201699765084
BIOLOGI
BANDUNG
JUNI 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Shalawat beriringan salam tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta sahabat serta keluarganya,
semoga kita semua kelak mendapat syafaat di hari kiamat kelak.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
RINGKASAN ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ......................................................................... 1
2. Tujuan Kegiatan ....................................................................... 3
3. Manfaat Kegiatan ..................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
1. Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara ... 6
2. Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak ...................................... 7
3. Visi Guru Penggerak ................................................................ 8
4. Budaya Positif .......................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Refleksi .................................................................................... 11
B. Tindak Lanjut ........................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
RINGKASAN
iii
Budaya positif berasal dari suatu pemikiran untuk menuju kearah yang
lebih baik, sehingga menjadi suatu pembiasaan yang dilakukan secara kontinu
dan berkesinambungan. Penerapan program ataupun kebiasan yang diterapkan
oleh tiap-tiap sekolah merupakan media dalam pembentukan karaktef positif dan
menjadi faktor utama terciptanya budaya positif. Budaya positif yang terealisasi
dengan konsisten menjembatani terwujudnya merdeka belajar.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
1
yang matang, tanpa adanya rasa tekanan agar mampu menyalurkan ilmunya
kepada peserta didik secara tepat (Istiq’faroh, 2020: 3)
Hal ini sejalan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, dimana beliau
memandang pendidikan yang dilakukan seharusnya dapat memerdekkan murid
lahir dan batinnya. Makna filosofi ini menjadi faktor yang merubah pandangan
kita sebagai pendidik terhadap visi pendidikan merdeka belajar akan menjadi
arah baru dalam mentransformasi pendidikan Indonesia. Untuk itu, seorang
guru wajib memaknai filosofi KHD landasan seorang pemimpin pembelajaran
dalam menjalankan perannya. Sehingga refleksi filosofi pendidikan nasional
KHD menjadi titik awal pembelajaran untuk menjadi agen perubahan dan
pemimpin pembelajaran dalam transformasi pendidikan di sekolah.
Mengimplementasikan visi merdeka guna menghidupkan nilai-nilai
dasar pendidikan seperti dalam filosofi KHD adalah hal yang penting bagi
pendidik. Hal ini dapat dimulai dari diri pendidik secara pribadi, yaitu dengan
cara menghidupkan nilai-nilai positif dalam diri pendidik sebagai rumusan visi,
agar mampu mempengaruhi semangat diri, dan seluruh pemangku kepentingan
agar berperan dengan baik dalam menuntun kodrat lahirnya murid untuk
melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid. Implementasi visi,
nilai dan peran guru untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai pemimpin
pembelajaran dapat diwujudkan dengan terciptanya budaya positif melalui
praktik-praktik baik (best practice) yang dilaksanakan.
Berdasarkan hal tersebut maka menteri pendidikan Nadiem Anwar
Makrim mencetuskan Program Guru Pengerak sebagai kebijakan merdeka
belajar episode kelima. Proses pembelajaran program ini terangkai dalam alur
MERRDEKA, yang merupakan akronim dari Mulai dari diri, Eksplorasi
konsep, Ruang kolaborasi, Refleksi terbimbing, Demonstrasi kontekstual,
Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi dan Aksi nyata. Program ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru sebagai ujung tombak
transformasi pendidikan Indonesia.
2
2. Tujuan kegiatan
3. Manfaat Kegiatan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. Program Pendidikan Guru Penggerak
Program Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan
kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Pendidikan
Guru Penggerak menciptakan pemimpin pembelajaran yang dapat
mewujudkan Merdeka Belajar. Transformasi pendidikan Indonesia untuk
menjadi lebih baik lagi bukanlah perkara mudah, untuk itu kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Program Guru Penggerak sebagai
bagian dari program Merdeka Belajar yang dapat menjadi wadah pembentuk
kompetensi guru, agar guru sudah baik selama ini dalam melaksanakan proses
pembelajarannya menjadi lebih baik lagi dan siap menjadi guru penggerak
pemimpin pembelajaran dan menjadi ujung tombak transformasi pendidikan
Indonesia, sehingga dapat berperan aktif, inovatif, dan kolaboratif dalam
melaksanakan proses pembelajaran yang berpihak pada murid dan mampu
menularkan ilmu yang telah diperolehnya dalam bentuk praktik baik (best
practice) sehingga dapat menggerakkan ekosistem pendidikan mewujudkan
merdeka belajar.
Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong
tumbuh kembang murid secara holistik, aktif, dan proaktif dalam
mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran
yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi
ekosistem pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
(Kemendikbud, 2021: 3)
Perjalanan guru penggerak dimulai dengan tahap seleksi dan mengikuti
rangkaian Program Guru Penggerak selama 9 bulan yang terdiri dari kelas
pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan. Berdasarkan permendikbud
nomor 26 tahun 2022 tentang Pendidikan Guru Penggerak Pasal 1 ayat 2, Guru
Penggerak adalah guru yang telah memiliki sertifikat guru penggerak. Lulusan
Progam Guru Penggerak harus mampu mengimplemenatasikan Profil Pelajar
Pancasila dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin
pembelajaran dalam lingkup kelas, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat.
5
1. Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara
“Ing Ngarso Suntolodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri handayani”
4. Budaya Positif
Salah satu tanggung jawab seorang guru adalah bagaimana menciptakan
suatu lingkungan positif yang terdiri dari warga sekolah yang saling
mendukung, saling belajar, saling bekerja sama sehingga tercipta kebiasaan-
kebiasaan baik; dari kebiasaan-kebiasaan baik akan tumbuh menjadi karakter-
karakter baik warga sekolah, dan pada akhirnya karakter-karakter dari
kebiasaan-kebiasaan baik akan membentuk sebuah budaya positif
(Nurcahyani, dkk. 2022: 7).
Budaya positif berasal dari suatu pemikiran untuk menuju kearah yang
lebih baik, sehingga menjadi suatu pembiasaan yang dilakukan secara kontinu
dan berkesinambungan. Sekolah bukan hanya sebagai tempat memperoleh
ilmu akademik semata, tetapi ada hal yang lebih penting disini ialah
pembentukan karakter, tentunya pembentukan karakter ini sangat berkaitan
erat dengan nilai-nilai positif yang dimiliki oleh seorang individu. Hal ini
selaras dengan harapan pembentukan 8 karakter Profil Pelajar Pancasila.
Penerapan program budaya positif yang diterapkan oleh tiap-tiap sekolah
merupakan media dalam pembentukan karakter positif. Suasana sekolah yang
tertib, saling menghargai dan aman, dan nyaman tentunnya akan menciptakan
well-being yang sangat mendukung proses pembelajaran.
Implementasi budaya positif terealisasi dalam aksi nyata dalam
menerapkan kebiasaan-kebiasaan positif untuk mengasah nilai-nilai positif
pada diri individu. Di lingkungan kelas, salah satu budaya positif yang saya
lakukan adalah membuat keyakinan kelas bersama dengan siswa yang
diyakini baik dan positif.
Pembentukan keyakinan kelas memiliki dampak yang besar terhadap
keberhasilan pembelajaran. Apabila guru dan murid membuat keyakinan
kelas dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran, maka akan berpengaruh
pada perubahan tingkah laku peserta didik. Selain itu, keyakinan yang baik
9
tidak hanya digunakan dalam pembelajaran saja, namun perlu juga diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, untuk membangun budaya
positif di sekolah langkah yang dapat ditempuh adalah memulainya dengan
membangun budaya positif di kelas melalui komunikasi efektif.
10
BAB III
PENUTUP
1. Refleksi
11
membimbing untuk dikembangkan dan bukan memaksakan. Sebagaiman pak tani
menanam benih jangung, maka besarkanlah benih tersebut menjadi tanaman
jagung dengan kondisi alam dan perawatnya sebagaimana yang dibutuhkan oleh
tanaman jagungan, jangan sampai membesarkan benih jagung sepeti membesarkan
benih padi, maka tumbuh kembangan tanaman jagung akan menjadi tidak subur.
Seperti itulah sebgaimana pendidikan dalam menuntun murid-muridnya.
Nilai-nilai dasar manusia yang dipadukan dengan nilai-nilai guru penggerak
akan menjembatani pendidik untuk berperan aktif sebagai penggerak di komunitas
belajarnya. Dalam hal ini, guru akan bertindak menjadi pemimpin pembelajaran
yang mempelopori peningkatan kualitas guru dan murid sebagaihasil transformasi
pendidikan.
Peranan guru penggerak ini akan terealisasi nyata menerapkan nilai-nilai
positif dalam budaya positif sekolah. Tujuan penerapan budaya positif adalah
untuk mengembangkan nilai-nilai karakter positif yang dimiliki setiap individu
yang akan menyertai perkembangan ketetrampilannya untuk menghadapi
kehidupan sosial bermasyarakat, sehingga menciptakan profil pelajar pancasila
sebagai perwujudan visi merdeka belajar.
2. Tindak Lanjut
Pengetahuan terkait materi yang telah dipelari dan kegiatan yang telah
dilaksanakan dapat ditindak lanjuti kedepanya dengan cara, merumuskan visi
merdeka belajar sebagai visi sekolah, melakukan penerapan berkelanjutan pada
lingkungan kelas dan sekolah dimana tempat kita melaksanakan proses
pembelajaran dengan membuat dan melaksanakan program-program budaya
positif sebagai program wajib di sekolah, bebagi praktik baik yang telahdilakukan
dalam diskusi pada komunitas belajar dalam lingkungan sekolah maupun
lingkungan antar sekolah serta menjadi narasumber untuk sosialisai program-
program guru dan sekolah penggerak
Tindak lanjut yang dilaksanakan dapat berpatokan pada visi dan peran guru
penggerak yang sudah dicanangkan dan dapat dilakukan dengan cara
12
memulainya secara keseluruhan berkolaborasi dengan seluruh pemangku
kepentingan yang berada di sekolah untuk menerapkan budaya-budaya positif
berdasarkan konteks wilayah dan kearifan lokal budaya yang terdapat didaerah
tersebut.
Sebagainya dalam pelaksanaan aksi nyata yang dilakukan, penerapan
kedepannya juga tidak terlepas seperti contoh nyata tersebut. Konsep
pengetahuan akan mengenal sasaran, jika konsep tersebut terealisasi dalam
bentuk tindakan nyata, dan bersifat konsisten untuk selalu dilaksanakan. Karena
budaya bangsa berasal dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dengan konsisten
dan melibatkan banyak orang.
13
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Aditya, 2021. Modul 1.2 Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Jakarta.
Dharma Aditya, 2020. Modul 1.3 Visi Guru Penggerak. Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Jakarta.
Dharma Aditya, 2022. Modul 1.3 Visi Guru Penggerak. Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Jakarta.
Istig’faroh Nurul. (2020). Relevansi Filosofi Ki Hajar Dewantara sebagai Dasar
Kebijakan Pendidikan Nasional Merdeka Belajar di Indonesia. Jurnal
Pendidikan. 3(2). 3.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2021. Merdeka Belajar Episode Kelima
Angkatan Empat. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. Jakarta, 35 hal.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2021.” Peran Guru Penggerak”.
https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/.
Merdeka Belajar Episode kelima Guru Penggerak. Youtube, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 3 Juli 2020,
www.youtube.com/watch?v=X6vP4AkEsLM
Nurcahyani Aandri, Diah S. Rajasa, Murti A. Wijayanti, 2022. Modul 1.4. Budaya
Positif. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Jakarta
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 26 Tahun 2022. Nomor 40894/A5/HK.01.04/2022
tentang Pendidikan Guru Penggerak
Rafael Simon Petrus, 2020. Modul 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki
Hajar Dewantara. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan
Teknologi. Jakarta.
Sugiarta I Made, dkk. (2019). Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara. 2(3). 128
Yamin Muhammad & Syahrir. (2020). Pembangunan Pendidikan Merdeka
Belajar.
Keterangan: Mini Program yang telah diterapkan di sekolah antara lain Kajian Alqur’an,
Pagelaran Seni dan Kuliner Khas Daerah
3. Dokumentasi Pembelajaran modul 1.3 Visi Guru Penggerak
Keterangan: Berkolaborasi dengan warga sekolah untuk menyusun visi dan misi guru
penggerak
modul 1.1.a.10
https://www.canva.com/design/DAEtIw-
zgLE/sRu4KgKQdTkIZu9ECBNiQA/edit?utm_content=DAEtIw-
zgLE&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
Modul 1.2.a.3
https://www.canva.com/design/DAEuu-RFrQw/ff39IQDRN3-Kw-
lfzBQk3g/edit?utm_content=DAEuu-
RFrQw&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
modul 1.2.a.5
https://www.canva.com/design/DAEvLwxyksA/2bSLz0ca5fjN-De-eb-
X9A/edit?utm_content=DAEvLwxyksA&utm_campaign=designshare&utm_medium=link
2&utm_source=sharebutton
modul 1.2.a.7
https://www.canva.com/design/DAEvYXGSSkE/igiWcLcFt3PmvXsgqYr28g/edit?utm_con
tent=DAEvYXGSSkE&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sh
arebutton
modul 1.2.a.8
https://www.canva.com/design/DAEwfnrCncE/NsEvmwbTGMUDtD4hkf0KOQ/edit?utm
_content=DAEwfnrCncE&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source
=sharebutton
modul 1.2.a.9
https://www.canva.com/design/DAEwgZn9MZc/Rp_9uPLSeGgILacpaOAMYw/edit?utm_
content=DAEwgZn9MZc&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_sourc
e=sharebutton
Modul 1.3.a.3
https://www.canva.com/design/DAEwrx1enkE/ze6TvoUhMta9LnSEs_y9eA/edit?utm_co
ntent=DAEwrx1enkE&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=s
harebutton
modul 1.3.a.9
https://www.canva.com/design/DAEyPgiYZqc/rbwRjqH49VwlRzULfcXpvA/edit?utm_con
tent=DAEyPgiYZqc&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=shar
ebutton
modul 1.4.a.7
https://www.canva.com/design/DAEzO__jF5M/aI0n5rHJwgCYKgAIci7gJw/edit?utm_con
tent=DAEzO__jF5M&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sh
arebutton
modul 1.4.a.9
https://www.canva.com/design/DAEzLuPiTII/VLbCAnY2yugri1_LnhzNxw/edit?utm_cont
ent=DAEzLuPiTII&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=share
button
modul 1.4.a.10
https://www.canva.com/design/DAE33IrYIuo/ltMahZ5NAAKzzgkRczmNgg/edit?utm_con
tent=DAE33IrYIuo&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=shar
ebutton