Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN 1

ANALISIS MATERI BERBASIS MASALAH

IKA FITRIYANI
9233410097
Pendidikan Matematika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KOTA MEDAN
MEI 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pendalaman
materi pembelajaran pada pendidikan profesi guru (PPG) dalam jabatan tahun
2023 yang berjudul “ Analisis Materi Berbasis Masalah “. Laporan ini merupakan
hasil pengalaman praktik baik yang saya lakukan saat mengikuti program
pendidikan guru penggerak selama sembilan bulan, yang terkait dengan refleksi
filosofi pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara, nilai – nilai dan peran guru
penggerak, visi guru penggerak dan budaya positif.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada kedua orang
tua saya, keluarga yang selalu mendoakan yang terbaik untuk saya, kepada
pengajar praktik, fasilitator, dan dosen pembimbing, serta kepada panitia PPG
LPTK Universitas Negeri Medan (UNIMED) sebagai penyelenggara yang telah
membantu memberikan informasi terkait pembelajaran PPG yang saya ikuti.
Dengan selesainya laporan ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam
penyusunan laporan PPG dalam jabatan serta menambah pengetahuan tentang
pembelajaran pendidikan guru penggerak, sehingga pembaca dapat termotivasi
untuk dapat mengikuti PGP. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan penulisan laporan berikutnya. Semoga laporan
ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya, khususnya bagi para
pendidik dan rekan guru dimanapun berada. Terimakasih

Grobogan 20 Mei 2023


Penyusun

Ika Fitriyani
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………ii
RINGKASAN………………………………………………………………..iii
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………………
B. Tujuan Kegiatan…………………………………………………..
C. Manfaat Mengikuti Program Guru Penggerak……………………

BAB II. PEMBAHASAN…………………………………………………….


A. Kebijakan Kemendikbudristek Tentang PGP…………………….
B. Program Pendidikan Guru Penggerak…………………………….
C. Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional-Ki Hajar Dewantara……...
D. Nilai – Nilai dan Peran Guru Penggerak………………………….
E. Visi Guru Penggerak.......................................................................
F. Budaya Positif.................................................................................

BAB III. PENUTUP...........................................................................................


A. Refleksi............................................................................................
B. Tindak Lanjut...................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
LAMPIRAN.......................................................................................................
RINGKASAN

Sejak Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan, serangkaian kebijakan pendidikan nasional mulai ditata. Berbagai
kebijakan dihasilkan untuk mempercepat transformasi pendidikan bertajuk
Merdeka Belajar. Salah satu kebijakan dari konsep Merdeka Belajar yaitu Guru
Penggerak. Output dari Program Guru Penggerak adalah menghasilkan pemimpin
pembelajaran yang mampu menerapkan konsep merdeka belajar, menggerakkan
seluruh ekosistem pendidikan demi mewujudkan pendidikan yang berpusat pada
murid. Konsep merdeka belajar ini sesuai dengan salah satu tujuan pendidikan
nasional Ki Hajar Dewantara yaitu “menuntun segala kodrat yang ada pada anak-
anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat“. Guru
penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang
murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidikan untuk
mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid, serta menjadi
teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila. Hal ini yang mendasari penulis untuk melakukan aksi nyata
terkait pembelajaran yang berpihak pada murid, sebagai langkah awal untuk
mengimplementasikan nilai dan peran sebagai guru penggerak.
Dalam proses pendidikan, guru penggerak dibekali dengan pembelajaran
nilai dan peran guru penggerak yaitu berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif,
inovatif dan reflektif. Kelima nilai tersebut harus dimiliki seorang guru untuk
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Selain itu guru dapat membuat
visinya sehingga tercipta kemandirian dan motivasi intrinsik. Visi tersebut dapat
ditransformasikan menjadi sebuah harapan yang akan diwujudkan dengan
kerjasama dengn segenap warga sekolah.
Untuk mewujudkan harapan dalam pembelajaran maupun pengembangan
sekolah dibutuhkan kerjasama dengan semua warga sekolah, sehingga dapat
menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah. Budaya positif disekolah
menjadi salah satu aksi nyata yang penulis lakukan untuk mewujudkan merdeka
belajar
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sebagaimana kita ketahui bersama proses pembelajaran mengalami perubahan
yang signifikan sehingga murid, guru dan sekolah harus bersiap dalam segala
perubahannya. Selama ini sebagian besar murid terbiasa menjadi pembelajar yang
pasif dimana mereka hanya mendengar, menunggu penjelasan guru dan mencatat
apa yang disampaikan oleh guru. Ketika dihadapkan pada pembelajaran yang
berpusat pada murid yang mengharuskan mereka sendiri yang menemukan konsep
dari materi yang dipelajari, mereka memerlukan waktu yang cukup lama untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Sedangkan guru dalam mengajar
hanya berfokus pada penyelesaian kompetensi dasar. Untuk mengatasi masalah
tersebut Guru sebagai pendidik harus dapat meningkatkan kreatifitasnya dalam
pembelajaran dan membangun karakter murid melalui pembiasaan-pembiasaan
yang positif. Sekolah sebagai satuan pendidikan memiliki fungsi utama untuk
mencetak generasi muda yang memiliki kemampuan untuk bersaing, berpikir
kritis, kreatif, inovatif, terampil berkomunikasi, bekerjasama dan berkolaborasi
serta percaya diri. Untuk mewujudkan fungsi tersebut hadirlah program
pendidikan guru penggerak yang merupakan salah satu kebijakan merdeka belajar
oleh kementrian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. ( direktorat
jenderal guru dan tenaga kependidikan 2021 : 1 ).
Dengan hadirnya program pendidikan guru penggerak para pendidik dapat
mengembangkan dirinya dan mengenal profesinya yang sesungguhnya. Dalam
mengikuti pendidikan guru penggerak penulis mendapatkan pengalaman belajar
selama sembilan bulan yang dilaksanakan melalui metode daring, pendampingan
individu dan lokakarya. Dalam proses pembelajaran penulis di dampingi oleh
pembimbing yaitu pengajar praktik, fasilitator, dan instruktur.Materi pembelajaran
yang harus diselesaikan meliputi tiga modul yaitu:
1. paradigma dan visi Guru Penggerak
2. praktik pembelajaran yang berpihak pada murid dan
3. pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan satuan pendidikan
pada modul satu pembelajaran difokuskan pada perubahan mindset guru sebagai
pendidik melalui refleksi filosofi pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara (KHD),
nilai - nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak dan budaya positif.
Setelah mempelajari materi tersebut penulis memngimplementasikan dalam
bentuk aksi nyata disekolah. Rancangan aksi nyata ini dibuat dan disesuaikan
dengan kondisi nyata yang ada di lingkungan sekolah tempat penulis bekerja.
Pelaksanaannya diharapkan mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik
dalam proses belajar mengajar disekolah tersebut, sehingga dapat mendukung
dalam upaya mewujudkan ekosistem pendidikan yang menerapkan merdeka
belajar yang akan membentuk profil pelajar pancasila.

B. Tujuan kegiatan
Tujuan kegiatan aksi nyata yang penulis lakukan di sekolah selama mengikuti
program pendidikan guru penggerak adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan pengalaman dalam menerapkan ilmu yang diperoleh
selama mengikuti program pendidikan guru penggerak
2. Mengembangkan dan mengomunikasikan visi guru penggerak kepada
segenap warga sekolah
3. Menumbuhkan nilai-nilai diri yang mendukung peran guru penggerak
4. Mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis dalam pemecahan
masalah
5. Menjalankan strategi sebagai pemimpin pembelajaran dalam upaya
mewujudkan sekolah sebagai pusat pengembangan karakter melalui
budaya positif

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat bagi penulis sebagai guru :
1. Mengubah mindset kearah yang lebih baik
2. Meningkatkan kompetensi diri
3. Membentuk karakter pemimpin pembelajaran
4. Melatih diri menjadi guru yang mengayomi murid
5. Meluruskan hati dan tujuan dalam mengajar dengan penuh semangat
dan kecintaan terhadap pekerjaan
Manfaat bagi murid :
1. Menumbuhkan semangat belajar murid
2. Memperoleh kesempatan untuk berkarya
3. Meningkatkan potensi yang dimiliki
4. Meningkatkan kedisiplinan
5. Mematuhi peraturan dengan kesadaran diri
Manfaat bagi lingkungan sekolah :
1. Meningkatkan pemahaman pendidikan KHD dilingkungan sekolah
2. Meningkatkan kolaborasi antar rekan sejawat
3. Terciptanya visi dan misi yang sesuai dengan tujuan sekolah
4. Terbentuknya budaya positif disekolah
5. Meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEBIJAKAN KEMENDIKBUDRISTEK TENTANG PGP

Sejak Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan, serangkaian kebijakan pendidikan nasional mulai ditata. Berbagai
kebijakan dihasilkan untuk mempercepat transformasi pendidikan bertajuk
Merdeka Belajar. Menurut Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
( 2020 : 4 ), salah satu visi pemerintah yang termuat dalam Rencana
Pembangunan Jangka menengah Nasional ( RPJMN ) tahun 2019 -2024 ialah
berfokus pada pengembangan sumberdaya manusia ( SDM ) melalui peningkatan
kualitas pendidikan dan manajemen talenta. Untuk mencapai hal tersebut,
kemendikbud mengembangkan rangkaian merdeka belajar pada tahun 2019. Salah
satu kebijakan krusial yang mendasar untuk segera dilakukan adalah tersedianya
guru yang berdaya dan memberdayakan, dengan karakter berjiwa Nasionalisme
Indonesia, bernalar, pembelajar, profesional, dan berorientasi pada peserta didik.
berbagai kebijakan dan program sedang diupayakan dengan melibatkan berbagai
pihak menjadi satu kesatuan ekosistem pendidikan yang bergerak dan bersinergi
antara masyarakat, satuan pendidikan dan pemangku kebijakan yang disebut
Program Pendidikan Guru Penggerak. Guru Penggerak adalah Guru yang telah
memiliki sertifikat guru penggerak.( Permendikbudristek No 26 Tahun 2022
Tentang guru Penggerak ).

B. PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK


Program guru penggerak merupakan kegiatan pengembangan profesi melalui
pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran
agar mampu mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik dan
proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, serta menjadi teladan dan agen
transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila.
Pendidikan Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan profil Guru
Penggerak. Profil Guru Penggerak merupakan Guru yang memiliki kemampuan
untuk:
1. merencanakan, melaksanakan, menilai, dan merefleksikan pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat ini dan di masa depan
dengan berbasis data;
2. berkolaborasi dengan orang tua, rekan sejawat, dan komunitas untuk
mengembangkan visi, misi, dan program satuan Pendidikan;
3. mengembangkan kompetensi secara mandiri dan berkelanjutan
berdasarkan hasil refleksi terhadap praktik pembelajaran;
4. menumbuhkembangkan ekosistem pembelajar melalui olah rasa, olah
karsa, olahraga, dan olah pikir bersama dengan rekan sejawat dan
komunitas secara sukarela.

C. REFLEKSI FILOSOFI PENDIDIKAN NASIONAL KHD


Dalam memahami arti dan tujuan pendidikan, Ki Hajar Dewantara
membedakan antara pendidikan dan pengajaran. Menurut KHD, pengajaran
( onderwijs) merupakan bagian dari pendidikan. Pengajaran sebagai proses dari
pendidikan dalam memberikan ilmu, dan pengajaran berguna untuk kecakapan
hidup anak secara lahir dan bathin. Sedangkan pendidikan ( opvoeding ) adalah
memberikan tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki oleh seorang
anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat
nantinya. Menurut KHD (2009)….“Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha
persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam
hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”
Pendidikan sebagi tempat menyemai benih kebudayaan dalam masyarakat.
Sebagai tempat untuk berlatih dan menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan yang
dapat diteruskan atau diwariskan. KHD percaya bahwa untuk menciptakan
manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama
untuk mencapainya. Oleh sebab itu, seorang pendidik hanya dapat menuntun
tumbuhnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, sehingga dapat
memperbaiki perilakunya. Dalam hal ini seorang pendidik lebih berperan sebagai
pamong yang menuntun dan memberikan arahan kepada anak, sehingga anak
tidak salah jalan atau tidak salah dalam melangkah dan membahayakan dirinya.
terutama dalam pembelajaran di kelas, seorang ‘GURU’ dapat memberikan
‘tuntunan’ agar murid dapat menemukan kemerdekaan dalam belajar.
Membimbing dan mendidik hendaknya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat
zamannya. Namun tidak semua guru memiliki pemikiran yang sama
Hal ini yang mendasari penulis melakukan aksi nyata modul 1.1 yang berjudul
“ sosialisasi modul 1.1 filosofi ki hajar dewantara”. Dimana situasi dan keadaan
disekolah saat itu belum sepenuhnya mendukung pembelajaran yang berpihak
pada murid. Sosialisasi tersebut dilakukan disekolah dengan dukungan kepala
sekolah dan bantuan dari rekan sejawat dengan harapan ada perubahan mindset
guru terhadap praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini, sehingga murid
mendapatkan kemerdekaan dalam belajar.

D. NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK


Nilai dan peran guru penggerak merupakan sebuah komitmen yang harus di
pegang, dipedomani dan diterapkan oleh seorang guru penggerak. karena,
didalamnya memuat kekuatan seorang guru dalam menerapkan filosofi pemikiran
Kihajar Dewantara dan mewujudkan profil pelajar pancasila. Sebagaimana
dinyatakan oleh Lumpkin (2008), guru dengan karakter baik mengajarkan murid
mereka tentang bagaimana membuat keputusan melalui proses pertimbangan
moral. Guru membantu muridnya memahami nilai-nilai kebaikan yang ada dalam
diri mereka sendiri, kemudian mereka yakin dan percaya sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari siapa mereka, hingga kemudian mereka terus menerapkan nilai
tersebut. Guru dengan karakter yang baik melestarikan nilai-nilai kebaikan di
tengah masyarakat melalui murid-murid mereka.
 Nilai – nilai guru penggerak adalah :
1. Mandiri : Seorang Guru Penggerak diharapkan mampu
mendorong dirinya sendiri untuk menumbuhkan motivasi dalam dirinya
sendiri untuk membuat perubahan positif untuk dirinya dan lingkungan
sekitarnya tanpa harus menunggu adanya komando dari atasan.
2. Reflektif : Melakukan evaluasi diri terhadap kegiatan atau proses
yang telah dilaksanakan. Bersedia menerima segala masukan dan bersikap
terbuka dan terus mengembangkan sikap positif sehingga tercipta
perubahan yang berdampak pada murid, diri sendiri dan lingkungan kerja.
senantiasa merefleksikan dan memaknai pengalaman yang terjadi di
sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri serta pihak lain, dengan
mengevaluasi kembali pengalaman-pengalaman tersebut, sehingga
menjadi pembelajaran untuk menjalankan perannya di masa mendatang.
3. Kolaboratif : Membangun hubungan kerja yang positif terhadap
seluruh pihak dengan kerjasama, berkomunikasi, memahami peran
masing-masing pihak dalam suatu situasi tertentu. komunikasi yang
dibangun adalah komunikasi yang baik sehingga tercipta kepercayaan satu
sama lain.
4. Inovatif : Seorang Guru Penggerak mampu membuat gagasan-
gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu ataupun permasalahan
tertentu, mampu menggunakan nilai reflektifnya dalam mengevaluasi
sebuah proses ataupun masalah, dan mencari gagasan-gagasan lainnya
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
5. Berpihak pada Murid : Mampu menciptakan lingkungan belajar
yang asyik, aman, nyaman dan menyenangkan serta memperhatikan
kepentingan murid dan mampu mengembangkan potensinya. Dalam hal
ini penulis menlakukan aksinyata terkait pembelajaran berpihak pada
murid yaitu “ pembelajaran aljabar menggunakan daun-daun” untuk
mengenalkan konsep variabel, koefisien dan konstanta kepada murid.
 Peran Guru Penggerak
1. Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan
di wilayahnya
2. Menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain terkait
perkembangan pembelajaran di sekolah
3. Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah
4. Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru
dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
5. Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well being
ekosistem pendidikan di sekolah.
E. VISI GURU PENGGERAK
Dalam mengembangkan suatu Visi seorang guru penggerak harus mampu
merumuskan visi yang menggerakkan hati dan berkolaborasi dalam
menumbuh kembangkan profil Pelajar Pancasila. Seorang guru penggerak
memiliki visi untuk mengembangkan kearah yang lebih baik dengan fokus
membentuk karakter murid menuju Profil Pelajar Pancasila. diantaranya
mengembangkan kompetensi baik pengetahuan, bakat maupun sikap. Dalam
menyusun visi penulis menggunakan pendekatan Inkuiri apresiatif (IA).
Dalam melaksanakan Inkuiri Apresiatif diperlukan sebuah strategi yang
dikenal dengan BAGJA, yakni Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi,
Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi. Adapun visi yang dari guru penggerak
adalah”

F. BUDAYA POSITIF
Budaya positif adalah kayakinan dan nilai yang disepakati yang menjadi
kebiasaan bersama yang akan dilakukan dalam waktu lama. Sekolah sebagai
institusi pembentuk karakter memiliki tugas dan tanggungjawab dalam
menumbuhkan, mengembangkan serta membentuk karakter murid sesuai profil
pelajar pancasila. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut dibutuhkan kesadaran
dan kerjasama dari seluruh warga sekolah serta pelibatan seluruh pihak yang
berkepentingan demi membentuk karakter dan budaya positif pada murid. Dalam
upaya menciptakan budaya positif penulis melakukan aksi nyata modul 1.4 yaitu
“ peduli lingkungan sekitar “. Aksi nyata ini bertujuan melatih kedisiplinan dan
tanggung jawab warga sekolah untuk senantiasa melakukan budaya positif yaitu
kebersihan lingkungan.
Adapun tantangan yang dihadapi adalah Belum adanya kesepakatan kelas
pada sistem kegiatan belajar mengajar sebelumnya sehingga kegiatan belajar
hanya sebatas menyampaikan materi dan kurang dalam memperhatikan
kenyamanan lingkungan sekolah serta Perlu adanya pengawasan secara
berkelanjutan untuk memaksimalkan budaya positif disekolah, sehingga Langkah
yang penulis dilakukan diantaranya adalah Koordinasi dengan kepala sekolah,
Berkomunikasi dan koordinasi dengan rekan sejawat dan segenap warga sekolah,
Berkomunikasi dengan murid dalam rencana membuat kesepakatan kelas,
Bersama murid merealisasikan kesepakatan kelas yang sudah diyakini.
Bekerjasama dengan seluruh warga sekolah untuk kebersihan lingkungan sekolah.
Selanjutnya selalu meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam mewujudkan
lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bersih.
BAB III. PENUTUP
Pada bagian penutup dituliskan minimal 500 kata dan tidak lebih dari 600 kata.
Pada bagian penutup tuliskan:
1. Refleksi
Refleksi diri terbimbing serta ilustrasi yang sudah saya buat pada
demonstrasi konseptual menggali nilai yang ada pada diri saya adalah
sebagai motivator, Ikhlas / tulus untuk berbuat hal yang bermanfaat,
Religiusitas, mandiri, mau bekerjasana, kepedulian yang tinggi dan
bertanggung Jawab. Yang saya rasakan setelah mengetahui nilai dari Guru
Penggerak adalah ada rasa kepuasan sendiri ketika nilai yang ada pada diri
itu diterapkan dan terlaksana dengan baik, akan tetapi jika belum
terlaksana diri merasa bersalah. Sebagai motivator, Ikhlas / tulus untuk
berbuat hal yang bermanfaat, Religiusitas, mandiri, suka bekerjasana,
solidaritas serta kepedulian yang tinggi, bertanggung Jawab dalam setiap
tugas atau pekerjaan yang diampu, dan berusaha untuk selalu menambah
kompetensi diri dan memperbaiki diri. Nilai yang rasa rasa perlu untuk di
kuatkan adalah berusaha untuk selalu menambah kompetensi diri dan
memperbaiki diri. Karena dengan nilai kompetensi dalam diri dan selalu
memperbaiki diri saya merasa percaya diri dalam memberikan motivasi
kepada orang disekeliling saya sehingga dapat mengubah diri dan orang
lain ke hal yang baik. Yang saya rasakan setelah mengetahui peran dari
Guru Penggerak adalah ada rasa kepuasan sendiri ketika nilai yang ada
pada diri itu diterapkan dan terlaksana dengan baik, akan tetapi jika belum
terlaksana diri merasa bersalah. Berusaha untuk menerapkan nilai-nilai
tersebut dengan penuh ke ikhlasan diiringi dengan do’a kepada Allah yang
Maha Kuasa agar selalu konsisten dan kontinu. Yang akan menghambat
saya dalam memperkuat peran dan nilai Guru Penggerak dalam diri saya
Rasa percaya diri yang kurang jika belum mampu untuk memperbaiki diri
dan menambah kompetensi. Yang akan menghambat saya dalam
memperkuat peran dan nilai Guru Penggerak dalam diri saya Rasa percaya
diri yang kurang jika belum mampu untuk memperbaiki diri dan
menambah kompetensi.
2. Tindak Lanjut
Kegiatan yang telah dilaksanakan Penulis didalam Program Pendidikan
Guru Penggerak tidak berhenti setelah mendapatkan sertifikat guru
penggerak, melainkan penulis akan melaksanakan rencana tindak lanjut
dari kegiatan yang telah dilaksanakan maupun yang telah dipelajari
diantaranya:
1. Melakukan refleksi dan evaluasi akhir program Pendidikan Guru
Penggerak terhadap kompetensi diri dan kegiatan yang belum
berkembang. Kegiatan bertujuan untuk mengetahui kekuatan yang harus
ditingkatkan dan kelemahan yang harus diperbaiki oleh diri sendiri selama
mengikuti program.
2. Mengembangkan praktik baik dari kegiatan modul 1 yang telah
dipelajari secara kontinuitas, dan berbagi praktik baik kepada rekan
sejawat melalui komunitas Praktisi.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/09/25/kenali-apa-itu-guru-
penggerak-tujuan-dan-manfaatnya
https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6545480/5-peran-guru-penggerak-terpilih-
dan-tanggapan-menteri-nadiem.

LAMPIRAN

1. Koordinasi dengan kepala sekolah terkait pelaksanaan aksi nyata

2. Koordinasi dengan teman sejawat


3. Pelaksanaan kebersihan kelas

4. Kebersihan lingkungan sekitar kelas

5. Pembersihan ruang lab komputer


6. Merawat tanaman sebagai wujud cinta lingkungan

7. Pembiasaan mencuci tangan


8. Berpihak pada murid
9. Kesepakatan kelas

Anda mungkin juga menyukai