Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN 3

PRAKTIK PEMBELAJARAN INOVATIF

PERAN GURU PENGGERAK DALAM PRAKTIK PEMBELAJARAN


INOVATIF MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
YANG MEMUAT KOMPETENSI SOSIAL DAN EMOSIONAL

FITRIANA AIDA, S.Pd


NIM. 1210223154
ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
KOTA GORONTALO
JULI 2023
KATA PENGANTAR

Bismillah, Alhamdulillah, Shollallohu’ala Sayyidina Muhammad SAW.


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga tugas laporan
ini dapat tersusun dengan baik. Sholawat beserta Salam tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam
yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Saya mengucapkan terima kasih juga atas bantuan dosen pembimbing PPG
Guru Penggerak rombel IPA-04 Dr. Julhim Tangio, M.Pd, panitia PPG LPTK
Universitas Negeri Gorontalo (UNG) selaku penyelenggara dan rekan-rekan PPG
dalam jabatan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tahun 2023 yang telah banyak
memberikan dukungan dan semangat.
Harapan saya semoga Tugas Laporan ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca tentang mekanisme pelaksanaan PPG Daljab di
Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Akhir kata, sebagai penyusun tugas laporan ini, saya ucapkan banyak
terima kasih kepada Ibu Luluk Ayunning Dyah selaku Fasilitator dan juga kepada
Bapak Hadi Purwandi sebagai Pengajar Praktik, yang selalu bersabar dan ikhlas
untuk memberikan bimbingan dan arahan selama 9 bulan mendampingi dalam
Program Pendidikan Guru Penggerak. Tidak lupa juga kepada Pengawas, Kepala
Sekolah, Komite Sekolah dan rekan Guru di SDN 1 Landasan Ulin Tengah yang
tiada hentinya selalu mendukung saya serta seluruh warga sekolah.
Semoga tugas laporan ini membawa keberkahan dan memberikan
informasi yang bermanfaat kepada semua insan pendidikan khususnya dan
masyarakat luas pada umumnya. Aamiin.

Banjarbaru, 10 Juli 2023

Penyusun

Fitriana Aida

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................1


DAFTAR ISI ....................................................................................................................2
DAFTAR TABEL ............................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................4
RINGKASAN ...................................................................................................................5
BAB I ................................................................................................................................6
PENDAHULUAN ............................................................................................................6
A. Latar Belakang .........................................................................................................6
B. Tujuan Kegiatan ......................................................................................................7
C. Manfaat Kegiatan.....................................................................................................7
BAB II ...............................................................................................................................8
PEMBAHASAN ...............................................................................................................8
A. Pendampingan Individu ..........................................................................................8
A. Pendampingan Kelompok .......................................................................................9
B. Pengelolaan Proses yang Berdampak pada Murid ..............................................10
BAB III ...........................................................................................................................13
PENUTUP ......................................................................................................................13
Refleksi............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................14
LAMPIRAN ...................................................................................................................15

2
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Proses pendampingan individu guru penggerak ………………………8

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pemetaan aset di sekolah …………………………………………11


Gambar 2.2 Kunjungan murid ke kampung pejabat……………………………12

4
RINGKASAN
Program Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan
kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini
meliputi Pelatihan Daring, Lokakarya, Konferensi, dan Pendampingan Individu
selama 9 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, Guru Penggerak tetap
menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru. Pertimbangan dan penetapan
Kemendikbudristek mengenai Program Guru Penggerak sudah tertuang dalam
Peraturan Mendikbudristek Republik Indonesia Nomor:26 tahun 2022.
Pendidikan Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan Profil Guru
Penggerak, sebagaimana dimaksud merupakan Guru yang memiliki kemampuan
untuk (1) merencanakan, melaksanakan, menilai, dan merefleksikan pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan murid saat ini dan dimasa depan berbasis data, (2)
berkolaborasi dengan orang tua, rekan sejawat, dan komunitas praktisi untuk
mengembangkan visi, misi, dan program satuan pendidikan, (3) mengembangkan
kompetensi secara mandiri dan berkelanjutan berdasarkan hasil refleksi terhadap
praktik pembelajaran, dan (4) menumbuh kembangkan ekosistem pembelajaran
melalui olah rasa, olah karsa, olah raga dan olah pikir bersama dengan rekan sejawat
dan komunitas praktisi secara sukarela.
Dalam pendidikan Guru Penggerak angkatan 3 pendampingan individu
dilaksanakan selama 8 pendampingan. Masing-masing calon guru penggerak
memiliki pengajar praktik yang setiap sekali sebulan dilaksanakan pendampingan
individu yang melibatkan guru penggerak, rekan guru, siswa, dan kepala sekolah
dengan tujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program yang sudah dipelajari
dalam modul pelatihan guru penngerak.
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 tidak terlepas dari kegiatan
lokakarya, dimana calon Guru Penggerak dari setiap kelompok digabungkan dalam
satu kegiatan yang biasa disebut lokakarya.
Program yang berdampak pada murid adalah program yang meningkatkan
keberpihakan pada murid, yang menguatkan apa yang dimiliki, mengajarkan anak
atau mendorong kebermaknaan atau komitmen pada mereka, dan implementasi
kepemimpinan murid.

5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru Penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan
Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi (kemendikbudristek) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Program Guru Penggerak ini bertujuan
untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu
mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif, dan proaktif dalam
mengembangkan guru disekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran
yang berpusat pada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem
pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. (Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan, 2021:1).
Struktur program Pendidikan Guru Penggerak pada modul 2 tentang
pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, coaching,
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, dan kepemimpinan dalam
pengembangan sumber daya. Disetiap akhir sub modul guru penggerak diminta
untuk melaksanakan aksi nyata di dalam kelas.
Program PPG dalam jabatan bertujuan menghasilkan guru sebagai pendidik
professional yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berilmu, adaptif, kreatif, inovatif, dan kompetitif dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik. (Perdirjen tentang petunjuk teknis Program Profesi Guru dalam Jabatan
2021).
Guru Penggerak membuat laporan yang berkaitan dengan materi mata
kuliah yang ketiga Pendidikan Profesi Guru (PPG) yaitu praktik pembelajaran
inovatif. Guru penggerak akan mengaitkan ilmu pengetahuan dan aksi nyata yang
sudah dilaksanakan pada saat mengikuti Pendidikan Guru Penggerak dengan materi
mata kuliah Pendidikan Profesi Guru (PPG).

6
B. Tujuan Kegiatan
1. Mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan cara melakukan
refleksi, berbagi, dan kolaborasi.
2. Merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
3. Mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk program yang berdampak pada
murid.
C. Manfaat Kegiatan
1. Peserta didik, pembelajaran menjadi bermakna dengan pembelajaran
berdiferensiasi yang memuat kompetensi sosial emosional sehingga tercipta
murid yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila.
2. Guru Penggerak, menjadi teladan dalam melakukan praktik-praktik reflektif
dalam pembelajaran bagi komunitas pendidik di lingkungan sekitarnya.
3. Sekolah, memetakan kekuatan atau aset yang dimiliki satuan pendidikan
untuk membuat program yang berdampak pada murid yang dapat
memajukan mutu pendidikan di sekolah.

7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendampingan Individu
Menurut Sijabat et al., (2022), pendampingan individu dapat
memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan pembelajaran dan
kinerja guru.
Menurut Manula (2022), pendampingan individu adalah upaya untuk
membantu individu dalam merencanakan dan mengembangkan potensi dirinya
sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Nurihayanti (2021), pendampingan individu dapat dilakukan
melalui tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
Pada tahap persiapan, pendamping akan melakukan observasi terhadap kondisi dan
kebutuhan guru, kemudian menentukan jenis dan metode pendampingan yang tepat.
Pada tahap pelaksanaan, pendamping akan memberikan bimbingan dan pelatihan
secara individu yang akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi guru. Pada
tahap evaluasi, pendamping akan mengevaluasi hasil pendampingan dan
melakukan tindakan perbaikan apabila diperlukan.
Pendampingan individu merupakan upaya efektif dalam meningkatkan
kompetensi guru penggerak, mampu mengembangkan keterampilan dan
kemampuan dalam mengajar, menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif
dan memotivasi siswa untuk belajar sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran
di sekolah.

Tabel 2.1 Proses pendampingan individu guru penggerak


P0 a. Diskusi tantangan belajar daring
b. Refleksi penerapan perubahan kelas sesuai pemikiran Ki Hadjar
Dewantara
P1 a. Refleksi dan diskusi hasil umpan balik rekan sejawat
b. Diskusi tantangan penerapan aksi nyata pada modul 1.1 dan 1.2
P2 a. Diskusi penerapan komunitas praktisi di sekolah dengan menggunakan
lembar kerja di Lokakarya 1 dengan pertanyaan kunci seputar capaian,
tantangan, diskusi solusi tantangan

8
b. Refleksi penerapan positif disiplin di kelas CGP
P3 a. Diskusi pelaksanaan komitmen CGP dan kepala sekolah
b. Diskusi komunikasi visi ke warga sekolah dan bagaimana tanggapan
warga sekolah terhadap penyampaian visi
c. Pertanyaan tentang capaian, tantangan dan upaya perbaikan
d. Diskusi tentang hasil pemetaan karakter murid di kelasnya (Modul 2.1)
P4 a. Diskusi aksi nyata setelah lokakarya 4 dan modul 2.2
b. Latihan praktik Coaching di sekolah
P5 a. Diskusi hasil lokakarya 5 dan modul 3.1
b. Refleksi capaian kompetensi di bulan ke-5
P6 a. Refleksi penerapan rencana program yang dibuat di Lokakarya 6
b. Diskusi tantangan yang dihadapi dan solusi yang dilakukan
P7 a. Refleksi perubahan dalam pembelajaran yang sudah diterapkan selama
6 bulan
b. Refleksi penerapan komunitas praktisis dan perubahan yang terjadi pada
rekan sejawat
c. Diskusi rencana belajar mandiri
P8 a. Refleksi penerapan aksi nyata hasil Lokakarya 8
b. Refleksi dampak pendampingan selama 9 bulan
c. Diskusi rencana belajar mandiri dan berkelanjutan di Komunitas Praktisi
Pendampingan individu dilakukan secara konsisten setiap bulan dengan
tema pendampingan yang berbeda-beda. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk
pemantauan terhadap perubahan yang dilakukan dan rencana apa yang akan
dilakukan untuk menciptakan sekolah yang berpihak pada murid.

B. Pendampingan Kelompok
Menurut (Agung, 2015), menyebutkan bahwa pola pendampingan sebagai
kegiatan untuk membantu kelompok yang berawal dari kemampuan dan kebutuhan
yang dilakukan melalui pengembangan proses interaksi dan komunikasi dari, oleh
dan untuk anggota kelompok serta mengembangkan kesetiakawanan dan solidaritas
kelompok dalam rangka tumbuhnya sebagai manusia yang utuh sehingga dapat
berperan dalam kehidupan masyarakat sesuai kemampuan yang dimiliki.
Menurut Wiryasaputra dalam (Hatna, 2017), mengenai manfaat
pendampingan menyebutkan ada 7 yaitu, mengubah klien menuju pertumbuhan,
membantu klien mencapai pemahaman diri secara penuh dan utuh, membantu klien
belajar berkomunikasi dengan lebih sehat, membantu klien belajar mengungkapkan
diri secara penuh dan utuh, membantu klien agar dapat bertahan, dan membantu

9
klien untuk menghilangkan gejala-gejala yang dapat membuatnya menjadi
disfungsional.
Menurut (Helma, 2019) mengenai manfaat dalam melakukan
pendampingan adalah meningkatnya kinerja dengan saling belajar, meningkatnya
kinerja dengan pendampingan daripada hanya memberi pelatihan, mendapatkan
solusi, terbentuknya pribadi yang reflektif.
Pendampingan kelompok merupakan suatu bentuk atau model kegiatan
belajar yang terbentuk dari kebutuhan yang sesuai dengan rencana yang sistematis
dalam melakukan pendampingan, atau mengarahkan peserta didik sehingga
tercapainya tujuan yang diinginkan dengan adanya proses interaksi dan juga
komunikasi.
Pendampingan memiliki manfaat yang sangat besar bagi murid. Hal itu
dapat terlihat dari perkembangan murid selama dalam masa pembelajaran.
Melakukan pendampingan tidak hanya sekali atau dua kali, melainkan
berkelanjutan, sehingga guru yang melakukan pendampingan kepada murid dapat
melihat potensi yang dimiliki oleh murid dapat maju dan berkembang dan mencapai
tujuan yang diinginkan.

C. Pengelolaan Proses yang Berdampak pada Murid


Kertsy Hobson, dkk (2013) dalam buku yang berjudul “A Step by Step
Guide to Monitor and Evaluation”, Hobson dkk menjelaskan bahwa memonitoring
adalah proses menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyek atau
program. Evaluasi adalah sebuah penilaian retrospektif secara periodik pada satu
proyek atau program yang telah selesai.
Dr Roger Greenaway seorang ahli di bidang pelatihan guru dan sebagai
fasilitator merancang kerangka kerja pembelajaran (learning) melalui empat tingkat
model. Keempat F adalah:
1. Fact (Fakta) : Catatan objektif tentang apa yang terjadi
2. Feeling (Perasaan) : Reaksi emosional terhadap situasi
3. Finding (Temuan) : Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi
tersebut
4. Future (Masa depan) : Menyusun pembelajaran digunakan di masa depan

10
Menurut Himstreet, et al. (1983), laporan adalah pesan yang disampaikan
secara sistematis dan objektif yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari
satu bagian organisasi kepada bagian lain atau lembaga lain untuk membantu
pengambilan keputusan atau memecahkan persoalan.
Dalam prinsip dasar manajemen risiko (2019:3) manajemen risiko adalah
metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan;
penetapan konteks, identifikasi, analisa, evaluasi, pengendalian serta komunikasi
risiko.
Program sekolah yang berdampak pada murid adalah program sekolah yang
dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan murid. Sasarannya adalah murid dan
untuk mengembangkan potensi murid seutuhnya. Program yang dibuat berdasarkan
minat dan harapan murid. Yang menarik adalah bahwa dalam menyusun program
di sekolah, penting sekali dilakukannya pemetaan potensi murid. Untuk
mempermudah dalam melakukan pemetaan, dilakukanlah suatu pendekatan yang
berbasis pada aset.

Gambar 2.1 Pemetaan aset di sekolah

11
Program yang berdampak pada murid yang dilaksanakan penulis
berdasarkan pemetaan aset di sekolah adalah kunjungan ke kampung pejabat
(Penjual Jamu Loktabat) yang dekat dengan lokasi sekolah. Murid melihat dan
mencoba secara langsung bagaimana proses pembuatan jamu. Murid juga aktif
bertanya dengan warga disana nama-nama tumbuhan obat serta manfaatnya.
Gambar 2.2 Kunjungan murid ke kampung pejabat

Penulis juga melaksanakan program yang berdampak pada murid yaitu


praktik pembelajaran berdiferensiasi yang memuat kompetensi sosial dan
emosional. Murid menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, dan merasa senang
karena dapat mengungkapkan perasaan mereka di akhir pembelajaran.

12
BAB III

PENUTUP

Refleksi
Materi pada modul 3 Guru Penggerak membahas:
1. Pendampingan individu
Merupakan upaya efektif dalam meningkatkan kompetensi guru penggerak,
mampu mengembangkan keterampilan dan kemampuan dalam mengajar,
menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan memotivasi siswa
untuk belajar sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
2. Pendampingan kelompok
Guru yang melakukan pendampingan kepada murid dapat melihat potensi yang
dimiliki oleh murid dapat maju dan berkembang dan mencapai tujuan yang
diinginkan.
3. Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Program sekolah yang berdampak pada murid adalah program sekolah yang
dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan murid
Tindak lanjut
Beberapa tindak lanjut yang akan penulis lakukan kedepan adalah:
1. Melakukan refleksi dan evaluasi secara rutin terhadap kompetensi diri dan
kegiatan yang belum berkembang/berjalan dengan baik, kemudian dikaji faktor
penghambat serta mencari upaya perbaikannya.
2. Mengambil pelajaran dari setiap praktik baik/aksi nyata dari paket modul 3 yang
telah berhasil dijalankan, sebagai kekuatan positif untuk pengembangan diri
menjadi lebih baik.
3. Aktif berkolaborasi bersama rekan sejawat untuk mendiskusikan berbagai
permasalahan di kelas yang ada kemudian dicari solusinya, serta membuat
berbagai prubahan positif di lingkungan kelas.
4. Terus meningkatkan kapasitas diri menjadi pendidik yang memiliki paradigma
dan visi sebagai seorang guru penggerak, dengan mengikuti berbagai seminar
maupun diklat.

13
DAFTAR PUSTAKA
Hobson, K., Ruth, M., Jo, H. (2013). A Step by Step Guide to Monitor and
Evaluation. Diakses dari http:///www.geog.ox.ac.uk/research/technologies
/projects/monitoringandevaluation pada 5 Mei 2020.
Manula, J. (2022). Program Pendidikan Guru Penggerak: Pijakan Kurikulum
Merdeka sebagai Implementasi Merdeka Belajar. Jurnal Pengajaran dan
Riset.
Nurihayanti, O. (2021). Pancasila Student Profile as Achievement Merdeka Belajar
on Program Guru Penggerak. 2021 International Conference of
Interdisciplinary Sciences ICIS.

Sijabat, O. P., Manao, M. M., Situmorang, A. R., Hutauruk, A., & Panjaitan, S.
(2022). Mengatur Kualitas Guru Melalui Program Guru Penggerak. Journal
of Educational Learning and Innovation (ELI), 2(1), 130-144.
https://doi.org/10.46229/elia.v2il.404

14
LAMPIRAN

A. Pendampingan Individu

15
B. Pendampingan Kelompok

16
C. Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Praktik pembelajaran
https://drive.google.com/file/d/1bfoOj_7ltx72co0KrBjdbZAHMdKw8kMZ/view?
usp=drivesdk

17

Anda mungkin juga menyukai