MUHAMMAD AZIS
239022495481
PGSD
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
RINGKASAN.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
C. Manfaat Kegiatan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara........................3
B. Nilai – nila dan Peran Guru Penggerak........................................................4
C. Visi Guru Penggerak......................................................................................5
D. Budaya Positif...............................................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. Refleksi.......................................................................................................11
B. Tindak lanjut...............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
LAMPIRAN...........................................................................................................13
iii
RINGKASAN
iv
aman, nyaman dan bahagia tanpa ada tekanan maka saya membuat langkah –
langkah pojok litersi yang nyama sesuai bahasan pada Visi guru penggerak pada
pembahasan.
Melalui Rancangan yang saya lakukakn untuk membuat pojok literasi dan
melatih anak dengan pembiasaan – pembiasaan yang positif dan menjadi budaya
positif disekolah, sesuai pembuatan keyakinan dan kesepakatan kelas yang telah
dibuatnya yang menggugah anak dalam peningkatkan kegemaran serta minat
membaca pada pojok literasi yang disediakan dikelas mereka.
Menciptakan budaya positif, peserta didik dapat melakukan pembiasaan –
pembiasaan yang meningkatkan kualitas Baca meraka adapun cara membuat
keyakinan kelas adalah anak sendiri yang membuat aturannya dan
menjalankannya sesuai kesepakatan mereka, Misalnya “Membaca buku sebelum
proses pembelajarn dimulai” ini dapat mereka lakukan tanpa ada penekanan dari
guru sehingga mereka akan melakukan dengan sesungguhnya dan sepenuh hati
dan hal tersebut merupakan kemerdekaan anak untuk belajar secara mandiri dan
sesuai dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara.
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah ujung tombak perubahan yang riil bagi pendidikan sekolah
bahkan di Indonesia. Inilah salah satu inisiatif diterbitkanya permendikbud riset
dan tekhnologi No. 26 tahun 2022 tentang Guru Penggerak salah satunya
mengatur bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah.
Pendidikan Guru penggerak bertujuan untuk menghasilkan Profil Guru
Penggrak, dengan memiliki kemampuan untuk merncanakan, melaksanakan,
menilai dan merefleksikan pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik saat ini
dan dimasa depan serta dapat berkolaborasi dengan orang tua, rekan sejawat, dan
komunitas untuk mengembangkan visi dan misi dan program satuan Pendidikan
dan juga mengembangkan kompetensi secara mandiri.
Program yang saya lakukan dengan Guru Penggerak, saya tergerak untuk
melangkah mengembangkan serta meningkatkan kualitas sebagai Guru untuk
melakukan perubahan paradigma baru Guru mampu mengidentifikasi belajar
murid sesuai minat dan potensi yang dimiliki peserta didik dan manjadi
transformasi pendidikan kedepannya. Hal ini dilakukan karena kurangnya minat
anak membaca buku bahkan hanya melihat sampul buku yang menarik saja dan
anak murid khususnya disekolah SD Negeri 62 Tajong hanya focus pada gadget
mereka sehingga minat membaca buku berkurang dan ini sudah menjadi suatu
masalah anak untuk diperbaiki
Untuk meningkatkan kualitas anak disekolah kami hendaknya memiliki
prinsip dan visi guru untuk mewujudkan cita – cita atau impin guru terhadap
murid yang sesuai dengan minat anak dengan berprofil pelajar pancasila.
Sasaran utama sebagai Guru Penggerak untuk memajukan pendidikan di
sekolah khususnya di SD Negeri 62 Tajong Kec. Tellu Siattinge Kab. Bone adalah
vi
bagaimana guru memecahkan masalah yang ada dengan melakukan perubahan di
satuan pendidikan yang berpusat kepada murid dengan meningkatkan minat baca
anak melalui pojok literasi yang nyaman.
B. Tujuan
Sejatinya seorang pendidik mampu menjadi fasilitator yang baik dengan
mempersiapkan segala kebutuhan anak yang dapat membantu meningkatkan
minat baca anak dikelas melalui pojok literasi yang nyaman
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat dilakukannya kegiatan ini adalah mengidentifikasi anak melalui
kegemaran / kesukaaan anak yang dapat membangkitkan semangat dan minat
baca anak melalui pojok literasi yang nyaman dikelas sesuai amanat KHD yaitu
menuntun tumbuh kembangnya anak untuk mencapai kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
vii
BAB II
PEMBAHASAN
viii
dan tumbuhnya kodrat anak seperti KHD mengibaratkan peran pendidik seperti
seorang petani atau tukan kebun. Anak anak itu sepert biji tumbuhan yang disemai
dan ditanan oleh tukan kebun yang telah disediakan dan jika ditanam ditanah yang
subur maka meskipun biji yang kurang berkualitas namun karena perhatian dan
perawatan maka biji tersebut akan tumbuh dengan maksimal.
Sebagai langkah awal yang saya lakukan sesuai yang diamanatkan adalah
mengidentifikasi anak melalui kegemaran / kesuakaan anak karena kami percaya
khususnya pada peserta didik disekolah SD Negeri 62 Tajong, anak-anak
memiliki keunikan dan kegemaran yang berbeda-beda sehingga anak didik
memerlukan tuntunan belajar membaca serta ruang yang sesuai keinginannya
yang bisa membuat mereka merasa nyaman dan aman.
ix
ada disudut kelas atau Pojok litersai sabagai tempat anak untuk berkumpul dengan
temannya, Selain itu untuk menambah pengetahuan secara mandiri, anak didik
mampu melakukan hal – hal yang positif seperti melakukan pembiasaan literasi 10
menit sebelum proses pembelajaran berlangsung.
x
Bagaimana Mengkomunikasikan
mewujudkan Pojok perubahan yang saya
literasi yang sesuai akan lakukan melalui
minat anak dan komunitas praktisi di
berkelanjutan lingkungan sekolah
dikelas? SD Negeri 62 Tajong
A-mbil Pelajaran Pertanyaan Tindakan
Menyusun Apa pengalaman Menggali cita-cita dan
pertanyaan lanjutan yang menyenangkan harapan peserta didik.
dengan untuk dan berhasil yang Mendiskusikan
menemukenali pernah dialami guru dengan peserta didik
kekuatan/ potensi yang membuat pojok bacaan yang disukai
dan mengidentifikasi membaca? Melibatkan peserta
apa yang telah ada Apa saja buku bacaan didik untuk
Menentukan fakta yang disukai anak mengiventaris
dan memperoleh data selama ini? kekuatan potensi yang
Bagaimana dimiliki di
pengadaan buku perpustakaan
pojok litersi yang Mencari tau siapa
berhasil dilakukan guru yang sudah
selama ini? pernah membuat
pojok baca dikelasnya.
Sebagai narasumber
dalam pembuatan
pojok literasi kelas
saya
G-ali Mimpi Pertanyaan Tindakan
Menyusun deskripsi Apa saja kegiatan Menanyakan
kolektif bilamana yang dapat dilakukan pendapat setiap
inisiatif terwujud di pojok literasi ini? anggota kelas tentang
pendapat dan harapan
xi
Membayangkan masa Bagaimana perasaan mereka
depan saya dengan adanya Membuat desain
Gambaran masa depan pojok literasi yang suasana pojok baca
dimunculkan dari nyaman dikelas kita yang menarik,
contoh masalah lalu Apa yang penting nyaman dan
yang positif dilakukan agar tetap berkelanjutan
Mengalokasikan nyaman, terawatt dan bersama murid.
kesempatan untuk menarik minat
berproses bersama murid?
(kapan, dimana, siapa
saja)
J-abarkan Rencana Pertanyaan Tindakan
Mengidentifikasi Apa langkah-langkah Membuat capaian
tindakan konkrit untuk menyiapkan yang realitas 3 kali
dengan langkah pojok literasi yang seminggu
sederhana yang dapat dimpikan? Menyusun aturan
dilakukan Berapa lama target agar pojok baca tetap
Menciptakan untuk menyiapkan nyaman dan
organisasi yang ideal pojok literasi berkelanjutan dengan
untuk mencapai mimpi Bagaiman peraturan membuat kesepakatan
Mempertahankan agar pojok literasi bersama dengan
perubahan positif tetap nyaman dan peserta didik
Menyususn defenisi menyenangkan? khususnya dikelas 6
kesuksesan Apa hal utama yang Memprogramkan
Menyiapkan buku- dapat dilakukan pembelian buku –
buku yang digemari untuk mewujudkan buku referensi
anak –anak. pojok literasi yang
nyaman dan
berkelanjutan
Buku apa yang baik
xii
untuk direferensikan
sesuai pelajarannya
A-tur Eksekusi Pertanyaan Tindakan
Menetapkan siapa Siapa yang akan saya Menyusun tim kerja
yang berperan dalm libatkan dalam dan tugas tiap
pengambilan mewujudkan rencana anggota.
keputusan ini? Wali kelas
Menyelaraskan Apa saja peran yang penanggung jawab,
interaksi dibutuhkan dan siapa peserta didik piket
Mendesai jalur saja yang mengisi dan menjaga pojok
peran tersebut? literasi tersebut
Siapa yang Menentukan tenggat
bertanggungjawab untuk penyelesaian
yang memonitor agar tugas,
pojok literasi tetap Dimulai pengerjaan 1
nyaman dan Juli - 31 Desember
berkelanjutan? 2022 selesai.
Kapan pojok litersi
ini dapat dibuka?
D. Budaya Positif
Budaya positif adalah suatu pembiasaan yang bernilai positif, Di dalamnya
mengandung sejumlah kegiatan yang mampu menumbuhkan karakter peserta
didik. Budaya positif perlu dibangun dalam suatu kelas dengan melakuakan suatu
pembiasaan yang bernilai positif seperti menanamkan motivasi evaluasi diri agar
peserta didik tetap berperilaku baik dan selalu berlandaskan nilai – nilai kebijakan
misalnya dengan adanya keyakinan kelas dengan kesepakatan bersama untuk
dijunjung tinggi misalnya membaca buku yang ada dipojok literasi selam 5-10
menit.
xiii
keyakinan kelas merupakan nilai- nilai yang dibuat oleh anak itu sendiri
beserta aturannya aturannya dan menjalankannya sesuai kesepakatan mereka.
misalnya “Membaca Buku Sebelum Proses Pembelajran dimulai” ini dibuat tanpa
ada penekanan dari guru sehingga mereka akan melakukan dengan sesungguhnya
dan sepenuh hati karena bukan tekanan dari guru, hal tersebut merupakan
kemerdekaan anak untuk belajar mandiri dan sesuai dasar pendidikan Ki Hadjar
Dewantara.
Menciptakan budaya positif, peserta didik dapat melakukan pembiasaan –
pembiasaan yang meningkatkan kualitas Baca meraka, karena tidak dipungkiri
masih ada saja peserta didik yang kurang mampu membaca maka perlu saya gagas
melalui budaya positif disekolah sesuai perencanaan untuk membuat sebuah
keyakinan kelas untuk kesepakatan bersama yang dibuat oleh peserta didik itu
sendiri dengan mengutamakan membaca buku di pojok literasi setiap hari sebelum
proses pembelajaran dimulai.
Adapun tindakan rancangan untuk mewujudkan minat baca melalui budaya
positif dengan pojok literasi yang nyaman sebagai berikut.
1. Dilatarbelakangi kurangnya minat anak untuk membaca buku dan masih
menunggu perintah dari guru untuk membaca dan masih ada naka dikelas
orientasi belum bisa membaca
2. Sebagai tolak ukur untuk mewujudkan minat baca anak tanpa arahan oleh
guru dan anak dapat belajar mebaca secara mandiri.
3. Bertujuan agar anak mampu membaca dengan baik
4. Linimasa tindakan yang dilakukan dengan mengkomunikasikan terhadap
pimpinan sekolah terkait pojok litersi yang nyaman dan mensosialisasikan
terhadap rekan guru mengenai kegiatan yang dilakukan serta menyususn
kesepakatan kelas untuk melakukan literasi maupun numerasi sebelum
proses pembelajaran berlangsung.
5. Didukung oleh semua pihak sekolah dan saran serta prasaran disekolah.
xiv
terwujudkan dengan baik, anak- anak sudah mampu membaca dengan baik dan
mempergunakan pojok litersi yang ada dikelas. Dengan adanya budaya Positif Ini
yang diamanatkan KHD dengan menuntun murid sesuai dengan kodrat dan zaman
mereka serta mampu memberi kesalamatan yang setinggi-tingginya dengan
memberikan suatu inovasi baru dengan mewujudkan minat baca anak melalui
Pojok Litersi yang nyaman.
xv
BAB III
PENUTUP
A. Refleksi
Dampak dari kegiatan ini yang kami buat ini adalah yang pertama
meningkatkan minat baca anak melalui pojok literasi yang menyenangkan seperti
anak – anak membaca buku sebelum proses pembelajaran dimulai, kedua secara
umum anak didik dapat memperoleh buku bacaan didalam kelas yang sesuai
dengan kegemaran mereka dan yang ketiga anak didik sudah mampu melakukan
pembiasaan – pembiasaan yang positif seperti giat membacam dan yang keempat
peserta didik merasa aman tinggal dipojok baca dibandingkan diluar kelas lari-
lari.
Factor utama dan keberhasilan yang kami lakukan adalah kerjasama dan
kerjakeras dan selalu menjaga kekompakan terhadap seluruh stakeholder
disekolah, saling mengisi dan bergotong royong sesuai profil pelajar pancasila.
Dan yang terpenting adalah dalam penerapan dalam kegiatan ini adalah waktu dan
tenaga sehingga memerlukan persiapan –persiapan yang terencana untuk
melakukan suatu program seperti membangun pojok litersi didalam kelas.
B. Tindak lanjut
Sebagai RTL selanjutnya bagaimana cara menemukan buku –buku yang
digemari anak –anak, karena potensi anak beraneka ragam maka tentu buku yang
diinginkan beraneka ragam pula. Anak –anak akan senang dan antusias belajar
ketika membaca buku yang disukai.
Dan selanjutnya RTL memprogramkan pembelian buku referensi melalui
Dana Bos Sekolah dengan mengkomunikasikan kepada kepala sekolah dan
bendahara untuk perencanaan pembelian buku-buku referensi anak, ini merupakan
salah satu cara untuk menguraikan ketersediaan buku bacaan di pojok literasi
dikelas
xvi
PUSTAKA
xvii
LAMPIRAN
xviii
Pojok Literasi dalam kelas
xix
xx