ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
RINGKASAN..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 Latar belakang kegiatan yang telah dilakukan....................................1
1.2 Tujuan kegiatan...................................................................................2
1.3 Manfaat Kegiatan................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................4
2.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional-Ki Hajar Dewantara..................4
2.2 Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak.................................................5
2.3 Visi Guru Penggrak..............................................................................6
2.4 Budaya Positif.....................................................................................6
BAB III. PENUTUP....................................................................................9
3. 1 Refleksi...............................................................................................9
3. 2 Tindak Lanjut......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................11
LAMPIRAN.................................................................................................12
Lampiran dokumen terkait kegiatan yang di laporkan...........................................12
ii
RINGKASAN
ii
jangka waktu yang lama. Program Guru Penggerak ini nanti nya akan
menciptakan guru yang dapat mengembangkan diri dan guru lain,
berkolaborasi dengan orangtua dan komunitas dalam mengembangkan visi
sekolah.
ii
CHAPTER 1
A. BACKGROUND
ii
Dapat merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi
pembelajaran yang berpusat pada murid dan melibatkan peran orangtua.
Berkolaborasi dengan orangtua dan komunitas dalam mengembangkan
dan memimpin sebagai upaya mewujudkan visi dan misi sekolah yang
berpihak pada murid.
Dalam kegiatan pendidikan guru penggerak penulis sudah
melakukan berbagai kegiatan yang tentu menjalan tujuan pendidikan
sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara (KHD) dengan selalu
memperhatikan tumbuh kembang murid menjadikan murid satu-satunya
tujuan utama dalam pendidikan karakter menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan berpihak kepada murid. Penulis juga menjalankan nilai
sebagai guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan
pembelajaran yang berpihak kepada murid dan menjalankan peran sebagai
guru yang bisa bedampak kepada guru maupun sekolah. Menyusun visi
yang menjadi tujuan dalam menjalankan tujuan pendidikan yang nantinya
bisa diterapkan disekolah dan tentu penulis sudah menerapkan merdeka
belajar yang di dalamnya terdapat budaya positif.
B. PURPOSE ACTIVITY
ii
C. ADVANTAGES ACTIVITY
ii
CHAPTER II
DISCUSSION
Pada proses pembelajaran Guru Penggerak yang telah saya
selesaikan ada beberapa materi yang di pelajari di antara nya adalah : 1.
Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional – Kihajar Dewantara 2. Nilai-Nilai
dan Peran Guru Penggerak 3. Visi Guru Penggerak 4. Budaya Positif.
ii
manusia yang bermanfaat untuk lingkungannya, maka dari itu perlu
adanya ide-ide atau gagasan yang dapat menciptakan suasana dikelas
menyenangkan berpusat pada murid (student center learning). Konsep ini
tertuang pada merdeka belajar dengan pendekatan Tarl (Teaching at The
right Level) dimana guru menyesuaikan capaian tingkat kemampuan
peserta didik bukan pada kelasnya. Dengan cara itu guru dapat dengan
mudah melihat potensi yang ada pada murid, sesuai latar belakang serta
minat dan bakatnya.
2.2 Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak
ii
pengembangan sekolah (kurikulum), e. Menciptakan pembelajaran yang
berpihak pada murid (student centered learning) dan mengembangkan
pembelajaran berdiferensiasi (menggunakan metode pembelajaran yang
disesuaikan dengan karakter anak), f. mengevaluasi dan merefleksi setiap
kegiatan
2.3 Visi Guru Penggerak
sebagai pemimpin pembelajaran kita memerlukan sebuah visi yang
jelas menggambarkan seperti apa layanan dan lingkungan pembelajaran
yang perlu kita berikan pada murid kita. Keyakinan kita atas visi itulah
yang akan terus membuat kita terpacu untuk melakukan peningkatan
kualitas diri serta menguatkan kolaborasi di lingkungan sekolah sehingga
menjadi upaya perbaikan yang berkesinambungan. Visi adalah rangkaian
kata yang memuat cita-cita, tujuan, impian dan nilai dimasa depan,
sedangkan visi pendidikan akan terwujud apabila seorang guru memiliki
nilai dan peran guru penggerak. Di dalam perumusan visi langkah-langkah
yang diambil harus konkret, terstuktur, dan sitematis. Setelah
menyelesaikan modul pembelajaran 1.3 agar visi tersebut terwujud
hendaklah melakukan banyak komunikasi serta kolaborasi baik dengan
kepala sekolah, teman sejawat, siswa serta berbagai pemangku
kepentingan sekolah. Dari sinilah penulis mencoba membuat visi guru
penggerak yaitu mewujudkan peserta didik yang berkarakter profil pelajar
pancasila dan berteknologi digital.
2.4 Budaya Positif
Sebagai guru kita harus memahami konteks budaya positif yaitu
merubah paradigma untuk mendisiplinkan siswa, dimana setelah
mempelajari modul ini penulis jadi mengetahui bahwa guru tidak bisa
mengontrol murid tetapi murid harus diberi motivasi sesuai dengan
kebutuhannya kita harus mengetahui sejauh mana kebutuhan murid dalam
pembelajaran yang tertera sebagai kebutuhan dasar manusia, jika seorang
siswa melakukan kesalahan yakinlah bahwa mereka memiliki tujuan
tertentu guru harus membimbing. Menurut Deal dan Peterson (1999)
ii
mendefinisikan budaya sekolah sebagai berbagai tradisi dan kebiasaan
keseharian yang dibangun dalam jangka waktu yang lama oleh guru,
murid, orangtua, dan staff administrasi yang bekerjasama dalam
menghadapi berbagai krisis dan pencapaian, contoh budaya sekolah yang
sudah berjalan sudah berjalan dengan baik adalah budaya senyum, salam
dan sapa.
Menurut Nelsen (2021) berikut adalah cara kita merespon
kesalahan agar menjadi pembelajaran yang baik bagi anak adalah :
- Merespon kesalahan dengan kasih sayang dan kebaikan dibanding
menyalahkan, menuduh dan memarahi.
- Berikan pertanyaan yang bisa menimbulkan diskusi tentang
konsekuansi yang mungkin terjadi dan tindakannya.
- Melihat kesempatan terjadinya kesalahan untuk didiskusikan bersama
anak atau dengan teman-teman lain.
Dalam aksi nyata penulis menerapkan disiplin positif di kelas memalui
kesepakatan kelas yang secara langsung disepakati oleh semua murid, dengan
begitu kelas akan menjadi nyaman karena melalui kesepakatan tersebut mereka
akan bertanggung jawab atas kesepakatan yang telah disepakati. untuk
menerapkan kesepakatan kelas yang nantinya akan menjadi budaya positif
disekolah. Dalam penerapan budaya positif tentu tidak mudah guru sebagai posisi
kontrol harus selalu mengingatkan kepada murid tentang hal-hal yang sudah
menjadi kesepakatan bersama. Kesepakatan kelas ini menjadi cikal bakal budaya
positif di sekolah yang bisa membawa sifat positf pada komunitas sekolah
ii
BAB III
PENUTUP
3.1. REFLEKSI
Pada modul 1.1 Filosofi Pendidikan Nasional Menurut Ki Hajar
Dewantara, seorang guru di ibaratkan seorang petani yang hanya
membantu tumbuh kembang sesuai dengan kodrat yang dibawa sejak lahir.
Oleh karena itu penulis memahami bahwa pembelajaran akan
menyenagkan jika di sesuaikan dengan kebutuhan murid, daerah tempat
tinggal murid, dan perkembangan zaman serta karakter murid yang
sejatinya menyukai permaianan.
Pada modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak penulis selalu
mencoba memotivasi diri untuk membuat perubahan kearah yang lebih
baik demi menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada murid dan
menjadi pembelajar sepanjang hayat. Membuat komunitas belajar di
sekolah maupun di luar sekolah yang memberikan dampak baik pada
pendidikan. Saling berbagi praktek baik yang sudah di lakukan supaya
memberi motivasi guru yang lain untuk belajar bersama dan berbagi.
Pada modul 1.3 disini penulis membuat visi yang merujuk ada
profil pelajar pancasila karena dengan visi tersebut pendidikan indonesia
akan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan sesuai dengan filosifi
Ki Hajar Dewantara (KHD). Dari visi tersebut penulis selalu berusaha
menjalankan apa yang menjadi visi dengan berkolaborasi dengan seluruh
elemen sekolah baik kepala sekolah, guru, wali murid, murid dan
stikholder sekolah.
ii
ini butuh proses yang panjang dan berjenjang maka dari itu kami selalu
memotifasi guru untuk selalu merefleksikan dari hasil kesepakatan-
kesepakantan yang sudah di sepakati dan menyesuaikan kebutuhan.
ii
pelaksanaan program sekolah
Demikian itu adalah uraian RTL yang telah dilaksanakan dan terus
dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan dampak positif untuk siswa
dan juga warga sekolah. Kegiatan RTL tersebut juga tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak termasuk kepala sekolah, guru, siswa orang tua
siswa, tokoh masyarakat dan juga warga sekitar.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Dharma, Aditya. 2020. Modul 1.2 Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak. Jakarta
Kemendikbud. (2020). Visi Guru Penggerak. Diakses pada 30 Mei 2023, dari
https://lms23-gp.simpkb.id/course/view.php?id=153§ionid=34828
1
LAMPIRAN
https://youtu.be/mSTiRmkR5Mg?si=p7hv4WzGuH6bNEiO
https://youtu.be/tsfArvHDDBM?si=QDpIVbx_gTW5Q1VP