Anda di halaman 1dari 18

KURIKULUM MERDEKA

SEBAGAI IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR


DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Administrasi Pendidikan
Dosen : Deden Muhamad Ridwanuloh, M.Pd

oleh:
Muna Khaeroti Jamaliah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


AKADEMI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(APAI) ANNUR GARUT
MALANGBONG KABUPATEN GARUT
Kp. Karanganyar RT... RW.... Malangbong Kode Pos 44188
Garut Jawa Barat
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas
Rahmat serta Inayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah
ini tepat pada waktunya, tak lupa salawat beserta salam semoga selamanya
terlimpah curah kepada Baginda Nabi Akhir zaman, Pemimpin revolusi ummat
yakni Habibana Wanabiyyana Muhammad saw. Kepada para keluarganya, para
Sahabatnya, tabiin Tabiittabiin dan sampailah pada kita semua selaku ummatnya
yang selalu mengikuti ajaran dan sunnahnya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Administrasi Pendidikan. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritiknya sebagai bahan masukan perbaikan selanjutnya.
Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Yth, Bapak Deden Muhamad
Ridwanuloh, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Administrasi Pendidikan;
Semoga bantuan serta kebaikan yang telah bapak ibu dan saudara sekalian
menjadi amal kebaikan dan diterima di sisi Allah swt. Serta berpijak pada “ Tiada
Gading yang Tak Retak “ dan begitu penulis mengharapkan saran dan kritiknya
yang bersifat konstruktif demi perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis, umumnya bagi para pembaca.

Garut, 05 Oktober 2023


Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar .............................................................................................. i.


Daftar isi ........................................................................................................ ii.

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................. 1


A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................... 3
C. Rumusan Masalah ............................................................ 4
BAB II : PEMBAHASAN .................................................................... 5
A. Konsepsi Belajar, Mengajar dan Pembelajaran ................ 5
1. Konsepsi Belajar ......................................................... 5
2. Konsepsi Mengajar ..................................................... 5
3. Konsepsi Pembelajaran ............................................... 6
B. Pendekatan Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Model
Pembelajaran, Metode Pembelajaran, dan Teknik dalam
Pembelajaran ............................................................ 7
1. Pendekatan Pembelajaran ........................................... 7
2. Strategi Pembelajaran ............................................... 8
3. Model Pembelajaran ............................................. 8
4. Metode Pembelajaran ........................................... 8
5. Teknik dalam Pembelajaran ................................... 8
BAB III : PENUTUP .............................................................................. 36
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian terpenting bagi kehidupan manusia sebagai


landasan atau pedoman dalam menjalani kehidupan. Untuk melahirkan tujuan
nasional pendidikan seperti dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa dan
pendidikan yang melahirkan keadilan sosial, hal ini tentunya harus di dukung
oleh sistem yang terintegrasi dan dibangun secara bersama-sama.

Konsep merdeka belajar sendiri memiliki esensi bahwa peserta didik nantinya
akan memiliki kebebasan dalam berpikir baik secara individu maupun
kelompok, sehingga di masa mendatang dapat melahirkan peserta didik yang
unggul, kritis, kreatif, kolaboratif, inovatif, serta partisipasi. Implementasi
kebijakan merdeka belajar mendorong peran guru baik dalam pengembangan
kurikulum maupun dalam proses pembelajaran.

Selain siswa ataupun mahasiswa yang menjadi objek sasaran pelaksanaan


merdeka belajar, guru dan orang tua juga turut andil dalam proses
pengembangan pengajaran merdeka belajar tersebut.

B. Tujuan Penulisan
Agar penulis dapat memahami konsep dari merdeka belajar, faktor
penghambat serta harapan dari adanya proses pelaksanaan pengajaran dengan
merdeka belajar

C. Rumusan Penulisan
1) Apa yang dimaksud dengan Konsepsi Belajar, Mengajar dan Pembelajaran
dan bagaimana contoh pengaplikasiannya dalam proses belajar mengajar
sehari-hari ?
2) Bagaimana maksud dari pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran,
model pembelajaran, metode pembelajaran dan teknik dalam
Pembelajaran ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsepsi Belajar, Mengajar dan Pembelajaran


Dalam kehidupan yang modern ini sudah selayaknya konsep dasar belajar
dan mengajar ini menjadikan prinsip dasar yang sangat fundamental yang
harus dipahami para guru dalam rangka melaksanakan proses belajar
mengajar di ruang lingkup dunia pendidikan.

Dengan didasari pemahaman konsep ini diharapkan tercapainya suatu


tujuan dari proses belajar mengajar yang berkualitas dan pada akhirnya
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, setidaknya oleh para
guru sebagai pendidik dalam rangka pemahaman dan menciptakan peserta
didik yang berkualitas sesuai dengan karakteristik minat dan bakat serta
kemampuan yang dimiliki siswa.

1) Konsepsi Belajar
Konsep belajar merupakan perubahan perilaku manusia. Konsep
pembelajaran Imam al-Ghazali lebih menekankan pada persyaratan
moral/ akhlak, akan tetapi pada pengajar saja sebagai al-Mu'allim
(pengajar). Artinya; seorang pengajar itu harus memiliki peran/ akhlak
yang baik dalam mengajar.

Imam al-Ghazali berpandangan bahwa belajar itu adalah suatu proses


jiwa untuk memahami makna sesuatu sebagai upaya pembentukan
akhlakul karimah guna mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub) demi
mencapai keselamatan di dunia dan di akherat.

Tuntutan perubahan perilaku dalam konsep belajar berorientasi kearah


yang lebih baik. Tidak semua perubahan perilaku seseorang dikatakan
belajar. Intinya belajar bersifat positif. Sehingga orang yang belajar
diharapkan terjadi perubahan perilaku yang relatif menetap dan positif.

4 ciri sederhana yang dapat ditunjukkan oleh seseorang yang telah


belajar antara lain:

 Perubahan perilaku bersifat positif atau sesuatu yang menyangkut


hal-hal baik.
 Cenderung dilakukan secara terbimbing atau sistemnya dirancang
khusus
 Belajarnya dalam kondisi sadar
 Perilaku yang ditunjukkan menjadi teladan bagi orang lain.

Jadi belajar dan pembelajaran sama-sama memiliki tujuan perubahan


perilaku kearah yang lebih baik. Perbedaannya bahwa belajar,
perubahan perilakunya secara spesifik (berbicara sesuai kebutuhan
tujuan internal siswa). Tetapi pembelajaran lebih luas (diharapkan
sesuai kebutuhan tujuan pendidikan nasional) yakni untuk membantu
berkembangnya potensi peserta didik agar mereka menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, bisa mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Adapun komponen belajar terdiri dari siswa dan tujuan pembelajaran.


Sementara komponen pembelajaran terdiri dari pendidik, peserta
didik, tujuan pembelajaran, bahan ajar, kegiatan pembelajaran,
pendekatatan dan metode, media dan sumber belajar serta evaluasi
pembelajaran. Seseorang yang belajar belum tentu melakukan kegiatan
pembelajaran. Sebaliknya seseorang yang melakukan kegiatan
pembelajaran sudah pasti dia belajar.

Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa


siswa telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi
pengetahuan,keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan
tercapai oleh siswa. tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai
tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa
setelah berlangsungnya proses belajar.

Contoh Konsep Belajar dan Pembelajaran :


#Konsep Belajar

 Kiano belum pandai membaca, setelah dibimbing Ibunya selama


satu bulan Kiano pandai membaca. Kesimpulan: anak pandai
membaca setelah dibimbing oleh ibunya.
 Mimin belum mampu menuliskan nama sendiri, namun sering kali
berlatih menulis sehingga mampu menuliskan nama sendiri tanpa
dituliskan oleh ayah bundanya. Kesimpulan: anak pandai menulis
setelah latihan mandiri.
 Seorang anak yang baru masuk Sekolah Dasar dan belum pandai
menulis, setelah melalui aktivitas proses pembelajaran di kelas
maka tiga bulan kemudian dia sudah bisa menulis dengan rapi.
Kesimpulan: anak pandai menulis setelah mengikuti pembelajaran
atau bimbingan guru.

#Konsep Pembelajaran

 Pak Arya mengajarkan tema drama kepada siswa kelas IV B


dengan metode bermain peran
 Bu Anom membawa siswanya di perkebunan dekat sekolah untuk
belajar menanam jangung secara langsung.
2) Konsepsi Mengajar
Mengajar merupakan kegiatan memberikan ilmu pengetahuan kepada
orang yang belum tahu. Dalam perspektif pendidikan, mengajar
adalah suatu kegiatan mentransfer ilmu pengetahuan yang dimiliki
oleh guru kepada murid. Dalam hal mengajar, Al-Ghazali mempunyai
pandangan sebagai berikut :

1) Memelihara anak dari perbuatan tercela


Kita sebagai seorang pendidik harus bisa memberi contoh yang
baik kepada peserta didik agar peserta didik tidak terjerumus dalam
perbuatan yang dilarang oleh Allah.
2) Membimbing agar menjadi anak yang sholeh
Dalam membimbing peserta didik kita harus sabar dan telaten agar
ilmu yang kita sampaikan kepada peserta didik barokah.
3) Mengajarkan cara yang benar dalam mencari rizki
Kita dapat mengajarkan anak bahwa mencari rizki itu bisa dengan
bekerja, dengan bekerja kita dapat mendapat uang yang halal dari
pekerjaan yang kita kerjakan.
4) Mengajarkan Al-qur'an serta mengamalkannya
Mengenalkan Al-Qur'an kepada anak sangat penting karena jika
anak tersebut sudah pandai membaca Al-qur'an dari sejak kecil
atau sejak dini dapat memudahkan anak dalam memahami sesuatu,
juga dapat mengarahkan dia kea rah yang lebih baik.
5) Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain dan berolah
raga untuk mengembangkan penalarannya.

Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya


sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak
kegiatan maupun tindakan harus dilakukan, terutama bila
diinginkan hasil yang lebih baik pada seluruh siswa. Oleh karena
itu, rumusan pengertian belajar tidaklah sederhana. Dalam arti,
membutuhkan rumusan yang dapat meliputi seluruh kegiatan dan
tindakan dalam perbuatan mengajar itu sendiri (Muhammad Ali,
1992).

Bohar Suharto (1997) mendefinisikan, mengajar merupakan suatu


aktifitas mengorganisasi atau mengatur (mengelola) lingkungan
sehingga tercipta suasana yang sebaik-baiknya dan
menghubungkan dengan pserta didik sehingga terjadi proses
belajar yang menyenangkan. Sementara Oemar Hamalik (1992)
mendefinisikan mengajar sebagai proses menyampaikan
pengetahuan dan kecakapan kepada siswa. Dalam pengertian yang
lain, juga dijelaskan bahwa mengajar adalah suatu aktivitas
profesional yang memerlukan keterampilan tingkat tinggi dan
menyangkut pengambilan keputusan (Davies, 1971).
Hasibuan (2000) menyebutkan bahwa konsep mengajar dalam proses
perkembangannya masih dianggap sebagai suatu kegiatan penyampaian atau
penyerahan pengetahuan. Pandangan semacam ini masih umum digunakan
dikalangan pengajar. Hasil penelitian dan pendapat para ahli sekarang ini lebih
menyempurnakan konsep tradisional di atas.

Mengajar menurut pegertian mutakhir merupakan suatu perbuatan yang


kompleks. Perbuatan mengajar yang kompleks dapat diterjemahkan sebagai
penggunaan secara integritas sejumlah komponen yang terkandung dalam
perbuatan mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran.

Atau dengan gaya bahasa lain, mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan
yang memunkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari
komponen-komponen yang saling mempengarui, yakni tujuan intruksional yang
ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang memainkan pernan
serta ada dalam hubungan hubungan sosal tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan,
serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia.

Contoh Implementasi Keterampilan Dasar Mengajar :


1) Keterampilan menjelaskan dengan menggunakan bantuan alat
Contoh : Guru IPA menunjukkan peraga/replika manusia kepada
muridnya
2) Keterampilan bertanya
Contoh : Guru Agama memberikan pertanyaan kepada muridn
tentang pelajaran yang telah diulas semisal tentang "apa itu iman?"
Kemudian muridnya menjawab "percaya" dsb
3) Keterampilan memberi penguatan
Contoh : ada muridnya yang mendapatkan juara lomba guru
memberinya apresiasi dengan memberi reward atau ucapan selamat
dan memberi senyuman hebat atas pencapaiannya
4) Keterampilan membimbing diskusi
Contoh : dalam kelas misalnya guru membagi beberapa kelompok
diskusi dan perkelompok diberi materi masing-masing agar
didiskusikan jika ada yang kesulitan guru bisa membantunya dan
dibenarkan jika ada yang salah
5) Keterampilan mengelola kelas
Contoh : guru menciptakan rasa keingintahuan, semangat,
tantangan kepada muridnya dengan memberi game misalnya
kepada muridnya
6) Keterampilan mengajar kelompok dan individu
Contoh : guru mengajar dengan menerapkan mengajar dengan
kelompok yakni dibagi menjadi beberapa kelompok dalam satu
kelas untuk diberikan tugas atau dengan memberikan tugas hanya
untuk individu.
3) Konsepsi Pembelajaran
Metode pembelajaran (learning methods) adalah cara yang digunakan
para pengajar untuk menerapkan rencana pembelajaran. Istilah metode
berasal dari bahasa Yunani "methodos' yang berarti cara atau jalan.
Secara umum, arti metode adalah cara melakukan sesuatu. Singkatnya,
metode pembelajaran artinya cara belajar yang difokuskan pada
pencapaian suatu tujuan dalam proses belajar mengajar.

Metode Pembelajaran adalah dikutip dari e-book Metode Pembelajaran


Kolaboratif karya Kusnadi, pengertian metode pembelajaran adalah
prosedur, langkah-langkah serta cara yang digunakan guru dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran
bentuknya bisa berupa kegiatan atau praktik maupun soal sebagai
capaian tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran juga didefinisikan sebagai seperangkat


komponen yang telah diatur dan dikombinasikan sebagai kualitas
pembelajaran. Jadi, metode pembelajaran bisa diartikan sebagai cara
atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar
pendidikan.

Tujuan metode pembelajaran adalah untuk memudahkan proses


maupun hasil belajar para murid. Dengan demikian, apa yang sudah
disusun atau direncanakan bisa tercapai dengan sebaik mungkin.

Ada tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian dari hasil belajar.


Adanya pola dan alur keseluruhan dari kegiatan pembelajaran.
Adanya sistem pengelolaan kegiatan pembelajaran. Misalnya,
lingkungan belajar yang mendukung.

Metode umum pembelajaran adalah metode yang digunakan untuk


semua mata pelajaran/bidang studi. Contohnya tanya jawab, ceramah
atau diskusi. Sementara, metode khusus akan merujuk pada
pembelajaran di bidang tertentu. Ada beberapa metode pembelajaran
yang mendasar dan selebihnya yaitu kombinasi atau modifikasi dari
metode dasar tersebut.

Berikut adalah beberapa contoh metode pembelajaran dalam


pendidikan:

1) Metodee Pembelajarn
Metode demonstrasi adalah metode yang diterapkan dengan suatu
keahlian. Sesuai dengan namanya, metode ini dipakai untuk
mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan
tertentu seperti kegiatan sesungguhnya.
Metode demonstrasi ini juga bisa disebut metode eksperimen. Jenis
metode pembelajaran ini pelaksanaannya bisa di dalam kelas maupun
tempat khusus.

Keuntungan/kelebihan Metode Demonstrasi


Perhatian siswa akan bisa dipusatkan kepada hal yang dianggap
penting.
Mampu mengurangi kesalahan-kesalahan, bila dibandingkan dengan
membaca buku, karena siswa bisa memperoleh gambaran yang jelas
dari hasil praktik dan pengamatannya.
Siswa akan mendapatkan pengalaman praktik, untuk mengembangkan
kecakapannya dalam melakukan pembelajaran.
Beberapa masalah (yang menimbulkan pertanyaan), bisa dijawab pada
waktu mengamati proses demonstrasi atau praktikum.
Kekurangan/Kelemahan Metode Demonstrasi
Demonstrasi bisa saja gagal, hal ini mungkin terjadi apabila tidak
dilakukan persiapan yang matang.
Mungkin akan membutuhkan biaya yang lebih, karena memerlukan
peralatan, bahan-bahan serta tempat yang memadai.
Dalam melakukan demonstrasi, perlu memerlukan kemampuan atau
keterampilan khusus. Artinya, guru harus bekerja lebih profesional.
2. Metode Pembelajaran Ceramah
Metode pembelajaran ceramah yaitu bentuk pengajaran dengan
penjelasan konsep, prinsip dan fakta. Biasanya, pada akhir metode
ceramah akan ditutup dengan sesi tanya jawab. Guru atau dosen juga
bisa mengkombinasikan metode ceramah dengan metode lain.

Kelebihan Metode Pembelajaran Ceramah


Sangat mudah untuk dilaksanakan.
Pengajar bisa menguasai seluruh arah kelas.
Bisa menyampaikan materi yang banyak dalam waktu yang terbatas
dengan jumlah siswa yang banyak.
Kekurangan Metode Pembelajaran Ceramah
Keberhasilan siswa cenderung sulit terukur.
Perhatian dan motivasi siswa sulit diukur.
Peran siswa dalam pembelajaran biasanya rendah.
Materi mungkin bisa kurang terfokus.
Pembicaraan sering melantur.
3. Metode Pembelajaran Sosiodrama
Metode sosiodrama merupakan metode pembelajaran di mana siswa
akan memainkan peran seseorang. Nantinya, siswa akan menampilkan
peran sosok tersebut di depan kelas.

Kelebihan Metode Pembelajaran Sosiodrama


Membantu mengembangkan kreativitas siswa.
Mengembangkan bakat, khususnya dalam berperan atau akting.
Siswa mungkin bisa lebih memperhatikan pelajaran.
Menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian.
Melatih siswa untuk menganalisa masalah serta mengambil
kesimpulan dalam waktu singkat.
Kekurangan Metode Pembelajaran Sosiodrama
Kemungkinan siswa bisa kurang sungguh-sungguh dalam memainkan
perannya. Hal ini akan menyebabkan tujuan yang diharapkan mungkin
tidak bisa tercapai.
Seringnya terjadi kesalahan-kesalahan dalam berperan, membuat
bahan tertawaan.

4. Metode Pembelajaran Diskusi


Dikutip dari repository STAIN Kudus, metode diskusi adalah metode
pembelajaran berupa kegiatan tukar menukar pendapat, informasi atau
unsur-unsur pengalaman secara teratur. Tujuannya metode diskusi
yaitu memperoleh pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti
akan sesuatu.

Adanya diskusi bisa untuk mempersiapkan dan merampungkan


keputusan bersama. Dengan demikian, metode diskusi ini berbeda
dengan debat (beradu argumentasi).

Metode diskusi bisa melibatkan guru maupun semua siswa, di mana


mereka akan dilatih untuk mengeluarkan dan mengembangkan ide-ide.
Cara melakukan metode diskusi, biasanya siswa-siswa akan
dihadapkan kepada suatu masalah (bisa berupa pernyataan atau
pertanyaan) yang bersifat problematis, artinya untuk dibahas dan
dipecahkan secara bersama.

Kelebihan Metode Pembelajaran Diskusi


Membiasakan siswa untuk mendengarkan pendapat orang lain.
Menumbuhkan rasa sikap toleran, dari pendapat orang yang berbeda-
beda.
Menyadarkan siswa jika suatu masalah mampu dipecahkan dengan
berbagai jalan. Artinya, bukan satu jalan atau satu jawaban saja.
Menyadarkan kalau dengan berdiskusi, mereka akan saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif. Sehingga akan diperoleh
keputusan bersama yang lebih baik.
Melatih siswa untuk berpikir kritis dan mau mengungkapkannya.
Kelemahan Metode Diskusi
Tidak bisa digunakan dalam kelompok yang besar.
Peserta diskusi mungkin saja mendapat informasi yang terbatas.
Jika siswa tidak memahami konsep dasar suatu permasalahan, maka
dipastikan diskusi tidak akan berjalan efektif.
Mungkin hanya bisa dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
Alokasi waktu mungkin akan sulit, karena biasanya banyak memakan
waktu di luar dari yang sudah ditentukan.
5. Metode Pembelajaran Permainan (Game Method)
Tujuan utama metode pembelajaran permainan adalah untuk
membangun kesenangan serta ketertarikan proses pelajaran. Metode
ini akan mengurangi sifat kelas yang monoton atau membosankan,
sehingga suasana kelas yang terbangun akan lebih menyenangkan.

Contohnya, permainan abjad dan angka, permainan kata dalam bahasa


Inggris, permainan gambar dan masih banyak lagi. Jenis permainan
bisa disesuaikan dengan usia siswa maupun mata pelajarannya.

Nah, dalam metode pembelajaran permainan peran guru adalah sebagai


berikut:

Memutuskan cara maupun pantas atau tidaknya dari permainan-


permainan yang akan dimainkan.
Memaksimalkan keikutsertaan siswa.
Membuat siswa mampu merealisasikan aturan-aturan yang berlaku
sesuai perintah. 4. Dimainkan dengan kewajaran serta kendali (aman).
Menyediakan hadiah (opsional) yang akan diberikan untuk pemenang.
6. Metode Pembelajaran Drill
Metode pembelajaran drill merupakan metode mengajar yang
memberikan latihan-latihan kepada siswa, untuk memperoleh suatu
keterampilan. Kegiatan latihannya akan dilakukan secara berulang-
ulang.

Contoh metode pembelajaran dril yaitu latihan yang bisa melatih


keterampilan motorik, di antaranya seperti:

Kesenian (melalui penggunaan alat-alat musik, cara menari, latihan


vokal, dan lain-lain)
Olahraga
Melatih kecakapan mental
Pembelajaran matematika (kegiatan menghafal, mengalikan,
menjumlahkan dan masih banyak lagi).
7. Metode Pembelajaran Kerja Lapangan (Field Work Method)
Metode kerja lapangan adalah metode pembelajaran di mana para
siswa akan pergi ke "lapangan" untuk bekerja disebut juga sebagai
praktek kerja lapangan (PKL). Tujuan utama metode kerja
lapanganyaitu memberikan kesempatan ke para siswa untuk mencapai
pengetahuan, melalui pengalaman sendiri di lapangan yang tidak
mereka diperoleh di kelas.

Kelebihan Metode Pembelajaran Kerja Lapangan


Mampu menerapkan prinsip pengajaran dengan lingkungan nyata.
Membuat bahan atau materi yang dipelajari di sekolah menjadi lebih
relevan dengan apa yang ada di masyarakat.
Bisa lebih merangsang kreativitas siswa.
Kelemahan Metode Pembelajaran Kerja Lapangan
Memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang.
Akan melibatkan banyak pihak, bisa guru, perusahaan, komunitas
maupun lembaga terkait.
Dalam kerja lapangan sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
Memerlukan adanya pengawasan dari guru atau pembimbing terhadap
kegiatan anak didik di lapangan.
Biasanya memerlukan biaya.
Memerlukan tanggung jawab guru serta sekolah/universitas dalam
kelancaran kerja lapangan maupun keselamatan siswa (khususnya
siswa yang kerja lapangan jangka panjang).
8. Metode Pembelajaran Karya Wisata
Metode karya wisata adalah metode pembelajaran dengan cara
mengajak siswa untuk pergi mengunjungi berbagai objek wisata.
Metode ini tujuannya bukan untuk sekedar rekreasi, tetapi bertujuan
untuk mempelajari sesuatu.

Contoh, dalam rangka mendalami pelajaran sejarah para siswa bisa


diajak untuk pergi ke museum. Di sana siswa bisa melihat secara
langsung benda- benda bersejarah.

Metode karya wisata ini tidak selamanya membutuhkan biaya yang


mahal. Misalnya, dalam pelajaran ekonomi siswa bisa melakukan
pengamatan kegiatan jual beli di pasar lokal.

Mereka bisa melakukan wawancara dengan para penjual atau pembeli.


Dengan hal itu, siswa juga bisa memperoleh pengalaman tentang
pelajaran ekonomi.

9. Metode Pembelajaran Kerja Kelompok


Metode pembelajaran kerja kelompok dilakukan dengan cara membagi
para siswa atau kelas menjadi beberapa kelompok. Lalu, kelompok
tersebut akan diberi tugas untuk mencapai tujuan pelajaran. Metode ini
merupakan metode yang paling sering digunakan pembelajaran dalam
pendidikan.

Kelebihan Metode Pembelajaran Kerja Kelompok


Membagi pekerjaan siswa agar lebih efisien dan mudah.
Mengatasi kekurangan alat-alat pelajaran siswa.
Menjadi solusi atas kesulitan karena adanya perbedaan kemampuan
belajar siswa.
Mengatasi adanya perbedaan minat siswa (kelompok bisa dibuat atas
persamaan minat dan bakat).
Kelemahan Metode Pembelajaran Kerja Kelompok
Biasanya akan memunculkan sifat-sifat pribadi siswa, yang ingin
menonjolkan diri atau sebaliknya.
Menimbulkan sifat bergantung pada siswa lain di anggota
kelompoknya.
Bila kemampuan atau kecakapan setiap anggota tidak seimbang, maka
itu bisa menghambat penyelesaian tugas.
Biasanya didominasi oleh siswa yang pintar atau yang memiliki
percaya diri yang kuat.
Cara Memilih Metode Pembelajaran yang Baik
Pada dasarnya, macam-macam metode pembelajaran yang bisa
diterapkan di kelas, masing-masing akan memiliki keunggulan dan
kelemahan. Dalam memilih metode pembelajaran yang baik, ada
beberapa yang perlu diperhatikan.

Adapun faktor-faktor pemilihan metode pembelajaran adalah sebagai


berikut:

Tujuan pembelajaran.
Waktu.
Perlengkapan atau alat bantu yang tersedia.
Sumber belajar.
Bahan ajar atau materi yang akan diberikan.
Kemampuan dan jumlah murid.
Kemampuan guru dalam mengajar.
Itu tadi penjelasan arti dari metode pembelajaran dan macam-macam
contohnya. Bagi detikers yang seorang guru ataupun murid, kamu
bakal pilih dan suka menggunakan metode pembelajaran yang mana
nih?

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI


Dipertanyakan"

(khq/fds)
wawasan

Baca artikel detikjabar, "9 Metode Pembelajaran yang Efektif dan


Menyenangkan" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-
6249529/9-metode-pembelajaran-yang-efektif-dan-menyenangkan.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

B. Pendekatan Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Model


Pembelajaran, Metode Pembelajaran, dan Teknik dalam
Pembelajaran
1) Pendekatan Pembelajaran
2) Strategi Pembelajaran
3) Model Pembelajaran
4) Metode Pembelajaran
5) Teknik dalam Pembelajaran
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

spada.uns.ac.id
https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/qathruna/article/view/
247#:~:text=Konsep%20pembelajaran%20Imam%20al%2DGhazali,akhlak
%20yang%20baik%20dalam%20mengajar.
https://www.dinelyku.com/2020/03/konsep-belajar-dan-pembelajaran.html?
m=1
http://jumari.staff.stai-musaddadiyah.ac.id/wp-content/uploads/sites/
10/2017/10/4.-KONSEP-BELAJAR.pdf
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6249529/9-metode-pembelajaran-yang-
efektif-dan-menyenangkan
https://www.researchgate.net/publication/365500540_
https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/
amp/nimahtunnadhiroh3246/5e74c09a65eaa15bdf488272/konsep-
mengajar?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM
%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16965570987354&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.kompasiana.com
%2Fnimahtunnadhiroh3246%2F5e74c09a65eaa15bdf488272%2Fkon
sep-mengajar
Disalin dari :
Prof. Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, M.Pd, 2007,
Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum
dan Konsep Islami, Bandung : PT. Refika Aditama

[https://darunnajah-com.cdn.ampproject.org/v/s/darunnajah.com/konsep-
mengajar/amp/?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM
%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16965570987354&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fdarunnajah.com
%2Fkonsep-mengajar%2F]
https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/
amp/kholifatuzzulfa/60d0077506310e71915332c2/contoh-
implementasi-keterampilan-dasar-mengajar?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM
%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16965574805869&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.kompasiana.com%2Fkholifatuzzulfa
%2F60d0077506310e71915332c2%2Fcontoh-implementasi-
keterampilan-dasar-mengajar

Anda mungkin juga menyukai