Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

’’ KONSEP PEMBELAJARAN ’’

KELOMPOK 2

Nama Anggota :

Nita selviana (2200001006)

Mutia Azzahrah (2200001013)

Feridyana Ajeng Sukma R (2200001034)

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur ami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada kami semua. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Konsep Pembelajaran” sholawat serta salam semoga selalu tercurahan
kepada junjungan kita nabi muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari
zaman jahiliyah menuju zaman sekarang ini.

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugaas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran. Pada kesempatan ini izinkan kami menyampaikan terimaksih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan, arahan serta dorongan selama kami
menyelesaikan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan pandngan serta gambaran


mengenai konsep pembelajaran bagi yang membaca. Serta kami memohon maaf atas
sebesar besarnya apabila dalam penulisan kami terjadi kekurangan sehingg kami
menerima kritik serta saran dari pembaca.

Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, 02 Oktober 2023

2
DAFTAR ISI

COVER MAKALAH......................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I................................................................................................................................4

PENDAHULUAN............................................................................................................4

I. Latar Belakang.....................................................................................................4
II. Rumusan Masalah............................................................................................4
III. Tujuan Penulisan.............................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6

PEMBAHASAN...............................................................................................................6

A. Paradigma Belajar........................................................................................6
B. Pengertian Pembelajaran.............................................................................8
C. Proses Pembelajaran.....................................................................................9
D. Hasil Pembelajaran.....................................................................................11
E. Jenis-Jenis Pembelajaran...........................................................................12
BAB III..........................................................................................................................14

PENUTUP......................................................................................................................14

A. KESIMPULAN............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Pendidikan menjadi dasar utama dalam membentuk individu dan
masyarakat yang berkualitas. Dalam bidang pendidikan, pembelajaran memiliki
peran yang sangat penting. Lebih dari sekadar mengalirkan pengetahuan dari
guru ke siswa, pembelajaran melibatkan interaksi yang kompleks antara guru,
siswa, dan lingkungan belajar. Belajar adalah usaha sadar untuk mengubah sikap
dan perilaku individu. Dalam konteks ini, belajar juga merupakan interaksi aktif
antara guru dan siswa yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

Pencapaian tujuan pembelajaran merupakan salah satu faktor penentu


dalam keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran. Proses ini merupakan kegiatan
inti dalam seluruh rangkaian proses pendidikan. Tingkat keberhasilan dalam
mencapai tujuan pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh keefektifan kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung. Pada saat yang bersamaan,
pembelajaran dapat dinyatakan sebagai perubahan yang relatif tetap dalam
perilaku diri siswa yang mengarah pada kemampuan kognitif dan sikap demi
tercapainya tujuan dari sebuah pembelajaran.

Dalam makalah ini, akan dibahas lebih lanjut tentang konsep


pembelajaran yang terkini, Pembelajaran bukan lagi sekadar kewajiban, tetapi
merupakan investasi dalam pembentukan individu yang berdaya saing tinggi dan
mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan dunia.

4
II. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan paradigma belajar?
2) Apa pengertian pembelajaran?
3) Bagaimana proses pembelajaran?
4) Bagaimana hasil pembelajaran?
5) Apa saja Jenis-Jenis Pembelajaran?

III. Tujuan Penulisan


Dapat memberikan wawasan mendalam mengenai konsep pembelajaran seperti
paradigma pembelajaran, pengetian pembelajaran, proses pembelajaran, hasil
pembellajaran dan jeni-jenis pembelajaran.

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Paradigma Belajar
Paradigma diartikan sebagai konstelasi teoritis, artinya adalah makna
yang diberikan kepada diri sendiri untuk memahami kondisi sejarah dan sosial.
Ada banyak pendapat yang berbeda terkait paradigma ini. Thomas Kuhn
(Thomas Kuhn) memperkenalkan paradigma untuk memahami perkembangan
dan revolusi zaman. Dalam pembelajaran, Perubahan paradigma didukung oleh
ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengarah pada perubahan konsep
pembelajaran. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, siswa
diharapkan mampu meningkatkan upayanya dalam menambah wawasan dan
pengetahuan serta keterampilan pada dirinya.

Paradigma adalah model, cara atau metode utama untuk mencapai


beberapa jenis tujuan. Biasanya paradigma merupakan ciri terbesar atau dasar
dari teori atau cabang ilmu. Contohnya yaitu bingkai (frame) kacamata, dan
posturnya adalah lensa (kaca) sebuah kacamata. Dua metode ini digunakan
untuk "melihat" dunia di sekitar kita. Oleh karena itu yang menjadi
paradigmanya bukanlah sikap, begitu pula sebaliknya. Sebagai lensa kacamata,
sikap mungkin bisa berdebu, berkabut bahkan kabur dan tidak sesuai lagi untuk
ukuran positif dan negatif dari mata manusia. Sikap ini terbatas pada kerangka
kerja, paradigma. Misalnya, “sikap mental positif” sangat berguna agar
seseorang dapat “melihat” atau “mengecek” keakuratan baik bagian depan
maupun belakang lensa kacamata. Di sisi lain, "sikap negatif" akan
menyebabkan ketidaksesuaian antara lensa kacamata dan bingkai.

Dalam paradigma pendidikan terbaru, tujuan pembelajaran tidak hanya


untuk mengubah perilaku siswa, tetapi juga untuk membentuk profesional yang
berorientasi pada karakter dan mentalitas dalam skala global, sehingga
memungkinkan siswa untuk aktif berinteraksi dengan guru, teman sekelas, dan
multimedia. Paradigma pembelajaran berubah pada kegiatan yang awalnya
dipusatkan kepada guru kini beralih dengan pembelajaran yang dipusatkan

6
kepada siswa. Hal ini dilakukan untuk membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran bukan hanya sebagai pendengar atau penyimak dari guru. Guru
juga harus menyadari bahwa ia bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa
sehingga kemampuan dan keterampilan siswa dapat dikembangkan dengan lebih
maksimal lagi.

Mengenai teori pembelajaran, ada banyak teori pembelajaran yang dapat


digunakan untuk memperbarui pemahaman terkait paradigma pembelajaran,
seperti teori pembelajaran behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, dan
humanistik.

a) Behaviorisme
Gagne dan Berliner menjelaskan tentang perubahan perilaku yang ditimbulkan
oleh pengalaman yang menempatkan peserta didik dalam keadaan pasif melalui
model hubungan stimulus-respon. Ia menyatakan : “belajar adalah perubahan
perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dievaluasi dengan cara tertentu.”
Perubahan terjadi pada stimulus (stimulus), dan perubahan ini membentuk
hubungan perilaku respons menurut hukum mekanisme.
b) Kognitivisme
Pembelajaran lebih menekankan pada keberlangsungan “proses” belajar
daripada “hasil” belajar. Pembelajaran tidak hanya melibatkan hubungan antara
stimulus dan respon tetapi juga pemikiran yang kompleks. Sains dibangun dalam
tubuh manusia melalui proses interaksi yang berkelanjutan dengan lingkungan.
Proses ini berjalan tanpa gangguan. Sedikit demi sedikit, dan berlanjut melalui
proses yang berkesinambungan dan komprehensif.
c) Konstruktivisme
Guru tidak akan langsung menyampaikan ilmu kepada siswa dalam bentuk yang
utuh dan instan. Akan tetapi, pendidik harus mampu membantu siswa dalam
memahami atau memperoleh ilmu baru. Sehingga siswa harus mampu
menggunakan cara pandangnya sendiri untuk menimba ilmu. Pendidik juga
harus bisa menempatkan ilmu yang dimilikinya.

7
d) Humanistik,
Alaudine mengungkapkan bahwa teori ini dapat membantu siswa dalam
menikmati pembelajaran tentang objek atau topik yang berkaitan dengan
manusia. Jika siswa memahami lingkungan dan dirinya sendiri, mereka
menganggap proses pembelajaran berhasil. Oleh karena itu, pendidikan dari
perspektif teori pembelajaran humanistik dapat menyesuaikan dengan
kepentingan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan. Hal ini
dikarenakan pendidikan humaniora dimaknai sebagai pendidikan bagi semua
komponen pendidikan, bukan hanya humanisme siswa, tetapi juga guru.

B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses
pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di
manapun dan kapanpun.

Menurut Corey sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful Sagala


Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja
dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu,
pembelajaran merupakan himpunan khusus dari pendidikan.

Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan


mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada
peserta didik, sementara mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru, jadi
istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Dengan
kata lain, Pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar,
proses belajar mengajar atau kegiatan belajar mengajar. Secara psikologis

8
pengertian pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan perilaku secara menyeluruh, sebagai hasil dari
interaksi individu itu dengan lingkungannya. Suyono & Hariyanto (2014: 183)

C. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan keseluruhan kegiatan yang dirancang
untuk membelajarkan peserta didik. Pada satuan pendidikan, proses
pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif sesuai dengan
bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

1) Proses perencanaan pembelajaran

Perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara


terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-
upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai
sebuah tujuan. Komponen perangkat perencanaan pembelajaran antara lain:

 Menetukan Alokasi Waktu dan Minggu efektif


 Menyusun Program Tahunan (Prota)
 Menyusun Program Semester (Promes)
 Menyusun Silabus Pembelajaran
 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Proses pelaksanaan pembelajaran


Proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan
interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, 2001:461).
Dalam proses pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang
tidak bisa dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin interaksi
yang saling menunjang agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara
optimal. Dalam hal pelaksanaan pembelajaran mencakup dua hal yaitu,

9
pengelolaan kelas dan peserta didik serta pengelolaan guru. Berikut adalah
penjelasannya:

1) Pengelolaan kelas dan peserta didik


Pengelolaan kelas adalah satu upaya memperdayakan potensi kelas yang
ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif
mencapai tujuan pembelajaran.
2) Pengelolaan guru
Guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar
(KBM), memiliki posisi sangat menentukan keberhasilan pembelajaran,
karena fungsi utama guru ialah merancang, mengelola, melaksanakan
dan mengevaluasi pembelajaran. Guru harus dapat menempatkan diri dan
menciptakan suasana kondusif, yang bertanggung jawab atas
pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak.

3) Proses evaluasi pembelajaran


Menurut Wand dan Gerald W. Brown evaluasi adalah suatu tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu yang dikerjakan. Evaluasi
merupakan suatu upaya untuk mengetahui berapa banyak hal-hal yang telah
dimiliki oleh siswa dari hal-hal yang telah diajarkan oleh guru. Evaluasi
pembelajaran mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses
pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan pada diperolehnya
informasi tentang seberapakah perolehan siswa dalam mencapai tujuan
pengajaran yang ditetapkan. Adapun langkah-langkah evaluasi hasil
pembelajaran meliputi:

 Evaluasi Formatif, Evaluasi ini yakni diselenggarakan pada saat


berlangsungnya proses belajar mengajar, yang diselenggarakan secara
periodik, isinya mencakup semua unit pengajaran yang telah diajarkan.
 Evaluasi sumatif, adalah evaluasi yang diselenggarakan oleh guru
setelah jangka waktu tertentu pada akhir semesteran. Penilaian sumatif
berguna untuk memperoleh informasi tentang keberhasilan belajar pada

10
siswa, yang dipakai sebagai masukan utama untuk menentukan nilai
rapor akhir semester.
 Evaluasi proses pembelajaran, yakni untuk menentukan kualitas dari
suatu program pembelajaran secara keseluruhan yakni dari mulai tahap
proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran.

D. Hasil Pembelajaran
Menurut Piaget, hasil pembelajaran adalah perubahan dalam
pengetahuan dan pemahaman yang terjadi pada individu sebagai hasil dari
pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya. Ia memandang hasil
pembelajaran sebagai perubahan struktur kognitif individu yang berkembang
seiring waktu.

Hasil pembelajaran adalah perwujudan perilaku belajar yang biasanya


terlihat dalam perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan, dan
kemampuan. Keberhasilan seseorang di dalam mengikuti proses pembelajaran
pada satu jenjang pendidikan tertentu dapat dilihat dari hasil belajar itu sendiri.

Ketika tercipta perubahan maka dapat diketahui bahwa ada hasil dari
pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Bloom merupakan salah satu ahli yang
mengkaji hasil pembelajaran dalam dunia pendidikan, dan konsep yang
dikemukanan oleh Bloom bernaman Taskonomi Bloom. Taskonomi bloom
membagi tujuan pendidikan ke dalam tiga domain, yaitu sebagai berikut:

1) Cognitive domain (ranah kognitif) mencakup perilakuperilaku


menitikberatkan kepada aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian,
dan keterampilan berpikir.
2) Affective domain (ranah afeksi) berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek perasaan dan emosi seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara
penyesuaian diri.
3) Psychomotor domain (ranah psikomotor) berisi perilakuperilaku yang
menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik,
berenang, dan mengoperasikan mesin.

11
Pembelajaran yang dilaksanakan memiliki dua kemungkinan yaitu
pembelajaran yang berhasil dan gagal. Pembelajaran yang gagal terjadi ketika
tujuan yang sudah ditentukan tidak tercapai dengan baik, sedangkan
pembelajaran yang berhasil yaitu ketika mencapai hasil yang diharapkan.
Reigeluth (1983) dalam Nyayu Khodijah (2014: 179) mengkategorikan hasil
pembelajaran menjadi tiga kelompok yaitu: efektifitas pembelajaran, efisiensi
pembelajaran, dan daya tarik pembelajaran. Efektifitas pembelajaran diukur
melalui tingkat prestasi yang dicapai peserta didik. Efisiensi pembelajaran
ditinjau dari keefektifan berbanding dengan waktu yang digunakan, sedangkan
daya tarik erat kaitanya dengan kecenderungan peserta didik untuk belajar.

E. Jenis-Jenis Pembelajaran
Pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari banyak jenisnya, tergantung
sesuai dengan kebutuhan. Dilihat dari sifatnya dibedakan menjadi;
1) pembelajaran formal: pembelajaran yang melembaga dan sistematis,
contohnya sekolah.
2) Pembelajaran informal: tidak dilakukan secara sengja untuk pembelajaran
semisal melalui pergaulan di rumah, dengan teman sebaya, TV, radio,
ceramah, dll, pembelajaran nonformal: dilakukan secar sengaja tetapi tidak
dalam situasi di dalam lembaga semisal kursus mobil, les privat, komputer,
dll

Selanjutnya yaitu pembelajaran yang tercipta dari caranya individu


memperoleh rangsangan, berikut macamnya:

1) visual yaitu individu yang pembelajaranya efektif bila menerima rangsangan


melalui indra pengelihatan
2) Audio yaitu individu yang lebih efektif pembelajaranya apabila menerima
rangsangan melalui alat pendengaran
3) Kinestetik yaitu individu yang lebih efektif pembelajarannya melalui
pergerakan, dan

12
4) Taktil yaitu individu yang lebih efektif pembelajarannya melalui penciuman
atau perabaan. Setelah memahami berbagai jenis-jenis pembelajaran maka
dapat diketahui bahwa banyak jenis-jenis pembelajaran yang ada, tergantung
dalam penerapanya pengajar akan mengunakan pembelajaran yang seperti
apa.

13
Dilihat dari aspek pembelajaran yang dicapai, dapat dibedakan menjadi beberapa
macam yaitu:

1) Pembelajaran keterampilan
2) Pemelajaran sikap
3) Pembelajaran pengetahuan, dsb,

Sedangkan Gagne membagi pembelajaran menjadi beberapa kategori


dari tingkat yang sederhana hingga ke tingkat yang rumit, yaitu

1) Pembelajaran melalui isyarat


2) Pembelajaran rangsangan tindak balas,
3) Pembelajaran melalui perantaian
4) Pembelajaran melalui perkaitan verbal
5) Pembelajaran dengan membedakan
6) Pembelajaran konsep
7) Pembelajaran menurut aturan
8) Pembelajaran melalui penyelesaian masalah.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

15
DAFTAR PUSTAKA

Miftahussaadah, M., & Subiyantoro, S. (2021). Paradigma pembelajaran dan motivasi


belajar siswa. ISLAMIKA, 3(1), 97-107.

Suardi, M. (2018). Belajar & pembelajaran. Deepublish.

Nugraha, M. (2018). Manajemen kelas dalam meningkatkan proses


pembelajaran. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 4(01), 27-44.

Dzaky, A. A. E. (2021). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Selama Pandemi


Covid-19 Di SMPN 3 Karangan Trenggalek (Doctoral dissertation, IAIN
Kediri).

Putri, N. E. M. (2018). Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Metode


Quantum Learning Seni Tari Persembahan Kelas Viii A Smpn 1 Rengat Barat
Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau TA
2017/2018 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).

Ahdar, A., & Wardana, W. (2019). Belajar dan pembelajaran: 4 pilar peningkatan
kompetensi pedagogis.

SUTIANAH, D. C., PD, S., & PD, M. (2022). Belajar dan pembelajaran. Penerbit
Qiara Media.

16

Anda mungkin juga menyukai