Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MODEL – MODEL DESAIN PEMBELAJARAN PAI


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran PAI 1

DISUSUN OLEH:

PAI 4 H KELOMPOK 3

Husnaini Harahap 2122273

Aulia Afrizona 2122278

Nanda Efendi 2122284

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Hidayatul Dina, MA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

2024 M/1445 H
KATA PENGANTAR

Puji disertai dengan syukur kami ucapkan atas rahmat dan nikmat dari Allah SWT.
Yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini untuk memenuhi salah satu mata kuliah Perencanaan Pembelajaran PAI 1 dengan dosen
pengampu yaitu Ibuk Hidayatul Dina, MA. Shalawat dan salam kami curahkan kepada nabi
besar Muhammad SAW.
Semoga dengan kehadiran makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan serta wawasan dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
pembelajaran. Dan kami sebagai manusia yang begitu lemah, menyadari bahwa makalah ini
belum sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami perlukan untuk kesempurnaan
makalah kami. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita yang membacanya.

Bukittinggi, 22 Maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Desain....................................................................... 3
B. Macam – Macam Desain Pembelajaran ................................................ 6
C. Pola – Pola Pengembangan Desain Pembelajaran ................................ 8
D. Perbedaan Model – Model Pembelajaran .............................................. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bermacam-macam desain model pembelajaran yang digunakan dalam dunia
pendidikan, yang diharapkan dapat membantu para pengajar untuk mencapai tujuan
belajar yang telah direncanakan, serta sekaligus membantu siswa agar dapat belajar
dengan lebih efektif. Seorang pengajar harus bisa mengidentifikasi berbagai model
pembelajaran tersebut, kemudian memilih beberapa model sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dan mencoba menerapkannya dikelas.
Perlu diingat bahwa kesuksesan belajar siswa juga dipengaruhi oleh cara
seorang pengajar mengelola proses pembelajarannya. Jika seorang pengajar telah
memahami dan menguasai berbagai model pembelajaran, maka pengajar tersebut
dapat membantu siswanya untuk terlibat dalam proses pembelajaran. dan pada
akhirnya siswa dapat mencari, mengolah, dan memiliki ilmu yang telah dipelajarinya.
Begitu pula dalam pendidikan agama Islam, terdapat berbagai desain model
pembelajaran yang menunjang proses belajar mengajar didalam kelas, yang tentu
model-model ini dipengaruhi dan bernuansa keislaman sehingga menjadikan siswa
yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. serta berakhlak mulia dalam
kehidupan pribadi dan bermasyarakat, model-model ini sangat diperlukan terutama
pada sekolah-sekolah berbasis Islam yang selama ini menggunakan strategi yang tidak
sesuai serta untuk lebih mempermudah dalam mencapai segala tujuan yang hendak
dicapai.
Oleh karena itu, untuk bisa menjalankan itu semua tentunya kita terlebih
dahulu harus mendalami definisi dan penghayatan mengenai berbagai model
pembelajaran terkhusus pada bidang pendidikan agama Islam itu sendiri.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Model Desain?
2. Apa Macam – Macam Desain Pembelajaran?
3. Apa Pola – Pola Pengembangan Desain Pembelajaran?
4. Apa Perbedaan Model – Model Pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Model Desain
2. Untuk Mengetahui Macam – Macam Desain Pembelajaran
3. Untuk Mengetahui Pola – Pola Pengembangan Desain Pembelajaran
4. Untuk Mengetahui Perbedaan Model – Model Pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Desain


Secara umum istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang
digunakan sebagai pedoman dan acuan dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam
pengertian lain, model juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda
yang sesungguhnya, seperti globe adalah model dari bumi tempat kita hidup. Akan
tetapi model lebih sering diartikan menurut pendapat pertama yakni sebagai kerangka
proses pemikiran.1
Lebih lanjut istilah model pembelajaran memiliki banyak pengertian sehingga
melahirkan beberapa pendapat mengenai pengertian model pembelajaran itu sendiri.
Adapun pendapat-pendapat yang memaparkan mengenai pengertian model
pembelajaran dalam beberapa sumber sebagai berikut.
Menurut Trianto model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar serta berfungsi sebagai suatu perencanaan atau pola yang
digunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas atau
mengatur tutorial dan untuk mementukan. material/perangkat pembelajaran termasuk
di dalamnya buku-buku dan kurikulum, dan sebagai pedoman bagi perancang
pembelajaran dalam merancang atau mendesain dan melaksanakan pembelajaran.2
Sedangkan menurut Sahimin, model pembelajaran adalah suatu perencanaan
atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas. Dengan adanya model dalam pembelajaran dapat mempengaruhi peserta didik
berubah ke arah yang lebih baik. Model pembelajaran terbentuk dari berbagai
komponen yang meliputi: fokus, sintaks, sistem sosial, dan sistem pendukung.
Senada dengan itu M. Samani juga mendefinisakan Model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam toturial. 3 Model
pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang digunakan, termasuk di
1
Hendy Hermawan, Model – Model Pembelajaran Inovatif, ( Bandung : CV Citra Praya, 2006), Hal 3
2
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, ( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010), Hal 52 - 53
3
Sahimin, “ Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Pai Siswa Kelas VII
SMP Negri 1 Kabanjahe Kabupaten Karo”, Edu Riligia : Vol. 01, No.02, (2017), Hal 155

6
dalamnya tujuan- tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Setelah dipaparkan model desain pembelajaran secara umum, maka dapat
dipahami bahwa model desain pembelajaran pendidikan agama Islam adalah konsep
dan prosedur yang berfungsi sebagai pedoman bagi para guru dalam merencakan dan
melaksanakan pembelajaran agama Islam yang dilakukan secara sistematis sebagai
upaya menanamkan, mengembangkan dan menumbuhkan nilai-nilai pada peserta
didik dalam mewujudkan tampilnya perilaku siswa yang mencerminkan keimanan
dan ketaqwaan.
Dari pengertian model diatas, tampaknya pengertian model yang relevan
dalam konteks desain pembelajaran adalah model sebagai pola yang menjadi contoh
dan acuan dan model sebagai pola yang menjadi contoh dan acuan dari model tersebut
bukan hanya satu, melainkan lebih dari satu." Jadi, dapat disimpulkan bahwa model
desain pembelajaran adalah pola pembelajaran yang dijadikan sebagai contoh dan
acuan oleh guru sebagai pendidik profesiaonal dan merancang pembelajaran yang
hendak difasilitasinya. Sebagai sebuah pola pembelajaran, model tersebut memiliki
berbagai tahapan- tahapan kegiatan merancang pembelajaran.4

B. Macam – Macam Desain Pembelajaran


Terdapat sejumlah model desain pembelajaran sebagaimana di kemukakan oleh para
ahli, berikut ini beberapa model yg dapat di jadikan acuan:
1. Model Desain Pembelajaran Kemp
Model desain pembelajaran yang dikembangkan oleh Kemp merupakan model
yang membentuk siklus. Menurut Kemp pembelajaran terdiri dari berbagai
komponen yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, tujuan, dan berbagai
kendala yang muncul dalam pembelajaran.
Kemudian dalam model desain pembelajaran Kemp ini, pembelajaran
dirancang menjadi delapan tahapan dan di setiap tahapan dilakukan kegiatan
revisi. Kedepalan tahapan tersebut sebagai berikut:

4
Tedi Supriyadi, “ Model Pembelajaran Internalisasi Iman dan Taqwa Dalam Pembelajaran PAI Untuk Usia
Sekolah Dasar”, Mimbar Sekolah Dasar, Vol. 03, No. 02, (2016), hal 2
a. Penentuan tujuan instruksional umum (TIU); yaitu tujuan yang ditetapkan
menurut masing-masing pokok bahasan.
b. Menganalis karekteristik siswa; dalam analisis ini memuat hal-hal yang
berkenaan dengan latar belakang pendidikan siswa, sosial budaya yang
memungkinkan dapat mengikuti program kegiatan belajar, serta langkah-
langkah apa yang perlu ditetapkan.
c. Menentukan tujuan instruksional khusus (TIK); yakni tujuan yang ditetapkan
secara operasional, spesifik dan dapat diukur.
d. Menentukan materi pelajaran; yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus
yang telah ditetapkan.
e. Mengadakan penjajakan awal (pre-asessment); langkah ini sama halnya
dengan tes awal yang fungsinya untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki
siswa, apakah telah memenuhi syarat belajar yang ditentukan ataukah belum.
f. Menentukan strategi belajar-mengajar yang relevan sebagai patokan untuk
memilih strategi yang dimaksud, kemp menentukan 4 kriteria; efesiensi,
keefektifan, ekonomis, kepraktisan.
g. Mengkoordinasi sarana penunjang yang dibutuhkan, meliputi: Biaya, Fasilitas,
Peralatan, Waktu dan Tenaga.
h. Mengadakan evaluasi; hasil evaluasi tersebut digunakan untuk mengontrol dan
mengkaji sejauh mana keberhasilan suatu program yang telah direncanakan
mencapai sasaran yang diinginkan.5

2. Model Desain Pembelajaran Dick dan Carrey


Berbagai model dapat dikembangkan dalam mengorganisir pengajaran. Satu di
antara model itu adalah model Dick dan Carrey dengan langkah - langkah sebagai
berikut:
a. Mengidentifikasi tujuan umum pengajaran.
b. Melaksanakan analisis pengajaran Dick and Carrey mengatakan bahwa tujuan
pengajaran yang telah diidentifikasi perlu dianalisis untuk mengenali
keterampilan- keterampilan bawahan (subordinate skills) yang mengharuskan

5
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, ( Jakarta : Ciputat Pers, 2002), Hal 105 - 106

8
anak didik belajar menguasainya dan langkah-langkah prosedural bawahan
yang ada harus diikuti anak didik untuk dapat belajar tertentu.6
c. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa.
d. Merumuskan tujuan performansi.
e. Mengembangkan strategi pengajaran.
f. Mengembangkan butir butir tes acuan patokan.
g. Mengembangkan dan memilih material pengajaran.
h. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif.

3. Model Desain Pembelajaran PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)


dan MSP (Model Satuam Pelajaran).
PPSI merupakan singkatan dari Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional.
Istilah "sistem instruksional" mengandung pengertian bahwa PPSI menggunakan
pendekatan sistem di mana pengajaran adalah suatu kesatuan yang terorganisasi,
yang terdiri dari serangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama
satu sama lain secara fungsional dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan.
Pola PPSI memang muncul berangkai dengan MSP, keduanya merupakan satu
kesatuan. PPSI sebagai pola konsepsional sedang MSP sebagai pola teknis
operasional. Kedua pola ini tampak hanya terbatas untuk sistem pengajaran pada
suatu topik/pokok pelajaran tertentu, ini dimaksudkan bagi tugas mengajar guru
sehari-hari di kelas, sehingga diharapkan guru dapat mengatasi persoalan-
persoalan di kelas, dalam mengajarkan suatu topik pelajaran (pokok bahasan),
khususnya mengenai: tujuan yang ingin dicapai, materi apa yang sesuai untuk
pencapaian tujuan, metode/alat dan sumber mana yang diperlukan, bagaimana
prosedur evaluasinya.7

4. Model Desain Pembelajaran Gerlach & Ely


Model pembelajaran Gerlach dan Ely merupakan suatu model perencanaan
pembelajaran yang sistematis. Model ini menjadi suatu garis pedoman atau suatu
peta perjalanan pembelajaran karena dalam model ini diperlihatkan keseluruhan

6
H. Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaan, ( Jakata : Bumi Aksara, 2011), Hal 25 – 28
7
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1991), Hal 80
proses belajar mengajar yang baik, sekalipun tidak menggambarkan secara rinci
setiap komponennya. Dalam model ini juga diperlihatkan hubungan antara elemen
yang satu dengan yang lainnya serta menyajikan suatu pola urutan yang dapat
dikembangkan dalam suatu rencana untuk mengajar.

5. Model Desain Pembelajaran Bela H.Banathy


Menurut Banathy, secara garis besar pengembangan instruksional meliputi enam
langkah pokok, yaitu:
a. Merumuskan tujuan
b. Mengembangkan tes Dalam mengembangkan evaluasi ini perlu didasarkan
Pada tujuan instruksional yang telah dirumuskan.
c. Menganalisis kegiatan belajar Dalam langkah ini perlu dirumuskan kegiatan
belajar yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan.
d. Mendesain sistem instruksional
e. Melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil Dalam langkah ini sistem
instruksional yang telah didesain perlu diujicobakan dan dilaksanakan.
f. Mengadakan perbaikan Hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat digunakan
sebagai bahan balikan dalam rangka mengadakan perbaikan terhadap sistem
instruksional.8

C. Pola – Pola Pengembangan Desain Pembelajaran


Pola pengembangan desain pembelajaran adalah rangkaian proses sistematis yang
digunakan untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan
pembelajaran. Pola pengembangan desain pembelajaran membantu para pengajar atau
desainer pembelajaran dalam mengorganisir dan mengelola proses pengembangan
materi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Pola pengembangan desain pembelajaran biasanya melibatkan tahapan-tahapan
tertentu, seperti analisis kebutuhan pembelajaran, perancangan pembelajaran,
pengembangan materi pembelajaran, implementasi pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran. Dengan mengikuti pola pengembangan desain pembelajaran yang

8
Deni Darmawan, Model Pembelajaran di Sekolah, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Hal 177

10
sistematis, diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien
serta memberikan hasil yang optimal bagi peserta didik.
Ada beberapa pola pengembangan desain pembelajaran yang umum digunakan,
antara lain:
1. Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation):
Model ini merupakan salah satu pola pengembangan desain pembelajaran
yang paling umum digunakan. Tahapan-tahapan dalam model ADDIE
meliputi analisis kebutuhan pembelajaran, perancangan pembelajaran,
pengembangan materi pembelajaran, implementasi pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran.9
2. Model ASSURE (Analyze, State objectives, Select media and materials,
Utilize media and materials, Require learner participation, Evaluate and
revise): Model ini fokus pada penggunaan media dan materi dalam proses
pembelajaran. Tahapan-tahapan dalam model ASSURE meliputi analisis
kebutuhan pembelajaran, menyusun tujuan pembelajaran, pemilihan media
dan materi, pemanfaatan media dan materi, partisipasi peserta didik, dan
evaluasi serta revisi
3. Model SAM (Successive Approximation Model): Model ini menggabungkan
pendekatan iteratif dan kolaboratif dalam pengembangan desain pembelajaran.
Tahapan-tahapan dalam model SAM meliputi persiapan proyek, desain
prototipe, pengembangan iteratif, uji coba, dan evaluasi.
4. Model Kemp Design Model: Model ini menekankan pada aspek kreativitas
dan inovasi dalam pengembangan desain pembelajaran. Tahapan-tahapan
dalam model Kemp Design meliputi identifikasi tujuan pembelajaran,
perencanaan instruksional, pengembangan materi pembelajaran, implementasi
pembelajaran, dan evaluasi.10

D. Perbedaan Model - Model Pembelajaran


1. Model Clasroom Meeting

9
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangan Standar Kompetensi Guru, ( Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2009), Hal 99 – 100
10
Harjanto, Perencanaan Pembelajaran, ( Jakarta: Rineka Cipta. 2010), Hal 85 - 86
Model ini adalah sekolah umumnya berhasil membina perilaku ilmiah, meskipun
demikian adakalanya sekolah gagal membina kehangatan hubungan antar pribadi.
Kehangatan hubungan pribadi bermanfaat bagi keberhasilan belajar, agar sekolah
dapat membina kehangatan hubungan antar pribadi, maka dipersyaratkan:
a. Guru memiliki rasa keterlibatan yang mendalam.
b. Guru dan siswa harus berani menghadapi realitas, dan berani menolak prilaku
yang tidak bertanggung jawab, dan
c. Siswa mau belajar cara-cara berprilaku yang lebih baik. Agar siswa dapat
membina kehangatan hubungan antara pribadi, guru perlu menggunakan
strategi mengajar yang khusus. Karakteristik PAI salah satunya adalah untuk
menghantarkan peserta didik agar memiliki kepribadian yang hangat, tegas
dan santun. Model pembelajaran ini dapat dipertimbangkan.

2. Model Cooperative Learning


Cooperative learning adalah metode pembelajaran dengan prinsip belajar
untuk sukses bersama. Cooperative Learning biasa disebut dengan tutorial teman
sebaya, artinya metode pembelajaran yang dilakukan dengan melibatkan siswa
untuk saling membantu siswa yang lainnya. Cooperative learning sebagai salah
satu alternatif metode pembelajaran dapat dijadikan pilihan bagi para pendidik
mulai jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Dengan cooperative
learning diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dan interaksi
sosial dengan sesamanya dapat terjalin dengan baik.
Model cooperative learning dalam PAI ini dapat diketahui bahwa modelnya
seperti Kajian kelompok (Halaqoh) atau diskusi hal- hal tentang agama seperti
Aqidah-Akhlak, Al-Qur'an dan Al-Hadits dan lain-lain. contohnya dalam materi
Al-Qur'an dan Al-hadits. Proses pembelajarannya siswa dibagi beberapa
kelompok,dan satu kelompok itu terdiri dari 4-5 orang. Lalu kelompok tersebut
diberi beberapa potongan ayat misalnya surat al-mu'minun ayat 12-14. Setelah itu
setiap anak disuruh memahami,membaca, mengartikan, dan mengkaji potongan
ayat didepan teman kelompoknya atau diskusi terlebih dahulu, setelah itu
dipresentasikan ke teman-teman sekelas atau guru yang mengajar materi
tersebut.11

11
Endang Rusyani, Desain Pembelajaran, ( Bandung: FIP, 2009), Hal 76

12
3. Model Integrated Learning
Hakikat model pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran
yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok untuk aktif
mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik,
bermakna dan otentik.
Pembelajaran terpadu akan terjadi apabila peristiwa-peristiwa otentik atau
eksplorasi topik atau tema menjadi pengendali di dalam kegiatan belajar sekaligus
proses dan isi berbagai disiplin ilmu atau mata pelajaran/pokok bahasan secara
serempak dibahas.

4. Model Constructivist Learning


Model konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang proses
pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar diawali dengan
terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi melalui
pengetahuan diri. Dan akhirnya proses belajar, pengetahuan akan dibangun sendiri
oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan lingkungannya.
Perolehan pengetahuan siswa diawali dengan diadopsinya hal yang baru
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Kemudian hal baru tersebut
dibandingkan dengan konsepsi awal yang telah dimiliki sebelumnya. Jika hal baru
tersebut tidak sesuai dengan konsep awal siswa, maka akan terjadi konflik kognitif
yang mengakibatkan adanya ketidakseimbangan dalam struktur kognisinya.
Melalui proses akomodasi dalam kegiatan pembelajaran, siswa dapat
memodifikasi struktur kognisinya menuju kesimbangan sehingga terjadi asimilasi.
Namun tidak menutup kemungkinan siswa mengalami jalan buntu karena
ketidakmampuan berakomodasi. Pada kondisi ini diperlukan alternatif strategi
lain.12

12
Supriadie, Komunikasi Pembelajaran, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), Hal 67
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model desain pembelajaran adalah pola pembelajaran yang dijadikan sebagai
contoh dan acuan oleh guru sebagai pendidik profesiaonal dan merancang
pembelajaran yang hendak difasilitasinya. Sebagai sebuah pola pembelajaran, model
tersebut memiliki berbagai tahapan-tahapan kegiatan merancang pembelajaran. Jadi
model desain pembelajaran pendidikan agarma Islam adalah konsep dan prosedur
yang berfungsi sebagai pedoman bagi para guru dalam merencakan dan melaksanakan
pembelajaran agama Islam yang dilakukan secara sistematis sebagai upaya
menanamkan, mengembangkan dan menumbuhkan nilai-nilai pada peserta didik
dalam mewujudkan tampilnya perilaku siswa yang mencerminkan keimanan dan
ketaqwaan.
pengertian model yang relevan dalam konteks desain pembelajaran adalah
model sebagai pola yang menjadi contoh dan acuan dan model sebagai pola yang
menjadi contoh dan acuan dari model tersebut bukan hanya satu, melainkan lebih dari
satu." Jadi, dapat disimpulkan bahwa model desain pembelajaran adalah pola
pembelajaran yang dijadikan sebagai contoh dan acuan oleh guru sebagai pendidik
profesiaonal dan merancang pembelajaran yang hendak difasilitasinya. Sebagai
sebuah pola pembelajaran, model tersebut memiliki berbagai tahapan- tahapan
kegiatan merancang pembelajaran.

B. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik
dibidang sistematika penulis maupun susunan kalimatnya. Oleh karena itu, pemakalah
sangat mengharapkan segala saran dan kritikan ari pembaca untuk memajukan
pembuatan makalah di masa yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Majid Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran Mengembangan Standar Kompetensi Guru,


Bandung : Remaja Rosdakarya.

Darmawan deni. 2012. Model pembelajaran di sekolah, jakarta: bumi aksara.

Harjanto. 2010. Perencanaan pembelajaran, jakarta: rineka cipta.

Supriadie. 2012. Komunikasi pembelajaran, bandung: remaja rosdakarya.

Rusyani endang. 2009. Desain pembelajaran, bandung: fip.

H. Hamzah b. Uno. 2011. Perencanaan pembelajaan, jakata : bumi aksara.

Rohani ahmad. 1991. Pengelolaan pengajaran, jakarta: rineka cipta.

Usman m. Basyiruddin. 2002. Metodologi pembelajaran agama islam, jakarta : ciputat pers.

Supriyadi Tedi. 2016. “ Model Pembelajaran Internalisasi Iman dan Taqwa Dalam
Pembelajaran PAI Untuk Usia Sekolah Dasar”, Mimbar Sekolah Dasar, Vol. 03, No. 02,

Hendy Hermawan. 2006. Model – Model Pembelajaran Inovatif, Bandung : CV Citra Praya

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta : PT. Bumi Aksara

Sahimin. 2017. “ Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar
Pai Siswa Kelas VII SMP Negri 1 Kabanjahe Kabupaten Karo”, Edu Riligia, Vol. 01, No.02,

Anda mungkin juga menyukai