DISUSUN OLEH:
NI KADEK OPPI SWANDARI ; 2113011007 ; 2021
NI PUTU GITA CANDRIKA DEWI ; 2113011008 ; 2021
GEDE WISNU BUDIPRATAMA ; 2113011019 ; 2021
KELOMPOK I
Om Swastyastu,
Puji syukur kami selaku tim penulis panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat beliau yang telah
memberikan kesempatan dan kemampuan kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan makalah yang sederhana ini dalam bidang wawasan kependidikan
hususnya mengenai “Pengertian Pendidikan Secara Umum dan Ditinjau dari
Pengertian Klasik Serta Modern” dengan tepat waktu.
Penulis berharap tulisan ini dapat menambah pengetahuan yang telah ada
maupun menjadi wawasan baru khususnya dalam hal definisi pendidikan baik
ditinjau secara umum, klasik, maupun modern. Penulis juga berusaha membahas
materi yang bersumber dari buku, jurnal, dan website ini secara rinci dan terstruktur
dengan bahasa yang lugas sehingga mempermudah pembaca untuk memahami isi
tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini,
oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca sangat kami
harapkan untuk memperbaiki makalah ini ke depannya. Semoga tulisan ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua, khususnya para pembaca.
Om Santih, Santih, Santih Om
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
2.2 Pengertian Pendidikan Ditinjau Dari Pengertian Klasik dan Modern .......... 6
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengertian dari ilmu pendidikan dan pendidikan secara umum.
2. Mengetahui pengertian pendidikan ditinjau dari pengertian klasik dan
modern.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai referensi mengenai pengertian ilmu pendidikan dan pendidikan
baik itu secara umum, klasik, dan modern.
2. Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain untuk menggali dan
melakukan kajian mengenai pengertian dari ilmu pendidikan dan
pendidikan secara umum, klasik, dan modern.
3
BAB II
PEMBAHASAN
sangat perlu kita mengetahui pengertian dari pendidikan itu sendiri. Adapun
beberapa pengertian pendidikan yang disampaikan oleh para ahli yaitu:
a) Ki Hajar Dewantara:
Waktu mengembangkan sistem pendidikannya melalui Perguruan
Taman Siswa, memberikan pengertian dari pendidikan adalah sebagai
berikut. Pendidikan adalah sebuah jalan di dalam hidup dan tumbuh
kembangnya anak-anak. Dengan maksud, pendidikan adalah penuntun
segalanya yang terdapah pada diri anak-anak itu supaya mereka sebagai
manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai sebuah
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
b) Menurut Prof. DR. M.J. Langeveld:
Pendidikan merupakan setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan
bantuan yang ditujukan kepada anak untuk pendewasaan anak tersebut.
Serta membantu anak untuk cakap melakukan tugas hidupnya sendiri.
Sebuah pengaruh datangnya dari seorang yang dewasa dan ditujukan
kepada seorang yang belum dewasa.
c) Menurut DR. M. I. Soelaeman:
Pendidikan dikenal dengan julukan “usaha pemanusian manusia”.
Bukan dalam artian “digarapnya” manusia, sedangkan untuk
menghindarkan ia “tidak di manusiakan” dalam artian diperlakukan,
dihadapkan, dan diarahkan kepada kehidupan yang tidak manusiawi. Agar
kehidupannya manusiawi dalam artian bertingkah laku dengan
berpedoman serta berjalan ke arah kehidupan dan norma kesusilaan.
Dapat meningkatkan kehidupannya sebagai manusia, dalam artian
menigkatkan martabatnya sebagai seorang manusia.
d) Menurut Prof. DR. N. Driyarkara:
Pendidikan adalah pemanusiaan manusia yang masih muda atau
pengangkatan manusia yang masih muda ke taraf insani.
didik) dalam suatu kesatuan hidup. Tindakan yang dilakukan oleh orang
yang sudah dewasa secara sengaja dan sadar dilandasi oleh nilai-nilai
kemanusiaan. Jadi tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan dan
keterampilan, namun acuan terhadap berbagai nilai kemanusiaan yang
diutamakan. Nilai-nilai kemanusiaan itu mengarah pada kepribadian dan
watak. Pendidikan tidak hanya berkaitan tentang masa kini dan masa lalu.
Namun pendidikan berkaitan dengan kehidupan manusia di masa yang akan
datang. Dengan ini pendidikan dapat dimulai dari sekarang, dengan modal
pengalaman yang ada di masa lalu, guna diarahkan pada masa yang akan
datang. Jadi dalam pendidikan kita harus memusatkan pikiran kepada
masalah yang akan dihadapi.
Jadi yang dimaksud dengan pendidikan secara umum adalah
hubungan antarpribadi pendidik dan peserta didik. Yang dalam sebuah
pergaulan terjadi komunikasi dan kontak diantara masing-masing pribadi.
Hubungan ini jika ditingkatkan ke tingkat hubungan pendidikan maka pasti
akan terjadi suatu hubungan makna antara pendidik dan peserta didik.
2.2 Pengertian Pendidikan Ditinjau dari Pengertian Klasik dan Modern
2.2.1. Pengertian Klasik
Pendidikan merupakan suatu aset berharga bagi suatu bangsa
kedepannya. Seiring perkembangan zaman dan pandangan, terdapat dua
jenis teori mengenai proses pendidikan yang meliputi pendidikan yang
ditinjau dari teori klasik, serta pendidikan yang ditinjau dari teori modern.
Menurut pandangan para ahli, teori pendidikan berdasarkan teori klasik
ini merupakan teori yang tertua mengenai dunia pendidikan. Dalam
pengertian pendidikan ditinjau dari teori klasik, hal ini memiliki arti bahwa
pendidikan didasarkan atas filsafat-filsafat klasik yang memandang bahwa
pendidikan memiliki fungsi sebagai suatu upaya untuk memelihara,
mempertahankan, serta mewariskan berbagai warisan budaya yang telah ada.
Dalam teori pendidikan berdasarkan teori klasik, sistem pendidikan lebih
mementingkan isi daripada proses pendidikannya. Isi pendidikan yang
dimaksud adalah berbagai bahan pengajaran diambil dari disiplin-disiplin
ilmu pengetahuan yang telah ditemukan dan kemudian dikembangkan oleh
7
para ahli dalam bidangnya dan kemudian disusun secara logis serta
sistematis, contohnya yaitu seperti teori-teori pada bidang fisika, biologi,
matematika, bahasa, sejarah dan lain sebagainya.
Konsep Pendidikan yang terkandung dalam teori pendidikan klasik ini
adalah sentralisasi guru, dimana tenaga pendidik atau guru merupakan
peranan utama dalam kegiatan pendidikan dan menjadi pusat segala aktivitas
pendidikan baik dilingkungan sekolah, maupun luar sekolah. Guru atau
tenaga pendidik memiliki peranan yang lebih dominan dibandingkan peserta
didiknya. Dalam implementasi pendidikan pada teori ini, para siswa hanya
perlu untuk memperhatikan dan menerima materi dari guru mereka tanpa
adanya interaksi atau keterlibatan langsung dari aktivitas para siswa.
Pelaksanaan pendidikan dengan metode klasik seperti ini tentunya dapat
memberikan berbagai pengaruh dalam proses pendidikannya. Dengan
metode pendidikan klasik seperti ini, para siswa hanya perlu mendengarkan
dan materi yang diberikan oleh guru mereka yang mana dengan kata lain,
konsep pendidikan ini cenderung berfokus kepada kemampuan pengajaran
guru yang kemudian hal ini akan membuat siswa menjadi pasif dalam
kegiatan pendidikan.
Dengan perilaku atau peranan para siswa yang tidak aktif/pasif dalam
kegiatan pendidikan, hal ini juga dapat berdampak pada tidak
berkembangnya kreativitas dan rasa ingin tahu para siswa didikan. Adapun
beberapa ciri-ciri mendasar yang terdapat pada teori pendidikan klasik ini
antara lain sebagai berikut:
a) Keterikatan secara emosional antara pendidik dan peserta didik.
b) Menekankan isi daripada proses.
c) Memiliki tujuan tertentu yang bersifat Khusus.
d) Aturan yang dipakai merupakan kebiasaan di masa lampau.
Dalam teori klasik, terdapat empat aliran dasar yang telah berkembang,
yaitu meliputi aliran empirisme, aliran nativisme, aliran naturalisme, dan
aliran konvergensi. Keempat aliran tersebut akan dijelaskan secara singkat
melalui uraian berikut:
A. Aliran Empirisme.
8
D. Aliran Konvergensi.
Teori ini dipelopori oleh William Stern (1871-1938) yang
merupakan seorang ahli pendidikan bangsa Jerman. Beliau berpendapat
bahwa faktor pembawaan dan faktor lingkungan sama pentingnya
terhadap hasil perkembangan peserta didik. Sehingga perkembangan
pribadi seseorang sesungguhnya merupakan hasil kerjasama antara
potensi heriditas (internal), dan lingkungan, serta pendidikan (eksternal)
yang mana dengan kolaborasi yang tepat akan dapat mencapai hasil
sesuai dengan yang diharapkan. Jadi, pada teori konvergensi yang
dikemukakan oleh William Stern terdapat tiga kesimpulan utama yaitu
sebagai berikut:
a) Pendidikan itu serba mungkin diberikan kepada anak didik.
b) Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan kepada anak
untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah
pembawaan yang buruk.
c) Hasil pendidikan tergantung kepada pembawaan dan lingkungan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Ilmu pendidikan adalah kumpulan ilmu pengetahuan yang tersusun
mengenai pendidikan yang selanjutnya menjelaskan secara detail mengenai
proses kegiatan pembelajaran yang aktif guna menghasilkan individu yang
memiliki kemampuan dan sebagainya
2. Pendidikan berkaitan erat dengan proses mendidik ini menuntun
berkembangnya seseorang yang bukan hanya sekedar memberikan ilmu
pengetahuan dan keterampilan, namun juga mementingkan nilai-nilai
kemanusiaan yang mengarah kepada kepribadian dan watak.
3. Dari teori klasik dijelaskan bahwa pendidikan didasarkan atas filsafat-
filsafat klasik yang memandang bahwa pendidikan memiliki fungsi sebagai
suatu upaya untuk melestarikan warisan budaya.
4. Pendidikan modern merupakan cara proses pembelajaran yang sesuai
dengan tuntutan era terkini, berperan sebagai upaya mempersiapkan peserta
didik yang sesuai dengan masanya.
3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini, semoga para pembaca dapat menambah
wawasannya dalam bidang wawasan kependidikan, khususnya dalam hal
Pengertian Ilmu Pendidikan dan Pendidikan Secara Umum serta Pengertian
Pendidikan Ditinjau dari Pengertian Klasik dan Modern. Selain itu para
pembaca juga diharapkan agar dapat mempertimbangkan untuk menggunakan
makalah ini dalam penyusunan makalah yang sejenis selanjutnya, serta dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat
menyempurnakan laporan mengenai pengertian pendidikan ini kedepannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Syafril, M. P., & Zen, Z. (2019). Dasar-dasar ilmu pendidikan. Prenada Media.
14
BAHAN DISKUSI