebagai
suatu upaya untuk melestarikan warisan budaya.
4. Pendidikan modern merupakan cara proses pembelajaran yang sesuai
dengan tuntutan era terkini, berperan sebagai upaya mempersiapkan peserta
didik yang sesuai dengan masanya.
3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini, semoga para pembaca dapat menambah
wawasannya dalam bidang wawasan kependidikan, khususnya dalam hal
Pengertian Ilmu Pendidikan dan Pendidikan Secara Umum serta Pengertian
Pendidikan Ditinjau dari Pengertian Klasik dan Modern. Selain itu para
pembaca juga diharapkan agar dapat mempertimbangkan untuk menggunakan
makalah ini dalam penyusunan makalah yang sejenis selanjutnya, serta dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat
menyempurnakan laporan mengenai pengertian pendidikan ini kedepannya.
13

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. (2015). Peranan Filsafat Pendidikan. In Filsafat Pendidikan (pp. 52–58).


Jakarta: Kencana.

Astawa, I. N. T. (2016). Teori-Teori dalam Dunia Pendidikan Modern. Jurnal


Penjaminan Mutu, 1(1), 67-72.

Buana, D. R. (202). "Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi.


Salam:, 7(3), 217-226.

Driyarkara. (1980). Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.

Hendrowibowo, L. (1994). Kajian Ilmiah Tentang Ilmu Pendidikan. Cakrawala


Pendidikan, 86177.

Langeveld.(terj). (1971). Paedagogiek Teoretis/Sistematis. Jakarta: FIP IKIP


Jakarta.

Maunah, B. (2009). Ilmu pendidikan.

Muktiana, N. (2015). Teori Pendidikan. 1–4.

Purwanto, M. N. (2019). Ilmu pendidikan teoretis dan praktis.

Rohman, A. (2009). Memahami pendidikan & ilmu pendidikan. LaksBang


Mediatama bekerja sama dengan Kantor Advokat" Hufron & Hans Simaela".

Sari, E. N. (2018). Teori Pendidikan Klasik dan Modern. 1–2.

Soelaeman,M.I. (1985). Menjadi Guru. Bandung: CV Diponegoro. ---------. (1977).


Penghampiran Fenomenologis terhadap Pendidikan. Bandung: (tanpa
penerbit).

Suswandari, M. (2018). Jurnal Komunikasi Pendidikan 1. Journal Univetbantara,


33-44.

Sutari Imam Barnadib. (1986). Pengantar llmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta:


FIP IKIP Yogyakarta.

Suwarno. (1985). Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru.

Syafril, M. P., & Zen, Z. (2019). Dasar-dasar ilmu pendidikan. Prenada Media.
14

BAHAN DISKUSI

1. Bagaimana sebuah pengertian bisa dijadikan acuan untuk menjadikan


pendidikan mudah dimengerti orang yang belum dewasa?
2. Berdasarkan pengertian pendidikan menurut teori klasik, apakah sistem
pendidikan pada teori klasik tepat untuk diterapkan dalam era saat ini?
mengapa?
3. Apa saja dampak negatif dari pengertian pendidikan ditinjau dari pengertian
modern?

Anda mungkin juga menyukai