Dosen Pengampu :
Oleh Kelompok I :
Aprisilia (DS0120001)
2022
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena
atas asung kertha waranugraha-Nya lah sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah ini sebagai tugas dalam mata kuliah “Desain Pembelajaran ”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan informasi serta dorongan dalam penyusunan makalah ini,
teman-teman, dosen serta para penulis makalah dan jurnal ilmiah lainnya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu saya memohon maaf atas ketidaksempurnaan
makalah ini. karena itu saran dan kritik dari para pembaca sangat diharapkan dan
akan diterima dengan hati terbuka.
Sekian dari kami, semoga bermanfaat bagi semua orang yang membaca
dan menyerapi apa yang telah dituangkan ke dalam makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………1
1.3 Tujuan……………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………...3
2.1 Pengertian Paradigma Pendidikan………………………………...3
2.2 Pengertian Paradigma Mengajar…………………………………..4
2.3 Pengertian Paradigma Pembelajaran………………………………5
BAB III PENUTUP …………………………………………………………...7
3.1 Kesimpulan………………………………………………………...7
3.2 Saran……………………………………………………………….7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paradigma atau kerangka berfikir, disebut juga mainstream, adalah
bagian dari sistem berfikir yang sangat penting dalam dunia pendidikan.
Dengan paradigma diharapkan dapat tercipta sistem dan pola fikir yang lebih
mendekati ke pola yang diharapkan atau di idealkan. Paradigma sebagai
aliran, falsafah,dan pola pemikiran dalam mendidikdan membina peserta didik
sangatlah penting. Pada saat ini paradigma belajar berpotensi untuk mengubah
paradigma pendidikan menuju ke paradigma belajar. Tetapi sebelum
paradigma ini di terapkan ada dua paradigma terdahulu yang tetap ada yaitu
paradigma mengajar serta paradigma pembelajaran.
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari paradigma pendidikan.
2. Untuk mengetahui pengertian dari paradigma mengajar.
3. Untuk mengetahui pengertian dari paradigma pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pendidikan nasional dalam bentuk pengamatan dan proses pencarian cara
mengatasi permasalahan yang muncul dalam pendidikan nasional.
2.2 Pengertian Paradigma Mengajar
Paradigma mengajar merupakan paradigma tertua yang menjadikan
guru atau pengajar sebagai tokoh sentral dalam PMB. Dalam hal ini
keberhasilan peserta didik bertumpu pada kemampuan dan kehadiran
pengajar. Paradigma mengajar menyebabkan sikap ketergantungan peserta
didik atas kehadiran pengajar. Peserta didik dapat belajar karena adanya peran
pengajar yang dominan. Acuan kegiatan belajar mengajar di kelas adalah
profesi mengajar karena informasi atau materi ajar adalah penjelasan
pengajar. Paradigma mengajar ini perlahan-lahan mulai ditinggalkan dengan
berbagai alasan.
Paradigma Mengajar Baru
Harus dipahamai jika saat ini telah terjadi pergeseran paradigma
sistem pengajaran juga muncul pada transfer ilmu pengetahuan yang pada
mulanya lebih menekankan pada proses mengajar (teaching), berbasis pada
isi (content base), bersifat abstrak dan hanya untuk golongan tertentu dan
pada proses ini pengajaran cenderung pasif. Menjadi sebuah kritik ketika
sistem pembelajaran dalam pendidikan paradigma lama yang menempatkan
siswa sebagai objek pembelajaran bukan individu yang aktif mengkontruksi
pengetahuan dan menemukan makna belajarnya sendiri. Seolah-olah
sekolah hanya menjadi institusi pendidikan yang memiliki batas sistem
sangat jelas dan bersifat tertutup.
Jika merefleksi potret proses pembelajaran saat ini yang bisa jadi
membelenggu sebagian siswa di kelas, diantaranya: sebagian guru lebih
banyak menggunakan metode ceramah di kelas yang pastinya membuat
siswa jenuh, anak-anak masih menjadi objek dalam belajar sehingga mereka
kurang kreatif karena proses pembelajaran masih didominasi guru, anak-
anak sibuk mengerjakan berbagai tugas yang diberikan guru termasuk PR,
sumber belajar yang digunakan di kelas masih sangat terbatas, umumnya
4
baru memanfaatkan buku paket saja sehingga siswa kurang diberi peluang
untuk mencari bahan dari berbagai sumber selain buku paket.
Sebuah tantangan dan tuntutan saat ini ketika paradigma baru
pendidikan yang harus mulai bergeser pada proses belajar (learning),
berbasis pada masalah (case base), bersifat kontekstual dan tidak terbatas
hanya untuk golongan tertentu sehingga pelajar dituntut untuk lebih aktif
mempelajari dan mengembangkan materi pelajaran dengan mengoptimalkan
sumber-sumber lain. Perubahan tersebut tentunya menuntut guru untuk
meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi pribadi, kompetensi sosial,
kompetensi pedagogik,kompetensi profesional dan kompetensi digital dalam
hal pembelajaran. Kompetensi inti guru ini selanjutnya akan menempatkan
guru pada sebuah paradigma baru dalam proses pembelajaran. Paradigma
baru ini senyatanya merubah makna dalam mengajar dan model
pembelajaran. Saat ini guru tidak lagi memposisikan diri sebagai sumber
belajar yang bertugas menyampaikan informasi, akan tetapi harus berperan
sebagai pengelola sumber belajar untuk dimanfaatkan siswa itu sendiri.
Sejatinya tujuan pembelajaran bukan hanya untuk merubah
perilaku siswa, tetapi membentuk karakter dan sikap mental profesional
yang berorientasi pada global mindset. Pembelajaran dalam paradigma baru,
fokus pembelajarannya yaitu pada ‘mempelajari cara belajar’ (learning how
to learn) dan bukan hanya semata pada mempelajari substansi mata
pelajaran.
2.3 Pengertian Paradigma Pembelajaran
Paradigma pembelajaran (teaching and learning paradigm)
bermakna sebagai cara pandang terhadap proses pembelajaran. Satu sisi
dilihat bahwa siswa atau peserta didik sangat dominan pengaruhnya terhadap
proses pembelajaran. Cara pandang demikian memberikan kesempatan
kepada siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Cara pandang
inilah yang disebut sebagai pembelajaran berpusat kepada siswa (student-
centered). Cara pandang demikian dikenal sebagai paradigma baru.
5
Ada dua paradigma pembelajaran yang saling bertentangan antara satu
dengan yang lain. Pertama, paradigma lama yang percaya bahwa faktor guru
adalah paling menentukan. Guru dipandang sosok yang paling tahu, yang
ibaratnya seperti ceret yang penuh berisi ilmu. Sementara siswa atau peserta
didik adalah dapat diibaratkan gelas kosong yang harus dituangi ilmu dari
guru. Oleh karena itu, dalam paradigma ini, baru menjadi lebih dominan
untuk memberikan ilmu kepada siswa, dan siswa memiliki posisi untuk
memperoleh ilmu dari sang guru. Paradigma ini guru menjadi lebih aktif
(teachers-centered), sedang siswa lebih menjadi objek. Paradigma inilah yang
dikenal dengan paradigma lama atau paradigma konvensional.
Paradigma yang kedua adalah yang sebaliknya, yakni siswa yang
memperoleh kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran
(student centered learning). Dalam pembelajaran modern, peserta didik lebih
memperoleh perhatian untuk belajar secara aktif. Bukan hanya diberitahu
oleh guru, tetapi siswa diajak atau diberi kesempatan untuk belajar mencari
tahu sendiri. Paradigma baru ini dikenal dengan pendekatan pembelajaran
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) atau PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan) atau PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paradigma adalah cara dan pola yang mendasari pemahaman,
penilaian, peraturan, dan pedoman dalam mengerjakan sesuatu. Jadi,
"paradigma baru" berarti cara atau pola baru dalam melakukan sesuatu.
paradigma pendidikan adalah suatu cara memandang dan memahami
pendidikan, dan dari sudut pandang ini kita mengamati dan memahami
masalah-masalah pendidikan yang dihadapi dan mencari cara mengatasi
permasalahan tersebut.
Paradigma mengajar merupakan paradigma tertua yang menjadikan
guru atau pengajar sebagai tokoh sentral dalam PMB. Paradigma mengajar
mengalami perubahan secara evolusi. Paradigma pembelajaran (teaching
and learning paradigm) bermakna sebagai cara pandang terhadap proses
pembelajaran.
3.2 Saran
Bagi para pembaca agar lebih mencari lebih banyak informasi lagi
tentang paradigm pendidikan, paradigma mengajar, dan paradigma
pembelajaran agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kritik dan saran dari teman-teman kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah ini.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
rlz=1C1GCEA_enID922ID922&sxsrf=ALiCzsZ_VQWbuxn-
eDdYEwYo8UVQ6c5bTg:1663404417723&q=Apa+yang+dimaksud+paradigma
+pendidikan
%3F&sa=X&ved=2ahUKEwi5lb6ruJv6AhWlZWwGHZGpBhwQzmd6BAgREA
U&biw=1366&bih=600&dpr=1
http://muhammadalisunan.blogspot.com/2012/06/paradigma-pendidikan.html
https://kumparan.com/asep-totoh/paradigma-baru-mengajar-1x4Ielxnr1j/full
https://masdik.com/pendidikan-nasional/paradigma-pembelajaran