IKA FITRIYANI
9233410097
Pendidikan Matematika
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pendalaman
materi pembelajaran pada pendidikan profesi guru (PPG) dalam jabatan tahun
2023 yang berjudul “ Analisis Materi Berbasis Masalah “. Laporan ini merupakan
hasil pengalaman praktik baik yang saya lakukan saat mengikuti program
pendidikan guru penggerak selama sembilan bulan, yang terkait dengan refleksi
filosofi pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara, nilai – nilai dan peran guru
penggerak, visi guru penggerak dan budaya positif.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada kedua orang
tua saya, keluarga yang selalu mendoakan yang terbaik untuk saya, kepada
pengajar praktik, fasilitator, dan dosen pembimbing, serta kepada panitia PPG
LPTK Universitas Negeri Medan (UNIMED) sebagai penyelenggara yang telah
membantu memberikan informasi terkait pembelajaran PPG yang saya ikuti.
Dengan selesainya laporan ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam
penyusunan laporan PPG dalam jabatan serta menambah pengetahuan tentang
pembelajaran pendidikan guru penggerak, sehingga pembaca dapat termotivasi
untuk dapat mengikuti PGP. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan penulisan laporan berikutnya. Semoga laporan
ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya, khususnya bagi para
pendidik dan rekan guru dimanapun berada. Terimakasih
Ika Fitriyani
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………ii
RINGKASAN………………………………………………………………..iii
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………………
B. Tujuan Kegiatan…………………………………………………..
C. Manfaat Mengikuti Program Guru Penggerak……………………
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
LAMPIRAN.......................................................................................................
RINGKASAN
A. Latar belakang
Sebagaimana kita ketahui bersama proses pembelajaran mengalami perubahan
yang signifikan sehingga murid, guru dan sekolah harus bersiap dalam segala
perubahannya. Selama ini sebagian besar murid terbiasa menjadi pembelajar yang
pasif dimana mereka hanya mendengar, menunggu penjelasan guru dan mencatat
apa yang disampaikan oleh guru. Ketika dihadapkan pada pembelajaran yang
berpusat pada murid yang mengharuskan mereka sendiri yang menemukan konsep
dari materi yang dipelajari, mereka memerlukan waktu yang cukup lama untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Sedangkan guru dalam mengajar
hanya berfokus pada penyelesaian kompetensi dasar. Untuk mengatasi masalah
tersebut Guru sebagai pendidik harus dapat meningkatkan kreatifitasnya dalam
pembelajaran dan membangun karakter murid melalui pembiasaan-pembiasaan
yang positif. Sekolah sebagai satuan pendidikan memiliki fungsi utama untuk
mencetak generasi muda yang memiliki kemampuan untuk bersaing, berpikir
kritis, kreatif, inovatif, terampil berkomunikasi, bekerjasama dan berkolaborasi
serta percaya diri. Untuk mewujudkan fungsi tersebut hadirlah program
pendidikan guru penggerak yang merupakan salah satu kebijakan merdeka belajar
oleh kementrian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. ( direktorat
jenderal guru dan tenaga kependidikan 2021 : 1 ).
Dengan hadirnya program pendidikan guru penggerak para pendidik dapat
mengembangkan dirinya dan mengenal profesinya yang sesungguhnya. Dalam
mengikuti pendidikan guru penggerak penulis mendapatkan pengalaman belajar
selama sembilan bulan yang dilaksanakan melalui metode daring, pendampingan
individu dan lokakarya. Dalam proses pembelajaran penulis di dampingi oleh
pembimbing yaitu pengajar praktik, fasilitator, dan instruktur.Materi pembelajaran
yang harus diselesaikan meliputi tiga modul yaitu:
1. paradigma dan visi Guru Penggerak
2. praktik pembelajaran yang berpihak pada murid dan
3. pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan satuan pendidikan
pada modul satu pembelajaran difokuskan pada perubahan mindset guru sebagai
pendidik melalui refleksi filosofi pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara (KHD),
nilai - nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak dan budaya positif.
Setelah mempelajari materi tersebut penulis memngimplementasikan dalam
bentuk aksi nyata disekolah. Rancangan aksi nyata ini dibuat dan disesuaikan
dengan kondisi nyata yang ada di lingkungan sekolah tempat penulis bekerja.
Pelaksanaannya diharapkan mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik
dalam proses belajar mengajar disekolah tersebut, sehingga dapat mendukung
dalam upaya mewujudkan ekosistem pendidikan yang menerapkan merdeka
belajar yang akan membentuk profil pelajar pancasila.
B. Tujuan kegiatan
Tujuan kegiatan aksi nyata yang penulis lakukan di sekolah selama mengikuti
program pendidikan guru penggerak adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan pengalaman dalam menerapkan ilmu yang diperoleh
selama mengikuti program pendidikan guru penggerak
2. Mengembangkan dan mengomunikasikan visi guru penggerak kepada
segenap warga sekolah
3. Menumbuhkan nilai-nilai diri yang mendukung peran guru penggerak
4. Mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis dalam pemecahan
masalah
5. Menjalankan strategi sebagai pemimpin pembelajaran dalam upaya
mewujudkan sekolah sebagai pusat pengembangan karakter melalui
budaya positif
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat bagi penulis sebagai guru :
1. Mengubah mindset kearah yang lebih baik
2. Meningkatkan kompetensi diri
3. Membentuk karakter pemimpin pembelajaran
4. Melatih diri menjadi guru yang mengayomi murid
5. Meluruskan hati dan tujuan dalam mengajar dengan penuh semangat
dan kecintaan terhadap pekerjaan
Manfaat bagi murid :
1. Menumbuhkan semangat belajar murid
2. Memperoleh kesempatan untuk berkarya
3. Meningkatkan potensi yang dimiliki
4. Meningkatkan kedisiplinan
5. Mematuhi peraturan dengan kesadaran diri
Manfaat bagi lingkungan sekolah :
1. Meningkatkan pemahaman pendidikan KHD dilingkungan sekolah
2. Meningkatkan kolaborasi antar rekan sejawat
3. Terciptanya visi dan misi yang sesuai dengan tujuan sekolah
4. Terbentuknya budaya positif disekolah
5. Meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah
BAB II
PEMBAHASAN
F. BUDAYA POSITIF
Budaya positif adalah kayakinan dan nilai yang disepakati yang menjadi
kebiasaan bersama yang akan dilakukan dalam waktu lama. Sekolah sebagai
institusi pembentuk karakter memiliki tugas dan tanggungjawab dalam
menumbuhkan, mengembangkan serta membentuk karakter murid sesuai profil
pelajar pancasila. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut dibutuhkan kesadaran
dan kerjasama dari seluruh warga sekolah serta pelibatan seluruh pihak yang
berkepentingan demi membentuk karakter dan budaya positif pada murid. Dalam
upaya menciptakan budaya positif penulis melakukan aksi nyata modul 1.4 yaitu
“ peduli lingkungan sekitar “. Aksi nyata ini bertujuan melatih kedisiplinan dan
tanggung jawab warga sekolah untuk senantiasa melakukan budaya positif yaitu
kebersihan lingkungan.
Adapun tantangan yang dihadapi adalah Belum adanya kesepakatan kelas
pada sistem kegiatan belajar mengajar sebelumnya sehingga kegiatan belajar
hanya sebatas menyampaikan materi dan kurang dalam memperhatikan
kenyamanan lingkungan sekolah serta Perlu adanya pengawasan secara
berkelanjutan untuk memaksimalkan budaya positif disekolah, sehingga Langkah
yang penulis dilakukan diantaranya adalah Koordinasi dengan kepala sekolah,
Berkomunikasi dan koordinasi dengan rekan sejawat dan segenap warga sekolah,
Berkomunikasi dengan murid dalam rencana membuat kesepakatan kelas,
Bersama murid merealisasikan kesepakatan kelas yang sudah diyakini.
Bekerjasama dengan seluruh warga sekolah untuk kebersihan lingkungan sekolah.
Selanjutnya selalu meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam mewujudkan
lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bersih.
BAB III. PENUTUP
Pada bagian penutup dituliskan minimal 500 kata dan tidak lebih dari 600 kata.
Pada bagian penutup tuliskan:
1. Refleksi
Refleksi diri terbimbing serta ilustrasi yang sudah saya buat pada
demonstrasi konseptual menggali nilai yang ada pada diri saya adalah
sebagai motivator, Ikhlas / tulus untuk berbuat hal yang bermanfaat,
Religiusitas, mandiri, mau bekerjasana, kepedulian yang tinggi dan
bertanggung Jawab. Yang saya rasakan setelah mengetahui nilai dari Guru
Penggerak adalah ada rasa kepuasan sendiri ketika nilai yang ada pada diri
itu diterapkan dan terlaksana dengan baik, akan tetapi jika belum
terlaksana diri merasa bersalah. Sebagai motivator, Ikhlas / tulus untuk
berbuat hal yang bermanfaat, Religiusitas, mandiri, suka bekerjasana,
solidaritas serta kepedulian yang tinggi, bertanggung Jawab dalam setiap
tugas atau pekerjaan yang diampu, dan berusaha untuk selalu menambah
kompetensi diri dan memperbaiki diri. Nilai yang rasa rasa perlu untuk di
kuatkan adalah berusaha untuk selalu menambah kompetensi diri dan
memperbaiki diri. Karena dengan nilai kompetensi dalam diri dan selalu
memperbaiki diri saya merasa percaya diri dalam memberikan motivasi
kepada orang disekeliling saya sehingga dapat mengubah diri dan orang
lain ke hal yang baik. Yang saya rasakan setelah mengetahui peran dari
Guru Penggerak adalah ada rasa kepuasan sendiri ketika nilai yang ada
pada diri itu diterapkan dan terlaksana dengan baik, akan tetapi jika belum
terlaksana diri merasa bersalah. Berusaha untuk menerapkan nilai-nilai
tersebut dengan penuh ke ikhlasan diiringi dengan do’a kepada Allah yang
Maha Kuasa agar selalu konsisten dan kontinu. Yang akan menghambat
saya dalam memperkuat peran dan nilai Guru Penggerak dalam diri saya
Rasa percaya diri yang kurang jika belum mampu untuk memperbaiki diri
dan menambah kompetensi. Yang akan menghambat saya dalam
memperkuat peran dan nilai Guru Penggerak dalam diri saya Rasa percaya
diri yang kurang jika belum mampu untuk memperbaiki diri dan
menambah kompetensi.
2. Tindak Lanjut
Kegiatan yang telah dilaksanakan Penulis didalam Program Pendidikan
Guru Penggerak tidak berhenti setelah mendapatkan sertifikat guru
penggerak, melainkan penulis akan melaksanakan rencana tindak lanjut
dari kegiatan yang telah dilaksanakan maupun yang telah dipelajari
diantaranya:
1. Melakukan refleksi dan evaluasi akhir program Pendidikan Guru
Penggerak terhadap kompetensi diri dan kegiatan yang belum
berkembang. Kegiatan bertujuan untuk mengetahui kekuatan yang harus
ditingkatkan dan kelemahan yang harus diperbaiki oleh diri sendiri selama
mengikuti program.
2. Mengembangkan praktik baik dari kegiatan modul 1 yang telah
dipelajari secara kontinuitas, dan berbagi praktik baik kepada rekan
sejawat melalui komunitas Praktisi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/09/25/kenali-apa-itu-guru-
penggerak-tujuan-dan-manfaatnya
https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6545480/5-peran-guru-penggerak-terpilih-
dan-tanggapan-menteri-nadiem.
LAMPIRAN