Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Pembelajaran
Dosen Pengampu: Amatul Jadidah, S.Ag, M.Si

Anggota kelompok :

Abdul Halim (22108401011123)


Ratna Dwi marthalia (22108401011126)
Khodimatul Ummah (22108401011136)
Nadhirotun Nur Aziza (22108401011129)
Ridlotul maghfiroh (22108401011096)
Muhammad Yasin (22108401011114)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QOLAM MALANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat kesempatan dan kesehatan, sehingga kami diberikan
kemudahan untuk menyelesaikan makalah ini, dan terus dapat menimba ilmu di
Insitut Agama Islam Al-Qolam Malang.

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari mata kuliah Inovasi
Pembelajaran. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai pengolaan kelas, yang insyaAllah akan sangat
membantu sekali bagi para guru atau pengajar di lembaga sekolah umumnya dan bagi
kami para mahasiswa khususnya agar kami semua menjadi mahasiswa yang berguna
bagi agama, bangsa dan negara.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Amatul Jadidah, S.Ag,
M.Si.selaku dosen mata kuliah Inovasi Pembelajaran yang telah memberikan tugas
makalah ini, sehingga kami dapat menambah wawasan dan pengetauan mengenai
hal-hal yang terkait dengan model pembelajaran yang harapannya dapat
memudahkan dalam proses pendidikan dan pengajaran.
Harapan kami kedepannya mudah-mudahan makalah yang kami susun
secara sederhana ini dapat bermanfaat bagi p ara pembaca, menambah wawasan dan
pengetahuan tentang model pembelajaran dan dapat dipahami oleh para
pembacanya.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat kurang dari kata
sempurna. oleh karena itu, kami menerima berbagai masukan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi kami sendiri umumnya para pembaca makalah ini. Terima kasih.

Gondanglegi, 8 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan. ........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN. ............................................................................ 3

A. Definisi Model Pembelajaran. ..................................................... 3

B. Fungsi Model Pembelajaran. ....................................................... 4

C. Ciri-Ciri Model Pembelajaran. .................................................... 5

D. Jenis Jenis Model Pembelajaran .................................................. 5

E. Macam-Macam Model Pembelajaran. ......................................... 6

BAB III PENUTUP ................................................................................... 10

A. Kesimpulan ................................................................................ 10

B. Saran . ........................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA . .............................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan belajar dan pembelajaran tidak hanya terjadi di
sekolah saja, tetapi di tiga pusat yang lazim dikenal dengan tri pusat pendidikan. Tri
pusat pendidikan adalah tempat di mana anak mendapatkan pengajaran baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan keluarga (informal), sekolah
(fomal) maupun masyarakat (non formal). Seseorang dikatakan belajar jika dalam
dirinya terjadi aktifitas yang mengakibatkan perubahan tingkah lakudan dapat diamati
relatif lama. Proses belajar mengajar yang penting yaitu guru sebagai pengajar tidak
mendominasi kegiatan, tetapi menciptakan atmosfer belajar siswa serta memberikan
motivasi dan bimbingan agar siswa mengembangkan potensi dan kreatifitasnya
masing-masing. Perilaku guru akan berkorelasi positif dengan prestasi siswa jika
mampu mengalokasikan dan menggunakan waktu dalam belajar.
Seorang guru dalam melakukan kegiatan belajar dan mengajar di kelas
harusterlebih dahulu memahami berbagai pendakatan, strategi, dan
modelpembelajaran. Hal tersebut dilakukan karena peserta didik yang diajar dalam
satukelas memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam prakteknya seorang guru
harusingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala
situasidan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang
tepatharuslah memperhatikan kondisi peserta didik, sifat materi bahan ajar,
fasilitasyang tersedia dan kondisi guru tersebut. pembelajaran, lingkungan
pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Model pembelajaran bermula dari pendekatan pembelajaran
memilikipandangan yang berbeda tentang konsepsi dan makna pembelajaran,
pandangantentang guru, dan pandangantentang peserta didik, berdasarkan perbedaan
sudutpandang tersebutlah mengakibatkan strategi dan model pembelajaran
yangdikembangkan menjadi berbeda. Sehingga proses pembelajaran akan
berbedawalaupun strategi pembelajaran sama.Untuk membelajarkan siswa sesuai
dengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
optimal ada berbagai model pembelajaran. Dalam prakteknya, guru harus ingat bahwa
tidak ada modelpembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh
karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan

1
kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru
itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran ?

2. Apakah ciri-ciri model pembelajaran yang baik digunakan untuk pembelajaran ?

3. Apa fungsi dari model pembelajaran ?

4. Apa saja jenis-jenis model pembelajaran ?

5. Apa saja macam-macam model pembelajaran ?


C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan model pembelajaran
2. Memahami model pembelajran yang baik digunakan untuk pembelajaran.
3. Memhami fungsi model pembelajaran
4. Mengetahui jenis jenis model pembelajaran
5. Mengehatahui macam macam model pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yangdigunakan
sebgai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas ataupembelajaran dalam
tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatanpembelajaran yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan pengajaran,tahap-tahap dalam kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran danpengelolaan kelas. Pengertian lain
menyebutkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan
gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa
dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai. Artinya, model pembelajaran merupakan
gambaran umum namun tetap mengerucut pada tujuan khusus.
Berikut Pengertian Model Pembelajaran menurut Para Ahli:
1. Trianto
Menurut Trianto Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial.”1
2. Saefuddin & Berdiati
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan sistem belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para
2
pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran
(Saefuddin & Berdiati, 2014, hlm. 48).
3. Sukmadinata & Syaodih
Model pembelajaran merupakan suatu rancangan (desain) yang menggambarkan
proses rinci penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi
pembelajaran agar terjadi perubahan atau perkembangan diri peserta didik.3
4. Joyce & Weil

1
. Trianto, “Model Pembelajaran Terpadu”. Jakarta: PT Bumi Aksara. Yogyakarta: Ar-ruzz Media,
(2010). Hal. 51
2
Sukmadinata, N.S. & Syaodih, E, “Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi”, Bandung:PT Refika
Aditama, (2014), hal. 48

3
Ibid, hal. 151

3
Joyce & Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau
pola yang bahkan dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana
pembelajaran jangka panjang) merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran di kelas atau lingkungan belajar lain.4
B. Ciri-Ciri Model Pembelajaran
Ciri-ciri model pembelajaran yang baik digunakan adalah sebagai berikut:
1. Adanya keterlibatan intelektual-emosional peserta didik melalui kegiatan
mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap.
2. Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan
model pembelajaran
3. Guru bertindak sebagai fasilisator, coordinator, mediator dan motivator kegiatan
belajar peserta didik
4. Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran.
Selain itu menurut Kardi & Nur model pembelajaran mempunyai empat ciri
khusus yang membedakan dengan strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut
antara lain:5
1. Model pembelajaran merupakan rasional teoretik logis yang disusun oleh para
pencipta atau pengembangnya.
2. Berupa landasan pemikiran mengenai apa dan bagaimana peserta didik akan belajar
(memiliki tujuan belajar dan pembelajaran yang ingin dicapai).
3. Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil; dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran itu dapat tercapai.
Sedangkan menurut Hamiyah dan Jauhar (2014, hlm. 58) ciri-ciri model
pembelajaran adalah sebagai berikut.6
1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar tertentu.
2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan pembelajaran di kelas.
4. Memiliki perangkat bagian model.

4
Rusman. “Model-model pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru)”. Jakarta :Raja
Grafindo Persada. (2014), hal. 144
5
Ngalimun, “Strategi model pembelajaran”. Yogyakarta: Aswaja Presindo. (2016), hal. 7-8.

6
Hamiyah, N., Jauhar, M, “Strategi Belajar-Mengajar di Kelas”. Jakarta: Prestasi PustakaPublisher
(2014), hal. 58

4
5. Memiliki dampak sebagai akibat penerapan model pembelajaran baik langsung
maupun tidak langsung.
C. Fungsi Model Pembelajaran
Fungsi model pembelajaran adalah pedoman dalam perancangan hingga
pelaksanaan pembelajaran. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Trianto yang
mengemukakan bahwa fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi
perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Oleh karena itu
pemilihan model sangat dipengaruhi sifat dari materi yang akan dibelajarkan, tujuan
(kompetensi) yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan
peserta didik.7
D. Jenis-Jenis Model Pembelajaran
Menurut Joyce & Weil model-model mengajar (pembelajaran) terbagi menjadi
empat kategori sebagai berikut.
1. Information Processing Model (Model Pemrosesan Informasi)
Model ini menekankan pada pengolahan informasi dalam otak sebagai
aktivitas mental siswa. Model ini akan mengoptimalkan daya nalar dan daya pikir
siswa melalui pemberian masalah yang disajikan oleh guru. Tugas siswa adalah
memecahkan masalah-masalah tersebut. Model ini menerapkan teori belajar
behavioristik dan kognitivistik. Ada tujuh model yang termasuk dalam rumpun ini,
yakni :
a. Inductive thinking model (model berpikir induktif) yang dikembangkan oleh
Hilda Taba;
b. Inquiry training model (model pelatihan inkuiri/penyingkapan/penyelidikan)
yang dikembangkan oleh Richard suchman;
c. Scientific inquiry (penyelidikan ilmiah) yang dikembangkan oleh Joseph J.
Schwab;
d. Concept attainment (pencapaian konsep) oleh Jerome Bruner;
e. Cognitive growth (pertumbuhan kognitif) dikembangkan oleh Jean Piaget;
f. Advance organizer model (model pengatur/penyelenggaraan tingkat lanjut) oleh
David Ausubel;
g. Memory (daya ingat) oleh Harry Lorayne).

7
Trianto, “Model Pembelajaran Terpadu”. Jakarta: PT Bumi Aksara. Yogyakarta: Ar-ruzz Media,
(2010). Hal. 53

5
2. Personal Model (Model Pribadi)
Sesuai dengan namanya, model mengajar dalam rumpun ini berorientasi kepada
perkembangan diri individu. Implikasi model ini dalam pembelajaran adalah guru
harus menyediakan pembelajaran sesuai dengan minat, pengalaman, dan
perkembangan mental siswa. Model-model mengajar dalam rumpun ini sesuai
dengan paradigma student centered atau pembelajaran yang berpusat pada
siswa/peserta didik.
3. Social Interaction Model (Model Interaksi Sosial)
Rumpun model mengajar social interaction model menitikberatkan pada proses
interaksi antar individu yang terjadi dalam kelompok. Model-model mengajar
disetting dalam pembelajaran berkelompok. Model ini mengutamakan
pengembangan kecakapan individu dalam berhubungan dengan orang lain.
4. Behavioral Model (Model Perilaku)
Rumpun model ini sesuai dengan teori belajar behavioristik. Pembelajaran
harus memberikan perubahan pada perilaku si pembelajar ke arah yang sejalan
dengan tujuan pembelajaran.
E. Macam-Macam Model Pembelajaran

Menurut Hamdayama macam-macam model pembelajaran adalah sebagai


berikut:8
1. Model Pembelajaran Inquiry
Model inquiry (inkuiri) menggunakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan proses berpikir secara kritis serta analitis kepada peserta didik agar
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan
secara mandiri melalui penyelidikan ilmiah.
2. Model Pembelajaran Kontekstual
Merupakan model dengan konsep belajar yang membuat guru untuk
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Prinsip
pembelajaran kontekstual adalah aktivitas peserta didik, peserta didik melakukan
dan mengalami, tidak hanya monoton dan mencatat.
Model mengajar ini juga dapat mengembangkan kemampuan sosial peserta

8
Jumanta Hamdayama, Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. (2016), hal. 132-182

6
didik karena dihadapkan pada situasi dunia nyata. Ada tujuh komponen utama dari
pembelajaran kontekstual yang membuatnya khas jika dibandingkan dengan model
yang lain, yakni:
a. Kontruktivisme, mendorong peserta didik agar bisa
mengkonstruksi pengetahuannya melalui pengamatan dan pengalaman;
b. Inquiry, didasarkan pada penyingkapan, penyelidikan atau
pencarian dan penelusuran; Bertanya, sebagai refleksi dari
keingintahuan setiap individu;
c. Learning community, dilakukan dengan membuat kelompok belajar;
d. Modeling, dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru
oleh peserta didik;
e. Refleksi, proses pengkajian pengalaman yang telah dipelajari;
f. Penilaian nyata, proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi
tentang perkembangan belajar peserta didik.
3. Model Pembelajaran Ekspositori
Ekspositori adalah pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian
materi secara verbal dari seorang guru kepada kelompok peserta didik supaya
peserta didik dapat menguasai materi secara optimal.
Dalam model pengajaran ekspositori seorang pendidik harus memberikan
penjelasan atau menerangkan kepada peserta didik dengan cara berceramah.
Sehingga menyebabkan arah pembelajarannya monoton karena sangat ditentukan
oleh kepiawaian ceramah guru.
4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Nama lainnya dalam bahasa inggris adalah Problem based learning yang dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan para proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Pemecahan masalah menjadi
langkah utama dalam model ini.
5. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah kerangka konseptual rangkaian kegiatan
belajar yang dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok tertentu
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Kelompok-kelompok
tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran.
6. Model pembelajaran PAIKEM
Merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan

7
Menyenangkan. Pembelajaran ini dirancang agar membuat anak lebih aktif
mengembangkan kreativitas sehingga pembelajaran bisa berlangsung secara
efektif, optimal, dan pada akhirnya terasa lebih menyenangkan.
7. Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Learning)
Kerangka perencanaan dalam pembelajaran kuantum adalah TANDUR
(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan). Komponen
utama pembelajaran kuantum dapat berupa:
a. Peta konsep sebagai teknik belajar efektif;
b. Teknik memori, adalah teknik memasukkan informasi ke dalam otak sesuai
dengan cara kerja otak;
c. Sistem pasak lokasi;
d. Teknik akrostik, teknik menghafal dengan cara mengambil huruf depan dari
materi yang ingin diingat kemudian menggabungkannya.
Intinya metode pembelajaran ini menggunakan berbagai cara untuk membuat
pembelajaran menerap dan dipahami dengan mudah oleh peserta didik. Caranya
bisa sangat interaktif dan melibatkan peserta didik dalam kegiatan langsung untuk
mendemonstrasikan materi diiringi perayaan seperti yel motivasi.
8. Model pembelajaran kelas rangkap
Pembelajaran kelas rangkap menekankan dua hal utama, yakni penggabungan
kelas secara integrative dan pembelajaran terpusat pada peserta didik, sehingga
Guru tidak harus mengulang kembali untuk mengajar pada dua kelas yang berbeda
dengan program yang berbeda pula.
Efisiensi adalah kunci dari model pembelajaran ini. Merangkapkan beberapa
rombongan belajar dapat meningkan efisiensi pembelajaran.
Macam-macam model pembelajaran kelas rangkap atau biasa disingkat PKR
meliputi:
a. Model PKR 221: dua kelas, dua mata pelajaran, datu ruangan;
b. Model PKR 222 : berarti memiliki dua kelas dan dua mata pelajaran, pada dua
ruangan;
c. Model PKR 333 : tiga kelas, tiga mata pelajaran, tiga ruangan.
9. Model Pembelajaran Tugas Terstruktur
Pembelajaran ini menekankan pada penyusunan tugas terstruktur yang wajib
diselesaikan oleh peserta didik guna mendalami dan memperluas penguasaan
materi yang sesuai dengan materi pembelajaran yang sudah dikaji.

8
Bentuk tugas terstruktur meliputi laporan ilmiah, portofolio (produk ciptaan
peserta didik), makalah individu, makalah kelompok, dsb.
10. Model pembelajaran portofolio
Model pembelajaran portofolio menitikberatkan pada pengumpulan karya
terpilih dari satu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat
kebijakan untuk memecahkan masalah.
Prinsip dasar model pembelajaran portofolio, yaitu prinsip belajar peserta didik
aktif dan kelompok belajar kooperatif untuk menghasilkan produk portofolio
secara bersama.
11. Model pembelajaran tematik
Merupakan pembelajaran dengan suatu kegiatan pembelajaran yang
mengintegrasikan materi beberapa pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan
sesuai dengan kebutuhan lingkungan peserta didik yang akan menjadi lahan dunia
nyata bagi dirinya.
Pembelajaran tematik mempunyai beberapa prinsip dasar, yaitu:
a. Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan;
b. Bentuk belajar dirancang agar peserta didik menemukan tema;
c. Efisiensi (terdiri dari beberapa pelajaran sekaligus).

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya
rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi
dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami
pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan
belajar yang sedikit berbeda.

Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang


sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang
dilakukan oleh guru (konvensional). Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang
penting dan harusdimiliki atau dilakukan oleh guru. Hal ini disebabkan karena
pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Kemauan guru untuk mencoba
menemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode dan
strategi pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya berbagai
inovasi-inovasi baru.
B. Saran

Penggunaan Kami memohon maaf apabila terdapat kekurangan dan


kesalahan dalam makalah ini. Kami mohon kritik dan saran dari pembaca. kami
mohon saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan makalah selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA
Hamdayama, Jumanta. (2016). Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hamiyah, N., Jauhar, M. (2014). Strategi Belajar-Mengajar di Kelas.
Jakarta: Prestasi PustakaPublisher
Ngalimun (2016). Strategi model pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Presindo.
Rusman. (2014). Model-model pembelajaran (Mengembangkan
Profesionalisme Guru). Jakarta :Raja Grafindo Persada.
Saefuddin, A. & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, N.S. & Syaodih, E. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran
Kompetensi. Bandung:PT Refika Aditama.

11

Anda mungkin juga menyukai