Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN 3

PRAKTIK PEMBELAJARAN INOVATIF


SMA NEGERI 1 MUARAGEMBONG

NOVI HERLIYANTI
9233410066
MATEMATIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KOTA MEDAN
JULI, 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga tugas Laporan Praktik Pembelajaran Inovatif ini dapat tersusun dengan
baik. Sholawat dan salam tercurahkan selalu kepada baginda besar kita yaitu Nabi
Muhamad SAW. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih banyak atas
bantuan dari pihak panitia LPTK Universitas Negeri Medan (UNIMED) selaku
penyelenggara dan rekan–rekan PPG kategori 1 dalam jabatan tahun 2023
Universitas Negeri Medan dalam memberikan doa, dukungan, dan motivasinya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Besar harapan saya semoga tugas laporan ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca tentang mekanisme pelaksanaan PPG di
Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Penulis yakin bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan
laporan ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
guna penyempurnaan penyusunan laporan ini.

Bekasi, 13 Juli 2023


Penyusun

NOVI HERLIYANTI

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
RINGKASAN ........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG KEGIATAN .......................................................... 1
B. TUJUAN KEGIATAN .............................................................................. 2
C. MANFAAT KEGIATAN .......................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4
A. PENDAMPINGAN INDIVIDU ................................................................ 4
B. PENDAMPINGAN KELOMPOK ............................................................ 5
C. PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID ... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 7
A. REFLEKSI ............................................................................................... 7
B. TINDAK LANJUT ................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9
LAMPIRAN

iii
RINGKASAN

Pendampingan individu merupakan program yang dirancang untuk


membantu guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di kelas
mereka. Dalam Pendampingan biasanya pendamping bekerja secara langsung ke
kelas, diskusi dan konsultasi individu. Pendamping akan memberikan umpan balik
konstruktif tentang kinerja mereka dan membantu mereka dalam merancang
rencana tindak lanjut untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan
kekuatan dalam pengajarannya.
Tujuan pendampingan individu antara lain meningkatkan kualitas
pengajaran, meningkatkan motivasi dan partisipasi murid, menyediakan umpan
balik konstruktif, mengidentifikasi kebutuhan belajar murid dan meningkatkan
keterampilan kepemimpinan. Pendampingan individu dilaksanakan secara
konsisten selama 6 bulan bersama pengajar praktik yang berkunjung ke sekolah dan
setiap bulannya memiliki tema pendampingan yang berbeda.
Berdasarkan tahapan pendampingan individu, terutama saat pendampingan
individu ketiga dan keempat yaitu guru harus bisa mengimplementasikan skenario
pembelajaran yang telah dirancangnya kemudian diterapkan di kelas. Skenario
pembelajaran yang saya buat menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning dengan materi ukuran pemusatan dan penyebaran data. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara berkelompok sehingga murid berkolaborasi dan
bernalar kritis agar dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan.
Pendampingan kelompok dilakukan saat kegiatan lokakarya bersama
pengajar praktik dan ruang kolaborasi bersama fasilitator maupun instruktur. Pada
kegiatan lokakarya dibekali dan diperdalam materi-materi yang terdapat pada
modul dengan tujuan mampu mengimplementasikan seluruh materi tersebut
dilingkungan sekolah.
Pengelolaan program berdampak pada murid dapat diterapkan dengan
memanfaatkan aset yang dimiliki sekolah secara berkelanjutan disesuaikan dengan
visi dan misi sekolah. Setiap program yang akan dijalankan melalui tahapan
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, rencana tindak lanjut dan perbaikan. Dalam

iv
menyusun rancangan program tersebut dapat menggunakan pendekatan Inquiry
Apresiatif dengan alur BAGJA.

v
BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG KEGIATAN


Pendampingan individu dilakukan untuk membantu guru
mengimplementasikan pengetahuan dan pemahaman konsep yang diperoleh secara
daring dan lokakarya sehingga guru tersebut mampu merefleksi, berbagi dan
berkolaborasi. Pendampingan individu dilaksanakan secara konsisten selama 6
bulan bersama pengajar praktik yang berkunjung ke sekolah dan setiap bulannya
memiliki tema pendampingan yang berbeda-beda. Pendampingan ini diharapkan
sebagai tolak ukur bagi guru dalam merancang dan mengimplementasikan proses
pembelajaran yang memberikan dampak positif bagi murid.
Pendampingan bertujuan untuk membantu guru dalam meningkatkan
kualitas pengajaran dan pembelajaran di kelas. Dalam pendampingan individu
biasanya pendamping bekerja secara langsung ke kelas atau dalam bentuk diskusi
dan konsultasi individu. Selanjutnya memberikan umpan balik yang konstruktif
tentang kinerja mereka yang dimanfaatkan dalam merancang rencana tindak lanjut
untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan kekuatan mereka dalam
pengajaran.
Berdasarkan tahapan pelaksanaan pendampingan individu, terutama saat
pendampingan individu ketiga dan keempat yaitu guru penggerak harus bisa
mengimplementasikan skenario pembelajaran yang telah dirancangnya kemudian
diterapkan di kelas. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang berpihak pada murid
dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi sekaligus memasukkan
pembelajaran sosial emosionalnya ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Skenario pembelajaran yang telah saya buat yaitu menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning dengan materi ukuran pemusatan dan
penyebaran data pada bab Statistik. Dimana saya merancang skenario sesuai
tahapannya dengan sebaik mungkin dan menambahkan media pembelajaran serta
bahan ajar yang kreatif. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok
sehingga murid-murid tersebut dapat berkolaborasi dan bernalar kritis agar dapat
menyelesaikan tugas yang telah diberikan.

1
Pendampingan kelompok dilakukan dalam ruang kolaborasi Bersama
fasilitator dan instruktur serta saat kegiatan lokakarya bersama pengajar praktik.
Dimana pendampingan kelompok ini merupakan kelanjutan dari pendampingan
individu, hal-hal yang sudah dipelajari diperkuat dengan dipraktikkannya kembali
dikegiatan lokakarya Bersama guru penggerak lainnya dengan bimbingan dan
arahan para pengajar praktik.
Pengelolaan program yang berdampak pada murid merupakan wujud
implementasi pembelajaran dalam pembentukan profil pelajar pancasila. Program
yang disusun berdasarkan kebutuhan murid yang dapat mengembangkan beragam
potensi murid serta mewujudkan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.
Pada pengelolaan program yang berdampak pada murid saya merancang program
tentang pengelolaan dan pemanfaatan sampah yang ada di sekolah. Program
pengelolaan dan pemanfaatan sampah ini dilatarbelakangi karena masih kurangnya
kesadaran murid akan kebersihan lingkungan sekolah dari sampah, volume sampah
yang semakin hari semakin bertambah dan mendorong kreativitas murid dalam
berkarya. Hal ini selaras dengan salah satu kegiatan sekolah yang akan
dilaksanakan yaitu gelar karya yang didalamnya akan diisi dengan pameran hasil
karya murid yang telah dibuat.

B. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatannya, yaitu :
a. Untuk membantu guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan
pembelajaran dikelas
b. Untuk menerapkan hasil pembelajaran yang didapatkan selama daring dan
lokakarya
c. Untuk menanamkan pola pikir kesadaran akan kebersihan lingkungan
sekolah dari sampah
d. Untuk mengelola dan memanfaatkan potensi aset yang dimiliki sekolah
dalam merancang dan menyusun sebuah program yang berdampak positif
pada murid dengan berkolaborasi bersama rekan guru, murid dan orang tua

2
C. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat kegiatannya, yaitu :
a. Mampu mengembangkan diri sendiri dan orang lain melalui kegiatan refleksi,
berbagi praktik baik maupun berkolaborasi terkait pembelajaran
b. Mampu memiliki kematangan moral, sosial dan emosional
c. Mampu mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid
d. Mampu merancang dan melaksanakan pengelolaan program yang berdampak
positif pada murid dengan mengikutsertakan peran guru, murid maupun
orang tua

3
BAB II. PEMBAHASAN

A. PENDAMPINGAN INDIVIDU
Pendampingan individu dilakukan untuk membantu individu
mengimplementasikan pengetahuan dan pemahaman konsep yang diperoleh secara
daring dan lokakarya sehingga guru mampu merefleksi, berbagi dan berkolaborasi.
Pendampingan individu dilaksanakan secara konsisten setiap bulan dengan tema
pendampingan yang berbeda. Pendampingan ini diharapkan sebagai tolak ukur bagi
guru dalam merancang dan menerapkan proses pembelajaran yang memberikan
dampak positif bagi murid.
Pendampingan individu pertama yaitu refleksi awal tentang kompetensi
guru penggerak dimana membahas tentang diskusi tantangan belajar daring,
refleksi penerapan perubahan kelas sesuai pemikiran KHD serta mendiskusikan
tentang posisi diri dan rencana pengembangan diri.
Pendampingan individu kedua tentang materi perubahan paradigma
pemimpin pembelajaran yang mendiskusikan terkait mampu merefleksi lingkungan
belajar, mampu merefleksi perubahan diri setelah mempelajari Modul 1.1, Modul
1.2 dan Modul 1.3 dan dapat merintis komnitas praktisi serta mengkomunikasikan
visi dan prakarsa perubahan kepada kepala sekolah maupun seluruh warga sekolah.
Sedangkan Pendampingan individu ketiga tentang implementasi
pembelajaran yang berpihak pada murid, dimana guru penggerak dan pengajar
praktik mendiskusikan refleksi hasil survei (feedback 360) dan penilaian sendiri,
mendiskusikan rencana implementasi pembelajaran sosial emosional dan
keterlaksanaan tahapan Bagja.
Pendampingan individu keempat tentang evaluasi dan pengembangan
proses pembelajaran, dimana pengajar praktik melakukan observasi dan penilaian
kelas guru penggerak dengan menerapkan budaya positif, pembelajaran
berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional.
Adapun pendampingan individu kelima tentang rancangan program yang
berdampak pada murid, dimana pengajar praktik dan guru penggerak
mendiskusikan tentang rancangan program yang berdampak pada murid.

3
Kemudian pendampingan individu keenam tentang refleksi perubahan diri
dan dampak Pendidikan, dimana guru penggerak dan pengajar praktik membahas
tentang perubahan pembelajaran yang sudah diterapkan selama 6 bulan dan
persiapan hasil panen raya.
Berdasarkan tahapan pelaksanaan pendampingan individu, terutama
pendampingan individu ketiga dan keempat yaitu guru penggerak harus bisa
mengimplementasikan skenario pembelajaran yang telah dirancangnya kemudian
diterapkan di kelas. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang berpihak pada murid
dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi sekaligus memasukkan
pembelajaran sosial emosionalnya pada kegiatan pembelajaran.
Dengan beragamnya karakter yang dimiliki oleh murid, membuat guru
harus dapat merencanakan dan mempersiapkan perangkat pembelajaran sebaik
mungkin ketika melaksanakan pembelajaran. Untuk itu perlunya perangkat
pembelajaran yang sudah dikemas dengan baik agar proses kegiatan belajar dapat
mengayomi seluruh murid di kelas dan menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan serta mampu melibatkan aktivitas murid disetiap pembelajaran.
Seperti halnya skenario pembelajaran yang telah saya buat yaitu
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan materi ukuran
pemusatan dan penyebaran data. Dimana saya merancang skenario pembelajaran
sesuai tahapannya dengan sebaik mungkin dan menambahkan media pembelajaran
serta bahan ajar yang kreatif.
Pada kegiatan pembelajaran tersebut diferensiasi yang dimunculkan yakni
diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Diferensiasi proses ini dapat dilihat dari
kelompok-kelompok yang mengerjakan tugas mulai dari pengumpulan data sampai
dengan memproses data tersebut, sedangkan diferensiasi produknya dapat dilihat
dari penyajian hasil pekerjaannya sehingga menjadikan murid-murid tersebut
mampu berkolaborasi dan bernalar kritis untuk dapat menyelesaikan tugas yang
telah diberikan.
Adapun bagi kelompok yang sudah menyelesaikan tugas mencari data berat
ataupun tinggi badan, selanjutnya mereka diminta untuk menyajikan hasil
pekerjaan dan mempresentasikannya didepan kelas. Setelah peroses pembelajaran

4
selesai tidak lupa kami pun menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Namun tidak lupa dibagian akhir kami melakukan refleksi tentang bagaimana
perasaan murid setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan harapan
selama pembelajaran merasa senang dan lebih mudah dalam menyerap materi yang
dipelajari. Selanjutnya memberikan tugas yang penyajiannya bisa dalam bentuk
video, power point atau yang lainnya dan menyampaikan materi untuk pertemuan
berikutnya lalu ditutup dengan doa.
Berdasarkan uraian tersebut maka dalam kegiatan pembelajaran perlu
adanya skenario pembelajaran yang dirancang sebaik mungkin dengan
memperhatikan tahapan demi tahapannya guna mewujudkan pembelajaran yang
kreatif dan inovatif. Model pembelajaran Discovery Learning merupakan salah satu
model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran karena dapat
mengikutsertakan partisipasi murid dalam kegiatan pembelajaran sehingga murid
itu akan lebih antusias dan bersemangat dalam belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan serta akan muncul karakter profil pelajar
pancasila yang diharapkan seperti mandiri, bergotong royong dan kreatif.

B. PENDAMPINGAN KELOMPOK
Pendampingan kelompok dilakukan dalam ruang kolaborasi baik Bersama
fasilitator dan instruktur serta saat kegiatan lokakarya bersama pengajar praktik.
Dimana pendampingan kelompok ini merupakan kelanjutan dari pendampingan
individu, hal-hal yang sudah dipelajari diperkuat dengan dipraktikkannya kembali
dikegiatan lokakarya Bersama guru penggerak lainnya dengan dibawah bimbingan
dan arahan para pengajar praktik.
Pada pendampingan kelompok juga dapat memberikan kontribusi positif
dengan saling berkolaborasi, berefleksi dan berbagi praktik baik tentang budaya
positif, gaya mengajar, dan menyikapi suatu permasalahan ataupun lainnya dari
masing-masing sekolah. Selain itu, dengan beragamnya potensi yang dimiliki setiap
guru penggerak mampu menjadi kekuatan bagi mereka untuk terus menggali dan
mengembangkannya melalui kegiatan lokakarya agar bisa memberikan pengaruh
yang baik terhadap kualitas pembelajaran dan pengajaran mereka.

5
C. PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
Pengelolaan program yang berdampak pada murid merupakan wujud
implementasi pembelajaran dalam pembentukan profil pelajar pancasila. Program
yang disusun berdasarkan kebutuhan murid yang dapat mengembangkan beragam
potensi murid dan mewujudkan kepemimpinan murid (Student Agency) serta
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Selama ini saya selalu memiliki pola pikir yang selalu berfokus terhadap apa
yang kurang, apa yang menganggu dan apa yang tidak bekerja. Segala sesuatunya
saya pandang dengan cara negatif yang semakin lama membuat saya lupa akan
potensi yang menjadi kekuatan disekitar yang bisa saya maksimalkan. Sehingga
membuat saya ragu untuk dapat menjalankan program yang telah direncanakan.
Bahkan program tersebut tidak berjalan dikarenakan adanya persoalan dana yang
minim, sarana dan prasarana yang kurang memadai ataupun faktor kendala lainnya.
Dalam merancang program yang berpihak pada murid itu harus berdasarkan
berpikir berbasis aset yang digunakan sebagai bahan pemetaan terhadap aset yang
dimiliki oleh sekolah. Dari hasil pemetaan aset tersebut maka akan tergambar
program apa yang akan dirancang dan dijalankan. Program tersebut akan lebih
maksimal lagi ketika mulai dari proses perencanaan sampai dengan pelaporan
dengan mempertimbangkan manajemen resiko sehingga kita sudah mampu
menaksir kerugian maupun hambatan yang dihadapi dari sebuah program.
Seperti halnya pengelolaan program yang berdampak pada murid di sekolah
yang telah saya rancang dan akan diimplementasikan dengan harapan memberikan
kontribusi positif bagi sekolah. Program ini dilatarbelakangi volume sampah yang
semakin banyak dan berserakan atau tidak berada pada tempatnya. Sehingga saya
berinisiatif untuk bisa mengelola dan memanfaatkannya menjadi hasil karya yang
berguna atau setidaknya tercipta lingkungan kelas atau sekolah yang bersih dan
rapih.
Selanjutnya saya pun mengajukan gagasan ini kepada kepala sekolah dan
program ini pun disambut baik. Berkat persetujuan dari kepala sekolah maka saya
mensosialisasikan program ini kepada guru, murid maupun warga sekolah lainnya.

6
Pengelolaan program berdampak pada murid ini bernama Pengelolaan dan
Pemanfaatan Sampah Muaragembong (PEPES MUGE). Program PEPES MUGE
ini melalui serangkaian tahapan mulai dari diskusi kepada kepala sekolah kemudian
sosialisasi kepada rekan guru, murid maupun warga sekolah lainnya. Program ini
dapat diimplementasikan dengan bekerja sama dan berkolaborasi antara guru,
murid maupun warga sekolah lainnya. Sampah-sampah yang sudah berhasil
dikumpulkan kemudian dipilah dan diletakkan ditempatnya sesuai jenis
sampahnya.
Adapun sampah-sampah yang masih bisa dikelola maka didaur ulang oleh
murid dengan dibawah arahan dan bimbingan guru prakarya dan seni budaya.
Sampah-sampah tersebut disulap menjadi hasil karya yang memiliki nilai
keindahan dan berguna seperti membuat ecobrik, tempat pensil, burung garuda, tas
dan lain sebagainya. Sedangkan sampah-sampah botol plastik yang tidak bisa
digunakan maka dikumpulkan dan dijual ke pengepul sampah. Hasil penjualan
sampah tersebut dijadikan sebagai uang kas kelas.
Hasil karya yang telah dibuat oleh murid baik berupa hasil karya tiga
dimensi seperti ecobrik, gaun, pupuk cair itu akan dipamerkan pada saat gelar karya
yang diselenggarakan oleh sekolah. Begitu juga dengan teks prosedur, infografis,
artikel atau yang lainnya turut serta ditampilkan pada acara gelar karya tersebut.
Berdasarkan pelaksanaan program pengelolaan dan pemanfaatan sampah
tersebut diharapkan seluruh murid memiliki perilaku kesadaran terhadap
kebersihan dan peduli terhadap lingkungan sehingga program ini akan menjadi
salah satu pembiasaan baik yang akan berkembang menjadi budaya positif
disekolah.

7
BAB III. PENUTUP

A. REFLEKSI
Dengan menerapkan semua pembelajaran yang didapatkan saat
pendampingan individu dan kelompok baik secara daring maupun lokakarya
maka akan ada perubahan yang signifikan untuk diri sendiri, rekan sejawat,
murid maupun warga sekolah lainnya. Selain itu, perubahan positif juga dapat
berimbas pada kemajuan sekolah.
Melalui pembekalan dan penguatan saat pendampingan individu dan
kelompok, saya mampu mengembangkan potensi diri secara maksimal dalam
mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan berdampak pada murid.
Sehingga suasana pembelajaran semakin hidup, menyenangkan dan semua
murid percaya diri dalam mengungkapkan pemikiran atau idenya serta sudah
menunjukkan sikap dan karakter yang baik. Selanjutnya dengan didukung proses
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi juga mampu menambah daya tarik
dalam kegiatan belajar dengan harapan dapat mencapai hasil belajar yang
optimal.
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran perlu adanya skenario
pembelajaran yang dirancang sebaik mungkin dengan memperhatikan
tahapannya guna mewujudkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif seperti
yang saya terapkan yakni model pembelajaran Dicovery Learning. Model
pembelajaran Discovery Learning dapat diterapkan karena mampu
mengikutsertakan keaktifan murid dalam pembelajaran sehingga murid akan
lebih antusias dan bersemangat dalam belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan serta akan muncul karakter profil pelajar
pancasila seperti mandiri, bergotong royong dan kreatif.
Oleh karena itu, dengan berdiskusi bersama kepala sekolah dan
berkolaborasi dengan rekan sejawat ketika menemui permasalahan dalam proses
pembelajaran sehingga dengan semangat dan pantang menyerah saya selalu
belajar dan berupaya untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan maupun

7
keterampilan dalam merancang skenario pembelajaran yang baik guna mencapai
tujuan pembelajran yang telah ditetapkan.
Begitu pula dengan pengelolaan program yang berdampak pada murid itu
bisa dilaksanakan dengan memperhatikan potensi atau aset yang dimiliki oleh
sekolah. Potensi atau aset itu akan dijadikan sebagai kekuatan untuk mendukung
terlaksananya dari sebuah program. Seperti halnya dengan pengelolaan program
yang berdampak pada murid di sekolah kami yaitu pengelolaan dan pemanfaatan
sampah muara gembong (PEPES MUGE) ynag diharapkan dapat menumbuhkan
kesadaran murid akan kebersihan dan peduli lingkungan dengan selalu menjaga
kebersihan lingkungan kelas atau sekolah, tidak membuang sampah
sembarangan, memilah sampah sesuai jenisnya dan dapat memanfaatkan
sampah tersebut menjadi hasil karya yang berguna.

B. TINDAK LANJUT
Dari serangkaian materi yang telah dipelajari dan dimplementasikan
dilingkungan kelas maupun sekolah, namun masih terdapat kekurangan
sehingga perlu adanya rencana tindak lanjut. Rencana tindak lanjut ini
diharapkan agar lebih baik lagi dalam mewujudkan kualitas pengajaran dan
pembelajaran serta perbaikan hasil belajar yang lebih baik lagi bukan hanya
sekedar pengetahuan dan keterampilan saja melainkan sikap dan karakter dari
murid tersebut agar dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang berpihak
dan berdampak pada murid.
Adapun rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai berikut :
a. Selalu melakukan refleksi diakhir kegiatan dan meminta umpan balik baik
dari kepala sekolah, rekan guru maupun murid
b. Selalu konsisten menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid
c. Merancang dan mengembangkan program yang berdampak positif pada
murid
d. Perlunya sosialisasi dan berkolaborasi terkait program yang akan dirancang
dan dijalankan kepada semua warga sekolah baik kepala sekolah, guru,
murid maupun orang tua

8
e. Perlunya membuat jadwal yang terstruktur dan terbimbing mulai dari
perencanaan sampai pelaporan dari sebuah pengelolaan program yang
berdampak pada murid

9
DAFTAR PUSTAKA

Dharma, Aditya. (2022). Modul 3.3 Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada
Murid. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Permendikbud no 26 tahun 2022 pendidikan guru penggerak tahun 2022 tentang
pendidikan guru penggerak tahun 2022.jakarta.kemendikbudristek
Sekolah penggerak kemdibud.go.id.pendidikan guru penggerak. [Online]. Diakses
pada 16 agustus 2022. https://sekolahpenggerak.kemdikbud.go.id/guru
penggerak/

9
LAMPIRAN

A. Dokumentasi Pendampingan Individu

PI-Pembelajaran Berdiferensiasi PI bersama pengajar praktik

PI-Program berdampak pada murid PI-wawancara pembelajaran berpihak


pada murid

Presentasi kelompok
Pengumpulan data
B. Dokumentasi Pendampingan Kelompok

Ruang kolaborasi bersama Fasilitator Ruang kolaborasi bersama Instruktur

Presentasi kelompok saat ruang


Kegiatan materi saat Lokakarya
kolaborasi

Pembukaan lokakarya 2 Panen Raya

C. Dokumentasi Modul 3.3 Pengelolaan program Berdampak Pada Murid

Diskusi program berdampak pada murid Sosialisasi program berdampak pada


bersama kepala sekolah murid kepada murid kelas X
Kunjungan Gelar Karya oleh kepala KCD Kunjungan Gelar Karya oleh Kapolsek
dan Guru-guru

Pembuatan hasil karya daur ulang sampah Gaun daur ulang sampah

Stand kerajinan saat gelar karya Hasil karya berupa ecobrik

a. Koneksi Antar Materi


https://drive.google.com/file/d/1nePCu68i60La8eHKgivvZjV1Ca966VRR/vie
w?usp=sharing
b. Jurnal Refleksi Dwi Mingguan
https://drive.google.com/file/d/1IGYYhTRZZO0ni1nnHvCl5sAVvmt4hKD7/
view?usp=sharing
c. Aksi Nyata
https://drive.google.com/file/d/1ChbP_BoWMARMhtuuGjEJHBr_Yrus6Joe/v
iew?usp=sharing
Lampiran Link Video Best Practise
https://drive.google.com/file/d/1YSXXO1mMY0IIhN8ky1_rfx9BOvQYwIk5/view?u
sp=sharing

Anda mungkin juga menyukai